• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SMPN 2 WAY PENGUBUAN LAMPUNG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SMPN 2 WAY PENGUBUAN LAMPUNG "

Copied!
148
0
0

Teks penuh

Bagaimana peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa pada tahun ajaran SMPN 2 Way Pengubuan Lampung Tengah? Apa faktor pendukung dan penghambat peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa? bacaan siswa?". Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa, faktor pendukung dan penghambat peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa, serta solusi yang dilakukan pustakawan untuk mengatasi faktor penghambat. dari peran pustakawan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

أَرۡقٱ ِب

Pertanyaan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Bagaimana peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca di SMPN 2 Way Pengubuan Lampung Tengah tahun pelajaran 2017/2018. Mendeskripsikan peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa SMPN 2 Way Pengubuan Lampung Tengah tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian Relevan

Kajian kedua, “Hubungan antara fungsi perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukadana Lampung Timur tahun pelajaran ini ditulis oleh Eliza Yurita Putri. Bedanya pada penelitian ini terdapat lebih ditekankan pada hubungan antara fungsi perpustakaan dengan minat baca siswa.

Minat Baca

  • Pengertian Minat Baca
  • Jenis-Jenis Minat Baca
  • Tujuan dan Fungsi Pembinaan Minat Baca
  • Motivasi yang Mempengaruhi Minat Baca
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Minat Baca
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat baca Siswa Minat baca siswa yang tergolong rendah tentu disebabkan oleh berbagai
  • Strategi dalam Meningkatkan Minat Baca

Faktor yang datang dari luar harus diramalkan agar pelaksanaan promosi minat baca dapat mencapai tujuannya. Rendahnya minat baca seseorang pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor yang datang dari luar maupun dari dalam diri orang tersebut.

Pustakawan

  • Pengertian Pustakawan
  • Sifat-Sifat Pustakawan
  • Tugas-Tugas Pustakawan
  • Peran Pustakawan dalam Menumbuhkan Minat Baca di Lingkungan Sekolah Sekolah

Seorang pustakawan harus aktif, yaitu mencari dan berusaha menemukan informasi yang berguna dan kemudian menyajikannya kepada pengguna jasa perpustakaan. Pustakawan hendaknya memperhatikan aspek kebutuhan pengguna dan selalu menyediakan sarana penyaringan informasi untuk memberikan informasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

  • Sumber Data Utama (Primer)
  • Sumber Data Tambahan (Sekunder)

Pertengahan tahun pelajaran 2017/2018 menjelaskan, menerangkan/menguraikan dengan kata-kata yang jelas dan rinci melalui bahasa yang tidak berwujud dalam angka/bilangan. Dengan menggabungkan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologis, dapat disimpulkan bahwa sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan. Melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, penulis akan memfokuskan pada pustakawan dan pengunjung perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan.

Sumber data sekunder adalah sumber data di luar kata-kata dan perbuatan, yaitu sumber tertulis. Sumber data tambahan (sekunder) dalam penelitian ini diperoleh penulis dari pihak di luar perpustakaan, seperti kepala sekolah, guru, dan siswa. Data yang akan diperoleh terdiri dari dokumen-dokumen yang meliputi: Profil sekolah, profil perpustakaan, struktur organisasi, visi dan misi, data siswa, data terkait sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah khususnya perpustakaan dan data lain yang dapat digunakan sebagai data tambahan. sumber yang relevan dengan penelitian ini dari SMPN 2 Way Pengubuan, Lampung Tengah.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara/Interview
  • Observasi
  • Dokumentasi

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan minat baca siswa, peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa, faktor pendukung dan penghambat peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa, seperti serta solusi. dilakukan oleh pustakawan untuk mengatasi faktor penghambat peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa di SMPN 2 Way Pengubuan. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode observasi non partisipan, peneliti tidak terlibat langsung dalam proses yang diteliti. Penulis akan memperoleh data primer dari kondisi yang ada di sekolah khususnya perpustakaan mengenai isu-isu yang berkaitan dengan minat baca, peran pustakawan dalam upaya menumbuh kembangkan minat baca siswa, faktor pendukung dan penghambat peran pustakawan dalam memupuk minat baca. dalam membaca siswa, serta solusi yang dilakukan oleh pustakawan untuk mengatasi faktor penghambat peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa.

Penulis menggunakan metode dokumentasi karena tidak semua data dapat diperoleh melalui metode wawancara dan observasi, oleh karena itu dengan. Penulis memperoleh data tambahan berupa data profil sekolah, seperti sejarah berdirinya sekolah, identitas sekolah, letak geografis, siteplan, struktur organisasi, visi misi sekolah, data guru, data pegawai, data siswa, dan fasilitas. dan infrastruktur di SMPN 2 Way Pengubuan. Selain itu, penulis juga memperoleh data profil perpustakaan seperti struktur organisasi perpustakaan, data koleksi bahan pustaka, data ruang dan prasarana yang tersedia, kehadiran perpustakaan, dan data pengunjung perpustakaan dari Perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Triangulasi sumber adalah pengujian kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara mengecek data dengan informan yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama. Sedangkan triangulasi teknis adalah pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara memverifikasi data pada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Apabila data yang diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dengan informan yang berbeda sama, maka dapat dipastikan bahwa data yang diperoleh benar dan valid.

