• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAWATAN ALAT BANTU KERJA GUNA MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN DALAM KEADAAN DARURAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAWATAN ALAT BANTU KERJA GUNA MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN DALAM KEADAAN DARURAT "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan bimbingan, kekuatan dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “PEMELIHARAAN ALAT KERJA UNTUK MENGURANGI RISIKO KECELAKAAN DALAM KEADAAN DARURAT DI KAPAL MV. Damoyanto Putba, M.Pd selaku Ketua Jurusan Kelautan dan Pembimbing Bahan Karya Ilmiah yang dengan sabar memberikan petunjuk dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini.

MUHAMMAD FAIZAL EKO PUTRA, Pemeliharaan alat bantu kerja untuk mengurangi resiko kecelakaan pada keadaan darurat di MV. Perawatan alat pelindung diri erat kaitannya dengan perilaku kerja aman pekerja ketika melakukan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya di lingkungan kerja. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja akibat dari pemeliharaan alat pelindung diri yang tidak tepat dan teliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pemeliharaan alat bantu kerja di kapal sudah sesuai dengan Safety Of Life at Sea (SOLAS), buku pedoman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2010 mengenai alat pelindung diri, dan kendala apa saja yang dihadapi selama perawatan menggunakan alat pelindung diri (APD). Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai pemeliharaan alat bantu kerja pada kapal milik perusahaan pelayaran swasta. Perawatan alat kerja dilakukan secara rutin setiap hari dan bulanan, namun terkadang perawatan tersebut tidak dilakukan secara konsisten karena masih bergantung pada jadwal dermaga yang tidak menentu, serta tersedianya barang/persediaan baru untuk menggantikan alat kerja yang rusak. perusahaan.

Terjaganya stok dan ketersediaannya mempengaruhi penggunaan alat bantu kerja standar ABK Deck saat bekerja.

Latar Belakang Penelitian

Contohnya ledakan dahsyat terjadi dari dalam Kapal Tanker Sail Ocean yang sedang berlabuh di Teluk Ambon pada Jumat (21/4). Ledakan yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIT menyebabkan nakhoda, masinis kapal, dan pekerja kapal meninggal dunia dengan luka bakar parah. Kapal ini disebut-sebut membawa bahan bakar minyak (BBM) yang terbakar setelah sebelumnya meledak saat berlabuh di perairan Teluk Ambon.

Diduga kuat ledakan yang disertai kebakaran di kapal tersebut disebabkan oleh tetesan bahan bakar dan mengenai generator yang sedang menyala. Pemeliharaan alat pelindung diri secara teratur meningkatkan tingkat keselamatan dan mengurangi risiko kecelakaan saat bekerja di kapal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti “PEMELIHARAAN Alat Bantu Kerja UNTUK MENGURANGI RISIKO KECELAKAAN PADA KEADAAN DARURAT DI ATAS MV.

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Praktis memberikan informasi pemeliharaan alat bantu persalinan di kapal dapat digunakan dengan baik dan benar sesuai prosedur standar di kapal.

Alat Bantu Kerja 1. Pengertian

Mengenai jenis dan manfaat alat pelindung diri menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Alat pelindung kepala adalah suatu alat pelindung yang berfungsi melindungi kepala dari benturan, tersandung, terjatuh atau tertimpa benda tajam atau benda keras yang beterbangan atau meluncur di udara, paparan radiasi panas, api, percikan bahan kimia, mikroorganisme (mikroorganisme) dan suhu ekstrim. 2) Ketik. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm safety, topi atau penutup kepala, penutup atau pelindung rambut, dan lain-lain.

Peralatan pelindung mata dan muka adalah peralatan pelindung yang berfungsi melindungi mata dan muka daripada terkena bahan kimia berbahaya, pendedahan kepada partikel yang terapung di udara dan di dalam badan air, percikan objek kecil, haba atau wap panas, sinaran gelombang elektromagnetik. yang mengion dan tidak mengion, sinar cahaya, perlanggaran atau hentaman dengan objek keras atau objek tajam. Jenis peralatan perlindungan mata dan muka terdiri daripada cermin mata keselamatan (goggle), gogal, pelindung muka (face shield), topeng selam, pelindung muka dan cermin mata keselamatan dalam satu unit (topeng muka penuh). Penutup telinga ialah alat pelindung yang berfungsi melindungi alat pendengaran daripada bunyi atau tekanan.

