• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Performa Mesin Motor dengan Bahan Bakar Shell V-Power

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perbandingan Performa Mesin Motor dengan Bahan Bakar Shell V-Power"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Tujuan

Manfaat

Batasan Masalah

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

  • Landasan Teori
    • Motor Bakar
    • Motor Bakar 4 Langkah
    • Siklus Termodinamika
    • Siklus Otto
  • Parameter Motor Bakar
    • Gaya (Force)
    • Torsi (Tourque)Dan Daya (Power)
    • Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
  • Syarat Syarat Bahan Bakar Motor Bakar Bensin
    • Volatilitas Bahan Bakar
  • Bahan Bakar
    • Bahan Bakar Shell V-Power
  • Karakteristik Bahan Bakar Metanol
  • Campuran Metanol Dengan Bensin
  • Pengaruh Pemakaian Metanol Terhadap Unjuk Kerja Mesin
  • Hipotesa

Mesin pembakaran dalam adalah jenis mesin kalor yang mengubah energi panas untuk melakukan kerja mekanis atau mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik. Sepeda motor pembakaran adalah salah satu jenis sepeda motor dengan pembakaran dalam yang sering disebut dengan mesin pembakaran dalam (ICE) yang merupakan tempat penyimpanan bahan bakarnya. 24, karena piston atau piston bergerak ke bawah, maka terciptalah ruang hampa di dalam silinder sehingga campuran bahan bakar dan udara terhisap dan masuk ke dalam silinder.

Konsumsi bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai jumlah bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan satu unit daya selama periode waktu tertentu. Zat yang sulit menguap tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin bensin, meskipun mempunyai nilai kalor yang tinggi. Penentuan angka oktan suatu bahan bakar dapat dilakukan dengan cara membandingkan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar, selain itu juga dapat menggunakan mesin CFR (Coordinate Fuel Research).

Angka oktan suatu bahan bakar sangat bergantung pada persentase iso-oktana dan heptana normal yang dikandungnya. Sebagai perbandingan, bahan bakar yang mudah meledak adalah heptana normal, sedangkan bahan bakar yang sulit meledak adalah iso-oktana. Kestabilan kimia bahan bakar sangat penting untuk diperhatikan, karena berkaitan dengan kemurnian bahan bakar yang mempengaruhi sistem pembakaran dan sistem saluran.

Bahan bakar adalah segala sesuatu yang dapat terbakar, contoh: batu bara, minyak tanah, bensin, dan lain-lain. Suhu pada awal pembakaran (suhu pembakaran awal) Panas yang dihasilkan setelah pembakaran bahan bakar disebut hasil pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder harus secepat mungkin dan panas yang dihasilkan harus tinggi.

Bahan bakar yang digunakan tidak boleh meninggalkan endapan atau endapan setelah pembakaran karena akan menyebabkan kerusakan pada dinding silinder. Pada umumnya bahan bakar Shell V-Power digunakan sebagai bahan bakar mesin bensin seperti mobil dan sepeda motor. Angka oktan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan bakar dalam mengatasi ketukan pada saat dibakar di dalam mesin.Alkohol ini memiliki nilai oktan yang tinggi dengan angka oktan 108.

Nilai kalor adalah jumlah energi panas yang dilepaskan bahan bakar ketika unsur-unsur kimia dalam bahan bakar teroksidasi. Nilai kalor maksimum (HHV) adalah nilai kalor yang diperoleh pada pembakaran 1 kg bahan bakar dengan memperhatikan

Gambar 2.1 Cara kerja motor 4 langkah (Suber:Tarmo Purgana 2012.)  Pada motor bensin 4 lankah, torak bergerak bolak- balik di dalam silinder  titik terjau  yang  dapat  di  capai  piston  disebut  titik  mati  atas  (TMA)  sedangkan  titik  terdekat  diseb
Gambar 2.1 Cara kerja motor 4 langkah (Suber:Tarmo Purgana 2012.) Pada motor bensin 4 lankah, torak bergerak bolak- balik di dalam silinder titik terjau yang dapat di capai piston disebut titik mati atas (TMA) sedangkan titik terdekat diseb

METODE PENELITIAN

  • Diagram Alir Penelitian
  • Diagram Alir Analisa Dan Perhitungan
  • Alat dan Bahan Penelitian
    • Alat Penelitian
    • Bahan Penelitian
  • Persiapan Pengujian
  • Prosedur Pengujian dan Pengambilan Data
  • Prosedur Pengolahan Data
  • Hasil Pengujian
  • Hasil Perhitungan
  • Analisa Data
    • Analisa Putaran Mesin Terhadap Torsi
    • Analisa Putaran Mesin Terhadap Daya
    • Analisa Putaran Mesin Terhadap (SFC)
  • Saran

Perhitungan dilakukan secara sistematis dan berurutan, data yang diperoleh merupakan data masukan yang diperoleh dari pengujian, kemudian dilakukan perhitungan dan analisis hingga diperoleh hasil dan kesimpulan. Pengujian menggunakan alat uji dinamometer pada sepeda motor pembakaran Supra Fit tahun 2004 dengan putaran mesin pada gigi 1 dan perpindahan gigi ke bawah pada gigi 2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan variasi bahan bakar Shell V-Power dan campuran metanol. 37 Dari data pengujian yang diperoleh masukan dari pegas 1 dan pegas 2, putaran roda belakang dan waktu penggunaan bahan bakar pada silinder ukur, dari setiap variasi dilakukan pengurangan bahan bakar dan gigi, kemudian diolah menggunakan persamaan yang ada untuk nilai karakteristik kinerja mesin pembakaran diambil dalam bentuk : Torsi, Daya dan nilai spesifik konsumsi bahan bakar untuk mesin pembakaran tersebut.

Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah dinamometer, takometer, labu ukur dan gelas ukur, stopwatch sebagai alat tes. Gelas ukur digunakan untuk menampung dan mengukur jumlah bahan bakar yang akan digunakan sebelum bahan bakar dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar, gelas ukur yang digunakan adalah 2000 ml. Gelas ukur yang digunakan ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu, dalam penelitian ini stopwatch digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan bahan bakar pada labu takar yang bervolume 10 ml.

Bahan bakar Shell V-Power pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar, pada mesin berbahan bakar bensin seperti mobil dan sepeda motor, Shell V-Power mempunyai angka oktan sebesar 95. Dipstick berfungsi sebagai penampung bahan bakar, sebelum masuk ke karburator, volume bahan bakar (Vf) diukur. dalam labu takar 10 ml Tujuan pemilihan volume 10 ml adalah agar pengujian tidak memakan waktu terlalu lama dalam pengambilan data. Skema pemasangan dan mekanisme pengoperasian labu ukur pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.12 di bawah ini.

Perlu dilakukan pengujian terhadap dinamometer dan alat ukur yang ingin memastikan kesesuaian data yang diperoleh dengan data yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data putaran mesin, tegangan pegas 1 dan pegas 2, lamanya waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 10 ml bahan bakar dalam labu takar. Data yang diperlukan diambil bersamaan dengan bahan bakar Shell V - Power dengan campuran metanol. Data putaran roda yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut pada Tabel 3.3 Data putaran roda yang diperlukan. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian seperti sepeda motor, alat uji dinamometer, bahan bakar yang digunakan dalam pengujian ini adalah Shell V – Power dan bahan bakar metanol.

Isi tangki dengan bahan bakar sesuai bahan bakar uji, bahan bakar cangkang V-power, campuran metanol dan 2. Amati dan catat tegangan pada pegas satu dan pegas dua serta waktu yang diperlukan hingga bahan bakar habis pada dipstick dengan menggunakan a stopwatch. Lakukan pengujian berulang dengan variasi campuran bahan bakar metanol untuk variasi putaran dan pengurangan gigi.

Format pengumpulan data percobaan bahan bakar Shell V – Power and Blend, Methanol dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini. Dalam pengolahan data tujuannya adalah mendiskusikan hasil pengujian dan menarik kesimpulan tentang hasil sebenarnya dari suatu objek penelitian yang sesuai dengan keinginan dan tujuan yang diinginkan.

Gambar  3.1. Diagram Alir Penelitian  3.3 Diagram Alir Analisi Dan Perhitungan
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 3.3 Diagram Alir Analisi Dan Perhitungan

Gambar

Gambar 2.1 Cara kerja motor 4 langkah (Suber:Tarmo Purgana 2012.)  Pada motor bensin 4 lankah, torak bergerak bolak- balik di dalam silinder  titik terjau  yang  dapat  di  capai  piston  disebut  titik  mati  atas  (TMA)  sedangkan  titik  terdekat  diseb
Gambar 2.3 Diagram P-V Siklus Otto.
Gambar 2.2 Diagram p-v  (Cengel & Boles 1994)
Tabel 2.1.  Nilai Oktan Gasolin Indonesia (RON:Research Octan Number)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai perbandingan, data yang diteliti dibandingkan dengan bahan bakar pertamax untuk mengetahui perbedaan yang mendasar dari penggunaan masing-masing bahan bakar tersebut pada

Sebagai perbandingan, data yang diteliti dibandingkan dengan bahan bakar pertamax untuk mengetahui perbedaan yang mendasar dari penggunaan masing-masing bahan bakar tersebut pada

Sebagai perbandingan, data yang diteliti dibandingkan dengan bahan bakar pertamax untuk mengetahui perbedaan yang mendasar dari penggunaan masing-masing bahan bakar tersebut pada

Sebagai perbandingan, data yang diteliti dibandingkan dengan bahan bakar pertamax untuk mengetahui perbedaan yang mendasar dari penggunaan masing-masing bahan bakar tersebut pada

Dengan demikian perlu diadakannya pengujian performansi untuk mengetahui peningatan yang didapatkan dari penggunaan alat tersebut pada motor bakar dengan kapasitas kecil

Nilai AFR menjadi lebih optimal seiring dengan meningkatnya putaran mesin, hal ini dikarenakan pasokan udara ke ruang bakar lebih banyak setelah penggunaan blower,

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik diketahui bahwa konsumsi bahan bakar spesifik pada pengujian vaporasi dengan tempertur 50°C lebih rendah dibandingkan dengan pengujian

Data Hasil Pengujian Dengan Bahan St 37 No Waktu jam Putaran rpm Suhu °c Keterangan 1 0 Pada proses ini pompa bahan bakar berjalan dengan baik, karena bahan bakar