• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Peran Pemerintah Desa Dalam Mendukung Kelompok Bina Tani Di Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Peran Pemerintah Desa Dalam Mendukung Kelompok Bina Tani Di Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENDUKUNG KELOMPOK BINA TANI DI DESA AJUEN KECAMATAN PEUKAN BADA

Vivi Silvia 1*, Dwita auralia 2

1 2Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Unversitas Syiah Kuala, Email: 1vivisilvia@unsyiah.ac.id, 2auraadwita@gmail.com

Key Words:

Community; Farmer Group;

Government; Strategy; Potential;

Optimizing Nature Empowerment.

Abstract: Efforts to increase the ability and independence of farming communities in achieving prosperity can be done through empowering farmer groups using effective tactics to increase their productivity. This research was conducted to evaluate the village government's strategy in empowering farmer groups in Ajuen Village, Peukan Bada District, Aceh Besar District which is based on the promising potential of natural wealth. One of the strategies undertaken by the Ajuen village government is the procurement of agricultural infrastructure which is optimized by optimizing the potential of farmer groups as a supporting medium for empowering farmer groups. Nonetheless, the results of the study show that the strategy of the Ajuen village government in empowering farmer groups is still not optimal even though it has been implemented relatively well.

Abstrak: Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat tani dalam mencapai kesejahteraan dapat dilakukan melalui pemberdayaan kelompok tani dengan menggunakan taktik yang efektif untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi strategi pemerintah desa dalam pemberdayaan kelompok tani di Desa Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar yang didasarkan pada potensi kekayaan alam yang menjanjikan. Pemerintah desa Ajuen memanfaatkan kelompok tani sebagai alat untuk mengoptimalkan pengadaan infrastruktur pertanian demi mendukung pemberdayaan kelompok tani. Dalam upayanya tersebut, pemerintah desa fokus pada strategi yang mengoptimalkan potensi kelompok tani.Meskipun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah desa Ajuen dalam pemberdayaan kelompok tani masih belum maksimal meskipun sudah dijalankan dengan relatif baik.

Vivi Silvia. (2022). Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fordicate

This is an open-access article under the CC-BY-CA license

(2)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

94 | Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

PENDAHULUAN

Banyak orang Indonesia menggantungkan hidup mereka dari sektor pertanian, dan karena itu, penting bagi pemerintah dan swasta untuk mendukung pembangunan sektor pertanian dengan pemanfaatan semua sumber daya yang tersedia. Dalam jangka panjang, perkembangan sektor pertanian dapat menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya. Dengan demikian, sektor pertanian memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat luas.

Untuk menghadapi perubahan dan tantangan zaman, dibutuhkan perbaikan pada banyak aspek pertanian.

Petani adalah salah satu aset penting dalam sektor pertanian, namun masih terbatas dalam kualitas sumber daya manusia. Petani di Indonesia menghadapi banyak masalah dalam meningkatkan produksi mereka karena kemajuan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, mayoritas salah satu jenis kegiatan yang dilakukan di Indonesia adalah usaha pertanian. masih dijalankan oleh petani keluarga dengan skala kecil, yang memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek. Petani-petani tersebut sangat bergantung pada faktor cuaca, irigasi, pupuk, serta sarana produksi pertanian lainnya.

Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa banyak tantangan bagi petani di Indonesia dalam meningkatkan produksi pertanian. Oleh karena itu, mayoritas usaha tani di Indonesia masih dijalankan oleh keluarga petani dengan skala kecil, yang sering kali memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek.

Agar pelaksanaan hak otonomi desa tidak menimbulkan kesalahan, peraturan perundang-undangan harus tetap menjadi acuan bagi pemerintahan desa. Selain itu, dalam rangka memajukan pemberdayaan masyarakat, termasuk kelompok tani, harus dilakukan tindakan yang baik untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia petani dan mendorong perubahan sikap masyarakat petani melalui pengembangan potensi yang ada.

Untuk mendorong pengembangan kelompok tani, pemerintah perlu melakukan pendekatan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam menghadapi tantangan. Salah satu kebijakan pemerintah adalah SK Menteri Pertanian No. 41/KPTS/OT.210/1992 telah dikeluarkan sebagai tindak lanjut untuk pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok tani dan nelayan. Kebijakan ini dapat membantu kelompok tani mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan kesejahteraan.

