• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM "

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Orang tua merupakan bagian terpenting dan berperan aktif dalam memberikan pendidikan seks Islami kepada remaja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada remaja dan menganalisis faktor penghambat dalam memberikan pendidikan seksual pada remaja.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Penelitian Relevan
  • Peran OrangTua
    • Pengertian orang tua
    • Tugas dan Tanggung Jawab Orangtua

Peran orang tua dalam pencegahan perilaku seks bebas pada remaja di Desa Gondang Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Fakultas. Selanjutnya penelitian yang akan penulis lakukan lebih memfokuskan pada peran orang tua dalam pendidikan seks remaja dalam perspektif Islam (studi kasus di desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur).

Peran Orangtua dalam Mendidik Anak

Hubungan antar individu dalam keluarga dipengaruhi oleh orang tua (ayah dan ibu) dalam pandangan dan arah pendidikan yang akan menciptakan suasana kekeluargaan. Penekanan yang harus diberikan orang tua pada pendidikan anak adalah mendidik anak dengan norma-norma agama.

  • Pendidikan Seks Pada Remaja (usia 12-16 Tahun)
  • Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja
  • Tujuan Pendidikan Seks bagi Remaja
  • Cara Memberikan Pendidikan Seks pada Remaja dalam Islam

Pendidikan pembiasaan diterapkan dalam pendidikan seks remaja dengan cara membiasakan remaja untuk berhati-hati terhadap hal-hal yang tidak baik. Pendidikan dengan nasehat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh orang tua untuk memberikan bimbingan seks kepada remaja.

Misalnya ketika menjelaskan najis, orang tua harus menjelaskan dan memberitahu anaknya apa itu kencing, apa itu madzi, mani, dsb. Misalnya ketika menjelaskan tentang membatalkan wudhu, tentang hadits-hadits besar dan hadits-hadits kecil, dan sebagainya.

ة لَصاو ى ا

Peran Orangtua Dalam Pendidikan Seks bagi Remaja

Oleh karena itu, sudah selayaknya orang tua memberikan konseling seks kepada anaknya dan dapat menawarkan solusi yang tepat untuk dapat mengarahkan secara tepat kecenderungan seksual yang ada pada anak. Pelecehan seksual dan penyakit seksual juga harus dimasukkan dalam materi konseling seks agar tidak banyak terjadi gangguan seksual.

Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

  • Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, “penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sebagaimana adanya”. Sesuai dengan tema yang dibahas, penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan penelitian ini dilakukan langsung di Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Penelitian lapangan biasanya membutuhkan catatan lapangan yang luas yang kemudian diberi kode dan dianalisis dengan berbagai cara.

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Skunder

Sumbernya adalah orang tua yang memiliki anak berusia 12-16 tahun dan remaja yang berusia 12-16 tahun. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen penelitian. Dalam hal ini data sekunder bersumber dari buku-buku pelajaran terkait, dokumen lain dan wawancara dengan lingkungan, kerabat dan tokoh agama setempat, serta hasil observasi langsung yang dapat mendukung penulisan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara (Interview)
  • Observasi
  • Dokumentasi

Dalam hal ini data sekunder bersumber dari buku-buku pendidikan terkait, dokumen lain dan wawancara dengan lingkungan, kerabat dan tokoh agama setempat, serta hasil observasi langsung yang dapat mendukung penulisan penelitian. narasumber) yang memberikan jawaban atas pertanyaan ini.” 48 Dalam hal ini, wawancara dilakukan dengan orang tua dan anak di Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan pendidikan seksual kepada remaja. Pengamatan dapat diartikan sebagai menyeleksi, mengubah catatan, mengkodekan seperangkat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan organisme menurut tujuan empiris Islam (Studi di Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur). Selain itu, dalam penelitian ini observasi dilakukan sebagai pengamatan langsung (Direct Observation) yang dilakukan oleh peneliti di lokasi yaitu Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur.

Metode observasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data objek yang diteliti, dengan cara langsung mengunjungi tempat penelitian yaitu desa Tanjung Qencono kecamatan Way Bungur kabupaten Lampung Timur untuk memperhatikan peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks. kepada remaja.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Dokumentasi adalah “cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen berupa buku, majalah, anggaran dasar, risalah rapat, catatan harian, dan sebagainya”.50 Dalam penelitian ini, dokumen yang dimaksud adalah data orang tua, anak, dan desa. Profil. Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti akan menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan waktu dalam penelitian ini. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan dengan mengecek kredibilitas informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Triangulasi waktu dilakukan dengan cara “memeriksa kembali dengan wawancara, observasi atau teknik lain pada waktu atau situasi yang berbeda sehingga menghasilkan data yang lebih valid dan kredibel”.

Teknis Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Data Display (Penyajian Data)
  • Penarikan Kesimpulan

Peneliti mengumpulkan data berupa wawancara, foto, dokumen desa dan catatan penting lainnya terkait peran orang tua dalam pendidikan seks remaja dalam perspektif Islam (studi di desa Tanjung Qencono, kecamatan Way Bungur, kabupaten Lampung Timur). Dengan demikian diperoleh suatu kesimpulan awal berupa temuan penelitian yaitu berupa kondisi peran orang tua dalam pendidikan seksual remaja dalam perspektif Islam. Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini pada tahap awal dilakukan pengumpulan data melalui teknik wawancara dengan beberapa informan yang dianggap telah mengetahui peran orang tua dalam pendidikan seks remaja menurut perspektif Islam (studi di Tanjung Qencono Desa, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur).

