• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Neurologi dalam Persepsi Komunikasi Visual

N/A
N/A
Alicia deli

Academic year: 2024

Membagikan " Peran Neurologi dalam Persepsi Komunikasi Visual"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

“Bagaimana otak mengakitfkan pikiran adalah pertanyaan yang harus dijawab di abad ke-21”

Michael Gazzaniga (1998, hal. xii)

Teori persepsi menjelaskan penerapan penelitian neurologis serta prinsip – prinsip psikologis yang diterima secara umum untuk mempelajari komunikasi visual dan membahas proses dan metode dimana pikiran/otak dapat menerima, memproses, dan memperoleh makna. Teori ini relevan dengan informasi medis dalam penelitian komunikasi visual dan dapat membantu kita menilai keunggulan teori komunikasi yang berasal dari penelitian sosial. Teori ini menekankan emosi dalam proses komunikasi dan bertujuan untuk komunikasi visual yang mengandalkan system reaksi primer berdasarkan emosi. Kunci untuk memahami semua komunikasi visual terletak pada cara kerja meurologis otak. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa gambaran visual dasar perilaku di masa depan, dapat diproses secara tidak sadar.

Pendekatan neurologis ini dimulai sejak satu setengah abad yang lalu, dan pengetahuan telah berkembang selama bertahun – tahun lamanya untuk menemukan hubungan antara otak manusia dan komunikasi, memfasilitasi pengembangan penelitian komunikasi visual, khususnya di abad ke-21. Buku ini menjelaskan bahwa komunikasi visual dimulai pada jalur visual dan diproses melalui otak. Pembahasan ini pertama kali dimulai oleh Kepler yang menyatakan bahwa mata kita diibaratkan seperti kamera yang secara pasif dapat merekam semua objek. Mata merupakan perpanjangan langsung dari otak ke lingkungan dan mengirim banyak data dengan cepat dan efisien melalui sistem saraf. Persepsi, proses di mana kita dapat memperoleh makna melalui pengalaman, merupakan sistem interaktif dinamis yang menggunakan pemrograman genetik bawaan untuk mensintesis masukan sensorik, memori, dan kebutuhan individu. Mata hanyalah bagian awal dari persamaan, dan pada kenyataannya, dapat dilewati sama sekali

.

Banyak peneliti yang berpendapat bahwa mekanisme saraf otak jauh dari reduktif atau deterministik. Joseph Ledoux memperkirakan bahwa pemikiran dan tindakan adalah sekitar 40% “nature” dan 60% “nurture”, hubungan antara bahasa dan pemikiran, akal dan emosi, dan antara penglihatan dan ingatan. Hal ini dapat berdampak besar pada tumbuh kembang anak dan membentuk pola pikirnya di masa depan. Interaksi keluarga, pendidikan formal, dan media merupakan begian dari serangkaian pengaruh yang membangun dan memperkuat sinopsis otak tertentu. Proses penelitian saraf telah menghasilkan heuristik yang luas tentang bagaimana aspek komunikasi visual dari sistem

(2)

pembelajaran dan memori otak dipengaruhi oleh pengalaman visual dan kekuatan pengalaman tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Teori dasar komunikasi visual yang digunakan dalam animasi ini adalah Edgar Dale’s cone of learning yang menjelaskan bahwa manusia masih dapat mengingat 50% dari apa yang