• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DRILL CONTROLED ONE ARM DAN DRILL CATCH UP TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET RENANG PUTRA DI PONTIANAK SWIMMING CLUB - Digilib IKIP PGRI PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DRILL CONTROLED ONE ARM DAN DRILL CATCH UP TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET RENANG PUTRA DI PONTIANAK SWIMMING CLUB - Digilib IKIP PGRI PONTIANAK"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Untuk mencapai hal tersebut, atlet harus memperhatikan 4 aspek latihan dan melatihnya secara cermat, yaitu (1) latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktis, (4) latihan mental. Latihan mental merupakan latihan yang lebih menekankan pada pengembangan kematangan atlet serta perkembangan emosi dan impulsif (Harsono, 2015). Hindari prinsip memperbanyak latihan dan memaksakan beban latihan yang tidak sesuai dengan tujuan latihan, karena akan mengakibatkan atlet menjadi dewasa sebelum waktunya.

Selain itu, komponen pelatihan merupakan tolak ukur dan acuan yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya maksud dan tujuan pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan. “Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang sangat penting dikaitkan dengan kualitas latihan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu” (Suharjana, 2013). Proses latihan yang melatih keterampilan tertentu seringkali melibatkan pengulangan suatu keterampilan, misalnya melakukan keterampilan teknis dasar dalam permainan softball.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ritme harus disesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan sesuai dengan program latihan yang telah disusun dan direncanakan. Selebihnya yang disebutkan di sini adalah latihan yang biasa dilakukan pada saat latihan dan tidak dilakukan pada waktu istirahat. Sesi atau Satuan adalah banyaknya materi program pelatihan yang disiapkan dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (tatap muka).

Bagi atlet profesional umumnya dapat melakukan dua sesi latihan dalam satu hari, misalnya materi latihan yang dilakukan pada pagi hari dan materi latihan yang dilakukan pada sore atau malam hari (Sukadiyanto & Muluk, 2011).

Tabel 2.1. Tujuan Latihan dan Kesiapan Anak  Usia 6-10 tahun  Usia 11-13 tahun  Usia 14-18
Tabel 2.1. Tujuan Latihan dan Kesiapan Anak Usia 6-10 tahun Usia 11-13 tahun Usia 14-18

Hakekat Drill Renang Gaya Bebas a. Pengertian Drill

It is important to start your catch early and near or on the surface of the water. Speed ​​isn't the goal, the goal is, so don't push hard, push smart in this workout. Once you've mastered this exercise, now try doing it with stork wing breathing.

After counting to three, begin to pull your arm down and roll your body to the sailboat angle (b). As your hand passes under your shoulder, your head should begin to turn to the side to breathe. When your hand reaches the middle of your back, begin to turn your head back to the front position (d). The hand should not pass in front of your face on the recovery.).

When the hand reaches the shoulder, rotate the hand forward so that it can cut into the water just before half-board (e). Use the top of the rope as a guide for your hand as you recover your arm. Gently slide the fingernail of your index and middle fingers over the top of the string as if it were a piano.

Bring the left arm back over the water to the starting point so that both arms are again at full extension. It is important to emphasize the need to trap the hip rotation in this drill as it can be forgotten while concentrating on the forehand and catch. Start by kicking in a streamlined position with your head down in the water and exhale (a).

As you pull with the left arm, roll your body to maximize the extension to the right. As you pull with the right arm, roll your body to maximize the extension to the left. Try to keep the head in line so that the top of the head stays under water and the back of the head breaks the surface.

Stay relaxed and perform this exercise slowly so that you get the feel of the breathing position. Another way to practice this exercise is to hold on to a small kickboard or stick out in front.”.

Gambar 2.1 Drill Controled One Arm  Sumber: Ruben Guzman (2017:137)
Gambar 2.1 Drill Controled One Arm Sumber: Ruben Guzman (2017:137)

Alat Bantu Renang Fins a. Fins

Hakekat Renang a. Pengertian Renang

“Ada empat jenis pukulan yang digunakan dalam renang, yaitu gaya merangkak (bebas), gaya dada (katak), gaya punggung, dan lumba-lumba (kupu-kupu).” Namun yang paling mudah dan familiar bagi masyarakat adalah gaya bebas, karena selain mudah dalam kehidupan sehari-hari, gaya ini juga sering digunakan oleh anak-anak atau orang tua ketika mandi di sungai dan bermain air (Rahima 2013: 2) . Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa renang adalah suatu olahraga yang dilakukan di dalam air dengan berbagai macam gaya yang dapat dilakukan, seperti gaya merangkak (bebas), gaya dada (katak), gaya punggung, dan gaya lumba-lumba (kupu-kupu).

