• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orang tua dan guru ips dalam mengatasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran orang tua dan guru ips dalam mengatasi"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bagi guru dapat menjadi kontribusi bagi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Bagi para orang tua, menambah pemahaman dan wacana orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, khususnya di masa pandemi Covid-19.

LANDASAN TEORI

Konsep Tentang Guru

Guru disebut juga pendidik dan guru, namun kita tahu bahwa tidak semua pendidik adalah guru, karena guru merupakan suatu jabatan profesional yang pada hakikatnya memerlukan persyaratan keterampilan teknis dan sifat kepribadian tertentu, yang kesemuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan praktek, Roestiyah N. salah satu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang berperan dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa pengertian guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya, baik secara klasikal maupun individual.

Guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar yang bersifat informasional, laboratorium, kajian lapangan, dan sumber informasi oleh karena itu disebut komunikator. Guru sebagai organisator adalah pengelola kegiatan di bidang akademik, menyusun silabus dan jadwal perkuliahan untuk kegiatan workshop dan lain-lain. Kegiatan belajar yang baik adalah kegiatan belajar yang dapat membangkitkan minat siswa, seru dan menyenangkan.

Guru sebagai pengarah atau kepala sekolah harus menunjukkan peranannya sebagai pemimpin, pembimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan dalam pendidikan. Guru dituntut untuk memberikan kemudahan atau kenyamanan dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang kondusif, selaras dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung secara efektif dan maksimal. Peran guru sebagai evaluator adalah untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat serta menilai prestasi peserta didik dalam bidang akademik dan perilaku sosial.

Konsep Tentang Kesulitan Belajar

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat penting sebagai langkah mengatasi permasalahan belajar anak. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama membahas tentang peran orang tua dalam mengatasi permasalahan belajar anak. Namun kenyataannya, sebagian orang tua kurang memperhatikan kondisi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Berdasarkan pemahaman di atas maka subjek penelitian ini adalah 10 orang tua siswa, 1 orang guru IPS dan siswa yang mengalami kesulitan belajar IPS pada masa pandemi Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara. Dokumen atau arsip dalam penelitian ini mencakup seluruh dokumen yang berkaitan dengan peran orang tua dan guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara. Penelitian ini akan fokus pada peran orang tua dan guru IPS dalam mengatasi ketidakmampuan belajar pada siswa IPS kelas VIII SMPN Karang Anyar di masa pandemi covid-19.

Berdasarkan hasil wawancara pengumpulan data, peneliti mengungkap peran orang tua dan peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar di masa pandemi Covid-19. Orang tua mereka memperingatkan mereka untuk giat belajar, namun tidak secara langsung menyuruh mereka untuk tertarik pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan temuan peneliti mengenai peran orang tua dan guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran.

Dalam hal ini, orang tua sebagai pendidik hendaknya memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Bimbingan orang tua juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar anak dan membantu mengatasi kesulitan belajar anak.

Konsep Tentang Mata Pelajaran IPS

Konsep Tentang Pandemi Covid 19

Saat ini dunia sedang dilanda kejadian luar biasa berupa pandemik covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menginfeksi individu pertama di Wuham, sebuah kota di Republik Rakyat Tiongkok, dan kemudian menyebar untuk menyebar ke seluruh pelosok. dunia, termasuk Indonesia. Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak napas, dan sakit tenggorokan. Menurut situs WHO, virus corona merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Virus corona juga dapat menyebar jika tetesan kecil tersebut terhirup oleh orang sehat saat berada di dekat seseorang yang terinfeksi virus corona. Covid-19 sendiri merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain demam tinggi, flu, dan sesak napas. Penularan virus Covid-19 dapat terjadi melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi dan droplet tersebut kemudian disentuh atau dihirup oleh orang yang sehat sehingga orang sehat tersebut dapat tertular virus virus Covid-19. -19 virus.

Di sisi lain, di bidang pendidikan, pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan kebijakan, dimana pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah kini dilakukan secara daring atau jarak jauh. Kebijakan PJJ dinilai sebagai satu-satunya kebijakan yang memungkinkan proses pembelajaran tetap berjalan di tengah pandemi co-19. Dilihat dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pada berbagai sektor, khususnya pendidikan.

Kajian Pustaka

Mengatasi keberhasilan anak dalam pendidikannya tidak lepas dari campur tangan orang tua di sekolah. Anak dalam mengembangkan seluruh potensinya memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar terutama dari pendidik yaitu guru dan orang tua. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmad Nugroho dalam tesisnya yang berjudul “Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Anak (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Surakarta)” menunjukkan bahwa orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya bisa saja bersikap acuh tak acuh. . dan tidak memperhatikan kemajuan belajar anaknya, akan menjadi penyebab kesulitan belajar.

Hal ini mengakibatkan anak menjadi tidak nyaman, tidak bahagia di rumah, pergi mencari teman sebaya, hingga lupa belajar, hal ini sebenarnya yang diharapkan oleh orang tua agar anaknya pintar dan sukses. Sifat hubungan orang tua dan anak sering kali terlupakan, padahal faktor ini sangat penting dalam menentukan kemajuan belajar anak. Orang tua tidak hanya menginginkan anaknya menjadi pintar, namun orang tua juga harus menyadari bahwa peran orang tua juga menjadi faktor pendukung sukses tidaknya anak dalam pendidikannya.

