• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola Siswa SSB Saripaksi Dengan SSB Jatayu Usia 14–15 Tahun

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Perbandingan Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola Siswa SSB Saripaksi Dengan SSB Jatayu Usia 14–15 Tahun"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepak bola siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir usia 14-15 tahun tidak diketahui. Perbedaan tingkat pengetahuan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir yang berusia 14-15 tahun tidak diketahui secara pasti.

Batasan Masalah

Kekurangan alatan dan kemudahan latihan yang mencukupi untuk pembinaan SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Sepakbola

Tendangan (shooting) yang baik dalam permainan sepak bola membutuhkan kemampuan untuk memprediksi jarak dan arah yang akan dituju bola. Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang digunakan bersamaan dengan teknik menendang bola. Saat bola masuk berputar di tanah, kontrol biasanya dilakukan dengan bagian dalam kaki, bagian luar kaki, atau bagian bawah kaki.

Misalnya, jika seorang pemain menerima bola datang dari depan, jika dia ingin mengirim bola ke kanan atau ke kiri, dia bisa menggunakan kontrol dengan kaki bagian luar. Teknik penguasaan bola menggunakan kaki bagian luar (Sumber: Bahtra b) Bola over/bola terbang. Kontrol dengan punggung kaki merupakan teknik yang dapat digunakan pemain jika bola tidak terlalu tinggi.

Kontrol paha adalah teknik kontrol yang dapat digunakan jika bola datang tinggi. Jadi pemain harus memiliki penguasaan bola yang baik, terlepas dari apakah itu over atau under control.

Tes Keterampilan Sepakbola

Penjelasan di atas menjelaskan bahwa dalam permainan bola tidak hanya bola di bawah bola, tetapi juga bola di atas bola. Minimnya penguasaan bola menjadi kendala dalam taktis penanganan bola, karena penguasaan merupakan dasar untuk kelanjutan permainan selanjutnya. Berdasarkan beberapa tes keterampilan sepak bola di atas, penelitian ini menggunakan tes keterampilan sepak bola dari Iriant (2010).

Karakteristik Anak Usia 14-15 Tahun

Perilaku seksual remaja saat ini lebih investigatif dan tidak diskriminatif, sehingga kontak fisik dengan teman sebaya adalah hal yang wajar. Ciri perkembangan dan pertumbuhan anak usia 14-15 tahun atau remaja meliputi masa pertumbuhan fisik dan mental emosional. Pada masa ini, anak mengalami banyak perubahan dalam psikologi dan pertumbuhan fisiknya yang berubah dengan cepat.

Masa remaja awal dianggap sangat penting bagi perkembangan olahraga sepak bola, hal ini dikarenakan: (1) Beberapa pemain mengalami percepatan pertumbuhan yang secara dramatis dapat memperbaiki penampilannya melalui peningkatan kekuatan, kecepatan dan daya tahan. Mulai mengalami eksperimen estetik dan intelektual, kreatif dan senang Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada usia pertumbuhan atau perkembangan anak usia 14-15 tahun, pertumbuhan dan perkembangan anak sudah hampir mencapai puncaknya. Waktu reaksi pada usia ini berkembang paling baik, sehingga olahraga yang membutuhkan reaksi dan kecepatan sangat cocok untuk anak-anak pada usia tersebut.

Profil SSB Saripaksi Klaten

Wonten ing panaliten menika panaliti nandhingaken tataran kaprigelan teknik dasar sepakbola siswa SSB Saripaksi Klaten kaliyan SSB Jatayu Watukelir umur 14-15 taun. Data tingkat ketrampilan dasar sepak bola siswa SSB Saripaksi Klaten lan SSB Jatayu Watukelir umur 14-15 taun. Statistik deskriptif tingkat ketrampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir.

Norma penilaian keterampilan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir Usia 14-15 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keterampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir yang berusia 14-15 tahun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat keterampilan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dengan SSB Jatayu Watukelir yang berusia 14-15 tahun.

Profil Jatayu Watukelir Sukoharjo

Penelitian yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan teknik dasar anggota klub sepak bola SSB YF13 Kota Lubuklinggau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik tingkat kemampuan teknik dasar bermain sepak bola peserta putus sekolah di SMP Negeri di Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo & Santoso (2019) berjudul “Tingkatan Keterampilan Sepakbola Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMPN 1 Pleret”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepak bola siswa peserta sepak bola luar ruangan di SMP Negeri 1 Pleret. Penelitian yang dilakukan oleh Hafit & Sunardianta (2019) dengan judul “Tingkatan Keterampilan Dasar Sepakbola Siswa Peserta Didik SMP Negeri 2 Pengasih”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar sepak bola siswa peserta sepak bola luar ruangan di SMP Negeri 2 Pengasih.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan gambaran dan kerangka teori di atas, dapat diajukan pertanyaan penelitian yaitu: “Apakah ada perbedaan tingkat keterampilan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir antara usia 14-15 tahun? ". Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perbandingan tingkat keterampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dengan SSB Jatayu Watukelir yang berusia 14-15 tahun. Analisis untuk menguji perbedaan keterampilan teknik dasar bermain sepak bola siswa SSB Saripaksi dan SSB Jatayu usia 14-15 tahun menggunakan analisis independent sample t-test (dua kelompok sampel tidak berpasangan).

Keterampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir usia 14-15 tahun diukur melalui tes pengembangan keterampilan “David Lee” yang dikembangkan oleh Subagyo Irianto (2010). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan yang signifikan tingkat keterampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dengan SSB Jatayu Watukelir yang berusia 14-15 tahun”. Selisih keterampilan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Jatayu Watukelir dan SSB Jatayu Watukelir usia 14-15 tahun adalah 5,77 detik, yang berarti bahwa keterampilan teknik dasar sepak bola siswa SSB Jatayu Watukelir.

