PERENCANAAN BENDUNG TETAP SUNGAI BLORONG KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH
LAMBORGHINI BARBAR SIKKEN DANANG AJI PRAKOSO
Program Studi Teknik Sipil S1, Universitas Semarang lamborghinibs@gmail.com
danangaji@gmail.com
ABSTRAK
Sungai blorong merupakan sungai yang berada diwilayah kecamatan brangsong yang berfungsi untuk memisahkan air laut dan air tawar, selain itu blorong juga berfungsi untuk mensuplai kebutuhan air baku bagi masyarakat. Sungai blorong mempunyai elevasi lantai dasar di hulu sekitar –1,00 dan di hilir –1,50, pada elevasi mercu bendung mencapai +2,31.
Dari permasalahan tersebut sebagai alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan membangun sebuah bendung tetap.
Bendung tetap di hilir merupakan pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk memisahkan air laut dan air tawar. Bendung dibagi menjadi dua yaitu bendung tetap dan bendung gerak. Pada sungai blorong rencana akan dibangun bendung tetap. Bendung tetap direncanakan mempunyai bentang 120 meter dengan tinggi mercu 4,185 meter dan mempunyai 3 pilar. Pada perencanaan bendung tersebut dalam menentukan hujan rencana digunakan data curah hujan dari 3 stasiun curah hujan, yaitu Stasiun Kedung Pucung, Stasiun Boja dan Stasiun Ketapang. Dalam perencanaan bendung menggunakan debit banjir rencana yang diperoleh dari hasil rata-rata debit beberapa metode (metode rasional, metode Haspers, Nakayasu, HSS Gamma 1) berdasarkan perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa debit yang
mendekati debit banjir rencana periode ulang 50 tahun metode Rasional sebesar 348,04 /det. Lebar efektif bendung 118,0 meter.
Kata Kunci : Sungai Blorong, Daerah Aliran Sungai.
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan Perkembangan Penduduk dan Peningkatan Kondisi Sosial Ekonomi di Kabupaten Kendal.
maka, diperlukan peningkatan penyediaan air baku baik secara jumlah maupun mutu.
Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia maka timbul kawasan-kawasan yang berkembang/dikembangkan menjadi Kawasan Industri, seperti halnya Pemerintah Kabupaten Kendal saat ini terus mendorong untuk kemajuan Kawasan Industri Kendal.
Permasalahan pada Kawasan Industri Kendal (KIK) saat ini adalah minimnya penyediaan Air Baku. Guna mencukupi kebutuhan Air Baku dibuatlah BENDUNG TETAP SUNGAI BLORONG Kabupaten Kendal.
Bendung tetap merupakan salah satu tipe bendung adalah jenis bendung tinggi yang pembendungnya tidak
dapat diubah, berfungsi untuk menaikkan muka air dan melepaskannya pada saat banjir.
Pembuatan BENDUNG
TETAP SUNGAI BLORONG di Desa Turun Rejo, Kecamatan Brangsong dan Desa Banyutowo, Kecamatan Kendal, disepakati oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Gubernur Jawa Tengah pada Bulan Agustus 2015. Isi dari sebagian kesepakatan bersama itu adalah dengan dibuatnya bendung tetapdi sungai blorong dapat bermanfaat bagi kawasan industri kendal maupun domestik.
Lokasi BENDUNG TETAP SUNGAI BLORONG terletak pada ruas sungai di Desa Turun Rejo,Kecamatan Brangsong dan Desa Banyutowo, Kecamatan Kendal.
Lokasi tersebut sangat mudah untuk dijangkau karena terletak di hilir jembatan Jalan Nasional di jalur Pantura Semarang-Kendal/Jakarta.
II. METODE PENELITIAN
Lokasi kegiatan adalah Sungai Blorong di Kabupaten Kendal tepatnya pada ruas sungai di Desa Turun Rejo, Kecamatan Brangsong dan Desa Banyutowo, Kecamatang Kendal, Kabupaten Kendal. Lokasi tersebut sangat mudah untuk dijangkau karena terletak di hilir jembatan Jalan Nasional di jalur Pantura (Semarang- Kendal/Jakarta). Posisi geografis berkisar antara 109° 40’ - 110° 18’
Bujur Timur dan 6° 32’ - 7° 24’
Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Kendal sebagai berikut:
1. Sebelah Utara :Laut Jawa 2. Sebelah Timur :Kota
Semarang
3. Sebelah Selatan :
Kab.Temanggung dan Kab.
