• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENATA ARTISTIK DALAM PEMBUATAN VIDEO PROFIL SMK NEGERI 1 MAGELANG

N/A
N/A
Juminah Najah

Academic year: 2024

Membagikan "PERAN PENATA ARTISTIK DALAM PEMBUATAN VIDEO PROFIL SMK NEGERI 1 MAGELANG "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh

IQBAL AL HAKIM 1910202131

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TIDAR

MAGELANG

2023

(2)

ii ABSTRAK

Lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berperan dalam mencetak sumber daya manusia siap kerja karena mengutamakan praktik dengan diselingi teori. SMKN 1 Magelang sebagai sekolah favorit di Magelang memiliki berbagai bidang keahlian yang diajarkan. Namun, dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, SMKN 1 Magelang belum memberikan informasi terkini tentang profil sekolah sehingga diperlukan konten school branding dengan memanfaatkan Youtube. Untuk menciptakan konten video profil yang kreatif, menarik untuk ditonton, dan sejalan dengan konsep, dibutuhkan peran serta penata artistik yang bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kebutuhan prosesi syuting video seperti dekorasi, tata busana, tata rias, dan perlengkapan. Tujuan dibuatnya video profil untuk mengetahui bagaimana peran penata artistik dalam video profil SMKN 1 Magelang. Adapun sasaran program karya bagi lulusan SMP yang berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. Karya berupa video profil SMKN 1 Magelang dipublikasikan melalui akun Youtube SMKN 1 Magelang dengan screening dengan siswa dan guru Jurusan Desain Komunikasi Visual SMKN 1 Magelang. Peran penata artistik dalam pembuatan video profil SMKN 1 Magelang mengalami kendala dalam proses mobilitas, pengkoordinasian talent, serta properti dan wardrobe. Meskipun demikian, penata artistik dapat mengatasi kendala dengan tiba di lokasi lebih awal, mengkoordinasikan talent melalui Whatsapp, dan menyiapkan properti sesuai kebutuhan.

Kata Kunci: Penata Artistik, School Branding, Public Relations.

(3)

iii ABSTRACT

Vocational High Schools (SMK) as educational institutions play a role in producing work-ready human resources because they prioritize practice interspersed with theory. SMKN 1 Magelang is a favorite school in Magelang and has various areas of expertise taught. However, in the last six years, SMKN 1 Magelang has not provided the latest information about the school's profile, so school branding content using YouTube is needed. To create profile video content that is creative, interesting to watch, and in line with the concept, an art director is responsible for coordinating the needs of the video shooting process, such as decoration, wardrobe, make-up, and equipment. The purpose of making a profile video is to find out the role of the artistic director in the SMKN 1 Magelang profile video. The target work program is for junior high school graduates who wish to continue their studies to the next level. The publication of the profile video of SMKN 1 Magelang on the SMKN 1 Magelang YouTube account with a screening with students and teachers of the Visual Communication Design Department of SMKN 1 Magelang.

The role of the artistic director in creating the profile video for SMKN 1 Magelang experienced problems in the mobility process, coordinating talent, property, and wardrobe. However, art directors can overcome obstacles by arriving at the location early, coordinating talent via WhatsApp, and preparing props as needed.

Keyword: Art Directors, School Branding, Public Relations.

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

(5)

v

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur peneliti panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna menyelesaikan pendidikan sarjana.

Dalam proses menyelesaikan skripsi ini, peneliti mengalami kesulitan serta hambatan baik itu hambatan yang berbentuk teknis maupun hambatan non teknis.

Namun berkat izin Allah SWT, usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang peneliti terima secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih pada Ayah, Ibu, Saudara dan keluarga yang telah memberikan semangat, doa, motivasi serta bantuan moril dan materil sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.peneliti juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia-Nya serta senantiasa telah memberikan nikmat sehat, kecukupan materi dan kecukupan lainya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan karya tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si, selaku Rektor Universitas Tidar.

3. Ibu Dr. A.P. Dra Sri Mulyani, M.Si. selaku Plt. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

(7)

vii

4. Anisa Setya Arifina, S.I.Kom., M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu komunikasi yang telah memberikan kesempatan dalam mengikuti program skripsi non regular ini

5. Jaduk Gilang Pembayun, S.I. Kom., M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing I memberikan ilmu yang bermanfaat, bimbingan dan arahan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tugas akhir ini

6. Deani Prionazvi Rhizky, S.ST., M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan ilmu yang bermanfaat, bimbingan serta arahan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tugas ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tidar yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan semoga dapat menjadi bekal dan diamalkan untuk kehidupan di masa yang akan datang.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan Ilmu Komunikasi Untidar Angkatan 2019 yang telah memberikan warna dalam kehidupan peneliti selama menuntut ilmu di Universitas Tidar.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah berteman dari SD, SMP dan SMA yang senantiasa menghibur dan memberikan warna dalam setiap Langkah penulis dalam masa perkuliahan.

10. Terimakasih kepada sahabat-sabahat, kawan, teman rasa keluarga tercinta keluarga Sehat, kongsi, Fuad Hida, Anindya, Bismo, Revan, anak kambing, Faiz, Putri, Bregas Viratama, Anissa, Dinda, Anti, Cipa, Kiki, Ibang, Hamdani, Dika, Agus, Indah, Yubelium Agung, Jack, Miranda, Elvina Dwi,

(8)

viii

Kuni Wilda, Sarah, Daffa, Yazid, Obi, Pipoy, Kenzo, Catlyn,Kirana, Luna, Karuna, Sasa yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti untuk selalu semanagt dan pantang menyerah.

Tidak lupa peneliti ucapakn kepada Starbucks Sudirman Magelang, Melek Huruf, Kopi Borobudur, Oishi Pan yang telah menyediakan tempat ternyaman untuk peneliti Menyusun dan menyeselaikan laporanPeneliti menyadari laporan ini masih memerlukan penyempurnaan dari berbagai aspek, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan yang telah peneliti buat.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam melakukan kegiatan pembuatan laporan ini dan semoga semua ini menjadi rahmat serta manfaat dari Allah SWT kepada kita semua.

Magelang, 10 Oktober 2023

Iqbal Al Hakim NPM. 1910202131

(9)

ix

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

(10)

x DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Fokus Permasalahan dan Rumusan Masalah ... 6

1.2.2 Fokus Permasalahan ... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 7

1.4 Manfaat ... 7

1.4.1 Manfaat Praktis ... 7

1.4.2 Manfaat Akademis ... 7

BAB II ... 8

TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Referensi Karya ... 8

2.1.1 Video profil SMK Negeri 1 Malang ... 8

2.1.2 Video profil SMK Negeri 1 Magelang ... 9

2.1.3 Video promosi bali Official Putri Indonesia ... 10

2.2Landasan Teoritis / Konseptual ... 11

2.2.1 Teori Public Relations ... 11

2.2.3 Teori School Branding ... 14

2.2.4 Konsep Penata Artistik ... 17

BAB III ... 26

METODE PELAKSANAAN ... 26

3.1 Ide Perencanaan ... 26

(11)

xi

3.1.1 Ide Program ... 26

3.2 Sasaran program karya ... 29

3.3 Strategi Pemasaran dan Distribusi Program/Desain Karya ... 29

BAB IV ... 31

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Deskripsi Karya ... 31

4.1.1 Film Statement ... 31

4.1.2 Durasi ... 32

4.1.3 Cast ... 32

4.2 Analisis Proses Produksi ... 34

4.2.1 Uraian Tahapan Proses Produksi ... 34

4.2.2 Penentuan Anggaran ... 44

4.2.3 Implementasi Konsep Karya ... 45

4.3 Analisis Hasil Produksi ... 51

4.3.1 Evaluasi Konsep Karya ... 51

BAB V ... 54

PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 58

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Video Profil SMK Negeri 1 Magelang ... 8

Gambar 2.2 Video Profil SMK Negeri 1 Magelang ... 9

Gambar 2.3 Video Promosi Bali Official Putri Indonesia ... 10

Gambar 4.2 Dokumentasi Kegiatan Produksi ... 42

Gambar 4.3 Dokumentasi Kegiatan ... 43

Gambar 4.4 Biaya Sewa Anggaran Produksi ... 45

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Ide Program ... 27

Tabel 4.1 Informasi Pemeran Video Profil SMKN 1 Magelang ... 33

Tabel 4.2 Kegiatan Pra Produksi ... 40

Tabel 4.3 Kegiatan Produksi ... 42

Tabel 4.4 Kegiatan Pasca Produksi ... 44

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan era modern di era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat dan perubahan sosial masyarakat, menuntut manusia untuk bisa menggikuti perkembangan baik dari segi teknologi maupun sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa bermunculan berbagi tuntutan sosial, salah satumnya dibidang dunia Pendidikan. Pendidikan yang baik yaitu Pendidikan yang memenuhi kebutuhan, membimbing dan bisa mengembangkan potensi dari masyarakat, salah satu bentuk dari wujud nyata proses pemenuhan kebutuhan Pendidikan masyarakat yaitu dengan di bentuknya tempat pendidikan yang disebut dengan sekolah. Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan melaikan juga merupakan sebuah tempat atau lingkungan dimana karakteristik, nilai-niali budi luhur dan keterampilan anak dibentuk.

