• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

Tingkat perilaku seks pranikah pada remaja relatif tinggi, kurangnya konseling seks dari orang tua. Untuk mengetahui dan memahami peran orang tua dalam memberikan konseling seks, faktor-faktor yang menghambat orang tua dalam memberikan konseling seks kepada remaja dan mendapatkan pemahaman tentang apa saja kasus seks pranikah dan cara pencegahannya pada remaja di kecamatan Kebun Geran. Berkat rahmat yang dilimpahkan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan proposal disertasinya yang berjudul: Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seks pada Remaja untuk Mencegah Seks Pranikah Studi Kasus di Kecamatan Kebun Geran Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui dan memahami apa saja kasus-kasus seks pranikah dan cara pencegahannya pada remaja di Kecamatan Kebun Geran. Penelitian ini juga membuka pengetahuan dan wawasan baru bagi penulis mengenai gejala atau realitas sosial yang ada di masyarakat.

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

Pengertian Orang tua

Peran Orang tua

Orang tua melindungi anaknya dari berbagai macam kesulitan dan pengaruh buruk dari luar dan dalam serta dari ketidakmampuan beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi dapat dipahami bahwa orang tua adalah ayah dan ibu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dan seluruh aspek kehidupannya, mulai dari masa bayi hingga dewasa.

Pendidikan Seksual

  • Pengertian pendidikan seksual

Agama Islam sendiri dalam bidang pendidikan seks sudah memiliki beberapa kajian, misalnya dalam kajian fiqh akan dibahas konsep baliq pada anak. Jika orang tua tidak memberikan pendidikan seks, maka anak akan belajar tentang seks dari teman yang memiliki pengetahuan tentang seks yang sama, hal ini dikhawatirkan oleh anak yang menerima informasi salah hanya terkait rumor.

Prilaku seksual

Dampak psikologis dari perilaku seksual pranikah pada remaja antara lain perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, rasa bersalah dan bersalah. Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah antara lain : dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi 3) Dampak sosial.

Cara Orang Tua Memberikan Pendidikan Seks Pada Remaja 1. Teori Perkembangan Remaja

  • Aspek-aspek perkembangan Pada Masa Remaja a. Perkembangan fisik
  • Ciri-ciri Masa Remaja
  • Cara orang tua memberikan pendidikan seks pada remaja

Orang tua cenderung memberikan konseling seks yang terkesan menakutkan dan malah membuat penasaran, akibatnya anak remajanya akan melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Orang tua dapat menemukan celah dalam setiap kesempatan memberikan konseling seks kepada anaknya.

Kajian Putaka

  • Peranan orang Tua dalam Memberikan pendidikan Seks Pada Remaja Untuk Mencegah Hubungan Seks Pranikah

Menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pranikah remaja di SMKN 1 Sedayu, namun dengan hubungan yang lemah disebabkan oleh adanya faktor lain yaitu pengetahuan, motivasi,. Peran komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam pencegahan perilaku seksual pranikah di SMA Negeri 3 Samarinda kelas XII. Peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada remaja untuk mencegah terjadinya seks pranikah.

Orang tua merupakan madrasah pertama bagi anaknya, pengajaran yang dilakukan oleh orang tua sangat mempengaruhi anak terutama dalam mengajarkan pendidikan seks pada anak. Informasi mengenai seks sebaiknya diperoleh langsung dari orang tua yang memberikan perhatian khusus kepada anaknya, terutama pada masa remaja. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam memberikan pendidikan seks pada remaja, namun kenyataannya di masyarakat kita sendiri, orang tua masih menganggap membicarakan seks sebagai hal yang tabu bahkan orang tua pun malu untuk membicarakan pendidikan seks dengan anaknya.

Jika orang tua tidak terbuka dalam memberikan pendidikan seks, bisa saja mereka mendapatkan informasi dari orang lain.