Dalam kegiatan belajar, tidak sedikit anak yang mengalami kendala dalam belajar karena kurang maksimalnya peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Fokus Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Metode wawancara ini akan memperkuat dan menjelaskan data yang diperoleh yaitu data peran orang tua dan guru serta upaya mengatasi kendala belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara. Sedangkan orang tua (ibu) yang berpendidikan SMP berjumlah 4 orang, 1 orang berpendidikan SMA dan 5 orang berpendidikan SD. Peran orang tua dan guru dalam mengajar IPS dengan memfokuskan data pada peran orang tua.

Saya hanya dimarahi jika saya tidak serius belajar ketika orang tua saya ada di rumah”70. Di sisi lain, ada sebagian kecil siswa yang mengaku didampingi orang tuanya saat belajar, kata Susan. Peran orang tua sebagai fasilitator, sebagian besar orang tua memberikan fasilitas pembelajaran seperti buku, alat tulis, kuota internet, dan juga telepon genggam.

Di sisi lain, ada juga orang tua yang menawarkan fasilitas belajar sebanyak-banyaknya karena kondisi perekonomian yang buruk. Di sisi lain, ada juga siswa yang menyatakan bahwa orang tuanya sesekali membantu mereka dalam mengerjakan tugas, menurut Susan. Sebagai fasilitator, sebagian besar orang tua telah menyediakan kebutuhan dasar dan kebutuhan belajar anak.

Gambar 3.1 Skema Analisis Interaktif
Gambar 3.1 Skema Analisis Interaktif

DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Analisa Data

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti mengenai peran orang tua sebagai pendidik, sebagian besar orang tua jarang mendampingi anaknya belajar karena sibuk dengan pekerjaan rumah dan pekerjaan di luar rumah. Kebanyakan orang tua jarang memberikan apresiasi pada anaknya, seperti memberikan hadiah ketika anak mendapat nilai bagus atau sebaliknya memberikan hukuman jika anak tidak serius dalam belajar. Hal ini sejalan dengan perkataan sebagian besar siswa yang mengatakan bahwa orang tuanya jarang mendampingi ketika belajar di rumah atau hanya memberikan hadiah ketika mendapat nilai bagus dan memberikan hukuman ketika tidak serius belajar karena sehari-harinya bekerja.

Dalam peran orang tua sebagai motivator, sebagian besar orang tua menyatakan selalu memotivasi anaknya agar semangat belajar, namun tidak menyuruh anaknya untuk tertarik pada IPS, melainkan dengan cara menasihatinya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa yang mengatakan bahwa orang tuanya selalu menasihati mereka untuk giat belajar dan semangat belajar, namun tidak secara langsung menyuruh mereka untuk tertarik pada IPS. Orang tua juga jarang mengingatkan kapan waktunya belajar, karena tidak mengetahui jadwal belajar anaknya dan tidak selalu ada di rumah.

Sebagai orang tua, saya telah membekali anak-anak saya dengan alat bantu belajar, baik itu handphone, kuota, alat tulis, seragam, dan lain-lain. Di sisi lain, ada juga siswa yang mengatakan bahwa orang tuanya hanya menyediakan apa yang dibutuhkannya, ungkap Rendi. Ada pula orang tua yang sesekali membantu anak belajar dengan mencoba bertanya mengenai permasalahan yang dialami anaknya, seperti yang dikatakan ibu Pausija.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian orang tua tidak membantu anaknya dalam mengerjakan tugas, sebaliknya orang tua juga tidak menanyakan permasalahan yang dialami anaknya ketika belajar. Orang tua wajib memberikan pengertian dan dorongan kepadanya untuk membantu sedapat mungkin permasalahan yang dialami anak di sekolah.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran orang tua dan guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar IPS pada siswa kelas VIII SMPN Karang Anyar Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara pada masa pandemi Covid-19, dapat diambil kesimpulan bahwa orang tua dijadikan mempunyai peran untuk mengatasi anak dalam IPS karena orang tua telah memenuhi perannya sebagai pendidik, motivator, fasilitator dan pembimbing yang dapat mendorong siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya. Di sisi lain, guru IPS juga berperan cukup baik dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPS pada siswanya karena guru sering berkomunikasi dengan siswa mengenai permasalahan belajarnya sehingga siswa mampu mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Berperan lebih besar dalam mengatasi kesulitan belajar IPS pada siswa dan mendorong siswa untuk selalu mengkomunikasikan kesulitan belajar IPS yang dialami pada masa pandemi covid-19.

Lebih memperhatikan dan mendorong guru untuk berperan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPS di masa pandemi covid-19. Diunduh di https://tirto.id/segudang-hasil-belajar-dari-rumah-karena-corona-covid--19-eGqQ pada tanggal 03 Juni 2020.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 3.1 Skema Analisis Interaktif

Referensi

Dokumen terkait

iv THE INFLUENCE OF USING COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION CIRC METHOD TOWARD THE STUDENTS‟ READING COMPREHENSION AT THE EIGHT GRADE OF JUNIOR HIGH SCHOOL DARUL „ULUM