PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam hal ini orang tua merupakan pendidik yang paling penting dalam membentuk dan meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Hal ini terbukti bahwa anak mempunyai kesadaran yang tinggi, namun peran orang tua sebagai motivator masih sangat kurang dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Orang Tua Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto”.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan mental anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
Orang Tua
- Pengertian Orang Tua
 - Peran Orang Tua Sebagai Motivator
 - Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Islam
 - Kewajiban Orang Tua
 - Tanggung Jawab Orang Tua
 
Penulis juga berpendapat bahwa peran orang tua sangat penting bagi anak ketika memasuki usia dewasa. Orang tua berkolaborasi dengan lembaga dan komunitas yang ingin meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap anak.
Kecerdasan Spiritual Anak
- Pengertian Kecerdasan Spiritual
 - Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual
 - Fungsi Kecerdasan Spiritual
 - Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
 - Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual
 - Manfaat Kecerdasan Spiritual
 
Implikasi horizontalnya adalah kecerdasan spiritual mendidik hati kita dalam akhlak yang baik dan akhlak yang beradab. Kecerdasan spiritual mengarahkan hidup kita untuk selalu bersentuhan dengan makna hidup agar hidup kita lebih bermakna. Kecerdasan spiritual merupakan landasan yang dibutuhkan agar IQ dan EQ dapat berfungsi secara efektif, dan kecerdasan spiritual inilah yang merupakan kecerdasan tertinggi manusia.47.
Kecerdasan spiritual merupakan dasar berfungsinya IQ dan EQ secara efektif, dan kecerdasan spiritual inilah yang merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Kecerdasan spiritual membimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan sejati dalam hidup dan membimbing manusia untuk mencapai kedamaian. Berdasarkan kutipan di atas, peneliti dapat memahami bahwa kecerdasan spiritual memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik akan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah dan perilakunya akan tetap terjaga sesuai dengan perintah Allah. Kecerdasan spiritual juga merupakan kecerdasan tertinggi yang akan bekerja dengan baik IQ dan EQ.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
- Jenis Penelitian
 - Pendekatan Penelitian
 
Tujuannya untuk memberikan gambaran akurat mengenai peran orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilakukan di Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto karena peneliti berdomisili di wilayah tersebut. Selain itu, peneliti meyakini dengan dipilihnya desa ini sebagai lokasi penelitian akan memudahkan pengumpulan data, pengumpulan informasi, dokumen-dokumen yang dibutuhkan peneliti dan penulisan proposal ini, serta memudahkan komunikasi dan interaksi dengan orang tua anak dan masyarakat di desa tersebut. desa.
Fokus penelitian adalah memfokuskan pada inti penelitian yang akan dilakukan, harus dilakukan secara langsung agar kedepannya dapat mempermudah peneliti sebelum turun atau melakukan observasi. 64 Lalu apa yang menjadi fokus penelitian? dan deskripsi fokusnya adalah. Orang Tua Sebagai Motivator Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk kewajiban orang tua sebagai motivator yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan semangat belajar serta mengasah potensi anak. Peningkatan kecerdasan spiritual anak yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran yang membawa perubahan pada diri individu, baik aktual maupun potensial yang berujung pada peningkatan kualitas keimanan anak.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah 6 orang orang tua yang mempunyai anak usia 7-12 tahun dan 5 orang anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang sesuai dengan jenis dan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan mengacu pada metode penelitian.66 Instrumen tersebut berupa panduan observasi, panduan wawancara dan catatan dokumentasi.
Teknik Pengumpulan Data
Dengan metode observasi ini, tidak hanya apa yang didengar yang dapat dijadikan informasi, namun gerak dan ekspresi wajah juga mempengaruhi observasi yang dilakukan. Wawancara mendalam adalah suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih secara tatap muka langsung mendengarkan informasi atau pernyataan secara mendalam dan rinci. Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian 70 Dalam hal ini peneliti memperoleh dokumen melalui gambar, tulisan atau rekaman sebagai bukti keaslian data yang diperoleh.
Teknik Analisis Data
Peran Orang Tua Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba, Spiritualitas Anak Di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. 82 Ahmadi Albar, orang tua dan imam asal Desa Kareloe, Kecamatan Botoramba, Kabupaten Jeneponto (Wawancara 23 Juli 2021). Faktor penghambat dan pendukung orang tua sebagai motivator peningkatan kecerdasan spiritual anak di Desa Kareloe Kecamatan. Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
Kondisi serupa juga dialami para orang tua di Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Berikut faktor penghambat dan pendukung peran orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan mental anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Untuk meningkatkan kecerdasan mental anak, orang tua terkadang tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya sebagai motivator.
Tentunya dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak, orang tua juga harus memahami dan memahami nilai-nilai agama. Terdapat beberapa faktor yang mendukung penerapan orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Desa Kareloe
 - Kondisi Geografis
 - Keadaan Sosial
 - Sarana dan Prasarana Desa Kareloe
 