Pertanyaan Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
  • Validitas dan Reliabilitas Instrumen
  • Teknik Analisis Data

Berdasarkan Tabel 8 dan Gambar 12 di atas terlihat bahwa tingkat keterampilan teknik dasar sepak bola siswa SSB Saripaksi Klaten usia 14-15 berada pada kategori “sangat kurang” sebesar 0,00% (0 pemain). Berdasarkan Tabel 9 di atas terlihat bahwa data keterampilan teknik dasar sepakbola siswa SSB Saripaksi Klaten usia 14-15 tahun diperoleh dari hasil uji normalitas yang diperoleh p-value dan teknik dasar sepakbola SSB Jatayu Watukelir usia 14 tahun. bertahun-tahun. -15 tahun diperoleh p-value yang berarti data berdistribusi normal. Selisih kemampuan teknik dasar sepak bola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dengan siswa SSB Jatayu Watukelir umur 14-15 adalah 5,77 detik, yang berarti kemampuan teknik dasar sepak bola siswa SSB Jatayu Watukelir umur 14-15 tahun lebih baik daripada siswa SSB Saripaksi Klaten. berusia 14-15 tahun.

Berdasarkan uraian observasi di atas, pelatihan basic technical skill sangat dibutuhkan bagi SSB Saripaksi. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat keterampilan teknik dasar sepakbola antara siswa SSB Saripaksi Klaten dan SSB Jatayu Watukelir usia 14-15 tahun. . tahun, dengan t-number 4,721 > t-tabel (df 18) 2,101 dan p-value 0,000 < 0,05. Tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepak bola peserta sepak bola luar sekolah di SMP Negeri Se Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Tahun 2016.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 di atas diketahui bahwa instrumen keterampilan “David Lee” diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,925 dan p-value sehingga instrumen keterampilan “David Lee”. Reliabilitas mengacu pada konsistensi skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji kembali dengan tes yang sama dalam situasi yang berbeda atau diuji dengan tes yang berbeda tetapi itemnya. Metode pengujian reliabilitas test-retest digunakan ketika ingin mengetahui seberapa konsisten respon peserta tes pada waktu yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5 di atas terlihat bahwa instrumen keterampilan “David Lee” telah mencapai koefisien korelasi sebesar 0,824 dan p-value, sehingga instrumen keterampilan tersebut adalah “David Lee”.

Hasil Analisis Deskriptif

Hasil Uji Prasyarat

Hasil Uji Hipotesis

Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari Tes Bakat Teknik Dasar SSB Jatayu mencapai rata-rata 38,473 detik dengan kategori baik. Sedangkan hasil yang diperoleh dari Tes Bakat Teknik Dasar di SSB Saripaksi mencapai rata-rata 44,24 detik dengan kategori cukup. Pasalnya, pelatihan keterampilan teknis yang telah dilakukan di SSB Saripaksi saat ini tidak ada.

Seorang pemain sepak bola apabila kemampuan dasarnya baik, maka pencapaian prestasi olahraga sepak bola akan mudah dicapai dan tentunya dengan melakukan latihan yang terprogram dengan baik, dengan memiliki kemampuan teknik dasar. Pada dasarnya teknik passing dasar berguna untuk mengoper bola ke teman atau menghubungkan bola pemain satu ke pemain lain dalam upaya membangun serangan dan kemudian mencetak gol. Dribbling adalah teknik dasar dalam sepak bola yang digunakan untuk mengontrol bola saat bergerak, berdiri atau bersiap melakukan umpan atau tendangan ke arah gawang lawan.

Keterbatasan Penelitian

Pelatihan keterampilan teknis yang dilakukan di SSB Saripaksi saat ini masih kurang. Survei minat dan motivasi wanita memilih sepakbola untuk tim Persikoba Putri Kota Batu. Hubungan Minat Dengan Hasil Teknik Dasar Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas V SDN Leungah Kabupaten Aceh Besar.

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menembak Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Gaya Mengajar Inklusif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Percut Sei Tuan. Pengaruh latihan small sided games terhadap akurasi passing pada pemain sepak bola Mahardhika FC. Pengembangan model latihan teknik dasar dribbling sepak bola berbasis gerakan manipulatif bagi pemain Lombok United FC.

KESIMPULAN DAN SARAN

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat keterampilan. Hasil penelitian akan berimplikasi yaitu agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, sehingga para pelatih dan pembina olahraga dapat menerapkan hasil penelitian tersebut pada saat melatih anak didiknya, serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan memperhatikan manfaat dan keefektifan pendekatan latihan teknik, maka dapat dijadikan sebagai solusi dan variasi bagi pelatih (olahraga) untuk meningkatkan hasil.

Hasil ini menyarankan kepada pelatih atau pembina olahraga agar upaya peningkatan hasil harus diseimbangkan dengan faktor lain yang dimiliki oleh pemain.

Saran

Pengaruh variasi shooting setelah dribbling dan shooting setelah latihan passing terhadap akurasi shooting pada atlet usia 11-13 tahun di SSB Soccer Pratama Tahun 2021. Pengaruh latihan dan metode bermain terhadap kemampuan passing siswa SSB (Fodboldskole) usia 11-12 bertahun-tahun. Pengaruh latihan kelincahan dengan model rod berbentuk X dan rod berbentuk M terhadap peningkatan dribbling pemain Persepu UPGRIS.

Pengaruh Latihan Hurdle Jump dan Knee Push Jump terhadap Peningkatan Tendangan Long Pass di Sekolah Sepak Bola Ayoma U-16 Pedindang Kabupaten Bangka Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan, kesimpulan yang dapat diambil yaitu, hasil analisis regresi logistik menunjukan bahwa kemampuan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dan tingkat kecemasan