Penelitian ini bertujuan untuk membahas upaya Pemerintah Desa dalam memajukan kelompok tani yang berada di Desa Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

1. Strategi

Keberhasilan penyusunan taktik sangat ditentukan oleh pemahaman yang baik tentang konsep strategi dan konsep terkait lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), Taktik merupakan gabungan antara Keterampilan dan kreativitas dalam memaksimalkan pemanfaatan segala sumber daya yang tersedia suatu bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu. Selain itu, taktik juga membutuhkan perencanaan yang cermat terhadap aktivitas yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan menurut [1] strategi adalah rencana yang akurat mengenai aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu dan kaitannya dengan waktu dan skala yang telah ditentukan

2. Pemerintah Desa

Menurut ketentuan dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, definisi "Desa" atau dapat disebut dengan nama lain adalah suatu entitas hukum yang terdiri dari masyarakat dengan wilayah yang terbatas, yang memiliki wewenang untuk mengatur dan menangani kebutuhan warganya. Pengaturan dan pengelolaan dilakukan dengan mengacu pada adat istiadat dan tata cara setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik.

Tugas utama pemerintah desa adalah mewujudkan good governance yang mencakup prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif. Salah satu cara untuk mencapai tugas tersebut adalah dengan memberdayakan kelompok tani secara khusus, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat tani.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan (empowerment) adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris, di mana kata "power"

berarti kekuasaan atau kekuatan. Menurut [6], Pemberdayaan adalah usaha untuk meningkatkan efektivitas struktural kehidupan manusia yang adil dan beradab, baik di dalam keluarga, masyarakat, negara, regional, internasional, maupun dalam bidang politik, ekonomi, dan aspek lainnya.

(3)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar | 95 Dengan memberdayakan masyarakat, hal tersebut juga dapat mendorong perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk bersaing, sehingga mereka dapat meningkatkan daya saing sesuai dengan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu, memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan martabat dan kualitas hidup warga yang sebelumnya terbelakang dan mengalami kemiskinan.

4. Strategi Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat

Strategi pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan kekuatan atau kewenangan pada masyarakat sehingga mereka dapat mengatasi masalah dan meningkatkan kemampuan hidup mereka.

Beberapa pakar telah mengemukakan berbagai strategi pemberdayaan masyarakat, namun dalam tulisan ini, kami merujuk pada pandangan [10] , yang mengemukakan beberapa taktik atau aktivitas yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Pertama-tama, strategi pertama yang disarankan oleh Usman adalah Menciptakan suasana yang mendukung perkembangan potensi masyarakat, memperkuat kemampuan yang dimiliki masyarakat, dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Kedua, Berbagai strategi dapat dilakukan dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah program pembangunan pedesaan. Pemerintah telah menetapkan beberapa Program pengembangan pedesaan termasuk di dalamnya program pembangunan sektor pertanian, pengembangan industri di pedesaan, pembangunan masyarakat desa terpadu, serta pengembangan pusat pertumbuhan. Menurut [10], Untuk menciptakan pembangunan masyarakat terpadu, terdapat enam unsur yang harus dipenuhi, antara lain meningkatkan pertanian dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal, memperluas peluang kerja, menggunakan industri kecil, mendorong partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, memperkuat kota-kota yang dapat mendukung perkembangan desa, serta membentuk kelembagaan yang dapat berkoordinasi dalam proyek- proyek multisektor.

Dengan demikian, strategi pemberdayaan masyarakat program pembangunan tidak hanya melibatkan peran pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai penggerak utama dalam proses pembangunan.

5. Kelompok Tani

Kelompok diartikan sebagai sebuah kumpulan orang yang memiliki tujuan bersama, saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tersebut, mengenal satu sama lain, serta melihat diri mereka sebagai bagian dari kelompok yang sama. Menurut [5] ,kelompok adalah gabungan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, yang mana hubungan yang terjalin di antara anggota kelompok bersifat tetap dan memiliki struktur tertentu.

Namun, pengertian kelompok tani memiliki beberapa perbedaan tergantung pada sumbernya. Menurut [13]

kelompok tani adalah wadah komunikasi antar petani dan kelembagaan terkait dalam proses alih teknologi.

Sementara itu, menurut [4], kelompok tani merupakan himpunan atau kesatuan yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi dan mempunyai kesadaran untuk saling tolong- menolong.

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa kelompok tani merupakan gabungan dari beberapa orang yang bekerja sama sebagai satu kesatuan, saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, memiliki kesadaran untuk membantu satu sama lain, serta memengaruhi satu sama lain.