Alat pelindung pendengaran jenis ini terdiri dari earplug dan earmuff. Jenis pelindung tangan antara lain sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berlapis, sarung tangan karet dan tahan bahan kimia. Pelindung kaki melindungi kaki dari tertindih atau terbentur benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terkena suhu ekstrim, terkena bahan kimia dan mikroorganisme berbahaya, terpeleset.

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh terhadap bahaya suhu yang sangat tinggi atau rendah, semburan api dan benda panas, percikan bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, goresan. , radiasi, hewan, mikroorganisme patogen manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur. 2) Ketik. Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi, celemek/overall, jaket dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh tubuh. Alat pelindung jatuh individu membatasi kebebasan bergerak pekerja sehingga ia tidak memasuki tempat yang berisiko terjatuh, atau menahan pekerja pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring atau tersuspensi serta menahan dan menahan pekerja. agar tidak terjatuh sehingga ia terbentur lantai dasar tidak.

Jenis alat pelindung diri jatuh terdiri dari tali pengaman badan (harness), carabiner, lanyard, tali pengaman, penjepit tali, alat penurun (decender), mobile fall arester, deflector), kursi bosun dan lain-lain. Berdasarkan aturan dalam SOLAS 1974 Bab III dan buku pegangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berikut tata cara perawatan alat pelindung diri. Simpan di tempat yang berventilasi dan hindari sinar matahari langsung atau panas di atas 40oC.

Simpan di tempat yang berventilasi dan hindari sinar matahari langsung atau panas di atas 40oC.

Gambar a. Alat pelindung kepala
Gambar a. Alat pelindung kepala

Menurut Moleong, ketika seseorang melakukan penelitian, disadari atau tidak, ia mempunyai cara pandang terhadap suatu hal atau peristiwa tertentu. Suryabrata mengatakan penelitian adalah suatu proses atau serangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk menemukan solusi suatu permasalahan atau jawaban atas pertanyaan tertentu. Jenis metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyampaikan permasalahan adalah deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan mendeskripsikan subjek yang diteliti.

Adapun yang dimaksud dengan deskriptif, menurut Moleong (2002:6), data yang dikumpulkan disini berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Lokasi Penelitian

Atas dasar itulah penulis akan menguraikan dalam karya penelitian ilmiah ini pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh di kapal selama praktek di laut.

Jenis dan Sumber Data

Pemilihan Informan

Teknik Pengumpulan Data

Tujuannya adalah untuk memahami kondisi benda yang dijadikan subyek pemeliharaan alat bantu kerja untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam keadaan darurat di kapal secara keseluruhan dan langsung, untuk memberikan kesesuaian antara informasi yang diperoleh dengan apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Beni, wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksi makna dalam data tertentu. Dalam metode wawancara, data yang diperoleh diperoleh dari seorang ahli atau orang yang berkompeten dalam suatu permasalahan atau pihak-pihak yang terkena dampak dari materi yang disiapkan penulis.

Metode wawancara juga mencakup pemilihan informan yang nantinya akan memberikan informasi terkait dengan data yang diperoleh dalam penelitian. Setelah data terkumpul, dilakukan proses penyederhanaan data yang diperoleh ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan, yang pada dasarnya merupakan upaya untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Sesuai dengan metode penelitian deskriptif, data akan diuraikan sedetail mungkin dengan menggunakan deskripsi kualitatif.

Selain itu, data yang ada dianalisis sedetail mungkin dengan cara mengabstraksikan secara cermat semua informasi yang diperoleh selama di lapangan, sehingga dapat diambil kesimpulan. Menurut Sarwono, prinsip utama teknik analisis kualitatif adalah mengolah dan menganalisis data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan bermakna. Menurut Miles dan Huberman (dalam Mustaji, 2009:45), tahap reduksi adalah proses pemilihan informasi yang relevan dan tepat untuk disajikan dari informasi yang sudah begitu terakumulasi dan kompleks.

Usman dan Akbar (2008:87) menambahkan bahwa data yang direduksi memberikan gambaran observasi yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mencarinya kapan saja. Representasi data merupakan kumpulan informasi yang disusun secara terpadu dan mudah dipahami sehingga memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan kemungkinan untuk melakukan suatu tindakan. Menarik kesimpulan adalah kemampuan seorang peneliti dalam menyimpulkan berbagai temuan data yang diperoleh selama penelitian.

Menurut Miles dan Huberman (dalam mustaja, pada tahap ini peneliti selalu menguji kebenaran makna apa pun yang diperoleh dari data. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pengiriman.

Gambar

Gambar a. Alat pelindung kepala
Gambar e. Alat pelindung tangan

Referensi

Dokumen terkait

PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag dengan audit tenure sebagai variabel moderasi..