Lembaga Pendidikan sendiri memiliki strata atau tingkatan yang berbeda- beda, diketahui wajib sekolah yaitu selama 12 tahun, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Dengan lulusnya siswa dari 12 tahun wajib kerja, akan mencetak dua generasi tamatan, yaitu tamantan pendidikan akademis secara teoritis dan tamantan pendidikan akademis secara praktik. Hal ini dikarenakan pada jenjang sekolah menengah akhir (SMA), mereka akan lebih mempelajari secara detail kemampuan

(15)

pengetahuan secara teoritis dengan minim praktik. Sedangkan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK), mereka lebih mengutamakan pembelajaran secara praktik namun tetap diselangi dengan mempelajari secara teoritis.

Sekolah menangah kejuruan sendiri merupakan sekolah yang memiliki banyak peminat, dengan keutamaan pembelajaran praktik secara langsung, menjadikan para peserta didik umumnya lebih dapat menguasai alat, bahan dan kemampuan keterampilan. Semakin banyaknya peminat Sekolah menengah kejuruan (SMK), menjadikan semakin banyaknya bermunculan sekolah – sekolah semacam ini di berbagai tempat, baik itu berstatus swasta maupun negeri. Dengan itu, setiap sekolah menengah kejuruan harus bisa memiliki branding dan pengelolaan public relations atau hubungan masrakat yang baik untuk dapat menaikkan citra baik dan menarik perhatian dari masyarakat. Branding sendiri memiliki makna sebagai sebuah praktik kegiatan yang bertujuan untuk mencipatakan nama, symbol, atau desain yang mudah dikelani dan diidentifikasi oleh masyarakat luas sebagai identitas dari sebuah istansi, perusahaan, produk maupun jasa.

Pengertian teori branding menurut Swasty (2016), branding merupakan proses keseluruhan dalam memilih unsur, nilai, hingga janji yang dimiliki oleh suatu entitas yang meliputi produk, jasa, perusahaan, dan sabagainya. Sedangkan tujuan branding menurut Farid (2017), yaitu untuk membangun presepsi baik dari segi kesan maupun pesan dari suatu brand di pemikiran dan perasaan konsumen.

Jadi bisa dikatakan bahwa branding merupakan suatu proses cara untuk

(16)

mengenalkan nilai dan unsur serta presepsi baik dari berbagai kesan maupun pesan, yang bisa membangun pemikiran baik mengenai, produk atau jasa, perusahaan dan bahkan istansi pendidikan. Sehingga dengan harapan tersebut, kapanpun waktu dan dimanapun wilayah berada. Jika suatau perusahaan, produk atau jasa dan istansi memiliki nilai branding yang baik maka akan dengan mudah untuk meningkatkan sebuah awereness atau kesadaran masyarakat yang mana ini sejalan dengan tugas praktisi public relations.

Hubungan masyarakat atau public relations, memiliki tugas untuk membangun, menjaga, dan mengembalikan citra baik sebuah istansi, perusahaan, brand bahkan sekolah. Seperti contohnya banyak kasus yang menyangkut nama baik sebuah istansi Pendidikan seperti sekolah, terutama khasus kenakalan remaja seperti yang sering terjadi di sekolah menenggah kejuruan (SMK) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sebuah kota di kawasan Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kota Magelang terdapat puluhan SMK yang tersebar di wilayah kota dan kabupaten Magelang. Salah satunya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Magelang, sekolah ini merupakan sekolah kejuruan favorite di Kota Magelang. Berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 berdasarkan dari S.P Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 136/Dirpt/BI/65 pada tanggal 8 Oktober 1965 berdirilah sebuah Sekolah Teknologi dengan nama STM Negeri Magelang yang mempunyai jurusan Bangunan Gedung dan Jurusan Mesin. Seiring dengan berkembangnya STM Negeri Magelang ini, pada tahun 1970 dikukuhkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan dengan Nomor surat 306/Set.DDT/70 tertanggal 13

(17)

April 1970 menjadikan SMKN 1 Magelang salah satu, sekolah menengah tertua dan professional di Kota Magelang.

Genap 58 tahun berdiri, SMKN 1 Magelang telah berhasil mencetak lulusan yang siap dan mempu bersaing di dunia kerja. Pendistribusian lulusan dari SMKN 1 Magelang ini juga didukung oleh adanya suatu program, dibawah naungan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Hubungan Industri (WKS 4). Para alumni akan dibantu untuk dibimbing dan diberikan informasi mengenai lowongan perkerjaan lewat Bursa Kerja Khusus (BKK). Bursa Kerja Khusus sendiri merupakan badan unit kerja yang membidangi dalam penyaluran lulusan untuk memasuki industri dan Dunia Kerja (INDUKA).

Telah menjadi salah satu sekolah favorit pilihan masyarakat, namun SMKN 1 Magelang diketahui masih kurang aktif dalam memaparkan informasi terbaru kepada masyarakat. Dengan fakta bahwa sudah terhitung kurang lebih 6 tahun video profil dari SMKN 1 Magelang belum ada pembaharuan, sehingga informasi mengenai pembaharuan yang sudah terjadi tidak dapat terdistribusikan informasinya kepada masyarakat. Pada awal tahun 2023 inipun informasi mengenai terbentuknya jurusan baru, fasilitas terbaru, dan bermacam keunggulan belum termuat dalam video profil dari SMKN 1 Magelang. Video profil sendiri sangat perlu diproduksi dan digunakan untuk media arsip, pengenalan dan branding yang dapat meningkatkan value dan awareness.

Sehingga dengan alasan dibuatnya video profil SMKN 1 Magelang dapat menguatkan branding dan positioning sebagai sekolah menengah kejuruan favorit

(18)

di Kota Magelang. Bentuk nyata proses branding dari SMKN 1 Magelang, salah satunya yaitu pembuatan video profil. Pembuatan video profil ini membentuk suatu tim kerja yang memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam proses pembuatan video profil SMKN 1 Magelang, penulis memiliki peran sebagai penata artistik. Penata artistik disebut juga sebagai art director atau penata visual adalah orang yang bertanggung jawab atas beberapa elemen visual/Mise En Scene/

unsur-unsur gambar antara lain perekayasaan dekorasi, properti, make up, costume/ware drobe. Tugasnya bertanggung jawab atas terciptanya set program produksi dan penyiaran yang terkait dengan estetika, gambar, dan selalu bekerja sama dengan penata cahaya serta berkonsultasi dengan sutradara/pengarah acara (Hanoch Tahapary 2021:197). Dalam proses produksi ini diperlukan peranan seorang penata artistik dimana, penata artisitik bertanggung jawab untuk membuat fantasi ide menjadi nyata dari konsep pembuatan video profil yang ada. Selain itu dengan adanya seorang penata artistik, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pembuatan set lokasi, penggunaan peranan talent, dan properti serta waredrobe yang ada.

Secara umum kerja dari penata artistik, yaitu penulis sendiri di project ini dimulai pada saat pra produksi, produksi dan pasca produksi. Saat pra produksi penata artistik memiliki tanggung jawab untuk membuat breakdown artistik yang sesuai dengan konsep selain itu mencari, mengelompokkan dan mobilitasi berbagai macam waredrobe, alat penunjang dalam pengambilan barang atau properti untuk project video profil ini. Pada saat produksi penata artistik memiliki tanggung jawab untuk membuat set sesuai dengan gambaran rencana produksi, menjaga agar para

(19)

talent tetap on point dengan wajah, posture, dan waredrope yang baik serta berkoordinasi dengan sutradara untuk mendapatkan visual hasil take yang diinginkan. Selanjutnya pada saat pasca produksi, penulis bertanggung jawab untuk mengumpulkan seluruh properti, waredrobe dan melakukan evaluasi mengenai kinerja dari penulis sendiri sebagai penata artistik. Dapat dikatakan bahwa video profil ini dibuat guna memperbaharui video profil yang sudah ada namun belum melakukan pembaharuan selama 6 tahun dan juga untuk dapat meningkatkan brand awareness dan kesadaran masyarakt mengenai SMKN 1 Magelamng. Selain itu penulis sendiri ikut menyusun laporan ini untuk dapat mengetahui peranan dari seorang penata artistik dalam pembuatan sebuah karya video profil SMKN 1 Magelang.

