• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pemuda ”Di Era Generasi Milenial”

N/A
N/A
kristiani lolita

Academic year: 2023

Membagikan "Peranan Pemuda ”Di Era Generasi Milenial”"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Yohana Kristiani Lolita NIM : 201511014

Peranan Pemuda ”Di Era Generasi Milenial”

Om Swastyastu

Assalamalikum wr. Wb Namo Buddhaya, Salam kebajikan………

Yang terhormat Bapak Ibu pembimbing ataupun pembina yang turut hadir disini. Begitu pula teman- teman dan hadirin semua yang saya cintai. Selamat pagi dan salam sejaterah untuk kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya kita dapat berkumpul ditempat ini dengan sehat Sentosa dan hati Bahagia Sebelum saya melanjutkan pidato ini izinkan saya memperkenalkan diri, saya Yohana Kristiani Lolita dari Universitas Udayana. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul Peranan Pemuda “Di Era Generasi Milenial”

Hadirin banyak kalangan menyebut anak-anak muda zaman now sebagai generasi millennial.

Generasi ini lahir setelah zaman generasi X, atau tepatnya pada kisaran tahun 1980 sampai tahun 2000-an. Jadi dapat diperkirakan bahwa saat ini generasi millennial memiliki rentang usia 17 hingga 37 tahun. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 80 juta orang yang berusia antara 17 hingga 37 tahun. Jumlah tersebut sangat banyak dan signifikan, mengingat populasi generasi millennial sudah mencakup 30 persen dari total penduduk di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap manusia akan menjadi pemimpin. Sama hal nya dengan para pemuda-pemuda bangsa Indonesia, generasi mileal saat ini. Mereka merupakan alon pemimpin yang akan memimpin suatu bangsa.setiap bangsa di dunia ini pastilah berharap banyak kepada para pemudanya agar mampu membawa kemajuan dan perubahan ke arah yang lebih baik bagi bangsanya.

Begitu pentingnya peran pemuda bagi para pendiri bangsa. Khususnya para pemuda di era generasi milenial ini. Jika puluhan tahun yang lalu para pemuda memperjuangkan bangsanya secara fisik, namun beda dengan zaman saat ini dimana para pemuda dihadapkan dengan tantangan yang bermacam-macam bentuknya, dan apabila tidak diarahkan maka para pemuda akan tersesat ke arah yang buruk yang tentu akan berdampak buruk juga bagi keberlangsungan negara kita tercinta ini.

Saudara-saudara yang saya cintai……

Diketahui bahwa generasi millenial sangat dekat dengan teknologi. Kehidupan generasi ini tidak bisa dilepaskan dari teknologi dan internet, berbeda dengan generasi X di mana pengaruh dari teknologi belum terlalu menonjol seperti saat ini. Generasi millennial lahir ketika handphone dan media sosial

(2)

mulai muncul di Indonesia, sehingga wajar apabila generasi ini lebih melek teknologi dibanding generasi-generasi sebelumnya. Ada pula perbedaan lain yang muncul antara generasi millennial dengan generasi-generasi sebelumnya, yaitu terkait dengan masalah budaya/ gaya hidup sehari-hari.

Ada kecenderungan bahwa generasi millennial lebih suka mendengarkan musik dan hang out asik bersama teman-temannya. Maka tak mengherankan bila banyak kafe atau tempat nongkrong lainnya yang ramai dikunjungi anak muda zaman now, karena itulah kehidupan sosial mereka.

Selain karakteristik yang sudah dijelaskan di atas, generasi millennial juga memiliki sifat yang lebih toleran terhadap sesamanya. Hal ini dipengaruhi oleh arus globalisasi yang semakin cepat, di mana anak muda zaman now dapat berinteraksi dengan manusia dari berbagai belahan dunia. Arus globalisasi berhasil menciptakan interaksi langsung dan tidak langsung yang lebih luas antar umat manusia, yang tidak mengenal batas-batas antara negara satu dengan negara yang lain. Oleh sebab itu, globalisasi membuat generasi millennial menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan, wawasan mereka terhadap keberagaman pun menjadi lebih luas sehingga timbul sifat toleran yang cukup tinggi dari generasi ini.

