• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Algoritma Naïve Bayes Dan C4.5 Pada Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perbandingan Algoritma Naïve Bayes Dan C4.5 Pada Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang sudah dilaksanakan dengan judul

“Perbandingan Algoritma Naïve Bayes dan C4.5 pada Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner” adalah sebagai berikut:

1. Naïve Bayes dan C4.5 berhasil diimplementasikan dan terbukti efektif dalam kasus klasifikasi penyakit jantung koroner. Model Naïve Bayes memiliki nilai accuracy sebesar 73,508%, nilai recall sebesar 95,381%, dan nilai precision sebesar 75,919%. Sedangkan model C4.5 memiliki nilai accuracy sebesar 72,807%, nilai recall sebesar 95,150%, dan nilai precision sebesar 75,457%.

2. Perbandingan performa algoritma Naïve Bayes lebih unggul dibandingkan dengan performa algoritma C4.5. Nilai accuracy model Naïve Bayes lebih baik sekitar 0,7%. Sedangkan untuk nilai recall model Naïve Bayes lebih baik sekitar 0,2% dan untuk nilai precision model Naïve Bayes lebih baik sekitar 0,5%.

5.2 Saran

Berdasarkan peneleitian yang berhasil dilakukan, diberikan beberapa saran yang bisa meningkatkan performa atau nilai accuracy, recall, precision dari masing-masing algoritma, serta perbandingan yang lebih baik dan akurat diantaranya sebagai berikut:

(2)

43

1. Ukuran dataset bisa diperbanyak. Perlu dilakukan pengecekan pada dataset beserta labelnya dengan pihak yang profesional dibidangnya yaitu dokter spesialis jantung. Hal ini bertujuan agar data lebih akurat dan meminimalisir kesalahan pelabelan data karena dapat memengaruhi hasil prediksi mengingat kasus ini menyangkut kesehatan seseorang.

2. Dapat dilakukan penelitian lain menggunakan algoritma klasifikasi lainnya seperti Support Vector Machine, K-Nearest Neighbour, C5.0, Random Forest Tree atau Logistic Regression untuk mengetahui algoritma apa yang paling baik untuk digunakan pada kasus klasifikasi penyakit jantung koroner.

3. Dapat menggunakan feature selection seperti Particle Swarm Optimization, Genetic Algorithms, Correlation Coefficient, atau Variance Threshold untuk mengurangi variabil yang kurang berpengaruh.

4. Dalam perbandingan algoritma, dapat membandingkan nilai f1-score, Area Under the ROC Curve (AOC-ROC), Area Under the Precision- Recall Curve (AOC-PR), Matthews Correlation Coefficient (MCC) untuk perbandingan algoritma yang lebih baik dan lebih akurat.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis 20 atribut dilakukan 3 kali percobaan dengan algoritma Naïve Bayes didapat model klasifikasi dengan tingkat akurasi yang terbaik yaitu 76.92 %, tingkat

Pada proses perancangan model algoritma Random Forest, model algoritma Random Forest yang dibangun dengan menggunakan ‘n’ pohon Decision Tree dengan mencari nilai