1.2 Fokus Permasalahan dan Rumusan Masalah 1.2.2 Fokus Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa fokus penulis adalah untuk membuat video profil SMK N 1 Magelang guna menunjukan branding sekolah menengah kejuruan terbaik di Magelang. Hal ini dilakukan karena sudah perlu diperbaharui mengingat belum diproduksi kembali setelah 6 (enam) tahun lamanya agar informasi terbaru dapat tersampaikan dengan baik.

1.2.2 Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi peran penata artistik dalam pembuatan video profil SMK Negeri 1 Magelang.

(20)

1.3 Tujuan

Untuk menjabarkan peran dari penata artistik dalam pembuatan video profil SMK Negeri 1 Magelang.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah, dengan adanya karya ini dapat menjadi referensi untuk sesama praktisi komunikasi dalam wawasan terkait peran penata artistik dalam pembuatan karya video profil.

1.4.2 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari pembuatan tugas akhir ini adalah dapat dijadikan sebagai pengembangan dalam disiplin ilmu komunikasi utamanya untuk praktisi Public Relations dalam membuat sebuah video profil.

(21)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi Karya

Dalam prosesi pembuatan karya video profil SMK N 1 Magelang ini, kami menggunakan beberapa referensi kayra, yang mana sebagian gambaran umum mengenai karya yang ingin penulis dan tim buat seperti muatan isi konten tentang SMK yang menjadi objek profil video, teknik pengambilan video gambar, tone warna, dan referensi keartistikan video. Beberapa dari referensi video tersebut yaitu 2.1.1 Video profil SMK Negeri 1 Malang

Gambar 2.1 Video Profil SMK Negeri 1 Magelang

Video profil SMKN 1 Malang menjadi referensi utama dalam pembuatan karya video profil yang kami buat. Dengan beberapa pertimbangan yang kuat seperti, kualitas konsep yang dibuat, walaupun durasi video yang cukup singkat namun efektif dapat menyampaikan informasi yang sesuai dengan pendidikan yang berada di dalam SMKN 1 Malang. Produksi visualisasi juga dibuat sangat menarik dangan kombinasi teknik gambar medium dan close up sehingga membuat objek di

(22)

dalam video lebih hidup dan detail menampilkan gambaran objeknya. Nasari yang terdapat dalam video juga terkesan memberikan semangat dan motivasional, dipadukan dengan voice over yang terkesan dramatis membuat para penontonnya terbawa suasana yang ada.

2.1.2 Video profil SMK Negeri 1 Magelang

Gambar 2.2 Video Profil SMK Negeri 1 Magelang

Pada referensi gambaran umum mengenai muatan isi konten yang akan ditampilkan di video profil SMKN 1 Magelang yang kami buat. Kami menganalisa isi muatan video profil dari SMK N 1 Magelang yang telah diproduksi sebelumnya.

Selain itu pastinya kami juga melakukan koordinasi dengan pihak sekolah mengenai apa saja hal-hal yang baru dan belum termuat di produk video profil terdahulu. Hal-hal yang belum termuat tersebut nantinya akan kami masukan kedalam video profil yang akan dibuat guna melakukan pembaharuan informasi.

Dilihat dari unsur teknik camera movement video profil SMK N 1 Magelang yang telah dipublikasikan selama 6 tahun lalu itu. Video tersebut banyak menggunakan

(23)

Teknik Tilt dan Panning, yang menimbulkan kesan sederhana dan serta menimbulkan kesan Artistik dari objek video gambar yang bergerak.

2.1.3 Video promosi bali Official Putri Indonesia

Gambar 2.3 Video Promosi Bali Official Putri Indonesia

Pada referensi gambaran umum mengenai acuan muatan tatanan artistik yang akan penulis tampilkan di video profil SMKN 1 Magelang yang kami produksi.

Kami menganalisa isi tampilan tatanan artistik video promosi Bali produksi Official Putri Indonesia yang telah diproduksi 2 tahun lalu. Kamin melakukan koordinasi rapat berama untuk menganalisis property apa, waredrobe apa, dan unsur artistik apa yang dapat kami ambil dari video promosi Bali dari Official Putri Indonesia.

Akan tetapi pastinya kami juga melakukan pengecekan kemampuan, apakah bisa mengikuti dan menyediakan properti dan waredrobe yang kami inginkan. Kami juga mencari penganti obsi yang relate dengan keinginan kita yang ingin mengambil unsur artistik dari video refensi tersebut. Hal-hal yang sekiranya bisa

(24)

kami usahakan akan kami cari opsi terdekatnya, nantinya agar pada proses shooting sudah siap untuk di gunakan dan ditampilkan.

2.2 Landasan Teoritis / Konseptual 2.2.1 Teori Public Relations

Hubungan masyarakat atau public relations merupakan salah satu cabang ilmu komunikasi yang umumnya dipergunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada khalayak luas. Menurut, Frank Jefkins dalam (Normawati., dkk, 2018 : 157) Public Relations merupakan sebuah aktivitas meringkas kepaduan dalam berkomunikasi dengan sistematis kepada publiknya untuk mendapatkan visi khusus yang berlandaskan pada aspek pandangan. Dapat diartikan bahwa public relations atau hubungan masyarakat adalah aktivitas seni dalam upaya menciptakan sebuah komunikasi yang baik yang ditunjukan kepada publik untuk mendapatkan kepercayaan serta menyampaikan informasi sesuai dengan tujuan dan cita-cita dari institusi atau organisasi. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika seorang praktisi public relations dikatakan sebagai garda terdepan dalam pembangunan citra dan hubungan baik, baik dengan masyarakat, perusahaan dan istansi lain.

Public relations atau hubungan masyarakat pun memiliki ciri khas yang dapat menjadi membedakan dari kecabangan ilmu komunikasi lainnya diantaranya yaitu (Effendy, 2002 : 42) :

1. Hubungan masyarakat adalah kegiatan komunikasi dalam suatu institusi/organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

2. Hubungan masyarakat penunjang terjadinya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen sebuah institusi/organisasi.

(25)

3. Publik menjadi sasaran dari kegiatan hubungan masyarakat yakni publik eksternal dan publik internal dari institusi atau organisasi.

4. Operasional hubungan masyarakat adalah menjalin hubungan yang harmonis antara institusi/organisasi dengan publik. Hal ini dlakukan guna untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang timbul dari pihak institusi atau organisasi atau dari publik.

Pada dasarnya tujuan kegiatan public relations adalah, membangun citra baik yang pada waktunya dapat memberikan manfaat terhadap organisasi atau istansi.

citra baik atau prestise, nantinya akan memberikan dampak mangfaat yang besar untuk istansi atau organisasinya. Bisa dibilang jika citra baik ini merupakan aset terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu citra dan reputasi sangat mendapat perhatian besar dari seorang praktisi public relations. Public relations atau hubungan masyarakat nantinya pun akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti periklanan, pemasaran dan sejenisnya Susatyo Herlambang dalam (Ishaq, 2015:19).

Public relations bertugas untuk membangun, menjaga, dan mengembangkan citra dan reputasi terbaik istansi atau organisasi. Ada berbagai cara untuk meningkatkan dan menjaga citra dan reputasi dari sebuah istansi atau organisasi, salah satunya dengan program yang bernama Corporate Social Responsibility (CSR) atau bisa disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (kegiatan sosial) dalam rangkaian kegiatan dari public relations.

Media sebagai alat yang berguna untuk menunjang terlaksananya kegiatan public relations atau hubungan masyarakat yang baik dibantu dengan : (Ishaq, 2015 : 181)

(26)

1. Media cetak yang terdiri dari surat kabar, majalah, publikasi serta inhouse publication.

2. Media elektronik yang terdiri dari televisi, radio, komputer

3. New agencies atau jaringan berita yang terdiri dari jaringan nasional dan internasional

Berdasarkan buku yang berjudul “Public Relations Writing : Media Public Relations Membangun Citra Korporat” karya Rachmat Kriantono didalam bukunya mengatakan bahwa video profil merupakan sebuah produk tulisan yang disusun oleh praktisi public relations yang berisi gambaran umum perusahaan yang tidak sepenuhnya lengkap, detail, dan mendalam sehingga perusahaan bisaa ingin memilih informasi apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publik (Liem, 2015 : 3). Sehingga dapat diartikan bahwa video profil terkadang sengaja dibentuk sesuai denga napa yang ingin perusahaan tampilkan kepada publik yang mana media perusahaan ini berfungsi sebagai identitas ketika ingin menjalin relasi hubungan atau kerjasama projek dengan perusahaan lainnya.