Sumber Data

Fokus Penelitian

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam jangka waktu tertentu dan mencatat secara sistematis mengenai hal-hal tertentu. Data yang akan diperoleh dengan menggunakan metode ini adalah: informasi tentang interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak ketika orang tua mengajarkan pendidikan seks pada anak. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur, yaitu dengan terlebih dahulu menyusun pernyataan-pernyataan yang akan diteruskan kepada informan.

Hal ini bertujuan agar pembahasan dalam wawancara terarah dan terfokus pada tujuan yang diinginkan serta menghindari pembahasan yang terlalu luas. Dalam teknik ini peneliti mewawancarai orang tua untuk memperoleh informasi tentang bagaimana orang tua memberikan pendidikan seks kepada remaja untuk mencegah terjadinya hubungan seks pranikah. Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menyusun skripsi dan untuk mengumpulkan beberapa teori yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah, yaitu berupa catatan, buku, surat kabar, agenda dan lain sebagainya.

Data-data tersebut digunakan untuk memperoleh data pendukung terhadap permasalahan yang diteliti dengan cara melakukan wawancara terhadap setiap responden.52.

Uji Keabsahan Data

Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Rencana penelitian ini menggunakan uji triangulasi sumber dan uji triangulasi teknis untuk keabsahan data karena penelitian ini akan membandingkan data observasi dengan hasil wawancara dan dokumen yang ada. Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data dikumpulkan dengan cara mewawancarai narasumber untuk mendapatkan data yang lebih valid.

Untuk itu untuk menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan dengan menggunakan wawancara, observasi dan teknik lainnya.

Teknik Analisis Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data mentah yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Antisipasi terhadap reduksi data sudah terlihat ketika peneliti memutuskan (seringkali tanpa menyadarinya sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, masalah penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang harus dipilih. Pada pengumpulan data selanjutnya terjadi tahap reduksi (meringkas, mengkode, mengeksplorasi tema, membuat cluster, membuat partisi, membuat catatan).

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, mengklasifikasikan, mengarahkan, menghilangkan data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diverifikasi. Verifikasi bisa sesingkat pemikiran lain yang terlintas di benak analis (peneliti) saat ia menulis, peninjauan catatan lapangan, atau bisa juga menyeluruh dan menghabiskan banyak energi seperti peninjauan dan pertukaran ide di antara rekan kerja untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya ekstensif untuk menempatkan salinan temuan di kumpulan data lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kesesuaiannya, yaitu validitasnya.

Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada saat proses pengumpulan data saja, namun harus diverifikasi agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.58.

Deskripsi Data 1. Kondisi Geografis

Mewujudkan pelayanan prima, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa Kebun Geran menuju masyarakat sejahtera dan berbudaya. Setelah dilakukan penelitian lapangan, diperoleh data tentang peran orang tua dalam mendidik remaja untuk mencegah hubungan seks pranikah di desa Kebun Geran kecamatan Ratu Samban kota Bengkulu. Kesimpulan dari analisis wawancara adalah orang tua belum mengenalkan organ seksual pada anaknya.

Kesimpulan yang diperoleh dari analisis wawancara adalah orang tua memberikan pemahaman mengenai perilaku menyimpang tersebut, misalnya penjelasan mengenai akibat buruk jika dilakukan. Kesimpulan dari analisis wawancara adalah orang tua tidak menjelaskan akibat dari penyakit menular seksual karena terbatasnya pemahaman orang tua mengenai hal tersebut. Dari analisis wawancara diketahui bahwa orang tua menasihati anak mengenai perilaku menyimpang melalui percakapan.

Kesimpulan yang diperoleh dari analisis wawancara adalah masyarakat tidak memberikan pendidikan seks kepada remaja karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan.

Tabel 4.1   Tingkat Pendidikan
Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan

Analisis Hasil Penelitian

  • Peran Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada Remaja Dikelurahan Kebun Geran?
  • Faktor Yang Menghambat Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada Remaja di Kelurahan Kebun Geran
  • Kasus Yang Terjadi Dalam Hubungan Seks Pranikah Dan Bagaimana Mencegahnya?

