• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PAI DALAM MENDIDIK KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP YBL NATAR LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN GURU PAI DALAM MENDIDIK KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP YBL NATAR LAMPUNG SELATAN"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Kakakku tercinta Nurliyanto yang telah memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Kakakku yang tercinta, Rahmad Trianto, yang telah memberikan semangat dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Almamaterku tercinta Universitas Negeri Raden Intan Lampung yang telah mengajariku cara belajar, bersikap dan berpikir lebih baik.

Yang telah memberikan rahmat, ilmu, kemudahan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Raden Intan Lampung sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dengan keikhlasan dan kesabaran hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Selaku pembimbing II., yang dengan tulus dan sabar mendukung dan membimbing penulis hingga akhir penyusunan tugas ini. Bapak dan Ibu Dosen Tarbiyah dan Fakultas Ilmu Pendidikan UIN Raden Intan Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek

Peran guru PAI dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa SMP YBL Natar Lampung Selatan. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembinaan Karakter Disiplin Siswa SMP YBL Natar Lampung Selatan.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus Dan Sub Fokus Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Kajian penelitian terdahulu yang relevan
    • Sistematika Pembahasan

Salah satu permasalahannya adalah mengenai kedisiplinan siswa dalam mentaati peraturan yang berlaku di sekolah. Permasalahan tersebut terkait dengan perilaku disiplin dalam pelaksanaan kewajiban siswa seperti dalam tata tertib sekolah. Sehingga sangat dibutuhkan peran guru yang akan membantu siswa untuk mengubah karakter yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP YBL Natar Lampung Selatan ditemukan beberapa permasalahan yaitu siswa yang masih melanggar peraturan seperti terlambat, berkelahi, berpakaian kurang rapi, merokok siswa yang masih tidak sopan. Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana implementasi dan peran guru pendidikan agama Islam dalam mendidik dan membimbing serta menanamkan nilai karakter disiplin pada peserta didik. Sehingga peneliti mengangkat judul “Peranan Guru PAI Dalam Pendidikan Karakter Disiplin Siswa Kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan”.

Faktor pendukung dan penghambat dalam mendidik karakter disiplin siswa kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan. Bagaimana peran guru PAI dalam mendidik karakter disiplin siswa kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mendidik karakter disiplin siswa kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan.

Untuk mengetahui bagaimana peran guru PAI dalam mendidik karakter disiplin siswa kelas VIII SMA YBL Natar Lampung Selatan. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan karakter disiplin siswa kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan ilmu pengetahuan, yang juga membahas tentang pendidikan karakter disiplin siswa.

Namun penelitian ini lebih memfokuskan pada peran guru PAI dalam pendidikan karakter disiplin. Penelitian ini bertempat di SMP YBL Natar Lampung Selatan dengan melakukan penelitian secara langsung dan seksama tentang apa saja peran guru PAI dalam pendidikan karakter disiplin siswa kelas VIII SMP YBL Natar Lampung Selatan. Salah satunya berkaitan dengan aturan disiplin baik bagi siswa maupun tenaga pengajar.

Dalam pengumpulan data observasi, peneliti akan melakukan observasi terhadap guru mata pelajaran PAI pada pendidikan karakter disiplin siswa dan observasi terhadap siswa di SMP YBL Natar Lampung Selatan. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah SMP YBL Natar Lampung Selatan, guru mata pelajaran PAI, wakil kepala kurikulum, wali kelas, wali murid dan siswa SMP YBL Natar Lampung Selatan.

BAB I Pendahuluan, bab ini berfungsi untuk menjelaskan penegasan judul, alasan memilih judul, latar

Validasi data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar penelitian ilmiah serta untuk menguji data yang diperoleh. Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan maka dikembangkan prosedur untuk menghitung keabsahan hasil penelitian, karena instrumen penelitian yang dimainkan oleh peneliti sendiri tidak dapat dikontrol, maka yang diperiksa adalah keabsahan data. . Triangulasi pada hakekatnya adalah pendekatan multimetode yang digunakan oleh peneliti ketika mengumpulkan dan menganalisis data.

Terkait dengan pemeriksaan data, triangulasi berarti suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan menggunakan data untuk pengecekan atau pembandingan data. Dalam penelitian yang menggunakan Triangulasi Sumber ini, maka penulis melakukan pengecekan data secara langsung dan mencari informasi dari narasumber, mewawancarai guru, melihat data anak, menyaksikan langsung pembelajaran di kelas. Triangulasi sumber, yaitu seorang penulis mengecek data dengan mencari informasi dari berbagai sumber lain.