Produk karya video profil memegang peranan yang cukup penting bagi suatu perusahaan diantaranya untuk meningkatkan citra perusahaan, menciptakan dan menjalin hubungan dengan konsumen, sebagai alat pemasaran produk atau jasa, memperkuat branding, serta memberikan gambaran umum mengenai informasi dari sebuah perusahaan. Dapat diartikan bahwa salah satu media penunjang terlaksananya kegiatan public relations adalah Video profil. Video profil merupakan opsi sekaligus solusi yang terbaik dan kreatif serta inovatif yang sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, untuk memenuhi kebutuhan suatu

(27)

Lembaga istansi atau perusahaan, terutama kebutuhan untuk mempromosikan produk atau jasa.

2.2.3 Teori School Branding

Branding dapat dilihat dari berbagai sudut bidang pandang masing-masing, antara lain: dari segi bisnis dan keuangan, public relations, komunikasi, sales, promotion, psikologi, sosiologi,statistik, dan lain lain. Oleh karena itulah pengertian dan penjelasan dari konsep branding sendiri menjadi sangatlah luas.

Branding merupakan suatu bentuk komunikasi proses membangun persepsi positif di benak masyarakat. Chiaravalle dan Schenck dalam (Azhar., dkk, 2021 : 288).

Secara umum bisa dikatakan bahwa branding adalah sebuah proses komunikasi penciptaan identitas dan menjadi salah satu alat dalam komunikasi pemasaran yang terkait dengan aspek nilai, value, dan ciri khas. Hal tersebut dapat membangun brand awareness yang positif di mata khalayak.

Komunikasi branding adalah serangkaian kegiatan yang berbentuk pengiklanan, sosial media, dan juga review yang digunakan guna berkomunikasi dengan konsumen ataupun khalayak. Teori branding bisa diartikan sebagai cara suatu istansi, organisasi dan perorangan dalam usaha mendapatkan feedback ataupun presepsi positif dari audiencenya. Branding yang baik sendiri merupakan salah satu bentuk yang efektif untuk mempengaruhi pembentukan presepsi orang lain mengenai citra merek atau personal. Pusat kegiatan pemasaran sebuah istansi atau perussahaan saat ini tidak lagi hanya terkonsentrasi pada penambahan kualitas produk, namun berfokus pada apa yang ditransformasikan menjadi citra (gambar) melalui branding. Yulianita (Samsul, 2021: 72). Seperti misalnya yaitu lingkup

(28)

istansi atau organisasi yang bergerak dalam bidang Pendidikan misalnya, dalam proses untuk mengambil hati publik, kualitas tidak menjadi tolak ukur dan penentuan namun ‘citra’ apa yang ada dalam gambaran di dalam benak publikk saat mendengar nama dari institusi atau organisasi tersebut. Citra atau gambaran yang muncul itulah yang dikelola agar terkonstruksinya sesuai dengan tujuan instansi atau organisasi melalui proses branding nantinya. Branding inilah yang nantinya akan berfungsi sebagai identitas, pembeda dan kekuatan.

Branding sendiri sangatlah penting untuk sebuah instansi atau perusahaan, akan tetapi branding juga tidak hanya berlaku untuk perusahaan saja, melainkan juga penting untuk sebuah Lembaga Pendidikan. Bagi Lembaga Pendidikan sendiri branding perlu dilakukan sebagai identitas, pembeda dan kekuatan. (Mujib, 2020 : 49) Branding sekolah atau school branding merupakan identitas sekolah sebgai ciri khas yang menunjukan keunikan, kekuatan, karakter, dan keunggulan sekolah berdasarkan potensi lingkungan,peluang yang ada, serta memperoleh dukungan dari seluruh warga sekolah dan orang tua peserta didik (Mujib, 2020 : 50). Artinya bisa dikatakan bahwa branding sekolah adalah sebuah bentuk ciri khas yang untuk serta menjadi pembeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain.

Guna membanggun bransing yang kuat, sekolah sendiri tidak bisa selalu hanya mengandalkan iklan sebagai medianya dalam prosesi penyebaran informasi.

Sebuah brand akan dikenal secara alami melalui beberapa pengunaan elemen- elemen oleh pihak sekolah itu sendiri. Termasuk periklanan, hubungan masyarakat, kerja sama dengan sponsor, event, social project, dan lain sebagainya. (MuJIB, 2020 : 57) Adapun langkah-langkah yang dapat dijadikan untuk proses

(29)

membangun branding sekolah yang dapat diuraikan sebagai berikut (Jamaludidin, 2020 :22-25) :

1) Merumuskan visi misi dan tujuan sekolah. Sebuah sekolah harus menyesuaikan visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

2) Menentukan output yang akan dihasilkan. Hal ini penting karena setiap orang tua akan mempertimbangkan hal ini sebelum memasukkan anaknya kedalam sebuah sekolah. Seperti contohnya apakah ketika lulus sesorang siswa dijamin untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.

3) Pembuatan slogan yang menarik. Slogan yang menarik dan mudah diingat oleh masyarakat akan membuat sebuah sekolah akan mudah dalam memperomosikan kepada masyarakat.

4) Pembentukan tim marketing. Membentuk sebuah tim yang mempu mempromosikan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan baik kepada masyarakat.

5) Program pasca sekolah. Untuk memastikan output dari para siswa, maka sebuah sekolah perlu memonitor siswanya ketika telah lulus dari sebuah sekolah.

6) Pembelajaran dari competitor. Merumuskan apa yang menjadi kelebihan dari sekolah lain sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk merumuskan tujuan atau arah sebuah sekolah.

7) Memaksimalkan perkembangan teknologi dalam melakukan promosi.

Perkembangan teknologi, dalam hal ini media social memberikan

(30)

kemudahan dalam melakukan promosi secara luas kepada masyarakat, promosi melalui media social dapat dilakukan sekolah sebagai sarana yang efektif untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.

8) Libatkan dunia usaha atau industry. Sebuah sekolah akan cepat menciptakan branding yang baik ketika melibatkan dunia usaha dan industry, dimana sebuah sekolah didukung oleh Lembaga Pendidikan besar sehingga memiliki brand yang kuat serta sulit digeser sekolah lain.

2.2.4 Konsep Penata Artistik

Tanpa masyarakat awam sadari setiap kali membicarakan dan membahas karya sebuah film, kita akan selalu bersinggungan dengan nilai unsur-unsur dari pembentuk film. Oleh sebab itu, dapat kita katakana bahwa untuk memahami sebuah karya film tidak lepas oleh unsur-unsur dari pembentuk film tersebut.

Unsur-unsur pembentukan film, merupakan sebuah kesinambungan yang dapat menciptakan karya audio visual yang baik dan memuaskan. Pemahaman mengenai nilai unsur-unsur pembentukan film, tentu saja akan sangat membantu kita dalam proses memahami sebuah karya film secara menyeluruh dan mendalam.

Menurut buku “Memahami Film” karya (Pratista, 2017: 23) Film sendiri memiliki unsur unsur yang membentuk diantaranya adalah unsur naratif dan unsur sinematik.Kedua unsur tersebut saling berkolaborasi, melengkapi, berinteraksi dan berkesinambungan untuk membentuk sebuah karya film. Sebuah film tidak akan berhasil diciptakan jika kedua unsur itu tidak saling melengkapi dan berdiri sendiri-

(31)

sendiri. Dapat di katakana jika unsur naratif merupakan sebuah bahan atau materi yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik sendiri merupakan cara atau gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya. Sebuah certia film yang baik digerakan oleh unsur naratif, sedangkan unsur sistematik merupakan aspek teknis dari pembentukan sebuah karya film.

Setiap sebuah karya film atau audio visual pasti tidak pernah lepas dari unsur naratif, hal ini karena unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita film. Bisa dikatakan demikian karena, dari unsur naratif terdapat unsur-unsur pendudukung jalanya sebuah cerita, seperti unsur yang terdiri atas tema, alur cerita, tokoh dan penokohan, latar dan amamat (Tahapary, 2021: 164-165).

1. Tema

Tema mempunyai arti sebagai konsep yang telah dituliskan oleh penulis cerita yang dimna akan memberikan panduan pemahaman atau gambaran tentang unsur- unsur alur cerita, tokor dan penokohan, latar, dan amanat cerita. Terdapat beberapa contoh dari tema cerita diantaranya seperti keluarga, persahabatan, pendidikan, percintaan, fiksi dan lain sebagainya.