Data yang terkumpul dan dipilah sesuai dengan masalah yang diteliti kemudian disajikan dalam bentuk naratif atau secara gamblang menggambarkan gambaran nyata yang ditemukan di lapangan yaitu peran orang tua dalam pendidikan seks remaja menurut perspektif Islam (studi di desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur).

Sejarah Singkat Desa Tanjung Qencono Kecamatan Way Bungur 1. Sejarah Desa Tanjung Qencono

  • Kondisi Desa
  • Sejarah Pemerintah Desa Tanjung Qencono
  • Visi dan Misi Desa Tanjung Qencono a. VISI

Jadi TANJUNG QENCONO berarti "daerah atau desa di ujung utara yang indah, bagus, suci seperti emas". Kondisi Desa Tanjung Qencono secara umum sama dengan Desa Way Bungur Kabupaten Lampung Timur, dengan spesifikasi sebagai berikut. Desa Tanjung Qencono merupakan desa berkembang, pemerintah desa berusaha keras untuk memajukan pembangunan desa dan.

Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Tanjung Qencono saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des), maka untuk pengembangan Desa Tanjung.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

  • Hasil Wawancara dengan Tokoh Agama
  • Hasil Wawancara dengan Orangtua
  • Hasil wawancara dengan Remaja

Berdasarkan petikan wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat kerjasama antara tokoh desa, tokoh agama dan orang tua dalam memberikan pendidikan seks bagi remaja. Orang tua harus memiliki pengetahuan yang luas agar pendidikan seks dapat tersampaikan kepada anak dengan baik dan benar. e. Berdasarkan petikan wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua telah memberikan pendidikan seks kepada anaknya dengan cara mengenalkan organ tubuhnya, memberikan petunjuk cara merawatnya, apa saja yang keluar dari organ vitalnya dan menjelaskan fungsinya.

Berdasarkan petikan wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa cara orang tua memberikan pendidikan seks kepada anaknya adalah dengan memberikan pemahaman tentang pendidikan yang membahas tentang perilaku menyimpang, bahaya minuman keras, dan tata cara berpakaian yang sopan. Saya mendapat pendidikan seks dari orang tua, sekolah, teman dan internet. Ya, orang tua saya memberi saya pendidikan seks. Berdasarkan petikan wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa anak-anak tersebut mengaku mendapatkan pendidikan seks dari orang tuanya.

Pembahaan Hasil Penelitian

Orang tua telah memberikan pendidikan seks kepada anaknya dengan baik dan benar, dan anaknya juga menunjukkan perilaku yang baik dan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang serta tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dengan teman sebayanya dalam kehidupan sehari-hari. Namun 3 dari 10 orang tua masih berperan kecil dalam memberikan pendidikan seks, padahal orang tua tersebut mengaku pernah memberikan pendidikan seks kepada anaknya, hal ini ditunjukkan dengan perilaku anaknya sehari-hari, anaknya melakukan hal-hal yang menyimpang seperti berpacaran diam-diam, mengambil teman rumah lawan jenis saat orang tuanya tidak ada di rumah, bergandengan tangan dengan lawan jenis, menonton video porno dan pernah melihat lawan jenis saat mandi. Permasalahan yang dapat menghambat pelaksanaan tawaran pendidikan seksual bagi remaja dapat dilihat dari berbagai faktor.

Permasalahan atau kendala dalam pemberian konseling seks di atas jika tidak ditangani dengan baik, maka anak akan melakukan hal-hal yang menyimpang karena anak merasa penasaran dan orang tua tidak memberikan pemahaman tentang konseling seks dengan baik dan benar.

PENUTUP

Saran

Bagi orang tua dan tokoh agama di Desa Tanjung Qencono Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur hendaknya memaksimalkan kerjasama dalam memberikan pendidikan seks kepada remaja agar perkembangan anak maksimal dan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Remaja di Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, agar dapat memanfaatkan dan melaksanakan pendidikan seks yang diberikan oleh orang tuanya dengan baik, agar terhindar dari pergaulan bebas dan seks bebas serta memiliki kehidupan yang lebih cerah. masa depan. Akpama, Persepsi Orang Tua tentang Pengajaran Pendidikan Seksualitas kepada Remaja Sekolah Menengah di Cross River State, Nigeria, IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–.

Kingsley Nyarko et Al, Sikap orang tua terhadap pendidikan seks di sekolah dasar yang lebih rendah di Ghana, International Journal of Elementary Education 2014;. Niken Sulistiani, Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja, di Desa Gondang Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2012. Salmi Ahmad Sudan, Pendidikan Anak Tentang Seksual Materi Ajaran Islam: Peran Orang Tua Muslim, Jurnal Pendidikan &.

FOTO WAWANCARA DI DESA TANJUNG QENCONO KECAMATAN  WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNGTIMUR
FOTO WAWANCARA DI DESA TANJUNG QENCONO KECAMATAN WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNGTIMUR

Gambar

FOTO WAWANCARA DI DESA TANJUNG QENCONO KECAMATAN  WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNGTIMUR

Referensi

Dokumen terkait

a. Efektifitas metode UMMI di lingkungan Pondok Pesantren Darul Falah Sukorejo cukup baik, di antaranya: masyarakat dapat menguasai macam- macam huruf hijaiyah,