Manfaat kegiatan olah raga renang antara lain memelihara dan meningkatkan kebugaran, menjaga kesehatan tubuh, untuk keselamatan diri, mengembangkan keterampilan jasmani seperti daya tahan tubuh, kekuatan otot dan juga bermanfaat bagi perkembangan jasmani dan pertumbuhan anak, sebagai sarana pendidikan, rekreasi, rehabilitasi dan kinerja. Oleh karena itu di Indonesia khususnya di kota-kota besar telah tersedia fasilitas kolam renang yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk rekreasi, kebugaran dan prestasi. Menurut Sugiyanto, gaya lumba-lumba adalah berenang dengan kedua tangan bergerak bersamaan di permukaan air dan membawanya kembali secara bersamaan dan simetris.

Gaya punggung adalah renang dengan posisi badan terlentang, gerakannya mirip dengan gaya merangkak, perbedaannya terletak pada posisi badan dan arah gerakan lengan. Gerakan renang gaya punggung dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. Gaya dada sering juga disebut gaya katak, karena renang katak sangat mirip dengan gerakan katak saat berenang. Kedua tangan harus didorong ke depan secara bersamaan dari dada pada atau di bawah permukaan air, kemudian direntangkan ke samping dan dibawa ke belakang secara bersamaan dan simetris.

Dalam renang terdapat salah satu gaya renang tercepat yaitu renang gaya bebas. Gaya bebas adalah gaya renang dengan posisi badan menghadap ke bawah, wajah sebagian di permukaan air dan menghadap ke depan, bahu terangkat hampir sejajar dengan hidung, posisi pinggang sejajar bahu, tungkai dan lengan lurus (Alkatan dkk., 2016). ) . Renang gaya bebas merupakan gaya renang yang dianggap paling cepat, efisien dan paling sederhana (Mulyawati, Marijo dan Indraswari, 2018).

Berdasarkan pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa renang gaya bebas merupakan gaya renang yang paling cepat, paling sederhana dan efisien dibandingkan dengan gaya renang lainnya, hal ini dapat dilakukan dengan posisi badan tengkurap, menggerakkan kaki ke atas dan ke bawah, mengayunkan kaki. lengan ke depan secara bergantian dan memutar kepala, kepala ke samping untuk bernapas. Komponen gerak pada renang gaya bebas ada empat yaitu, posisi badan, gerak tangan, gerak kaki, pernafasan (Surahman, 2016). Gaya punggung/gaya bebas adalah renang dengan posisi badan menghadap ke bawah, lengan kanan dan kiri digerakkan secara bergantian berbaris dari depan ke belakang.

Gambar 2.4. Gaya Dolphin  Sumber: Pur, Mas (15 Des 2017)
Gambar 2.4. Gaya Dolphin Sumber: Pur, Mas (15 Des 2017)

Hakekat Kecepatan a. Pengertian Kecepatan

Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian sebagai berikut: selisih peningkatan latihan satu tangan tanpa penggunaan fin dan paddle sebesar 1,20%. Berdasarkan analisis data kecepatan renang gaya kupu-kupu 50 meter satu lengan tanpa menggunakan fin dan dayung disimpulkan terdapat pengaruh senam satu lengan tanpa menggunakan fin dan dayung terhadap kecepatan renang. 50 meter. gaya kupu-kupu meteran di KU IV & V di Dash Club Yogyakarta. . Salah satu penelitian terdahulu yang relevan adalah “Perbedaan pengaruh latihan high elbow catch-up dengan dan tanpa fin terhadap gerakan lengan gaya merangkak atlet KU IV Club Tirta Amanda Sleman”.

Hasil analisis uji t kelompok eksperimen menunjukkan nilai t hitung (9,721) > t tabel (2,160), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan high elbow catch up menggunakan fins. pada pukulan lengan gaya merangkak dari atlet KU IV Club Tirta Amanda Sleman. Hasil uji t pada kelompok kontrol diperoleh nilai t hitung (6,148) > t tabel (1,895) Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan high elbow catch-up tanpa fin terhadap pukulan lengan gaya merangkak Klub KU IV Tirta Amanda Sleman. Hasil persentase peningkatan pada kelompok eksperimen sebesar 11,35% sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 8,14%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa latihan dengan fin mempunyai persentase peningkatan yang lebih baik dibandingkan tanpa fin.

Hipotesis Penelitian

Gambar

Tabel 2.1. Tujuan Latihan dan Kesiapan Anak  Usia 6-10 tahun  Usia 11-13 tahun  Usia 14-18
Gambar 2.1 Drill Controled One Arm  Sumber: Ruben Guzman (2017:137)
Gambar 2.2 Drill Catch Up  Sumber: Ruben Guzman (2017:147)
Gambar 2.3. Alat Bantu Fins  sumber: https://id.my-best.com/35643
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain latihan Dryland Swimming Workout sebagai opsi latihan di darat sehingga apabila suatu saat atlet renang tidak bisa melakukan latihan di air, Dryland Swimming Workout