Selain itu, kelompok tani juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antara petani dan lembaga terkait dalam proses alih teknologi.. Dengan demikian, kelompok tani dapat diartikan sebagai sebuah organisasi atau asosiasi petani yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, saling memberikan dukungan dan memperkuat satu sama lain dalam proses alih teknologi dan pembangunan pertanian.

(4)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

96 | Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif explanatory. Tipe penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian deskriptif dan penelitian explanatory menurut [8] , sebagaimana dikutip oleh [2]. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut [3], yang dikutip oleh [2], Pilihan metode penelitian kualitatif didasarkan pada keunggulannya dalam menggali fenomena partisipasi warga dalam perencanaan pembangunan, khususnya dalam konteks pemberdayaan kelompok tani. Metode kualitatif juga memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi peneliti dalam merancang langkah-langkah penelitian, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengekspresikan penjelasan yang lebih luas melalui penafsiran yang logis dan intuitif.

Sumber data primer yang telah dipilih adalah informan yang telah ditentukan, sedangkan data sekunder adalah data kepustakaan. Informan yang menjadi subjek penelitian ini meliputi kepala Desa, kepala Dusun, tokoh masyarakat, dan 35 anggota kelompok tani. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), dan studi kepustakaan. Selain itu, untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan metode triangulasi, di mana data diperoleh tidak hanya dari satu sumber, tetapi dari beberapa sumber yang berbeda. Dengan demikian, penelitian ini memadukan berbagai jenis teknik penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang akurat dan valid dari berbagai sumber.

Konsep triangulasi data adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sumber lain di luar data sebagai alat pengecekan atau perbandingan terhadap data tersebut, menurut N. Narayanasamy [6]. Selain itu, Patton [13] juga menyatakan bahwa ada empat jenis teknik triangulasi yang meliputi triangulasi data, triangulasi metode, triangulasi peneliti, dan triangulasi teori. Dalam penelitian ini, jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi asal data dan metode, di mana kedua teknik tersebut digunakan untuk menjamin keakuratan dan keandalan data yang digunakan.

Untuk menghindari plagiat, kalimat tersebut dapat diubah menjadi: "Dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman [9] yang menjelaskan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus-menerus hingga selesai. Teknik ini memastikan bahwa tidak ada data yang terlewatkan selama proses analisis. Adapun aktivitas dalam analisis data yang dilakukan mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.

Fokus penelitian ini adalah untuk membahas tentang seni manajemen pemerintah desa dalam pemberdayaan kelompok tani yang terdapat di Desa Ajuen. Dalam mengkaji strategi yang dijalankan oleh pemerintah desa Ajuen, diadopsi teori Usman [10] yang mengajarkan bahwa tindakan pemerintah dalam pemberdayaan kelompok tani harus mencakup dua hal utama yaituUntuk mencapai potensi maksimal masyarakat petani, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan menguatkan kapasitas masyarakat (empowerment), serta melindungi mereka dari faktor-faktor yang merugikan. Dengan menggunakan teori ini, diharapkan pemerintah desa Ajuen dapat melakukan pemberdayaan kelompok tani secara efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat petani di Desa Ajuen.

(5)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar | 97 HASILDANPEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Melalui pengkajian kualitatif, diperoleh hasil penelitian yang menjadi dasar untuk memahami sejauh mana taktik yang diterapkan oleh Upaya pemberdayaan kelompok tani di Desa Ajuen yang dilakukan oleh pemerintah desa. Dalam situasi pemerintahan desa, kepala desa beserta perangkatnya yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program pemberdayaan kelompok tani diharuskan mengikuti prinsip-prinsip good governance yang didasarkan pada transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang diimplementasikan sesuai dengan kepentingan masyarakat dan mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan potensi kelompok tani di Desa Ajuen.

Dengan demikian, pengkajian kualitatif menjadi salah satu metode penting dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pemerintahan desa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

1. Rancangan atau rencana strategi yang digunakan oleh Pemerintah Desa untuk memberdayakan kelompok tani.

Berdasarkan hasil pengumpulan data kualitatif pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Desa Ajuen belum memiliki strategi yang memadai dalam mendorong pemberdayaan kelompok tani. Fakta ini didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh salah satu narasumber, MU, seorang anggota kelompok tani yang menyatakan bahwa selama ini pemerintah desa hanya menjalankan strategi yang terbatas dalam memberdayakan kelompok tani.

