Hotel adalah suatu bangunan atau fasilitas yang menyediakan akomodasi, makanan, dan layanan bagi mereka yang menginap dan bepergian. Hotel adalah suatu bangunan atau bangunan dimana kamar, makanan dan fasilitas tersedia untuk masyarakat umum, memberikan kompensasi dalam bentuk pembayaran. Hotel residensial, hotel di pinggiran kota besar, cukup jauh dari hiruk pikuk kota dan polusi udara, namun terjangkau dari tempat bisnis.
Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk keluarga karena ditujukan untuk menginap jangka panjang. Boutique hotel, hotel yang diperuntukkan bagi para tamu yang menginginkan tempat istirahat yang nyaman, aman, dan penuh privasi, dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Motel (motor hotel), yaitu hotel yang terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan suatu kota besar dengan kota besar lainnya, atau di pinggir jalan raya dekat pintu gerbang/perbatasan suatu kota besar.
Perkembangan usaha perhotelan dan perkotaan menyebabkan hotel bertaraf nasional menjadi hotel internasional, hotel kecil menjadi hotel besar atau residensial digabung dengan hotel kota, dan sebagainya. Setiap ruangan dilengkapi dengan sistem AC, peralatan komunikasi, perlengkapan kamar, restoran, bar, olah raga dan fasilitas lainnya.
TEMA PERANCANGAN
MENGGUNAKSN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
ATAP TINGGI 5. TRITISAN LEBAR
LUAS BANGUNAN SEBAIKNYA TIDAK LEBIH DARI 60% LUAS LAHAN
STUDY BANDING TEMA SEJENIS
THE EDITT TOWER
L OKASI : S UBANG J AYA , M ALAYSIA J UMLAH L ANTAI : 15 LANTAI
PERTAMA, BAGIAN KAKI DENGAN UNSUR PANGGUNG YANG HIJAU
KEDUA, BAGIAN BADAN DENGAN BALKON – BALKON TAMAN BERJENJANG BERBENTUK SPIRAL DAN SELUBUNG KISI – KISI YANG MEMBERIKAN BAYANGAN PADA RUANG KANTOR
KETIGA, BAGIAN KEPALA YANG BERISI FASILITAS REKREASI YAITU KOLAM RENANG DAN SUNROOF
MESINIAGA TOWER
DESKRIPSI SITE
GEDUNG KANTOR WILAYAH DJBC
ACEH KANTOR BPD
GAPENSI ACEH
JALAN UTAMA B. ACEH – MEDAN
GEDUNG DEALER
MITSUBISHI MOTORS
BATASAN
UTARA
TIMUR
SELATAN
BARAT
PERATURAN PEMERINTAH
Luas lahan :± 4093m 2
RTRW B.ACEH 2009-2029
Lokasi perencanaan berada di pusat kota dengan land use sebagai kawasan perkantoran
Biasanya ditempatkan pada jalur tanaman dengan lebar minimal 1,5 meter, cabang minimal 2 meter dari permukaan tanah, tinggi mencapai 5 m, bentuk cabang pohon tidak bengkok, masif dan rapat, serta dapat ditanam berjajar atau berbaring. Biasanya terdiri dari pepohonan, perdu atau perdu, mempunyai daya tahan tinggi terhadap pencemaran udara, tumbuhan letaknya berdekatan dan mempunyai massa daun yang lebat. Ditanam secara massal dan pemilihan semaknya adalah semak atau perdu berwarna kuning agar terlihat pada malam hari.
KONSEP RUANG LUAR
SOFT ELEMENT
RUMPUT)
RUMPUT
GAJAH MINI
RUMPUT JEPANG
TEH- TEHAN
PALEM RAJA
GLODOKAN
SEULANGA
HARD ELEMENT
GRASS BLOCK
Setiap lantai parkir wajib mempunyai fasilitas sirkulasi horizontal dan/atau sirkulasi vertikal bagi orang dengan ketentuan dilarang menggunakan tangga spiral. Lantai untuk tempat parkir dengan luas 500 m2 atau lebih harus dilengkapi dengan dua unit pendakian dan penurunan masing-masing. Lebar minimal jalan lurus satu arah adalah 3,00 m dan untuk dua arah harus ada jarak minimal selebar 0,50 m sehingga lebar minimalnya adalah 6,5 m.
Di jalan masuk lurus jalan sehala, lebar sekurang-kurangnya 3 m dengan ruang kosong untuk karya seni di sebelah kanan dan kiri sekurang-kurangnya 60 cm. Pada tanjakan bulat di jalan sehala lebar jalan adalah minimum 3.6 m dan di jalan dua hala lebar jalan adalah minimum 7 m dengan sekatan jalan 50 cm lebar, minimum 10 cm tinggi. Perancangan luas ruang bawah tanah dan/atau substruktur mestilah sedemikian supaya dapat memenuhi had yang ditetapkan oleh KTB dan KDH.
Bangunan parkir pada gedung harus memenuhi ketentuan izin sebagaimana diatur dalam peraturan daerah ini. Fasilitas parkir yang disediakan di terminal bus: Ruang tunggu pengemudi, toilet, musala, kantin dan ruang lainnya sesuai kebutuhan. Tergantung dari lebar jalan di depan gedung, terdapat pula aturan mengenai luas lahan parkir yang boleh digunakan, hal ini terkait dengan luas lahan antar Garis Batas Jalan (GSJ) [1] dan Garis Batas Bangunan (GSB ) [2] yang dapat digunakan sebagai tempat parkir.