2. Alur cerita

Alur atau plot merupakan rangkaian sebuah peristiwa dari awal hingga akhir yang memicu terbentuknya ssebuah konflik cerita baik itu secara visual maupun audio yang terdiri atas tiga alur yaitu alur, maju mundur, dan campuran.

a. Alur maju memiliki makna cerita yang diawali dengan tahap perkenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian konflik.

(32)

b. Alur mundur memiliki makna penceritaan yang diawali dengan kejadian penyelesaian sebuah konflik dilanjutkan ke tahapan awal cerita atau perkenalan.

c. Alur campuran memiliki makna urutan penceritaan yang bersifat melompat- lompat atau maju mundur yang tidak menentu.

3. Tokoh dan Penokohan

Penokohan adalah penggambaran sebuah watak dan karakter tokoh cerita melalui penampilan dari fisik atau dialog tokoh. Tokoh adalah pemeran atau lakon dari cerita dengan peran yang bermacam-macam. Tokoh terdiri atas 3 jenis yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis.

a. Protagonis adalah pemeran tokoh utama cerita yang memiliki sifat baik dan positif.

b. Antagonis adalah pemeran yang memiliki sifat bertolak belakang dari protagonist yang jahat dan negatif

c. Tritagonis adalah tokoh penengah antara protagonis dan antagonis.

4. Latar

Latar adalah gambaran dari keadaan tempat, suasana, dan waktu dalam sebuah cerita.

a. Latar tempat yaitu lokasi atau wilayah peristiwa berlangsung.

b. Latar waktu yaitu kapan peristiwa terjadi dalam cerita seperti pagi, malam, besok.

c. Latar suasana yaitu keadaan sekitar dari tokoh atau lingkungan peristiwa berlangsung.

(33)

5. Amanat

Amanat adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada audincenya baik itu merupakan pembaca atau penonton yang cara penyampaiannya dapat dilakukan secara implisit maupun eksplisit

a. Implisit yaitu pesan yang disampaikan secara tidak langsung seperti melalui tindakan dari tokoh.

b. Eksplisit yaitu pesan yang disampaikan secara langsung atau tertulis dalam sebuah cerita yang bisa berupa tulisan anjuran, larangan, atau nasihat.

Berbagai elemen tersebut membentuk sebuah unsur naratif secara keseluruhan. Elemen-elemen tersebut saling berkolaborasi dan berinteraksi satu sama lain guna membentuk sebuah alur jalinan cerita yang memiliki sebuah maksud dan tujuan. Seluruh jalinan peristiwa yang membentu sebuah cerita tersebut, terikat oleh hukum kausalitas atau logika sebab akibat.

Selaian unsur naratif, terdapat juga unsur yang tidak kalah penting yaitu unsur sinematik. Unsur sinematik sendiri adalah aspek teknis dalam produksi film yang terdiri dari mise en scene, sinematografi, editing, dan suara (Pratista, 2017: 24-25) 1. Mise en scene

Mise en scene merupakan seluruh aspek yang berada di depan jangkauan shoot kamera seperti, latar, lighting, kostum dan make up, dan tokoh dari cerita.

Mise-en-scene berasal dari kata Perancis yang memiliki arti “putting in the scene”.

Mise-en-scene merupakan unsur sinematik yang paling mudah untuk kita kenali, disebabkan karena hamper seluruh gambar yang kita lihat dengan bola mata di dalam film adalah bagian dari unsur ini. Jika kita diibaratkan seluruh layar benda

(34)

yang dipergunakan untuk melihat suatu hasil karya film seperti layar ponsel, layar televisi, bahkan seluruh layar yang berada di bioskop. Maka seluruh hal yang berada didalam layar tersebut merupakan unsur0unsur Mise-en-scene.

Unsur mise-en-scene sangat penting perannya, bisa dikatakan bahwa separuh dari kekuatan sebuah karya film terdapat pada aspek mise-en-scene. Unsur-unsur mise-en-scene ini secara keseluruhan mampu mendukung naratif dalam menyampaikan isi pesan sebuah film dan mampu membangun suasana dan mood sebuah karya film menjadi lebih hidup dan berwarna. Dalam sebuah unsur film, mise-en-scene tidak berdiri sendiri. Unsur ini terikat dengan unsur sinematik lainnya, yaitu sinematografi, editing, dan suara. Tanpa keterkaitan unsur ini, mise- en-scene merupakan unsur yang hampa dan tidak memiliki warna.

2. Sinematografi

Sinematografi merupakan serangkaian video gambar yang diambil oleh kamera dan hubungan antara kamera dan objek yang ditangkap sehingga membentu sebuah cerita (Latief, 2021: 68). Sinematografi merupakan sebuah bentuk seni dan kerajinan dalam proses memproduksi film, dengan menangkap cerita secara audio visual. Secara teknis, sinematografi merupakan sebuah seni dan ilmu untuk merekam cahaya baik secara elektronik ke sensor gambar atau secara kimiawi ke film. Sinematografi Menyusun setiap bidikan, mempertimbangkan, dimana segala sesuatu dalam bingkai menuntut perhatian.

Dalam ilmu sinematografi, seseorang yang membuat film tidak hanya bertugas untuk merekam setiap adegan melainkan juga harus bisa mengontrol dan mengatur setiap adegaan yang diambil. Dari sini bisa dikatakan bahwa unsur

(35)

sinematografi sendiri dibagi menjadi tiga aspek, yaitu kamera atau film, framing, dan durasi dari sebuah gambar. Pengunaan Teknik sinemaatografi yang baik akan sangat berpengaruh dalam dalam hasil film dan keberhasilan pesan isi film yang ingin disampaikan. Dengan Teknik yang baik maka penonton akan lebih mudah untuk menangkap pesan yang disampikan melalui rangkaian gambar-gambar yang disusun menjadi sebuah video klip yang utuh dan bermakna.

3. Editing

Editing adalah transisi yang diberikan oleh editor kepada gambar (shot).

Menurut (Thompsom & Bowen, 2017, hal. 26). Editing merupakan salah satu bentuk metode untuk memyempurnakan sebuah film, dimana dilakukan dimasa pasca produksi dari sebuah produksi film. Masa produksi film akan dimulai ketika waktu masa produksi atau waktu syuting sudah selesai dikerjakan. Menurut (Dancyger, 2018, hal 242) berpendapat bawa ada beberapa tujuan dari proses editing yang ingin dicapai, diantaranya adalah untuk memperjelas narasi cerita, menekankan unsur dramatic, mendukung subteks, serta untuk menonjolkan elemen estetika didalamnya. Bisa dikatakan bahwa editing merupakan proses finalisasi suatu produk karya film agar siap didistribusikan dan ditonton oleh audienya.

Menurut (Thompsom & Bowen, 2017, hal. 103), terdapat banyak Teknik editing yang bisa diaplikasikan didalam film tergantung dengan situasi tertentu yang diharapkan, konteks apa yang ingin disampaikan, dan juga gaya apa yang ingin kita ceritakan di film tersebut. Menurut mereka, terdapat beberapa contoh tipe-tipe transisi dan juga Teknik editing yang essencial dan sering kali dipergunakan, seperti cut (hard cut), montage, dissolve, wipe, fade in or fade out, J

(36)

or L, popcorn cut, match out, dan masih banyak Teknik editing yang dipergunakan guna mendapatkan hasil video film yang memuaskan, sesuai dengan harapan, dan siap untuk didistribusikan.

Sebuah film tidak akan tersampaikan ataupun terjangkau oleh masyarakat atau penontonnya, jika tidak adanya upaya untuk melakukan sebuah kegiatan promosi. Salah satu alat marketing yang bisa dipakai untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan sebuah film yang akan di rilis yaitu adalah teaser trailer.

Teaser trailer merupakan alat yang berguna untuk memberitahukan sekaligus untuk memikat minat para target penonton yang berpotensi memilikin satu selera dengan tema film yang telah di edit dan di buat.

4. Suara

Suara merupakan seluruh audio yang digunakan dan keluar dari gambar (film) yaitu dialog, musik, efek suara, dan voice over.

