• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran public relations dalam meningkatkan citra perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran public relations dalam meningkatkan citra perusahaan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Sebagai sebuah restoran, penulis ingin mengetahui bagaimana peran Public Relations dalam meningkatkan citra instansi tersebut. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh Humas adalah kegiatan internal seperti rapat, upacara dan lain-lain. Lahirnya humas seperti yang dipraktikkan saat ini disebabkan oleh kemajuan di berbagai bidang.

Public Relations lebih menekankan pada image building (menciptakan citra positif) suatu produk atau jasa. Pengertian humas menurut (Frank Jefkins) adalah segala bentuk komunikasi terencana, baik ke dalam. Seorang manajer PR yang baik juga dituntut untuk dapat menciptakan saluran komunikasi eksternal agar PR dikenal masyarakat dan dipercaya sebagai sumber informasi.

Peran teknisi komunikasi mengarahkan praktisi PR menjadi jurnalis di organisasi 6 PR juga bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan. Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi serta hasil yang ingin dicapai dalam dunia kehumasan atau humas. Di perusahaan, humas juga mengamati sikap orang-orang dalam organisasi dan mendistribusikan informasi dan komunikasi untuk membangun niat baik.

Meski proses pemasangan dan perizinannya sangat rumit, namun peran humas di dalam perusahaan sangat penting.

Definisi Operasional

Citra perusahaan adalah citra organisasi secara keseluruhan, yaitu bukan hanya citra produk dan jasanya. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau resume perusahaan yang cemerlang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industrial yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kemauan untuk mengambil tanggung jawab sosial dan komitmen, melakukan penelitian. Salah satu keistimewaan rumah makan Pringsewu adalah lokasinya yang sebagian besar tersebar di sepanjang jalur Pantura, ada pula yang berada di jalur Pesisir Selatan.

Rumusan Masalah

Bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan pembelajaran dalam mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari dalam perkuliahan terhadap realitas ekonomi yang ada di masyarakat.

Kajian Pustaka

Citra perusahaan adalah gambaran suatu organisasi secara keseluruhan. Jadi bukan sekedar citra produk dan jasanya saja, tapi terbentuk dari banyak hal. Banyaknya jumlah pegawai (individu), lokasi atau perwakilan suatu perusahaan atau organisasi dapat menimbulkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Dinyatakan bahwa citra ideal Humas adalah kesan yang benar, yang sepenuhnya didasarkan pada pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman terhadap realitas yang sebenarnya.

Teori yang dijelaskan oleh pakar humas Dozier & Broom sebagai konsultan ahli, fasilitator komunikasi, fasilitator pemecahan masalah dan teknisi komunikasi dijelaskan dalam buku Rosady Ruslan yang berjudul Managing Public Relations dan Media Komunikasi.11. Dalam buku Keith Butterick yang berjudul “Introduction to Public Relations Theory and Practice” beliau menjelaskan tentang teori public Relations, yaitu bahwa dalam teori Public Relations “publik” mempunyai definisi yang jelas dan pasti. Namun, kontribusi teoretis terpenting yang diberikan Grunig dan Hunt terhadap manajemen hubungan masyarakat adalah identifikasi empat jenis praktik berdasarkan pekerjaan para praktisi.

Meskipun berdasarkan praktik sejarah, namun model tersebut kembali dijabarkan melalui praktik humas yang sering dilakukan oleh para praktisi di Inggris dan Amerika. 12 Keith Butterick, Pengantar Teori dan Praktek Public Relations, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal. Besar Surakarta dalam Membangun Citra Perusahaan), 2011). Mencari informasi mengenai dampak kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations pada perusahaan agrowisata Taman Wisata Pasirmukti yang akan mempengaruhi keberlangsungan suatu perusahaan.

Penelitian ini lebih fokus pada kehumasan pada bisnis berbasis agrowisata, sedangkan penelitian saya lebih fokus pada bisnis kuliner. Dari beberapa buku dan temuan penelitian di atas, kami belum membahas secara spesifik permasalahan peran humas terkait dengan peran humas dalam meningkatkan citra perusahaan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah ada.