Desa Kareloe merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto, dimana Desa Kareloe awalnya merupakan kawasan hutan rawa yang belum bernama Desa Kareloe. Sebelum Desa Kareloe menjadi desa, wilayah tersebut masih dianggap sebagai bagian dari Desa Tamalatea, namun seiring bertambahnya jumlah penduduk, wilayah yang sebelumnya berada di dalam Desa Tamalatea diukir menjadi bagian dari Desa Bontoramba. Dan setelah beberapa tahun berlalu, jumlah penduduk desa Bontoramba semakin bertambah, sehingga diputuskan oleh beberapa orang untuk menjadikan wilayah desa Bontoramba menjadi beberapa bagian desa, dan salah satunya juga mencakup desa Kareloe.
Setelah melalui beberapa pertimbangan, pada tahun 1881 kawasan tersebut diubah menjadi desa dan diberi nama Desa Kareloe. Maka Bontoramba yang dulunya merupakan desa, kini menjadi Kecamatan Bontoramba dan akhirnya Desa Kareloe dari waktu ke waktu mempunyai kepala desa hingga saat ini.73.
Pembahasan
- Kecerdasan Spiritual Anak Di Desa Kareloe Kecamatan
 - Peran Orang Tua Sebagai Motivator dalam Meningkatkan
 - Faktor Penghambat dan Pendukung Orang Tua sebagai Motivator
 
Sebagai orang tua, saya berperan penting dalam memotivasi, memberi semangat dan membimbing anak-anak saya, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual anak. Beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di Desa Kareloe sudah memahami dan menjalankan perannya sebagai motivator dan penghasut dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anaknya. Ini jelas di Maka penting bagi orang tua untuk memahami kecerdasan spiritual itu sendiri.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto, faktor lingkungan sekitar membuat orang tua kesulitan dalam memenuhi perannya sebagai motivator untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak, karena ketika anak melihat teman lain bermain, anak cenderung ingin melakukannya. ikut bermain sehingga malas pergi belajar, mengaji, dan malas ke masjid untuk shalat. Hal inilah yang membuat orang tua sulit menjalankan perannya sebagai motivator bagi anak. Menurut saya, perhatian orang tua terhadap anak merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak dan mempengaruhi kehidupan anak.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terhadap orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto terlihat jelas bahwa perhatian orang tua menjadi faktor pendukung orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak, begitu pula dengan orang tua. Dengan adanya perhatian, anak akan lebih terorientasi dan jelas terhadap tujuan hidupnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Masih banyak anak-anak yang membantah perkataan orang tuanya, berkata kasar dan berkata keras kepada orang tuanya ketika berbicara, dan ketika anak disuruh menunaikan ibadah, misalnya shalat, mengaji, dan kajian agama lainnya. di rumah dan di sekolah atau tempat anak mengaji maka perilaku anak tersebut terhadap orang lain termasuk memasuki rumah orang lain tanpa izin. Peran Orang Tua Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Di Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto sebagian besar memahami dan menjalankan perannya sebagai motivator dan penggerak dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Hal ini terlihat setelah peneliti mengamati bahwa orang tua masih mampu dan memahami nilai-nilai agama, walaupun masih dibatasi oleh pemahaman agamanya sendiri, namun terlihat masih banyak orang tua yang masih melibatkan anaknya dalam belajar Al-Qur’an di TPQ. Faktor penghambat orang tua sebagai motivator untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak adalah karena orang tua sibuk dan sangat sulit meluangkan waktu, sehingga anak tidak terkontrol dan diperhitungkan dalam aktivitas sehari-hari, dan keterbatasan orang tua dalam mengetahui nilai-nilai agama. dan juga berdampak pada anak, membuat anak sangat sulit untuk ditangani dan dipahami.
Dan faktor pendukungnya adalah pemberian stimulus berupa reward atau punishment. Dan perhatian orang tua merupakan faktor pendukung karena dengan adanya orang tua yang memberikan perhatian maka anak akan lebih fokus dan memiliki tujuan hidup yang baik serta mempunyai kepribadian yang baik.
Saran
Dan faktor pendukungnya adalah pemberian stimulus berupa reward atau punishment. Dan perhatian orang tua merupakan faktor pendukung karena dengan adanya orang tua yang memberikan perhatian maka anak akan lebih fokus dan memiliki tujuan hidup yang baik serta mempunyai kepribadian yang baik. anak-anak untuk meningkatkan pemahamannya terhadap ajaran Islam sekaligus menciptakan hubungan keagamaan. Pengenalan pendidikan agama Islam mempengaruhi kecerdasan keagamaan atau spiritual anak dalam kehidupan sehari-hari. Nurul Khairunnisa, lahir di Desa Tina ro Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto pada tanggal 17 Mei 2000.
Apakah Anda dan orang tua selalu menasihati anak Anda untuk memiliki tujuan hidup yang baik? Bagaimana orang tua membimbing dan melatih anak dalam beribadah khususnya sholat, puasa dan membaca Alquran. Sebagai orang tua, apakah Anda mengajari anak Anda cara untuk selalu jujur?
Apakah orang tuamu selalu mengajakmu sholat berjamaah, di rumah atau di masjid?