Orang tua tidak berperan sebagai pendidik yang memiliki pemahaman yang benar mengenai gender, mereka hanya memberikan nasihat jika melakukan hal-hal yang menyimpang dan juga agar anaknya tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Orang tua juga tidak berperan sebagai pendidik yang baik jika mewariskan pengetahuan tentang pendidikan seks kepada anaknya. Orang tua juga gagal dalam melindungi anak dengan cara menyuruh anak beramal shaleh, tidak melaksanakan larangan Allah SWT yang berdampak buruk pada anak itu sendiri, dengan memastikan pemahaman tentang pendidikan seks dan mengenalkan akibat baik dan buruknya. ini.

Faktor-Faktor Penghambat Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada Remaja di Kecamatan Kebun Geran Seks pada Remaja di Kecamatan Kebun Geran. Jika orang tua sudah mengetahui tanggung jawab perannya, maka pendidikan seks akan diberikan kepada anak tanpa masalah. Dan yang pasti penjelasan yang jelas dari orang tua membuat remaja merasa diterima, aman dan nyaman.

Kanak-kanak tidak boleh dipisahkan daripada teknologi, jadi sebagai ibu bapa kita mesti menyediakan asas.

PENUTUP

SARAN

Pernahkah orang tuamu memberikan konseling seks dan apa yang kamu ketahui tentang alat kelamin? Menurut TA, orang tua saya mengajari saya konseling seks, yang saya tahu tentang alat kelamin hanyalah seks. Apakah kamu diinstruksikan oleh orang tuamu untuk tidak melakukan perilaku menyimpang dan apakah orang tuamu menanyakan dengan siapa kamu berteman?

Apakah orang tua anda pernah memberikan pendidikan seks DAN apa yang anda ketahui tentang organ seksual? Kesimpulan: Orang tua belum mengenalkan pendidikan seks pada anaknya karena orang tua masih malu dan sibuk dengan pekerjaan sehari-hari. Kesimpulan : Orang tua telah memberikan pemahaman mengenai perilaku menyimpang, seperti penjelasan mengenai akibat buruk dari hal ini.

Kesimpulan Orang tua tidak menjelaskan akibat dari infeksi menular seksual karena pemahaman orang tua yang terbatas mengenai hal tersebut.

Wawancara Remaja

TA Hukuman yang saya terima adalah omelan orang tua dan ancaman akan meninggalkan rumah. SY Ya, aku mendapat bimbingan dari orang tuaku, seperti mereka memberiku nasihat, dan orang tuaku juga cukup tahu dengan siapa aku bergaul. TF Terkadang orang tuaku memberiku arahan dan orang tuaku bahkan tidak mengenal teman-temanku.

FR Orang tuaku jarang memberikan instruksi kepadaku dan orang tuaku tidak mengetahui dengan siapa aku berteman. Kesimpulan Orang tua berpesan kepada remaja untuk tidak melakukan perilaku menyimpang, namun orang tua tidak mengetahui dengan siapa anaknya bergaul. CATATAN LAPANGAN HASIL OBSERVASI Lokasi Sarana : Desa Kebun Geran Kota Bengkulu Jenis/Kode Sarana : Orang Tua.

2 Komunikasi dengan Orang Tua Menurut pengamatan saya, komunikasi antara anak dan orang tua jarang terjadi, misalnya orang tua kurang mengetahui tentang anaknya.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Memiliki Anak Usia 13-18 Tahun di  Kelurahan Kebun Geran Kecamatan Ratu Samban
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 4.1   Tingkat Pendidikan
6. Tabel Informan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis bahan hukum sebagai suatu data yang digunakan dalam penelitian doktrinal/normatif, analisis bersifat hermeneutik penafsiran digunakan dengan beberapa metode Amiruddin

Dari redesign tersebut akan dianalisis perbandingan stabilitas, hambatan, olah gerak kapal dan kapasitas ruang muat dengan desain kapal angkut ikan lambung konvensional.. Hasil analisis