Penulis yang bertugas sebagai penata artistik disini bertanggung jawab untuk mengkoordinasi seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam prosesi syuting video profil ini, seperti:

a. Latar peristiwa (setting) Dekorasi (scenery)

Setting maupun dekorasi merupakan bentuk dari tugas dan tanggung jawab dari penulis yang merupakan tata artistik yang secara visual dapat digambarkan 1). Suasana atau keadaan suatu peristiwa, 2). Dimana peristiwa tersebut terjadi, 3). Kapan terjadinya sebuah peristiwa tersebut. Maka dari itu setting ataupun dekorasi sangatlah diperlukan dan berkaitan langsung dengan struktur video video profil SMK Negeri 1 Magelang. Tugas penulis dalam

(37)

mempersipakan berbagai latar peristiwa yang dipakai dalam proses pembuatan video profil ini antara lain sebagai berikut.

Penulis mempersiapkan setiap latar peristiwa yang diperlukan, mulai dari mengatur tata letak dari keperluan setting latar dan memastikaan bahwa tidak ada yang bocor didalamn tampilan kamera yang sedang diambil.

b. Tata busana

Tata busana merupakan bentuk dari tugas dan tanggung jawab dari seorang penata artistik. Tata busana berfungsi untuk menghidupkan dari karakter para talent yang sedang diperankan sesuai dengan karakteristiknya masing- masing. Pemilihan busana sudah penulis koordikasikan dengan para tim inti pembuatan video profil, sehingga pada saat waktu syuting para talent sudah terkoordinasi untuk menggunakan busana seperti apa dan bagaimana.

c. Tata rias

Tata rias atau make up juga menjadi tanggung jawab dan tugas dari penata artistic, penulis yang bertugas sebagai penata artisik di proyek pembuatan video profle SMKN 1 Magelang ini bertugas untuk selalu menjaga kondisi prima wajah para talent yang berperan didalam video ini. Seperti menghapus minyak wajah agar pada saat dikamera tidak mengkilat.

d. Perlengkapan

Perlengkapan merupakan bagian dari tata aartistik yang berkaitan dengan penataan barang atau benda sebagai pendukung nilai seni artistik. Penulis yang merupakan penaata artistic memiliki tanggung jawab untuk menyediakan berbagai perlengkapan, dimulai dari menkonsep, mencari, dan

(38)

mengembalikan berbagai perlengkapan yang di pakai dalam proses syuting video profil SMKN 1 Magelang.

(39)

26 BAB III

METODE PELAKSANAAN 3.1 Ide Perencanaan

3.1.1 Ide Program

Pada video profil SMKN 1 Magelang yang memiliki durasi video 6 menit ini, menceritakan serta menjelaskan profile sekolah SMKN 1 Magelang. Diawali dengan gambaran seorang anak sekolah yang sedang bersiap berangkat sekolah dan tidak lupa untuk berpamitan dengan orang tuanya, orang tuanya pun memberikan pesan kepada anaknya untuk sekolah yang benar dan hati-hati ketika dijalan.

Dilanjutkan dengan gambaran wilayah magelang yang asri, rapi dan indah diihatkan oleh cuplikan video drone dari beberapa titik kota dan kabupaten magelang. Setelah itu dilihatkan suasana para siswa yang berangkat sekolah dengan bersepedan dan berjalan kaki melewati beberapa titik tempat di Kota Magelang, yaitu di kawasan Perumahan Gladiol dan Pecinan Kota.

Setelah adegan diluar sekolah, dilanjutkan dengan adegan di kawasan dalam sekolah dimana memperlihatkan beberapa adegan kegiatan siswa dan guru. Dimulai dari kegiatan upacara bendera, suasana lingkungan di dalam kawasan sekolah, kegiatan tenaga pendidik, siswa dan karyawan dari SMKN 1 Magelang.

Dilanjutkan dengan gambaran informasi 9 kopentensi keahlian yang dimiliki diantaranya keahlian dan Usaha Mandiri dari masing-masing kompetensi keahilan yang dimiliki diantaranya Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Konstruksi Gedung dan Sanitasi dan Perawatan, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, Teknik Mesin, Teknik Pengelasan

(40)

dan Fabrikasi Logam, Teknik Otomotif, Teknik Ketenaga Listrikan dan Teknik Elektorika.

Didukung oleh gambaran kegiatan para siswa ketika mereka sedang berada dilapangan praktik . Setelah kegiatan akademis selesai di liput, dilanjutkan dengan kegiatan non akademis seperti fasilitas sarana prasarana, keorganisasi siswa dan ekstrakulikuler yang ditutup dengan kegiatan senam bersama. Selain itu fasilitas andalan dari SMKN 1 Magelang yaitu bursa kerja khusus (BKK), yang telah bekerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan juga diliput kegiatannya, mulai dari para pencari kerja yang ingin mencari informasi, lalu di bantu oleh karyawan BKK dalam mengurus administrasi. Video profil ini ditutup dengan penari yang melambangkan 2 ikon SMKN 1 Magelang, lalu disambung dengan para siswa menebar semangat dan ditutup oleh slogan SMK bisa.

Tabel 3.1 Inovasi Program

NO JUDUL TAHUN ISI

1. Video Profil SMKN 1 Magelang

2017 Penggambaran video profil SMKN 1 Magelang mulai dari gambaran umum, lokasi, sarana dan prasarana, fasilitas praktikum, Kerjasama industri, teaching factori, dan extrakulikular serta minat bakat.

Persamaan :

Video profil SMKN 1 Magelang yang dibuat tahun 2023 secara gambaran umum sama dengan yang dibuat taun 2017. Menjelaskan seperti apa SMKN 1 Magelang, sarana dan prasarana, jurusan serta kegiatan siswa.

Perbedaan :

Video profil yang dibuat tahun 2023 ini lebih mengedepankan unsur naratif dalam hal ini narasi dan VO dibuat lebih jelas serta membangun semangat / motivasional, penggambaran kompetensi keahlian juga disebutkan secara lengakap ditambah pengadeganan

(41)

di awal dan akhir video, hal ini tidak terdapat pada video profil yang dibuat sebelumnya.

2. Video Profil SMKN 1 Malang

2019 Berisi tentang sejarah SMKN 1 Malang sebagai sekolah tertua di Kota Malang, adegan berangkat sekolah, gambaran umum sekolah, prestasi, kegiatan akademik dan non akademik, pilihan kompetensi keahlian, sarana dan prasarana, teaching factory, testimoni alumni serta sambutan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah

Persamaan :

Persamaan antara video profil SMKN 1 Magelang tahun 2023 dengan SMKN 1 Malang yaitu narrator atau pengisi suara menggunakan artikulasi yang jelas serta menjelaskan gambaran sekolah secara detail mulai dari jurusan yang ada hingga fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh siswa.

Perbedaan :

Perbedaan yang paling terlihat antara video profil SMKN 1 Malang dengan SMKN 1 Magelang tahun 2023 terletak pada sambutan kepala Sekolah. Pada video profil SMKN 1 Magelang tahun 2023 tidak terdapat sambutan kepala sekolah atau guru karena pihak sekolah menginginkan video ini dapat digunakan jangka Panjang.

3. Video Promosi Bali Official Putri Indonesia 2022

2022 Diawali dengan suasana bali yang asri dan dan ditambah adegan memasuki desa adat yang kental akan nilai budaya.

Persamaan :

Persamaan antara video profil SMKN 1 Magelang 2023 dengan video promosi Bali Putri Indonesia terletak pada akhir video dimana terdapat adegan menari dengan baju tradisional.

Perbedaan :

Perbedaan yang paling terlihat pada aspek waredrobe dan property yang digunakan. Pada video promosi Bali Putri Indonesia menggunakan property yang banyak dan mendetail. Sedangkan video profil SMKN 1 Magelang hanya menggunakan propertii dan waredrobe yang secara maksimal dapat didapatkan diwilayah Magelang.

(42)

3.2 Sasaran program karya

Target audiens dari karya produksi “Video profil SMKN 1 Magelang” dibagi menjadi 2 kategori yaitu dari target primer dan target sekunder. Target primer sendiri berada pada remaja dengan ren tan usia (15 – 21 tahun) dan orang tua (30- 40 tahun). Selanjutnya target sekunder adalah kalangan diluar usia remaja dan orang tua. Selain itu video profil ini juga dapat disaksikan oleh semua jenis kelamin dan semua kalangan, dikarenakan SMKN 1 Magelang merupakan sekolah Negeri dan tidak dipungut biaya operasional sekolah.

Segmentasi tersebut berdasarkan pada karakteristik dari masyarakat, yang pada umumnya ketika mereka lulus SMP mereka akan mencari serta menggali informasi serta pengetahuan mendetail terkait sekolah yang akan dituju untuk dijenjang selanjutnya. Tidak hanya itu, pasti para orang tua siswa juga memerlukan beragam informasi terkait seperti apa sekolah yang diinginkan atau yang akan dituju oleh calon siswa yang ingin bersekolah.