Kemudian dilakukan uji reliabilitas data pada pustakawan SMPN 2 Way Pengubuan dengan menggunakan tiga teknik yang berbeda. Jika dengan menggunakan ketiga teknik tersebut data yang diperoleh sama, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh benar dan valid. Namun apabila data yang dihasilkan berbeda, maka penulis akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data terkait untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

Teknik Analisis Data

Jika ada jawaban yang kurang memuaskan setelah dilakukan analisis, maka peneliti akan mengajukan pertanyaan kembali, sampai diperoleh data pada tahap tertentu yang dianggap kredibel. Berdasarkan teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa teknik analisis data adalah upaya mengolah data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Yang pertama adalah reduksi data, data yang didapat dari lapangan cukup banyak, sehingga harus dicatat secara cermat dan detail.

Reduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal pokok dan mencari data yang dianggap relevan dan sesuai dengan fokus penelitian, sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga memudahkan peneliti. Dalam proses penyajian data, penulis memaparkan data yang direduksi atau dirangkum dalam bentuk uraian agar mudah dipahami. Proses inferensi harus didasarkan pada data yang jelas dan valid sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat diandalkan.

Profil SMPN 2 Way Pengubuan

  • Sejarah Berdirinya SMPN 2 Way Pengubuan
  • Identitas SMPN 2 Way Pengubuan
  • Letak Geografis SMPN 2 Way Pengubuan
  • Data guru, Pegawai, dan Kesiswaan SMPN 2 Way Pengubuan Berdasarkan hasil dokumentasi yang telah penulis lakukan, Berdasarkan hasil dokumentasi yang telah penulis lakukan,
  • Data Terkait Sarana dan Prasarana SMPN 2 Way Pengubuan Tabel 5. Tabel 5
  • Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan Tabel 6. Tabel 6
  • Data Koleksi Bahan Pustaka SMPN 2 Way Pengubuan
  • Data Pengunjung Perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan Tabel 8. Tabel 8
  • Analisis Peran Pustakawan dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa SMPN 2 Way Pengubuan

Lokasi yang strategis ini menjadikan SMPN 2 Way Pengubuan sebagai tujuan melanjutkan pendidikan anak-anak yang tinggal di desa Candi Rejo dan desa sekitarnya. Berdasarkan hasil dokumentasi, sampai saat ini koleksi perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan secara keseluruhan berjumlah 8.740 eksemplar yang terdiri dari beberapa jenis, diantaranya 8.046 buku pelajaran yang terdiri dari buku mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan. Agama Islam, pendidikan jasmani, ilmu alam dan ilmu sosial, dan lain-lain. Koleksi lainnya yang ada di perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan antara lain bahan bacaan seperti novel, ensiklopedia dan buku cerita.

Sumber: Hasil dokumentasi jumlah pengunjung dan peminjam buku Perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan per 28 Mei 2018. Perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan dinilai cukup optimal dalam hal pengelolaan dan pelayanan bahan pustaka. Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberian penghargaan kepada siswa yang rajin berkunjung ke perpustakaan merupakan salah satu strategi yang digunakan pustakawan untuk mendorong minat baca siswa.

Analisis Faktor Pendukung Peran Pustakawan dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa SMPN 2 Way Pengubuan

Pustakawan harus memiliki berbagai strategi tindakan untuk merangsang tumbuhnya minat baca siswa. Berdasarkan hasil pengumpulan data di atas, penulis menyimpulkan bahwa peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah menciptakan strategi dan inovasi baru untuk meningkatkan minat baca siswa. Hal inilah yang memotivasi saya untuk ikut serta meningkatkan minat baca siswa di SMP ini, karena sangat jelas minat baca mereka di perpustakaan sangat kurang.” (W/K.P/F.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pustakawanlah yang memotivasi pustakawan untuk meningkatkan minat baca siswa. Meski dengan dana yang minim, saya akan terus mendukung program-program di perpustakaan untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan minat baca siswa.” Hal inilah yang membuat petugas perpustakaan ingin memaksimalkan perannya dalam meningkatkan minat baca siswa.

Analisis Faktor Penghambat Peran Pustakawan dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa SMPN 2 Way Pengubuan

Tenaga perpustakaan suatu sekolah harus disesuaikan dengan jumlah siswa dan jumlah buku yang akan dikelola di perpustakaan. Semakin banyak pengunjung dan koleksi bahan pustaka yang perlu dikelola, semakin banyak pustakawan yang dibutuhkan. Sehingga pustakawan terkadang menghadapi kesulitan dalam mengelola dan menginventarisir buku dan bahan koleksi lainnya.