Semarang
4. Sebelah Barat: Kab. Batang
III. HASILDANPEMBAHASAN
Dalam merencanakan suatu bendung diwilayah tertentu kita perlu menganalisis beberapa aspek seperti analisis hidrologi, analisis hidrolika, geologi teknik dan perencanaan design.
Maka perlu diketahui berapa besarnya debit periode ulang tertentu. Untuk itu ditetapkan banjir rencana dengan mengulang data tertentu misal : 10 tahun, 25 tahun,50 tahun, 100 tahun. Pemilihan dengan pertimbangan pertimbangan hidrologi dan ekonomi yang berdasar kanpada : A. Bersarnya kerugian yang diderita
kalau bangunan tersebut rusak oleh karena banjir dan sering atau tidaknya banjir itu terjadi
B. Umur ekonomi bangunan C. Biaya pembangunan D. Kondisi lingkungan
Data Curah Hujan Maksimum NO Tahun Sta.Kd
Pucung
Sta.
Boja
Sta.
Ketampang 1 2005
72 47 47
2 2006
132 68 172
3 2007
83 53 84
4 2008
88 140 51
5 2009
88 210 65
6 2010
140 134 110
7 2011
175 114 600
8 2012
215 120 91
9 2013
176 128 120
10 2014
206 98 145
Hujan Harian Maksimum Rata-rata
Xt = Xrt + (k x Std) Keterangan :
T = Periode tahun Xt = Curah hujan
Xrt = Rata-rata Curah Hujan K = Nilai k
Std = Standart Deviasi
Rekapitulasi Metode Perhitungan
Tabel blok kuning
Berdasarkan perhitungan Passing Capacity maka dapat di simpulkan bahwa debit yang mendekati Passing Capacity adalah debit banjir rencana periode ulang 50 tahun metode Rasional yaitu Q
= 348,04 /dt.
Menentukan Lebar Kotor Bendung ( B ) Lebar kotor bendung diambil dari jarak tanggul kiri hingga tanggul kanan diperoleh B sebesar 120,0 meter
Mencari B efektif
Beff = B-2 {( n kp + ka ) H}
= 120,0 - 2 {( 1 . 0 + 0 ) 1}
= 120,0 - 2
= 118,0 m Kemiringan sungai ( i )
ELEVASI DASAR SALURAN A = R0 + 300 = + 2,31 B = R0 + 200 = + 1,50 C = R0 + 100 = + 1,00 i = ( ELEVASI DASAR A – ELEVASI DASAR C ) / JARAK A Sampai C
i = ( 2,31 – 1,00 ) / 200 = 0,0066
Elevasi Dasar sungai
= ELEVASI DASAR A – ( Jarak
N O .
METODE PERHITUN GAN
PERIODE ULANG ( TH )
2 5 10 25 50 100 200
1 Hasper
s 70,68 103,8
5
123,9 5
147,6 1
164,1 2
179, 82
194,8 9 2 Rasiona
l
149,8 8
220,2 2
262,8 5
313,0 2
348,0 4
381, 34
413,2 9 3 Nakaya
su
447,3 2
657,2 7
784,5 1
934,2 4
1038, 77
113 8,13
1233, 49 4 Gama I
546,1 32
666,5 26
763,2 54
839,7 04
888,1 73
931, 050
970,0 26 5
Passing
Capacity 402,707
Tahun
Hujan Harian Max Rata2
x Log x
2005 65,09 1,813
2006 120,14 2,080
2007 76,45 1,883
2008 97,38 1,988
2009 113,59 2,055
2010 136,99 2,137
2011 185,43 2,268
2012 187,10 2,272
2013 162,28 2,210
2014 178,77 2,252
Analisis Hujan Rencana
T k Xt (mm)
2 0,022 133,33
5 0,712 164,39
10 1,266 189,35
20 1,704 209,07
50 1,981 221,57
100 2,227 232,63
200 2,450 242,69
1000 2,903 263,07
A sampai B x i )
= 2,31 – ( 100 x 0,0066)
= 2,53 – ( 0,655 )
= 1,875 m
Menentukan Dimensi Bendung a. Elevasi Puncak Bendung - Elevasi dasar sungai + 1,875 m - Tinggi bendung dari dasar sungai (h)
2,31 m
- Jadi, Elevasi Crest (puncak) Bendung = +1,875 + 2,31 = + 4,185 m
Perhitungan Pintu Pembilasan 1. Q pembilasan = 15 m3/detik
Lebar pintu pembilas diambil sebesar 60
% x lebar saluran pengambilan b = 60% x 12,5 m = 7,5 m
2. Dikonstruksikan dengan 4 pintu dan 3 pilar, maka lebar tiap pintu pembilasan
= 7,5 : 4 = 1,875 m
3. Digunakan 3 pilar lebar 1,5 m, maka lebar bersih pintu pembilasan
= (4 × 1,875) + (3 x 1,5) = 12 m
Debit minimum sungai 15 m3 / dt > debit pintu pengambilan sebesar 10 m3/ detik, maka debit pembilasan diambil sama dengan debit pintu pengambilan = 10 m3/dt.
V pembilasan diambil sebesar 2,5 m/detik.
A pembilasan = = = 4 m2 h pembilasan = = = 0,333 m
hkr =
=
= = 0, 1 m
h pembilasan = 0,333 m < hkr = 0, 1 m (OK). Pembilasan pada keadaan meluncur.
Perhitungan Dimensi Saluran Induk I Q = 10 m3/dt
V = 0,42 * Q0,182
= 0,42 * 100,182
= 0,639 m/dt
b/h = 1 jadi, m = 1 A =
2 2h 2b
× h Karena b = h maka :
A = 2h2 15,649 = 2 h2
h= 2,797 m , jadi b dan h = 2,797 m =10,708 m
P = b + (2h 1m2 ) =2,797+(2×2,797 112 )
=10,708 m R =
P A
= = 1,461 m
V = C
I =
I = = 5,704 × 10-5 Q = A * V 10 = A * 0,639 A = 15,649 m2
IV. KESIMPULAN
Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air disungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi.
Tujuannya yaitu agar dapat menjalankan aliran air tetap berada dan dalam debit yang sama. Dari hasil pelaksanaan kegiatan detail bendung tetap banjir kanal barat, telah dapat di buat gambar desain bendung tetap banjir kanal barat.
Dari kegiatan tersebut diperoleh data sebagai berikut :
1. Debit banjir rencana pada sungai banjir kanal barat mesunagnggunakan kala ulang debit banjir 50 tahunan (Q50) dengan menggunakan analisa debit banjir rancangan metode rasional didapatkan hasil 348,04 (m3/dt).
2. Manfaat bendung tetap untuk meninggikan muka air disungai sampai ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan saluran irigasi.
3. Angka keamanan stabilitas konstruksi bendung blorong adalah sebagai berikut:
- Kondisi eksentrisitas dengan total momen 96,725 ton.m
- Terhadap guling 3,247 > SF = 1,5 (aman terhadap guling)
- Stabilitas bendung terhadap koefisien gesekan 3,712 > 1,5 (aman terhadap geser)
BERAT TOTAL BENDUNG ADALAH 35,697 TON
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1976. Cara Menghitung Desaign Flood. Jakarta: Departement Pekerjaan Umum.
Bagja, N. I. 2011. Metode melchior Das.
https://www.scribd.com/doc/57684777/M etode-Melchior-Das
Boonier. 1980. Teknik Sumber Daya Air.
Jakarta: PT. Gelora Aksara.
Suyono. 1999. Hujan Rancangan. Jakarta:
Erlangga.
Soemarto, CD. 1999. Hidrologi Teknik Edisi Ke- 2. Jakarta: Erlangga.
Soeradji, S. 1976. Direktorat Jendral Pengairan. Bandung: Universitas Indonesia Library.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.
Triadmodjo, B. 2003. Hidraulika II.
Yogyakarta: Beta Offset.
Player, S. 2020. Perancangan Jari- jari Mercu. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.