• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (GTK)

Fikri Irpan Fauzi

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (GTK)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Kebutuhan guru dan Tenaga Kependidikan

Manajemen Perkantoran (Universitas Pendidikan Indonesia)

Perencanaan Kebutuhan guru dan Tenaga Kependidikan

Manajemen Perkantoran (Universitas Pendidikan Indonesia)

▸ Baca selengkapnya: contoh sk penetapan tim penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan

(2)

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN (GTK)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan kelancaran dalam mengerjakan makalah berjudul “Perencanaan Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)” sehingga dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Maksud dan tujuan tim penulis dalam membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan yaitu Bapak Syunu Trihantoyo, M.Pd, dan Ibu Windasari, M.Pd karena telah memberikan tugas untuk membuat makalah yang berjudul “Perencanaan Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)” ini sehingga kami dapat memperluas serta menambah wawasan. Kami, sebagai Tim Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak ditemukan kekurangan dan kesalahan dari sisi penyusunan kalimat, pembahasan, dan tata Bahasa yang digunakan. Oleh sebab itu Tim Penulis mengharapkan pemberian saran maupun kritik dari pembaca agar menjadi pengetahuan bagi penulis dalam memperbaiki makalah.

Akhir kata Tim Penulis mengucapkan terimakasih untuk pembaca yang telah menyempatkan waktu untuk membaca makalah ini. Besar harapan Tim penulis agar makalah ini dapat memberikan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan, juga memberikan manfaat agar menjadi inspirasi bagi pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Konsep Dasar Perencanaan ... 3

B. Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan ... 4

C. Mekanisme dan prosedur Perencanaan Pendidikan ... 5

D. Evaluasi dan Monitoring dalam Perencanaan ... 6

E. Analisis Proyeksi Kebutuhan dan Penyediaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan...8

BAB III PENUTUP ... 15

A. Kesimpulan ... 15

B. Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perencanaan adalah sebuah rangkaian proses kegiatan dalam menyiapkan atau menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau menentukan tujuan di masa depan dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan dalam Pendidikan yaitu sebuah proses persiapan dalam menentukan berbagai hal kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta didik dan tenaga pendidik. Dalam sebuah Pendidikan, peserta didik mengacu kepada siswa, sedangkan tenaga pendidik mengacu pada guru dan Tenaga kependidikan.

Guru adalah kunci pencapaian agar program pendidikan berhasil. Guru merupakan danalan harapan untuk tercapainya pencapaian program pendidikan nasional tersebut, seperti peningkatan mutu dan relevansi, kesempatan belajar yang merata, merata, dan inklusif, serta peningkatan efisiensi. Individu, guru dari profesi guru, anggota masyarakat dan warga negara harus menjadi prioritas dalam pemberdayaannya. Tenaga Kependidikan adalah panggilan untuk anggota masyarakat yang berdedikasi dan diangkat untuk mendukung terselenggaranya pendidikan pada berbagai jenjang. Tenaga kependidikan bertanggung jawab untuk menyediakan teknik operasional, pengembangan, pemantauan, pengelolaan, dan pelayanan untuk mendukung proses pendidikan di sekolah.

Untuk membantu dan memudahkan dalam memenuhi berbagai tugasnya guru dan tenaga kependidikan memerlukan berbagai kebutuhan yang harus diadakan seperti sarana dan prasarana, kurikulum, dan lainnya. Pengadaan berbagai kebutuhan untuk guru dan tenaga kependidikan ini harus direncanakan dengan baik. Agar dapat terpenuhi dan membuat tugas guru dan tenaga kependidikan semakin baik.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep dasar dari perencanaan ?

2. Bagaimana analisis posisi perencanaan Pendidikan ?

3. Bagaimana mekanisme dan prosedur perencanaan Pendidikan ?

(5)

5. Bagaimana analisis dan proyeksi kebutuhan dan penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan ?

C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui konsep dasar perencanaan.

2. Untuk Mengetahui bagaimana analisis posisi perencanaan Pendidikan.

3. Untuk Mengetahui mekanisme dan prosedur perencanaan Pendidikan.

4. Untuk Mengetahui cara evaluasi dan monitoring dalam perencanaan.

5. Untuk Mengetahui bagaimana analisis dan proyeksi kebutuhan dan penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Perencanaan

1. Pengertian Perencanaan

Menurut Prajudi Atmosudirjo (dalam Taufiqurokhman, 2008, Hlm. 3) Perencanaan merupakan perhitungan serta penentuan tentang suatu yang hendak dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu, siapa yang melaksanakan, bilamana, di mana, serta gimana metode melaksanakannya..