Staf perpustakaan di SMPN 2 Way Pengubuan hanya ada 2 orang, sedangkan koleksi bahan pustaka yang dimiliki sangat banyak. Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa fasilitas perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan kurang memadai. Ruang perpustakaan SMPN 2 Way Pengubuan memiliki luas 12x7 meter dimana terdapat ruangan kepala pustakawan berukuran 3x3 meter.

Analisis Solusi yang Dilakukan Pustakawan untuk Mengatasi Faktor Penghambat Peran Pustakawan dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa

Berdasarkan wawancara di atas, penulis berkesimpulan bahwa masalah pendanaan tentunya menjadi kendala yang sangat sulit diatasi oleh petugas perpustakaan. Analisis solusi yang dilakukan pustakawan untuk mengatasi kendala peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dan pengunjung lainnya, yang terpenting adalah menumbuhkan minat baca.

Profesi sebagai pustakawan menuntut mereka untuk aktif dan kreatif agar dapat terus mengembangkan diri dan keterampilannya dalam rangka penyelenggaraan perpustakaan yang bertujuan untuk kepuasan pemustaka. Peran staf perpustakaan diperlukan untuk mendengarkan dan menerima kritik dan saran yang membangun demi kemajuan dan peningkatan mutu perpustakaan. Perpustakaan berperan penting dalam mendorong minat baca siswa melalui peran pustakawan yang terus ditingkatkan.

PENUTUP

Kesimpulan

Solusi yang dilakukan pustakawan untuk mengatasi faktor penghambat peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa SMPN 2 Way Pengubuan antara lain: Disarankan kepada pihak sekolah untuk membantu penyediaan dana dalam upaya memenuhi kebutuhan perpustakaan dan meningkatkan keterampilan dalam untuk mengelola perpustakaan untuk menarik siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Pada dasarnya menumbuhkan minat baca di kalangan siswa bukan tanggung jawab pengelola perpustakaan saja. Namun, sebagai pengelola perpustakaan, khususnya di lembaga sekolah, pustakawan juga memiliki peran penting dalam upaya menumbuhkan minat baca siswa.

Pustakawan harus memiliki berbagai strategi kegiatan untuk merangsang tumbuhnya minat baca pada siswa.

Saran

Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk terus mendukung dan mensukseskan setiap program dan kegiatan di perpustakaan. Pustakawan juga diharapkan terus berinovasi menciptakan strategi untuk memotivasi siswa agar gemar membaca buku dan meningkatkan minat belajar. Bagi guru diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi bagi siswa untuk lebih meningkatkan minat bacanya.

Kemudian guru juga harus menciptakan metode pembelajaran yang dapat merangsang minat baca siswa, misalnya dengan mengajak siswa belajar di perpustakaan. Eliza Yurita Putri, Skripsi “Hubungan Fungsi Perpustakaan Sekolah Dengan Minat Baca Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukadana Lampung Timur Tahun Pelajaran Spot Jurai Siwo Metro, 2012. Muhimmatul Farihah, Skripsi” Peran Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat baca bagi siswa tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta”, UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Insya Musa, “Dampak Rendahnya Minat Baca Mahasiswa PGSD Lampeuneurut Banda Aceh dan Cara Meningkatkannya”, Basic Charm Magazine, Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, Volume 3 Nomor 4/Oktober 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Pihak sekolah perlu memainkan perannya untuk mendorong guru dan pustakawan sekolah untuk bekerjasama dalam meningkatkan minat baca siswa, Hal ini dijelaskan dalam buku

Berdasarkan pembahasan yang telah dianalisis dapat diambil kesimpulan bahwa peranan muatan lokal Pengembangan Penalaran dan Minat Baca (PPMB) dalam menumbuhkan

"Pengelolaan Sudut Baca Dalam Menumbuhkan Minat Baca Peserta Didik Kelas III SD Negeri 04 Popayato Barat", Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 2021 Publication. Novi

Adapun strategi- strategi yang dilakukan oleh pustakawan di SMAN 1 Kecamatan Guguak seperti meningkatkan pengembangan diri terhadap minat baca siswa, menumbuhkan

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Pertama, upaya pustakawan dalam meningkatkan minat baca anak di Badan Perpustakaan dan

Menurut Yusuf (2003: 176-179), seharusnya pada ruangan baca anak terdapat berbagai macam layanan yang diberikan kepada anak untuk menumbuhkan minat baca terhadap anak

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pojok baca Dusun Ngrancah berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak usia produktif yaitu rentang usia 6-14 tahun,

Peran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang dalam meningkatkan minat baca melalui Gerai Baca Digital sangat berdampak dan membantu menumbuhkan minat membaca masyarakat