BAB II Landasan Teori, Pada bab ini menguraikan tentang Guru Pendidikan Agama Islam,Karakter dan disiplin

Deskripsi Objek Penelitian, bab ini berfungsi untuk menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian

BAB IV Analisis Penelitian, pada bab ini terdapat hasil penelitian dan pembahasan

BAB V Penutup, pada bab ini berfungsi untuk mempermudah para pembaca dalam mengambil intisari

Tingkah laku akademik yang diperoleh dalam usaha untuk berkembang sebagai seorang yang sentiasa boleh dipercayai dalam perkataan, perbuatan dan kerja. Sikap dan tindakan yang mementingkan perbezaan agama, kumpulan etnik, pendapat, sikap dan tindakan orang lain berbeza dengan diri mereka sendiri. Sikap dan tindakan yang sentiasa berusaha untuk mengetahui dengan lebih mendalam dan lebih luas daripada sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. Sikap dan tindakan yang selalu ingin membantu orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Mandiri : Nilai karakter mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan seluruh tenaga, pikiran, waktu untuk mewujudkan harapan, impian dan cita-cita. Integritas : Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang dilandasi upaya menjadikan diri sebagai pribadi yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integrasi moral). Hidayatullah menjelaskan bahwa disiplin adalah ketaatan yang didukung oleh kesadaran yang nyata untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan tertentu Disiplin siswa di sekolah dapat diartikan dengan ketaatan dan ketaatan siswa yang menjalankan aturan yang berlaku di sekolah. lingkungan sekolah yang konsisten dan serius untuk kelancaran proses belajar mengajar.

Disiplin juga merupakan kondisi yang timbul dan terbentuk melalui proses seperangkat perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, ketaatan, kesetiaan 55 Tujuan disiplin Memberikan dukungan agar terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, Mendorong siswa untuk melakukan apa yang baik dan benar, untuk membantu siswa memahami dan beradaptasi dengan tuntutan lingkungan seseorang dan untuk menghindari melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.56 Disiplin adalah ketaatan individu untuk melaksanakan peraturan yang berlaku dalam kelompok sosial, kontrol dan mengarahkan diri untuk berperilaku dengan penuh kesadaran. Karakter disiplin adalah sikap dan perilaku yang dihasilkan dari latihan atau kebiasaan dalam mentaati aturan, hukum, atau perintah. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter disiplin adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk mematuhi peraturan yang ada.

Menurut Prijodarminto, disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses belajar peserta didik oleh rangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan keteraturan. Disiplin permisif biasanya tidak membimbing anak ke arah pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman. Disiplin adalah keadaan yang tercipta melalui proses latihan yang berkembang menjadi rangkaian perilaku yang di dalamnya terdapat unsur ketaatan, ketaatan, kesetiaan, ketertiban.

Orang tua yang menghargai anaknya dengan baik akan mendorong anaknya untuk menghargai orang lain. Orang tua yang bekerja sebagai convector biasanya bekerja dari pagi hingga malam untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun ada juga orang tua yang bekerja lembur hingga sore hari. Akibat situasi ini, jumlah waktu yang digunakan orang tua untuk memberikan kasih sayang dan perhatian, serta mendisiplinkan anak menjadi berkurang.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat usaha orang tua merupakan kendala besar dalam mendidik anak untuk disiplin. Arisnaini berpendapat, kesibukan orang tua yang bekerja menjadi salah satu kendala dalam melatih anak untuk disiplin belajar dan beribadah. Pendidikan turut serta dalam pematangan kepribadian manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterima seseorang, baik pendidikan formal, informal maupun non formal.

Teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana anak belajar hidup dengan orang lain selain keluarga. Sejalan dengan pandangan Yanti yang berpendapat bahwa salah satu faktor dominan yang meningkatkan masalah disiplin anak adalah tekanan teman sebaya. Karena mentalitas teman sebaya dapat mempengaruhi pembentukan sikap anak, anak cenderung mengikuti teman sebayanya ketika ada penolakan dari teman agar diterima oleh teman sebayanya. . Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara lain faktor keturunan, kesadaran, minat dan motivasi, serta pengaruh pola pikir. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, antara lain contoh atau teladan, nasehat, latihan, pengaruh kelompok, dan lingkungan (keluarga, sekolah, dan lingkungan lainnya) yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa. 66 Deka Setiawan, Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin pada Anak di Lingkungan Keluarga Pekerja Koveksi di Desa Guwosobokerto, Jurnal Inovasi Riset, Vol.

Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, memajukan dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. Punishment sebagai upaya untuk menyadarkan, mengoreksi, dan mengoreksi apa yang salah agar manusia kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Hubungan perhatian orang tua dan iklim sekolah dengan disiplin pada siswa SMP N Pppadang Tualang Kabupaten Langkat.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Guru Madrasah Diniyah Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah Pada Peserta Didik Kelas IV Mi Miftahul Huda Silir, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah,

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI