• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan drainase jalan

N/A
N/A
2212@Risang Sakha

Academic year: 2025

Membagikan "Perencanaan drainase jalan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR PADA RUAS JALAN PROVINSI: STUDI KASUS JALAN GODEAN KM 4.5

Disusun untuk pengajuan tugas akhir Program Studi Teknik Sipil Sarjana Terapan

Oleh:

Risang Sakha Purwandhanto 22510334012

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2024

(2)

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR PADA RUAS JALAN PROVINSI: STUDI KASUS JALAN GODEAN KM

4.5

Risang Sakha Purwandhanto 22510334012

[email protected]

Abstrak

Sistem drainase merupakan bangunan yang harus dirancang dengan baik agar tidak terjadi masalah yang mengakibatkan genangan air muncul.

Genangan ini menyebabkan gangguan lalulintas dan akhirnya bedampak pada rusaknya jalan raya. Oleh karena itu, drainase harus bisa menampung air hujan agar tidak menimbulkan genangan air. Tujuan dari penelitian ini, untuk sistem drainase yang dapat mengalirkan air dari suatu Kawasan ke Kawasan lainnya tanpa adanya masalah. Sistem drainase sendiri memiliki beberapa pola jaringan yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di suatu Kawasan tertentu. Oleh karena itu, perlu melakukan pengolahan data perencanaan sistem drainase, yang meliputi pengumpulan data serta pengolahan data dengan menggunakan aplikasi excel. Setelah itu hasil pengolahan data diimplementasikan ke dalam gambar rencana yang akan menjadi acuan dalam proses pembangunan drainase nantinya.

Kata kunci: Air, Drainase, Genangan BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Drainase merupakan suatu hal yang sangat krusial bagi suatu kawasan. Tidak adanya sistem drainase yang baik di suatu kawasan dapat menimbulkan masalah.

Contoh nyata dari buruknya sistem drainase adalah sistem drainase yang berada di Jalan Godean Km 4.5, salah satu masalah yang timbul pada studi kasus tersebut adalah genangan air yang terjadi pada saat musim penghujan.

Genangan air yang meluas akibat saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik mengganggu kelancaran lalu lintas, meningkatkan risiko kecelakaan, dan mempercepat proses kerusakan infrastruktur jalan. Permasalahan tersebut memerlukan solusi jangka panjang berupa perencanaan sistem drainase yang efektif.

Perencanaan ini harus mempertimbangkan faktor lingkungan dan kondisi eksisting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut serta menjaga kelancaran transportasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh intensitas curah hujan terhadap kapasitas saluran drainase yang ada?

(3)

2. Bagaimana cara menganalisis dan merancang sistem drainase yang efektif untuk mengatasi masalah overload air, khususnya pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi?

3. Bagaimana bentuk eksisting dari saluran drainase sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar Jl. Godean Km 4.5?

C. Tujuan Penelitian

1. Merancang sistem drainase yang optimal di Jl. Godean Km 4.5 dengan mempertimbangkan aspek teknis lingkungan sekitar.

2. Mengteahui pengarus intensitas air hujan terhadap kapasitas saluran yang ada.

3. Menghasilkan perancangan yang bisa diikuti di wilayah lain.

D. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah penelitian berada di Kawasan Jl. Godean Km 4.5 untuk mengatasi genangan. Lalu kemudian penelitian ini berfokus pada pemecahan masalah air yang harus segera mungkin meresap ke drainase untuk menuju ke Sungai utama.

BAB II. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Drainase berasal dari kata drainage yang berarti mengeringkan, menguras, membuang, serta mengalihkan air (suripin, 2004). Drainase merupakan sebuah konstruksi yang tujuannya untuk mengalirkan air dari suatu kawasan ke kawasan tertentu, sehingga menjadi pemecahan persoalan kelebihan air. Kelebihan air ini dapat disebabkan oleh tingginya intensitas air hujan yang turun sehingga mengakibatkan kelebihan air di suatu Kawasan tertentu.

Sistem drainase sendiri memiliki pola jaringan tertentu. Saluran drainase yang saling terhubung membentuk suatu sistem dengan susunan atau pola tertentu. Berikut ini disajikan beberapa pola jaringan drainase (Wesli, 2008).

a. Pola siku

Pola siku ini menggunakan pola system dengan saluran utama dan cabang dengan sudut Sembilan puluh derajat. Pola ini cocok untuk daerah topografi yang lebih tinggi dari Sungai.

Gambar 1 pola siku (sumber https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola- jaringan-drainase.html)

b. Pola pararel

Pola siku ini meiliki pola saluran utama yang sejajar dengan saluran cabang.

(4)

Gambar 2 pola pararel (sumber https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola- jaringan-drainase.html)

c. Pola grid iron

Sistem ini dirancang untuk kawasan pinggiran kota, di mana air hujan dikumpulkan terlebih dahulu melalui saluran-saluran kecil sebelum dialirkan ke saluran utama.

Gambar 3 pola grid iron (sumber

https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola-jaringan-drainase.html) d. Pola jaringan alamiah

Sama halnya dengan pola siku, pol ini tidak membentuka sudut Sembilan puluh derajat.

Gambar 4 pola jaringan ilmiah (sumber

https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola-jaringan-drainase.html) e. Pola radial

Pola ini memiliki pola yang tidak beraturan dan cocok digunkan dengan daerah perbukitan.

Gambar 5 pola jaringan radial (sumber

https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola-jaringan-drainase.html) f. Pola jaring-jaring

Pola ini mengikuti dengan arah jalan raya dan cocok untuk daerah topografi yang datar.

(5)

Gambar 6 pola jaringan jarring-jaring (sumber

https://neededthing.blogspot.com/2018/05/pola-jaringan-drainase.html) Dengan adanya pemetaan pola-pola jaringan ini dapat memudahkan perencanaan drainase sesuai dengan tipe yang dibutuhkan di dalam suatu kawasan tertentu.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu permasalahan yang timbul terhadap drainase yang tidak dapat mengalirkan air dengan efisen adalah perencanaan yang tidak maksimal yang cenderung tidak memikirkan faktor eksisting pada daerah studi.

Salah satu contoh hasil penelitian perencanaan drainase jalan terdahulu yaitu Perencanaan Drainase Jalan Pahlawan dan Jalan Sriwijaya, Semarang (Ruzika Habib Khirzin Dll, 2017). Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu

1. Kemampuan penyaluran air yang buruk oleh drainase, yang diakibatkan oleh buruknya perencanaan terdahulu yang tidak memikirkan eksisting lingkungan sekitar drainase.

2. Perencanaan ulang dimensi dan kemiringan saluran dan membuat bangunan terjunan di saluran eksisting

3. Perencanaan ulang inlet dengan dimensi yang sudah di analisis sebelumnya.

Selanjutnya hasil penelitian oleh (Ramadhani dkk. 2024) Evaluasi Kinerja Jalan Soekarno-Hatta Kota Binjai. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah drainase tidak dapat menampung debit rencana Hal ini dikarenakan daya tampung drainase lebih kecil dibandingkan dengan debit rencana yang sudah dihitung dengan intensitas air hujan 5 tahun.

BAB III. KONSEP RANCANGAN

Saluran drainase merupakan salah satu bangunan pelengkap pada jalan yang berfungsi untuk memenuhi persyaratan teknis infrastruktur jalan(Abdul Aziz, 2021). Oleh karena itu untuk mengatasi masalah genangan air, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menganalisis kondisi hidrologi dan hidrolika wilayah tersebut untuk kemudian mendesain ulang dimensi dan bentuk saluran drainase. Dengan metode seperti ini besar harapan bisa diikuti di ruas-ruas jalan lainnya. Tahap penelitian ini meliputi

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Jalan Godean km 4,5 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Provinsi DIY.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu, pengumpulan data lapangan yang berada di Jalan Godean Km 4,5 dan pengumpulan data hujan atau data hidrologi

a. Data lapangan

(6)

menetukan daerah tangkapan air hujan, peta kontur daerah studi, peta tata guna lahan dan peta daerah aliran sungai (DAS)

b. Data hidrologi

Mencari data curah hujan di stasiun terdekat dari studi kasus penelitian 3. Pengolahan Data

Dari pengumpulan data diatas, langkah selanjutnya adalah pengolahan data dengan menggunakan aplikasi excel dan hasil akhir dari pengolahan data di gunakan untuk penggambaran gambar rencana drainase.

1. Data hujan maksimum

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan data hujan maksimum selama 2013 sampai dengan 2023 dari data stasiun terdekat studi kasus.

2. Intensitas curah hujan/analisis frekuensi

Perhitungan intensitas curah hujan ini dilakukan setelah menentukan hitungan hujan maksimum selama 10 tahun terakhir, dengan menggunakan rumus Mononobe. Hasil dari langkah ini adalah grafik IDF

3. Uji kemiringan lahan

Pengolahan data ini menggunakan bantuan beberapa aplikasi seperti google earth, arcgis ataupun dengan alat manual total station. Dengan bantuan beberapa alat tadi bisa untuk membantu mendapatkan data kemiringan lahan 4. Debit rencana

Perhitungan debit rencana ini dilakukan untuk mengetahui debit yang akan masuk ke dalam satu sistem drainase disebuah kawasan.