Penulis kemudian melakukan pendalaman terkait strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Ajuen dalam mendorong pemberdayaan kelompok tani. Kepala Desa Ajuen berharap bahwa alokasi anggaran desa pada tahun berikutnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelompok tani. Untuk saat ini, Pemerintah Desa telah memberikan bantuan berupa polybag, bibit cabai, bibit kangkung, alat siram tanaman, pompa air, selang air, pupuk, bibit unggul, dan obat pembasmi hama.

Selain itu, untuk meningkatkan usaha dan perjuangan pada sektor pertanian, Pemerintah Desa Ajuen telah melakukan upaya terpadu dengan melibatkan seluruh kelompok tani serta dukungan dari instansi terkait.

2. Upaya Pemerintah Desa untuk Meningkatkan Kesejahteraan Kelompok Tani melalui Strategi-strategi Tertentu.

Peningkatan kesejahteraan merupakan salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, Dalam hubungannya dengan hal tersebut, hasil wawancara dengan informan yang terpilih menunjukkan bahwa implementasi strategi pemerintah untuk mensejahterakan kelompok tani di Desa Ajuen masih memiliki kekurangan. Salah satu informan, seorang tokoh warga, menyatakan bahwa meskipun sudah ada perhatian dari pemerintah desa dalam mensejahterakan kelompok tani, namun masih ada kebutuhan dan aspirasi kelompok tani yang belum terakomodasi karena keterbatasan anggaran dan fasilitas. Meskipun demikian, niat baik tersebut sudah dimulai dan pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya, termasuk rencana untuk memperbesar alokasi anggaran desa.

Pembahasan

Pemberdayaan kelompok tani merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Untuk menciptakan iklim dan suasana pemberdayaan yang kondusif, perlu diambil langkah-langkah yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan mengarahkan semua upaya secara tepat sasaran ke kelompok tani melalui program-program yang dirancang untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok tani tersebut. Kedua, Agar program pemberdayaan dapat berjalan dengan efisien dan efektif, maka sebaiknya melibatkan langsung masyarakat yang menjadi sasarannya. Dengan melibatkan masyarakat, maka program yang dirancang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan

(6)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

98 | Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

mampu memberikan solusi yang tepat dan efektif dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok tani.

Ketiga, Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, pendekatan kelompok dianggap paling efektif dan efisien.

Dalam hal ini, pemerintah desa perlu memastikan bahwa program pemberdayaan kelompok tani yang dirancang telah mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti partisipasi masyarakat, kemitraan usaha, dan pendekatan kelompok. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa program pemberdayaan kelompok tani dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kelompok tani dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan kesejahteraan.

Dalam rangka mencapai tujuan penelitian terkait pemberdayaan kelompok tani pada Desa Ajuen, perlu dilakukan analisis hasil penelitian berdasarkan syarat objektif di lapangan. Salah satu temuan analisis tersebut adalah bahwa pemerintah desa Ajuen telah berhasil menjalankan strategi yang efektif dalam memberdayakan kelompok tani, yang terbukti dengan meningkatnya produksi pertanian yang mereka kelola, sebagaimana yang dinyatakan oleh anggota kelompok tani.

Selain itu, salah satu aspek penting dari Peran pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait usaha kelompok mereka. Dalam pengalaman Ketua Kelompok Tani, Pemerintah Desa selalu mengundangnya dalam rapat untuk memberikan persiapan dan rencana terkait kegiatan pertanian, serta memberi kesempatan bagi anggota kelompok tani untuk memberikan pendapat dan usulan.

Dokumentasi Kegiatan Pegabdian Di Desa Ajuen.

Berikut adalah beberapa foto kegiatan selama melakukan kegiatan pegabdian di desa Ajuen:

Gambar 1. Saat turun ke lapangan untuk membantu para kelompok tani di desa Ajuen dan membuat gunungan lahan untuk bertani nantinya.

Gambar 2. Melakukan penaburan bibit didalam ember yang berisikan pupuk.

(7)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar | 99

(Gambar 3). Penampakan hasil tanaman berupa kangkung dan cabai yang telah tumbuh sehat.

SIMPULAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian "Peran Pemerintah Desa dalam Mendukung Kelompok Bina Tani di Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada", dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat di desa. Dalam hal ini, pemerintah desa dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung kelompok bina tani dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas mereka.