Bintoro Tjokroaminoto (dalam Taufiqurokhman, 2008, Hlm. 3) berpendapat jika perencanaan merupakan metode dalam menyiapkan kegiatan - kegiatan dengan teratur yang hendak dicoba guna meraih tujuan tertentu

Alder (dalam Taufikurokhman, 2008, Hlm. 3) Mengatakan kalau perencanaan merupakan sesuatu proses memutuskan apa yang mau dicapai untuk masa yang bakal tiba dan juga memustuskan tahapan-tahapan yang diperlukan guna mencapainya.

Dari pendapat ketiga ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan yang menyertakan mendefinisikan sasaran organisasi, menentukan strategi guna mencapai sasaran yang telah ditentukan, serta meningkatkan rencana guna memadukan serta mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dalam pekerjaan.

2. Tujuan Perencanaan

Tiap aktivitas institusi/lembaga untuk meraih sasaran butuh perencanaan yang masak, dan cocok dengan sasarannya. Perihal itu dicocokan bagi bagian- bagian yang hendak diraih. Albert Silalahi (dalam Taufikurokhman, 2008, Hlm. 7), menjelaskan jika tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:

● Perencanaan merupakan jalur ataupun jalan guna mengantisipasi serta mengimbangi perubahan.

● Perencanaan memberikan arahan (direction) kepada administrator-administrator ataupun non-administrator.

(7)

● Perencanaan pun sanggup mengantisipasi ataupun setidaknya dapat memperkecil pemborosan (wasteful) dalam penerapan kegiatan-kegiatan.

● Perencanaan menentukan sasaran, dan tujuan serta stdanar-stdanar yang hendak diterapkan guna mempermudah pemantauan.

3. Fungsi dan Manfaat Perencanaan

Wilson (dalam Nina Winangsih, 2008, Hlm. 16-17) mengutarakan,"Fungsi serta Manfaat Perencanaan" yakni:

● Perencanaan adalah suatu yang bernilai sebab di dalamnya dimaksudkan sangat nyata dan pas sasaran dan tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek dan dimaksudkan pula yang wajib dicoba supaya teraih sasaran dan tujuan itu.

● Perencanaan berperan selaku pendana jalur (guide) untuk semua anggota lembaga/institusi yang turut danil saat penerapan perencanaan.

● Perencanaan berperan tidak semata-mata selaku sesuatu karya namun jua sebagai rangkaian proses yang nonstop. Oleh sebab itu, tiap perencanaan diperlukan untuk berperan dalam memberikan atensi yang nonstop guna menampilkan serta meningkatkan praktik-praktik serta metode-metode beroperasi anggota lembaganya.

● Perencanaan berperan seperti alat pengendalian, yakni guna mengatur ataupun memantau penerapannya.

● Perencanaan yang bagus memastikan pemakaian sumber-sumber yang ada dengan efisien serta efektif hingga sanggup mengantisipasi pemborosan yang tidak di butuh kan.

Kelebihan dari fungsi perencanaan ini bertabiat limitative tergantung pada orang yang sanggup menguasai makna perencanaan itu. Perencanaan bermanfaat baik untuk pemimpin ataupun yang dipimpin.

B. Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan

Dalam perencanaan pendidikan terdapat tiga dasar yaitu penetapan tujuan, memulai dan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun karena bidang

(8)

pendidikan sangatlah kompleks maka hal tersebut menjadi tantangan bagi perencana pendidikan dalam

(9)

melaksanakan perencanaan. Perencanaan pendidikan perlu melihat aspek-aspek lain terutama merencanakan secara baik di aspek yang dirasa kurang berjalan maksimal.

Dalam analisis posisi perencanaan pendidikan dimulai dari pengumpulan data dan informasi, pengorganisasian data dan informasi dan penarikan kesimpulan dan rekomendasi. Dari data yang ada tersebut dilakukan analisis SWOT untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan SDM tersebut lalu diikuti dengan langkah strategis lainnya.

Untuk analisis perencanaan pendidikan dapat menggunakan sumber-sumber yang sudah ada seperti yang pertama adalah data yang sudah tercatat di dalam organisasi, yang kedua dapat menggunakan data yang berasal dari laporan dan hasil yang terdokumentasikan, yang ketiga melalui validasi yang dilakukan teman sejawat, yang keempat berasal dari hasil evaluasi diri yang dilakukan secara jujur dan berkala dan yang terakhir dapat berasal dari sumber-sumber relevan lain.

C. Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pendidikan

Perencanaan dapat diartikan sebagai penyusunan kegiatan dan kebijakan- kebijakan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang demi mencapai tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan bersama. Perencanaan melibatkan berbagai aspek untuk menciptakan sinergi dalam organisasi sehingga tujuan dapat dicapai. Perencanaan merupakan bentuk perubahan dan pembangunan dimana dalam perencanaan terdapat cara- cara dan langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan bersama.

Adapun mekanisme perencanaan pendidikan dimana perencanaan pendidikan ada yang bersifat nasional, regional dan institusional. Tentu bentuk perencanaan tiap perencanaan tersebut berbeda. Di tingkat nasional perencanaan pendidikan mencakup seluruh usaha memajukan pendidikan dan membangun bangsa seluruh jenjang, jenis dan isinya. Perencanaan di tingkat regional merupakan usaha mewujudkan tujuan pendidikan dan memajukan pendidikan seluruh jenjang dan jenis di daerah atau provinsi tersebut, dan tujuan institusional adalah perencanaan yang berusaha mewujudkan visi dan misi lembaga tersebut.

Terdapat 9 langkah-langkah dalam perencanaan pendidikan, berikut adalah penjelasannya :

(10)

1. Pengumpulan dan pengolahan data, setiap kegiatan perencanaan harus memiliki ldanasan yang jelas dan data yang akurat. Semua data harus dikumpulkan baik itu yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

2. Analisis dan Diagnosis, setelah mengumpulkan data-data tersebut maka data tersebut akan dianalisis dan diagnosis. Setelah dilakukan analisis dan diagnosis data maka akan dapat ditarik sebuah kesimpulan.

3. Perumusan kebijaksanaan, berdasarkan data yang sudah disimpulkan maka akan dirumuskan suatu kebijakan dimana kebijakan ini akan membatasi ruang gerak tentang apa-apa yang akan dijadikan oleh keputusan orang lain agar memudahkan dalam pengendalian.

4. Perkiraan Kebutuhan Masa Depan, setelah merumuskan kebijakan maka kebijakan- kebijakan tersebut akan dijabarkan menjadi kebutuhan-kebutuhan.

5. Perhitungan Biaya Rencana Pendidikan, setelah mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan maka langkah selanjutnya adalah menghitung semua biaya kebutuhan di masa yang akan datang.

6. Penetapan Sasaran, setelah penghitungan biaya langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran, jika sumber-sumber pembiayaan mencukupi maka aktivitas ini tidak akan sulit dilakukan.

7. Perumusan Rencana, dalam kegiatan ini terdapat tiga pokok pembahasan yaitu 1) apa yang diusulkan, 2) mengapa hal tersebut diusulkan dan 3) bagaimana usulan tersebut dilaksanakan? Dalam hal ini perlu dijelaskan secara singkat, padat dan jelas.

8. Perincian Rencana, dalam rincian ini terdapat uraian tentang tujuan dan target-target yang akan dicapai. Setiap kegiatan dijelaskan secara rinci sehingga kegiatan tersebut menjadi jelas.

9. Implementasi Rencana, suatu rencana pendidikan sudah dapat diimplementasikan apabila sudah disahkan untuk dilaksanakan.

D. Evaluasi dan Monitoring dalam Perencanaan

Penilaian memiliki inti yang bertujuan untuk menyoroti pentingnya perencanaan pendidikan dan hasil perencanaan dalam menanggapi kebutuhan. Dalam hal penilaian parsial yang dikembangkan dengan menggunakan pengujian kuantitatif berdasarkan

(11)

pengalaman, hasilnya harus ditolak, dimodifikasi, dikumpulkan atau diterima.

Perencanaan

(12)

pendidikan harus memiliki arti yang sejalan supaya mampu masuk dalam semua tujuan perencanaan yang telah ditetapkan itu sendiri. Bukan hanya mengerti nilai-nilai intinya, namun juga mengerti dasar-dasarnya supaya tujuan yang akan dicapai tidak mengalami kendala atau gangguan. Maka dari itu, penting adanya penilaian dan pemantauan terhadap tenaga pengajar dalam rangka menjaga kualitas tenaga pengajar sendiri dan juga meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

Melalui evaluasi dan monitoring, tujuan yang akan dicapai di masa mendatang tenaga pengajar akan dibimbing. Mengevaluasi pekerjaan tenaga pengajar, bisa mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan. Penilaian pendidik adalah proses dimana suatu lembaga mengevaluasi atau mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan. Penilaian ini juga didasarkan pada supervisi, artinya penilaian juga dilakukan tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja, tetapi sekaligus memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas kinerja tenaga kependidikan melalui penghargaan.

