• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Media dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam di Sekolah

N/A
N/A
reski

Academic year: 2024

Membagikan "Peran Media dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam di Sekolah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DI SEKOLAH

OLEH :

ADE SUCI ( 210203870232031 )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2022 / 2023

(2)

PENDAHULUAN

Era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, yang ditandai dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa Perubahan di berbagai segi kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pendidikan. Salah satu kemajuan yang sangat bermanfaat adalah kemajuan di bidang teknologi informasi yang menawarkan berbagai kemudahan dalam komunikasi dan interaksi sosial manusia di belahan bumi manapun berada. Hal ini membuat planet bumi yang dihuni manusia ini, layaknya sebuah miniatur mungil yang dapat dijelajahi dengan mudahnya, melalui salah satu media komunikasi yang canggih seperti internet.Komunikasi dan interaksi dalam rangka membangun hubungan sosial antar manusia ini juga merupakan kebutuhan pokok yang setiap saat perlu dan harus selalu dilakukan manusia. Bahkan dalam kondisi diampun komunikasi sering juga dilakukan, baik melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, maupun atribut yang dikenakan manusia. Semuanya dapat memberikan suatu informasi tertentu bagi manusia lainnya.

Komunikasi sebagai sebuah kebutuhan, juga mencakup segala bidang kehidupan manusia termasuk dalam bidang pendidikan yang di dalamnya juga mengandung adanya bidang kajian bimbingan dan konseling[ CITATION BAS10 \l 1033 ].

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan media bimbingan dan konseling islam 2. Mengapa perlu penggunaan media dalam bimbingan konseling islam ?

(3)

A. Pengertian Media Bimbingan dan Konseling Islam

Media merupakan jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara sumber pesan. Media dimaknai sebagai hal yang

digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika seorang guru mata pelajaran melakukan pembelajaran kepada muridnya. Terkait dengan media sebagai perantara pesan, maka seorang guru BK pun memerlukan media pada saat memberikan layanan bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan bimbingan dan konseling yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian, keinginan konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, dan mengambil keputusan atas masalah yang sedang dihadapi.

Pada dasarnya media bimbingan dan konseling tidak terbatas hanya berfungsi sebagai perantara sebuah pesan, melainkan memiliki makna yang lebih luas adalah segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK. Media bimbingan dan konseling terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur

peralatan/perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya berupa (massage/software). Dengan demikian, media BK yang terpenting bukan peralatannya, melainkan pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang dibawakan oleh media tersebut.

Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan bimbingan dan konseling yang akan disampaikan kepada siswa, misalnya “Keterampilan Berani Mengatakan Tidak”, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan bimbingan dan konseling, misalnya: komputer, LCD, TV, VCD, papan bimbingan, dsb. Ketika guru BK memberikan layanan informasi, maka ia dapat menggunakan media, seperti: papan tulis, selebaran, leaflet, papan bimbingan, transparan, OHP/OHT, slide, laptop, dan LCD yang berisi bahan/materi informasi (seperti: informasi ‘Kiat Menghadapi UAN’). Dalam memberikan layanan penempatan, seperti: program penjurusan diperlukan asesmen tes maupun asesmen non tes untuk memahami potensi siswa. Di samping itu, diperlukan media untuk

(4)

menjelaskan persyaratan pemilihan jurusan serta pilihan studi lanjut (misalnya:

panduan pemilihan program studi di PT). Demikian pula, untuk mendokumentasikan data siswa dibutuhkan alat, berupa: folder, map pribadi, dan disket.

Dalam melaksanakan layanan konseling, media yang diperlukan adalah ruang konseling, kursi dan meja, serta format pencatat hasil konseling, di samping suara guru BK berfungsi pula sebagai media proses konseling. Selanjutnya, pada akhir semester atau akhir tahun, guru BK membuat laporan kegiatan, maka ia memerlukan sejumlah media, bahkan laporan kegiatan tersebut juga dapat berfungsi sebagai media. Dengan demikian, bahwa media sangat diperlukan mulai dari membuat perencanaan program sampai dengan penyusunan laporan akhir kegiatan.

Secara umum manfaat penggunaan media dalam bidang pendidikan (termasuk dalam program BK) ialah:

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, sehingga mengurangi verbalisme.

2. Memperbesar perhatian siswa.

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

[ CITATION idz17 \l 1033 ]

(5)

B. ALASAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM

1. Media Pelayanan

Untuk menarik siswa dalam pemberian layanan BK, salah satunya menggunakan media dalam pelayanannya.Sasaran akhir dari teknologi pelayanan adalah memudahkan belajar bagi pebelajar. Dan untuk itu, teknologi-teknologi di bidang ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan setiap pebelajar sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upaya itu teknologi bekerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media pelayanan melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan desainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi, pembuat catalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi.

Media pelayanan sebagai bagian dari teknologi pelayanan memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pelayanan . Enam manfaat tersebut adalah:

1. Meningkatkan produktivitas pendidikan.

2. Memberikan kemungkinan pelayanan yang sifatnya individual.

3. Memberikan dasar lebih ilmiah pada pelayanan . 4. Pelayanan lebih mantap.

5. Proses pendidikan menjadi langsung / seketika,

6. Akses pendidikan menjadi lebih sama. [ CITATION KUS11 \l 1033 ]

(6)

References

BASRI, A. H. (2010). PERAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN.

PERAN MEDIA DALAM LAYANAN BKI, 12-15.

idzniatihanifah. (2017, MEI 16). Pengertian Media BK dan Jenis – jenisnya. MEDIA BKI.

KUSMANTO, A. S. (2011). PENGGUNAAN MEDIA DALAM PELAYANAN.

PENGGUNAAN MEDIA DALAM PELAYANAN, 3.

Referensi

Dokumen terkait

Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang diberikan untuk memberikan informasi kepada siswa untuk mendapatkan informasi tertentu agar dapat

Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial artinya variabel

Memberikan informasi dan masukan mengenai hubungan layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial pada siswa akselerasi sehingga dapat dijadikan sebagai acuan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk media aplikasi Pengenalan Bimbingan dan Konseling berbasis android sebagai media layanan informasi

Kegiatan PkM untuk memberikan pelatihan kepada guru bimbingan konseling dalam penyusunan program untuk meningkatkan layanan bimbingan konseling dapat terselenggara dengan

Perlu disadari bersama bahwa konselor di sekolah inklusi perlu dan wajib dalam mengembangkan strategi layanan bimbingan dan konseling yang tepat untuk memberikan

Bimbingan dan Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis terhadap layanan bimbingan dan konseling Islami yang

Adapun kontribusi media dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling secara lebih spesifik dipaparkan oleh Burdin dan Byrd (1999) sebagai berikut. 1) Isi layanan