3.3 Strategi Pemasaran dan Distribusi Program/Desain Karya

Strategi pemasaran dan distribusi dari hasil karya ini adalah dipublikasikan melalui platfrom Youtube official SMKN 1 Magelang, serta melakukan screening pada beberapa siswa dan guru kelas Jurusan Desain Komunikasi Visual SMKN 1 Magelang. Youtube dipilih sebagai media publikasi karena menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh pihak SMKN 1 Magelang untuk menyebarkan informasi kegiatan sekolah. Selaian alasan tersebut, youtube sendiri dianggap

(43)

efektif dikarenakan sesuai dengan rentan usia penontonnya yang dapat di jangkau oleh semua rentan umur dan kalangan.

Gambar 3.1 Dokumentasi Kegiatan Screening

Gambar 3.2 Dokumentasi Publikasi Melalui Youtube

(44)

31 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Karya

4.1.1 Film Statement

Gambaran pesan atau film statement pada karya video profil “SMKN 1 Magelang” yaitu berguna untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan SMKN 1 Magelang kepada masyarakat Magelang khususnya dan khalayak luas.

SMKN 1 Magelang memiliki berbagai macam komptensi keahlian mulai dari (Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Konstruksi Gedung dan Sanitasi dan Perawatan, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, Teknik Mesin, Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam, Teknik Otomotif, Teknik Ketenaga Listrikan dan Teknik Elektorika. Dengan berbagai macam kompetensi keahlian yang dimiliki, sekolah ini juga didukung dengan berbagai macam sarana dan prasarana modern yang dapat mendukung proses pembelajaran para siswa agar lebih optimal.

Siswa SMKN 1 Magleang juga mencetak banyak prestasi akademik yang diimbangi dengan berbagai kegiatan non akademik yang positif, seperti organisasi siswa dan ekstrakulikuler, menjadikan siswa yang aktif dan kreatif. Selain itu SMKN 1 Magelang juga mempunyai relasi atau kerjasama dengan berbagai perusahaan. Guru dan tenaga pendidik juga siap membimbing para siswa SMKN 1 Magelang, untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat diruang kelas, agar siap untuk masuk di dunia kerja. SMKN 1 Magelang juga mempunyai BKK (Bursa Kerja Khusus) untuk menfasilitasi para siswa dan alumni agar

(45)

mendapat berbagai macam informasi lowongan perkerjaan dari berbagai perusahaan.

4.1.2 Durasi

Video profil SMKN 1 Magelang ini memiliki durasi selama 6 Menit. Dalam durasi tersebut, mencakup beragam informasi mengenai Sekolah SMKN 1 Magelang. Mulai dari Sejarah, lokasi, beragam jurusan yang dimiliki, karya usaha mandiri siswa, ekstrakulikuler dan organisasi siswa, fasilitas sekolah, informasi tanaga pendidik, pelayanan dan penyaluran lulusan alumni. Dengan alur video yang maju dan berisikan informasi yang didukung oleh teknik pengambilan video, visualisasi video serta penyusunan bahasa narasi yang jelas. Dengan kombinasi aspek penyusunan video profil ini, video ini akan mudah diterima oleh masyarakat dan dapat memikat para audiencenya untuk menontonnya. Dengan itu, diharapkan dapat mengubah pola pikir dan menarik simpati masyarakat yang sesuai denga nisi pesan yang ingin disampaikan oleh video tersebut. Dengan adanya video profil ini diharapkan masyarakat lebih aware dengan eksistensi SMKN 1 Magelang.

4.1.3 Cast

Casting merupakan suatu proses audisi/pemilihan pemain yang sesuai dengan karakter dan peran yang diberikan. Proses casting sendiri dilakukan pada saat pra produksi setelah naskah dinyatakan sudah disusun selesai.

(46)

Tabel 4.1 Informasi Pemeran Video Profil SMKN 1 Magelang

No Pemeran Nama Foto

1 Anak (Utama) Muhammmad Jalaludin Sayuti

2 Ibu (Utama) Tutik Wasiati

3 Siswa

Berjalan Kaki

- Muhammad Rafael

- Nada Berlian - Astna Fatkhanu - Listya Khairunisa - Fitriana Irka N - Kasyful Warits - Rafif Abiyu Daffa - Rintania Alya Putri

- Ilham Ramadhani - Vionla Rahma - Melly Aqustin 4 Siswa

Bersepeda

- Kaka Galang - Favian Arya - Wifa Azka

(47)

- M. Rizky Medyanto.

3 Guru 1 Hafida Sudirja

4 Guru 2 Imam Azis N

5 Guru 3 Awang Arief Setiawan, S.Kom

7 Penari Laki-laki: Calvin lee Wijaya

Perempuan: Adelia Amrinata

4.2 Analisis Proses Produksi

4.2.1 Uraian Tahapan Proses Produksi

Dalam pembuatan sebuah video profil SMKN 1 Magelang, diperlukan perencanaan dan mekanisme yang matang serta teamwork yang baik. Dalam proses pembuatan video ini juga sangat memerlukan keberadaan para pekerja kreatif.

Project atau proyek ini akan memerlukan dan melibatkan banyak orang yang nantinya akan diberikan jobdesk baik sebagai crew ataupun talent. Dalam proses pembuatan video profil ini, terdapat urutan mekanisme mulai dari proses pra produksi, produksi, dan sampai dengan pasca produksi, yaitu antara lain:

(48)

1. Pra Produksi

Pada tahap ini merupakan waktu tim untuk melakukan persiapan sebelum membuat suatu video profil SMKN 1 Magelang. Pada tahap pra produksi, penulis sendiri bertugas sebagai penata artistik, melakukan kegiatan rapat bersama tim inti untuk melakukan riset terlebih dahulu guna menemukan ide awal sebuah karya yang akan dibreakdown menjadi sebuah konsep karya yang utuh. Penulis sebagai penata artistik mencari ide dan isnpirasi dengan cara mencari, melihat dan mengamati berbagai video profil yang ada dimedia sosial youtube. Penulis melihat berbagai video profil SMK yang berada di seluruh Indonesia, untuk dapat menemukan ide yang bisa dirumuskan menjadi beberapa aspek yang akan ditampilkan dalam video profil yang akan dibuat oleh penulis dan tim.

Gambar 4.2.1.1.1 Dokumentasi Kegiatan Perumusan ide dan konsep Dari hasil mengamati dan mencari tersebut, penulis dan tim menemukan beberapa sumber inspirasi yang dapat memberikan ide gagasan. diantaranya yaitu video profil SMKN 1 Magelang yang telah diproduksi pada tahun 2017, video profile SMKN 1 Malang, serta penulis juga menenukan inspirasi video dari video promosi Daerah Bali yang diproduksi oleh Official Putri Indonesia. Selain itu, sumber ide juga didapat ketika sutradara, script writer, dan penata artistik bertemu

(49)

dengan pihak sekolah yang akan dibuatkan video profil yaitu SMKN 1 Magelang.

Penulis mendengarkan dari prespektif pihak mitra mengenai beragam informasi yang dijelaskan kepada kami.

Dalam melakukan pertemuan langsung dan juga melakukan riset keperluan apa saja yang dibutuhkan, dalam mendukung penata artistik dalam melakukan tugasnya. Selanjutnya ide serta informasi yang didapat, Bersama tim dituliskan kedalam bentuk naskah yang lebih terkonsep serta mendetail. Konsep tersebut menjadi bahan untuk penulis dan tim lakukan pembuatan data yang dibutuhkan untuk melakukan syuting, seperti shooting schedule, breakdown artistik, storyboard dan lainya. Ssebelum melakukan proses produksi penulis sebagai penata artistik mendampingi sutradara untuk melihat dan memilih berbagai lokasi yang akan digunakan dalam proses syuting. Survei dilakukan untuk melihat kondisi lapangan yang akan digunakan, seperti melihat unsur dari cahaya, kerapian tempat, situasi sekitar, dan medan untuk mobilisasi.

Gambar 4.2.1.1.2 Dokumentasi Kegiatan Penyerajan Surat Izin Serta Diskusi dengan pihak SMKN 1 Magelang

(50)

Untuk tempat pengambilan lokasi syuting penulis dan tim sudah keliling Kota Magelang dan sekitarnya, akhirnya kita mendapatkan beberapa lokasi yang pas dan cocok dengan konsep yang ada. Antara lain yaitu rumah pak awang yang akan digunakan untuk adegan pertama yaitu anak berangkat sekolah dan ibu memberi pesan kepada anaknya, selanjutnya lokasi taman didepan kawasan SMA N 1 Magelang dan Kawasan pecinan yang digunakan untuk adegan siswa berangkat naik sepeda dan jalan kaki, dan yang terakhir lokasi inti dimana kebanyakan video akan diambil di Kawasan ini yaitu SMK N 1 Magelang itu sendiri.