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu  NAMA
Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu NAMA

Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Objek penelitian adalah benda, benda atau orang yang dihubungkan dengan variabel penelitian. 14 Topik penelitian ini sangat penting karena pada topik inilah data variabel-variabel yang diteliti ditempatkan dan diamati oleh peneliti, yaitu peran Humas. Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama, baik berupa dokumen maupun peristiwa yang terjadi.15 Dalam hal ini data diperoleh dari manajer perusahaan Pringsewu. Artinya data yang semula dikumpulkan untuk tujuan selain penelitian dimaksudkan sebagai pengetahuan ilmiah.

Merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mengamati secara langsung dan mencatat gejala-gejala subjek yang diteliti. 14 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, Cet VII, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. mengamati dengan cermat perilaku subjek, mengumpulkan data, dan menangkap gejala-gejala yang muncul kemudian mengubahnya menjadi gambaran peristiwa perilaku dalam kenyataan. Dalam hal ini, terdapat permasalahan pada peran humas dalam bisnis.

Merupakan metode pengumpulan data sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan bahan-bahan dokumenter seperti catatan dan transkrip buku. Semua dokumen tersebut merupakan dokumen yang berkaitan dengan peran PR dalam meningkatkan citra perusahaan.

Metode deskriptif merupakan suatu metode analisis yang menghasilkan data deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di dunia. Analisis deskriptif menurut Moh Soehadha (2012) adalah teknik analisis data yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman terhadap fokus kajian yang kompleks, dengan cara memisahkan setiap adegan atau proses dari peristiwa sosial atau budaya yang diteliti 17 Dalam analisis gambar, Philip Kotler menjelaskan bahwa proses identifikasi harus dimulai dengan target audiens yang jelas, dan audiens dapat diartikan sebagai calon pemasok produk atau jasa yang ditawarkan, kemungkinan menerima atau menolak pesan yang disampaikan. Dalam penelitian ini, penulis akan menyelidiki terlebih dahulu kebutuhan, keinginan, sikap atau perilaku, reaksi, kecenderungan dan karakteristik khalayak sasaran untuk menentukan program kerja atau tujuan mana yang harus dicapai melalui analisis gambaran atau reaksi khalayak.18 Kemudian menguraikan peranan khalayak. humas dalam meningkatkan citra perusahaan.

Selain itu akan dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi secara sistematis berbagai faktor untuk merumuskan bisnis. Analisis SWOT sendiri merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau usaha bisnis. Proses ini melibatkan pendefinisian tujuan spesifik suatu perusahaan atau proyek bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Sistematika Pembahasan

Pada bab keempat, hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari gambaran tentang peran humas, lokasi perusahaan Pringsewu, peran humas dalam meningkatkan citra perusahaan. Bagian terakhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran, dan daftar riwayat hidup.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam hal ini Prinsewu Baturraden memiliki berbagai fasilitas yaitu karaoke keluarga dan layanan 24 jam. Berdasarkan penelitian dan temuan penulis mengenai Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Prinsewu Baturraden, penulis menyimpulkan bahwa. Peran Humas Pringsewu Baturraden menjalankan beberapa peran yang dikemukakan Dozier & Broom di Ruslan dalam kaitannya dengan upayanya meningkatkan citra perusahaan.

Dalam perannya sebagai expert counsel, PR di Pringsewu hanya memberikan saran terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Praktisi PR di Pringsewu Baturraden mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menangani permasalahan yang muncul di Pringsewu mengenai keluhan konsumen mengenai rasa dan kebersihan. Dalam perannya sebagai teknisi komunikasi, staf Humas Pringsewu Baturraden tidak hanya berkomunikasi dengan masyarakat, namun juga terlibat langsung menanyakan apa yang diinginkan konsumen ketika berkunjung ke Pringsewu Baturraden dan merayakan ulang tahun konsumen ketika berkunjung ke Pringsewu Baturraden.

Saran

  • Saran untuk manajer Pringsewu Baturraden
  • Saran untuk bagian Public Relations Perusahaan

Penutup

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freedy, 2011, SWOT Balenced Scorecard: Teknik Mengembangkan Strategi Bisnis yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Pengulangan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ruslan, Rosady, 1995, Aspek Hukum dan Etika dalam Kegiatan Humas, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu  NAMA

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerimaan Pengguna Akhir Terhadap penerapan Sistem E - Learning dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model TAM di SMA N 1 Wonosari, Yogyakarta: s.n...