Para hadirin yang berbahagia…….

Nah, apabila kita melihat berbagai karakteristik yang dimiliki generasi millennial, tampaknya kehidupan dari generasi ini sungguh terjamin dan menyenangkan. Bagaimana tidak, kemajuan teknologi yang pesat, kehidupan yang super dinamis, dan perkembangan alat telekomunikasi telah membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, sering tidak kita sadari bahwa dunia ini semakin kejam dan penuh dengan tantangan baru yang harus dihadapi. Tingginya tingkat mobilitas antar negara sebagai dampak dari globalisasi dan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 menyebabkan persaingan untuk dapat survive di dunia ini menjadi lebih keras. Belum lagi ditambah dengan naiknya tingkat inflasi yang terus terjadi dari tahun ke tahun, yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok menjadi lebih mahal dan sulit dijangkau.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia tidak boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia zaman now harus dibekali dengan berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini. Lalu, bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi generasi millennial yang kreatif, aktif, dan inovatif di era modern saat ini? Oke, untuk menjadi anak muda zaman now yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/ pola hidup berikut ini di dalam kehidupan kita:

Perbanyak Membaca Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi millennal saat ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016, dari total 61 negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari, wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan merangsang kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Apabila sulit untuk memulai kebiasaan membaca buku, kita bisa memilih buku-buku yang sederhana terlebih dahulu, seperti novel atau majalah-majalah remaja untuk lebih membiasakan diri.

(3)

Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan internet bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi anak muda. Apabila tidak hati-hati dalam penggunaannya, kita sebagai anak-anak muda dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs pornografi, membuka situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan komunitas di internet. Selain itu, generasi millennial juga harus bijak dalam menggunakan media sosialnya. Jangan sampai media sosial justru menjadi sarana untuk saling menghujat dan menjatuhkan satu sama lain atau untuk menyebarkan informasi hoax. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengambil dampak positifnya saja. Kita bisa menggunakan internet untuk mencari ide-ide kreatif di Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat tutorial kreatif di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di Instagram atau Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan masih banyak lagi. Pada dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi akan kita rasakan ketika kita juga menggunakannya secara positif.

Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang semakin dinamis dan modern seperti saat ini, kita sebagai anak muda perlu membiasakan diri untuk terbuka dengan berbagai pengalaman baru. Kita bisa mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kita, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas tersebut akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih kreatif dan bergerak lebih aktif. Oiya, selain itu kita dapat membiasakan diri untuk lebih tanggap dan kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di sekeliling kita.

Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat dilakukan oleh anak muda adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada di benaknya. Kita bisa memulai dengan ide-ide yang sederhana terlebih dahulu. Siapa tahu dari ide yang sederhana tersebut, kita justru dapat membentuk sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain mencoba mengembangkan ide-ide yang ada di pikirin kita, generasi millennial juga harus memiliki visi dalam kehidupannya. Visi ini harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita sebagai generasi penerus bangsa tidak memiliki visi dan cita- cita yang membuat kita hidup tanpa target dan tujuan sebagai anak muda zaman now untuk berlatih menjadi generasi yang kreatif, aktif, dan inovatif. Kita termasuk dalam generasi millennial yang dekat dengan teknologi dan suka menghadapi tantangan-tantangan baru.

Di sinilah peran pemuda, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi, yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk sedekat mungkin dengan perubahan tersebut. Pemuda, diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif, sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal jaman old yang itu itu saja dan tidak pernah berkembang. Dengan kata lain pemuda diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dari pemimpin masa kini. Pemuda diharapkan untuk menjadi change agent, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan.

Para hadirin yang saya hormati dan saya kasihi, saya rasa demikianlah pidato saya pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat, Terima kasih dan Mohon maaf atas segala kesalahan…….. Assalamalaikum wr.wb

(4)

Referensi

Dokumen terkait