Dari penentuan lokasi syuting, penulis juga dapat melihat medan dan latar tempat secara langsung untuk dapat mengambarkan set lokasi pada saat prosesi syuting yang sesuai dengan naskah ketikan sudah dimulai. Selain itu penulis sebagai penata artistik juga membuat list kumpulan barang yang diperlukan saat proses syuting, seperti mencari sepeda, mengumpulkan seragam, dan beragam properti lain yang diperlukan. Setelah itu, penulis juga langsung mencari beragam keperluan yang diperlukan, guna meminimalisir adanya properti dan waredrobe yang tertinggal lupa dicari. Penulis secara langsung mencari, mengumpulkan, dan mobilisasi beragam propertii dibantu dengan tim.

(51)

Gambar 4.2.1.1.3 Dokumentasi pencarian waredrobe dan property yang akan digunakan

Tabel 4.2 Kegiatan Pra Produksi

Tanggal / 2023

Kegiatan

17 Agustus Penata artistik mengikuti meeting awal bersama tim inti untuk melakukan pembagian jobdesk. Selanjutnya penata artistik dengan tim melakukan penukaran gagasan untuk menentukan berbagai macam ide, selanjutnya ide yang didapat tersebut dituangkan kedalam bentuk konsep yang lebih matang.

18 Agustus Penata artistik bersama tim inti melakukan presentasi konsep dengan mitra dalam hal ini SMKN 1 Magelang yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah bidang hubungan masyarakat dan

(52)

hubungan industri dan salah satu staf. Dalam kegiatan ini konsep yang sudah diprestasikan disetuju oleh mitra dan ada beberapa cacatan konsep yang harus dikoreksi dan disesuaikan kembali.

19 & 20 Agustus

Penulis bersama sutradara dan script writter melakukan penyesuaikan konsep yang telah dipresentasikan sebelumnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak mitra. Setelah itu penulis membuat breakdown artistik. Hasil dari data tersebut digunakan sebagai patokan untuk menyusun anggaran kegiatan produksi.

21 Agustus Penulis bersama dengan tim inti kembali mempresentasikan hasil penyesuaian konsep yang telah diperbaharui. Pada hari itu penulis melakukan casting untuk memilih para pemeran yang akan digunakan dalam keperluan produksi nantinya. Selanjutnya penulis juga sudah mulai mencari dan mempersiapkan berbagai properti dan waredrobe yang diperlukan.

22 & 23 Agustus

Penulis berkumpul bersama tim dalam hal ini sutradara script writter, penata artistik, editor, cameraman, lightingman, asisten kamera, serta editor animasi untuk mempresentasikan konsep secara detail dan juga segala teknis yang akan dilakukan dalam proses produksi. Setelah penulis dan tim melakukan survei lokasi di wilayah SMKN 1 Magelang dan juga di luar sekolah untuk melihat gambaran lokasi serta bagaimana sudut pengambilan

(53)

2. Produksi

Tahapan produski (production) adalah tahapan perekaman gambar sesuai dengan skrip / naskah yang sudah direncanakan pada tahapan praprodusksi. Pada proses ini penulis akan menerjemahkan dan meimajinasikan konsep kedalam bentuk audio visual serta mampu membuat talent tampil efektif dan efisien sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.

Pada tahap produksi ini tim sudah mulai melakukan pengambilan gambar dan video di lapangan sesuai dengan konsep yang telah disusun dan tersebar di beberapa lokasi setting sesuai dengan shootlist dan skenarion yang telah dibuat. Proses produksi ini dimulai Ketika seluruh barang yang diperlukan sudah tersedia dan sudah siap untuk eksekusi pengambilan gambar dan video. Pada tahap ini penulis sebagai penata artistik ini melakukan jobdesknya antara lain.

gambar dan peralatan tambahan apa saja yang akan digunakan untuk mendukung jalanya proses produksi.

24 Agustus Penulis ikut serta dalam pertemuan dengan pihak SMKN 1 Magelang serta memberi tau kepada seluruh pihak yang terlibat tentang jadwal serta hal apa yang harus dipersiapkan pihak sekolah ketika proses produksi tersebut berjalan.

26 Agustus Penulis melakukan pengecekan kembali semua data praproduksi breakdown artistic, shootlist, shooting schedule dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Tabel 4.3 Kegiatan Pra Produksi

(54)

Bertanggung jawab atas kesiapan para talent sebelum, sesaat, dan sesudah proses syuting. Penulis sebagai penata artistik membriefing para talent agar siap untuk prosesi syuting, selai itu penulis juga mengecek kondisi waredrobe kostum dan kondisi wajah apakah kusam dan berkeringat atau tidak. Dikarenakan ini merupakan profile video sekolah dan para pemainnya merupakan anak sekolah.

Penulis tidak begitu memberikan riasan menor pada wajah mereka, penulis hanya membuat dan menjaga kondisi wajah para talent prima dan bersih, contohnya memberikan tissue untuk mengelap minyak wajah, dan mengingatkan untuk para perempuan membawa bedak dan liptint yang sering mereka pakai dalam keseharian Selain itu penulis sebagai penata artistik, juga melakukan pengawasa aspek keindahan dan tata letak properti yang dibutuhkan untuk proses syuting. Mencegah terjadinya kebocoran properti dan hal lain didalam kamera, juga merupakan tugas penulis dalam prosesi produksi ini. Di proses tahap produksi ini, penata artistic lebih banyak mendampingi sutradara dalam prosesi pengambilan gambar, seperti mengontrol set lokasi dan melakukan koreksi jiak diperlukan. Selain itu penulis mendampingi sutradara, agar lebih mudah dan dekat ketika sutradara menginginkan sesuatu dalam mendukung kelancaran prosesi syuting. Sebagai penata artistik, penulis juga bertanggung jawab dalam terhadap pemeliharaan properti dan alat-alat keperluan syuting.

(55)

Gambar 4. 1 Dokumentasi Kegiatan Produksi) Tabel 4.4 Kegiatan Produksi

Tanggal / 2023 Kegiatan

28 & 31 Agustus

Dan

1, 2, 4 September

Penulis sebagai penata artistik mendampingi kegiatan produksi dalam hal ini waredrobe dan properti dalam proses pengambilan video gambar harus sesuai dengan konsep / naskah serta jadwal kerja yang sudah direncanakan pada tahapan praproduksi.

28 Agustus Dan 4 September

Penata artistk melakukan checking properti dan waredrobe yang masuk pada hari pertama prosesi syuting, selanjutnya pada hari terakhir prosesi syuting penulis kembali melakukan checking properti dan waredrobe yang keluar.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya barang hilang atau rusak.

3. Pasca produksi

Pasca produksi merupakan tahapan dimana gambar dan atau suara yang diperoleh pada tahap produksi disatukan, sesuai yang diinginkan atau sesuai dengan naskah yang telah direncanakan sebelumnya. Pada tahapan ini hanya melibatkan sutradara, editor dan penata suara meliputi picture selection, editing gambar dan

Gambar

Gambar 2.1 Video Profil  SMK Negeri 1 Magelang
Gambar 2.2 Video Profil SMK Negeri 1 Magelang
Gambar 2.3 Video Promosi Bali Official Putri Indonesia
Tabel 3.1 Inovasi Program
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan oleh praktikan di SMKN 1 Magelang tidah hanya melakukan kegiatan belajar dan mengajar dikelas, namun

Adapun manfaat pembuatan video profil dalam penelitian ini adalah sebagai media promosi, informasi dan dokumentasi Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan yang dapat

Dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Azizah Yaoma Ramadhani (Teknik Informatika, UNSA) dengan judul “Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Kejuruan

Kegiatan PKM pelatihan pembuatan video pembelajaran di SMK Negeri 1 Tegineneng ini dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan studio yang dimiliki oleh SMK Negeri

Hasil dari penelitian ini adalah pembuatan video company profil dengan menggunakan komputer multimedia yang dapat digunakan sebagai media informasi dan sarana promosi

Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah agar dengan dibuatnya video profil ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi sekaligus promosi kepada

Peran Director of Photography dalam menentukan teknik pengambilan gambar yang digunakan pada video profil nagari Kumanis adalah dengan menggunakan teknik till down

SIMPULAN Hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh media video Profil Pelajar Pancasila terhadap karakter kemandirian siswa di SMK Muhammadiya 1 Batu, dapat ditarik kesimpulan