Untuk jalan yang lebarnya lebih dari 50 meter, GSB wajib digunakan sebagai ruang terbuka hijau dan tidak boleh digunakan sebagai tempat parkir mobil. Luas lantai untuk parkir tidak termasuk dalam Koefisien Lantai Bangunan (KLB) [3] dan berjumlah paling banyak 50% dari KLB yang mengacu pada luas maksimum tempat parkir dibandingkan dengan total luas lantai. bangunan itu. Standar parkir berlaku untuk berbagai jenis bangunan, yang ditentukan oleh jumlah dan kebutuhan pengguna bangunan tersebut.
MAKRO
ENTRANCE
EXIT
SIDE ENTRANCE
HIRARKI RUANG
KONSEP RUANG DALAM
Pengunjung hotel
Pengelola hotel
ANALISA
FUNGSIONAL
Analisa Pemakai
Engineering & maintenance department (bagian teknik dan pemeliharaan) yaitu bagian yang bertugas melaksanakan perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan gedung
Skema Organisasi Ruang berdasarkan Pelaku
Pengelola hotel a. Kelompok eksekutif
Analisa Kebutuhan
FASILITAS
KEGIATAN PENGGUNA KEGIATAN KEBUTUHAN
RUANG SIFAT
AREA PARKIR
- Besaran Ruang
- KAMAR TAMU
Kelompok Ruang
Jml Kebutuhan Ruang
Kapasita s
Jml Kebutuhan Kapasitas Standard Dimens i
Luas
LOBBY
Kelomp ok
Jml Kebutuhan Kapas itas
Stand ard
Dimen si
FOOD AND BEVERANGE
KONVENSI DAN KONSENSI
Rekreasi
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
ADMINISTRASI ( FRONT OFFICE )
FOOD AND SERVICE
PENERIMAAN DAN GUDANG
KARYAWAN
Jml ruang Kebutuhan ruang Kapasitas(
AREA PARKIR
LAUNDRY AND HOUSE KEEPER
MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
TOTAL BESARAN RUANG
PERHITUNGAN LUASAN BANGUNAN BERDASARKAN DATA TAPAK
ZONING;
HORIZONTAL
VERTICAL
CAT DINDING KERAMIK WALLPAPER DINDING
KONSEP STRUKTUR 01. Struktur
BORED PILE
RIGID FRAME
Struktur Utama Bangunan
ATAP DENGAN PLAT BETON
ROOF GARDEN
Struktur Atap
GREEN ROOF
MATERIAL
KONSEP PERANCANGAN
SIRKULASI
SIRKULASI LINEAR
INTERIOR
TANGGA
LIFTINTERIOR
Air bersih pada rancangan ini bersumber dari PDAM dan juga sumur gali sebagai bantuan penyediaan air. Untuk sistem distribusi gedung digunakan sistem up feed dengan persediaan air disimpan pada reservoir bawah untuk keperluan di lantai dasar dan basement. Sedangkan di lantai dua ke atas digunakan sistem down feeding dengan suplai air dari reservoir atas.
Kombinasi sumber air tersebut diharapkan dapat menjaga kelangsungan pasokan air bersih di segala musim. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan kadar polutan organik dan mikroba sehingga sifat air limbah cair memenuhi persyaratan baku mutu air limbah. Hal penting lainnya adalah rekayasa yang tepat yang perlu dilakukan pada bangunan dan lingkungan untuk sistem pengelolaan limbah cair ini.
Zona instalasi pengolahan limbah cair direncanakan terpisah dan jauh dari ruang fungsional lainnya dengan mempertimbangkan suhu yang dipancarkan, bau dan getaran yang dihasilkan selama pengolahan. Sistem pembuangan black water atau kotoran manusia adalah dengan mengalirkan limbah padat tersebut ke dalam septic tank sedangkan sisa limbahnya dialirkan ke dalam pipa/sumur resapan. Untuk grey water atau air bekas yang dikumpulkan dari toilet dan dapur akan dialirkan ke sungai-sungai kota yang sebelumnya telah disaring di tangki minyak.
Sebelum air kotor dialirkan ke sungai/selokan kota, terlebih dahulu dibersihkan dengan sistem instalasi pengolahan limbah (STP) agar tidak membahayakan lingkungan.
UTILITAS
Ventilasi mekanis (AC) diperlukan jika ventilasi alami tidak memungkinkan, seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar dan polusi. Grounding/dibumikan hingga ke tanah yang basah. Sistem keselamatan atau sistem proteksi petir sudah dimulai sejak BENJAMIN FRANKLIN pada tahun 1752.
LISTRIK 220 V
HALL
FIRE PROTECTION SYSTEM
TANGGA DARURAT
DETECTOR
SPRINGKLER
SPRINGKLER;
ALARM;
sebagai berikut: - Setiap bagian jalan akses mobil pemadam kebakaran menuju lokasi pembangunan harus berada dalam jarak tidak terhalang yaitu 50 m dari hidran kota. Hidran halaman (pilar) ditempatkan di luar gedung di tempat yang aman dari kebakaran, pintu masuk gedung dibuat dengan katup siam.
FIRE
HYDRANT
FIRE ESTINGUISHER