5. Dimensi rencana saluran

Setelah melakukan beberapa perhitungan seperti data debit, koefisien kekasaran dan kemiringan dasar drainase maka hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui dimensi saluran yang akan dibangun di kawasan studi kasus

(7)

Gambar 8 diagram alir BAB IV. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah mecakup hasil analisis pengolahan data terhadap gambar rencana saluran drainase Jalan Godean km 4,5.

Gambar 2D dan 3D, dapat ditampilkan dengan baik dan direalisasikan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.

Tabel 1Contoh dimensi saluran V

saluran

Q

saluran B H

2.46263 0.416 0.534 0.297 3.40917 0.907 0.670 0.372 2.51676 0.445 0.546 0.303 3.18694 1.190 0.794 0.441 2.30862 0.347 0.504 0.280 2.61686 0.718 0.680 0.378

Gambar 9 potongan melintang drainase

Gambar 10 3D drainase (sumber https://3dwarehouse.sketchup.com) Jika nanti hasil penelitian ini berhasil, penelitian ini bisa menjadi pendukung cakupan dan diterapkan di ruas-ruas jalan lainya di provinsi DIY

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. A. (2021). Analisa Sistem Drainase Perkotaan (Studi Kasus Saluran Drainase Pada Jalan Sukowati Sragen) (Doctoral dissertation, Universitas Tunas Pembangunan).

(8)

M. Rijal Arifin, D. K. (2023). Pengaruh Sistem Drainase Jalan Terhadap Kondisi Badan Jalan. Jurnal Multidisiplin SAINTEK, 01, 80-90.

Ruzika Habib Khirzin, R. R. (2017). Perencanaan Drainase Jalan Pahlawan dan Jalan. karya teknik sipil, 6, halaman 206-219. Retrieved Oktober15,2024,fromhttps://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/

15811

Rahmadani, S., Sutrisno, S., Harahap, R., Wibowo, H., Zulfikar, A., Fadillia, M., & Barlian, E. (2024). Evaluasi Kinerja Drainase Jalan Soekarno-Hatta.

Wahana Teknis Sipil, 29(1), 104-112.

Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Edisi Pertama.

Yogyakarta : Penerbit Andi Offset

Wesli, (2008). Drainase Perkotaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

JADWAL PENELITIAN

Berikut ini merupakan jadwal penelitian yang akan dilakukan selama 6 bulan

Agenda Penelitian

Bulan Ke

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengumpulan

Data Lapangan (survey

lapangan) Pengumpulan

Data Hidrologi (website/kantor

instansi terkait) Pengolahan

Data Hidrologi Perencanaan

Drainase Penggambaran

2D & 3D

Referensi

Dokumen terkait

drainase yang dapat menanggulangi masalah genangan yang rerjadi pada. sebagian besar badan jalan dan nengalirkannya kedalam

Ruas jalan yang digunakan sebagai perbandingan adalah ruas jalan Solo – Jogja Km 14+500 – Km 14+600, karena ruas tersebut memiliki saluran drainase yang mampu

2011, Kajian Sistem Drainase Untuk Mengatasi banjir Genangan Studi Kasus Sistem Drainase Jalan Akasia Kota Pangkalan Kerinci.. Jurnal Sains dan Teknologi 10,

Sebagai Objek penyusunan tugas akhir ini, akan dilakukan penelitian pada Proyek Pembuatan Drainase u-ditch ruas jalan Sidomoyo-Godean dengan menggunakan metode Construction

Pada Tabel 5.Derajat Kejenuhan Jalan Godean pada satu periode waktu adalah 0,599 skr/jam maka tingkat pelayanan Ruas Jalan Godean Km.4+650 – 4+800 selama dua jam masuk

Drainase suatu prasarana yang penting dalam bangunan pelengkap pada ruas jalan sehinga besarnya fungsi dari pembangunan sistem drainase tersebut membuat penulis

Dari hasil pengolahan data dan analisis kecelakaan di ruas Jalan Godean, dapat disimpulkan bahwa lokasi black spot terletak pada Jalan Godean Km 4. Karena jumlah kecelakaan pada

90 Mks 0411448309 PERENCANAAN TEKNIS JALAN RANTEPAO - SADDAN - BATUSITANDUK PROVINSI SULAWESI SELATAN NAMA RUAS NOMOR RUAS LOKASI RANTEPAO - SADDAN - BATUSITANDUK KABUPATEN TORAJA