Teknologi informasi dapat digunakan untuk memudahkan akses informasi mengenai teknik bercocok tanam, pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran produk pertanian. Selain itu, teknologi informasi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan lahan.

Pemerintah desa dapat memfasilitasi pelatihan atau workshop mengenai penggunaan teknologi informasi bagi kelompok bina tani. Pemerintah desa juga dapat menyediakan akses internet dan peralatan komputer untuk kelompok bina tani agar mereka dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal.

Dengan pemanfaatan teknologi informasi, diharapkan kelompok bina tani dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas mereka sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Selain itu, teknologi informasi juga dapat membantu pemerintah desa dalam mengelola data mengenai pertanian dan memudahkan proses pengambilan keputusan.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan untuk pemerintah Desa Ajuen agar dapat lebih memaksimalkan upaya pemberdayaan kelompok tani di wilayah tersebut. Pertama, Diperlukan pengevaluasian atas strategi pemberdayaan kelompok tani yang sedang berjalan, termasuk program pengadaan fasilitas atau sarana yang mendukung kegiatan pertanian yang melibatkan potensi kelompok tani sebagai sarana untuk mendukung pemberdayaan kelompok tani.

Dari hasil evaluasi tersebut, diharapkan dapat diketahui program mana yang masih layak dipertahankan dan mana yang perlu diubah agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan kelompok tani. Untuk menghasilkan strategi yang lebih baik, pemerintah desa sebaiknya melakukan koordinasi dan kerja sama yang lebih intensif dengan instansi terkait dan memperhatikan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh kelompok tani. Diharapkan strategi tersebut tepat sasaran dan dapat diterima dan dimanfaatkan oleh seluruh pihak, khususnya dalam pemberdayaan kelompok tani di wilayah Desa Ajuen. Evaluasi terhadap strategi yang saat ini berjalan, termasuk program pengadaan infrastruktur pertanian yang memanfaatkan potensi kelompok tani sebagai media penunjang, perlu dilakukan agar strategi yang lebih efisien dan efektif dapat dirancang.

(8)

JURNALPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT

FORDICATE(INFORMATICSENGINEERINGDEDICATION) E-ISSN:2809-2546 VOL2,NO.2TAHUN2023

100 | Strategi Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Bina Tani Pada Desa Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

DAFTARPUSTAKA

[1] BN. Marbun.2003. Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

[2] Ahmad Mustani. 2017. Participatory Rural Appraisal (PRA) Sebagai Sarana Dakwah Muhammadiyah Pada Perencanaan Pembangunan di Desa Carawali Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidenreng Rappang. STISIP Muhammadiyah Rappang

[3] Creswell, John W. (penerjemah Achmad Fawaid). 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998 Tim Pusat Penelitian Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, akarta: Balai Pustaka,

[4] Mardikanto, T,(1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta [5] Mulyana, D.(2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya

[6] Narayanasamy, N. (2009).Participatory Rural Appraisal Principles, Methods and Application. Second Edition. First Published. ISBN: 978-81-7829-885-6 (PB) h. 32

[7] Pranarka dan Moeljarto, Mangatas. 1996, Pendidikan Pola Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sesuai Tuntutan Otonomi Daerah.

[8] Punch, K. (2006). Developing Effective Research Proposals, Second Edition. Sage Publication, p. 33- 35

[9] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Cetakan Ke 7.Bandung : Alfabeta.

[10] Usman,2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[11] Nurlia,2018,Pemetaan Dimensi Kunci Pelaksanaan Pengembangan Organisasi Dalam pandangan Rhodes Dan Antoine,Meraja journal,Vol 1No 3, https://merajajournal.merajamedia.

com/index.php/mrj/article/ view/36 [ diakses tanggal 18 Desember 2018]

[12] Pananrangi andi,2018,Study Perubahan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Menjadi Survei Kepusan Masyarakat (SKM) Terhadap Pelayanan Publik,Meraja journal Vol 1 No 3 , https://merajajournal.merajamedia. com/index.php/mrj/art

[13] Wahyuni, S. 2003. Kinerja Kelompok Tani Dalam Sistem Usaha Tani Padi dan Metode Pemberdayaannya. Jurnal Litbang Pertanian. 22(1): 2-4

[14] Sutopo, HB. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press

Referensi

Dokumen terkait

UNIVERSITAS TADULAKO Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Tani Desa Ranteleda. Kecamatan Palolo