Tujuan evaluasi kinerja tenaga kependidikan sendiri secara umum bertujuan untuk:

a. Mengetahui kualitas prestasi kinerja tenaga kependidikan

b. Memberikan reward terhadap meningkatnya kinerja tenaga kependidikan seperti kenaikan gaji, kesempatan mengikuti pendidikan tambahan, pengembangan karir c. Meningkatkan motivasi dan etos kerja

d. Sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memperbaiki lingkungan kerja sarana pendukung, pembinaan

e. Mendorong sikap pertanggungjawaban atau akuntabilitas kinerja

f. Meningkatkan komunikasi antara tenaga kependidikan dengan pemimpin

g. Salah satu sumber informasi dalam perencanaan pengembangan dan pelatihan untuk kedepannya

h. Menjadi informasi dalam mengambil keputusan yang terkait dengan adanya kompensasi, gaji, insentif.

i. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam kinerja tenaga kependidikan dan merubah menjadi lebih baik

j. Mengetahui efektivitas kebijakan yang berkaitan dengan sdm.

Proses evaluasi kinerja tenaga kependidikan Menurut Gary (1977:3) evaluasi kinerja terdapat tiga langkah,seperti menilai kinerja yang diberikan, menjelaskan

(13)

pekerjaan, dan juga memberikan umpan balik terhadap kinerja yang telah dilakukan..

Sedangkan menurut marwansyah dan mukaram (2000:108) menjelaskan terdapat lima tahap dalam proses penilaian unjuk kerja (PUK), yaitu:

1. Memahami tujuan kinerja tenaga pengajar itu sendiri

2. Memberikan ketentuan-ketentuan tugas untuk dilaksanakan saat masa jabatan atau pekerjaannya.

3. Menganalisis kewajiban tugas yang harus dilaksanakan 4. Memberi penilaian unjuk kerja

5. Mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan.

E. Menganalisis, Proyeksi Kebutuhan, Penyediaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kebutuhan tenaga kependidikan merupakan kebutuhan profesional penggunaan tenaga kepenu yang bertugas untuk memberikan jasa pendidikan terhadap peserta didik yang membutuhkan di dunia pendidikan yaitu dengan menggunakan jasa tenaga kependidikan ini. Selain itu, tenaga pengajar ini juga diperhatikan dari beberapa pdanang dari syarat yang ada untuk bisa menjadi jasa tenaga kependidikan. Ini bertujuan untuk tenaga kependidikan akan relevan dan mampu memenuhi kriteria harapan yang dibutuhkan lembaga pendidikan. Tidak semua orang mampu terjun atau masuk dalam dunia tenaga kependidikan ini, oleh karena itu terdapat syarat-syarat penting yang harus dilaksanakan sebagai kriteria baik.

Menyediakan tenaga pengajar adalah upaya profesional dalam dunia kependidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar dari instansi tempat tenaga pendidik dan kependidikan bekerja.Untuk memenuhi persyaratan lembaga pengguna, maka sebagai penyedianya lembaga kependidikan harus memberikan kriteria yang profesional yang diminta oleh pengguna. maka dari itu, usaha tersebut juga harus dilakukan secara profesional agar kinerja tenaga pengajar menghasilkan jasa-jasa yang memenuhi kriteria di lembaga pendidikan itu sendiri. Dengan keterbatasan masalah supply dan demdan seperti yang dijelaskan tadi, maka diketahui kalau banyak faktor penting dalam konsep supply dan demdan.

Pada komponen permintaan, beberapa unsur penting adalah pendidikan dan pelatihan seperti apa, apa jenjang dan jenis untuk pendidikan, kualifikasi seperti apa,

(14)

jaminan apa yang akan jadi imbalan dan tugas seperti apa yang harus dilaksanakan dalam memberikan layanan pendidikan. Mengingat guru dan staf pengajar termasuk dalam komponen suplai, maka elemen penting yang perlu mendapat perhatian adalah: pengajar dan tenaga kependidikan seperti apa dan dengan tingkat kualifikasi apa yang harus dilatih, apakah tenaga pengajar dan kependidikan cukup, program apa yang dapat dipenuhi. kebutuhan kualitas. kebutuhan tenaga pendidik dan pendidikan yang dibutuhkan berapa banyak, tenaga pengajar pengajar harus siap. Apa hubungan profesional antara guru dan pendidik yang harus dibentuk di antara guru dan pendidik masa depan ini. Penjelasan tersebut menjelaskan kalau konsep antara kebutuhan dan permintaan tidak hanya terdapat dalam dunia perekonomian namun juga terdapat dalam dunia pendidikan terutama dalam jasa tenaga kependidikan sendiri.

Permintaan dan penawaran untuk pendidik dan staf pengajar adalah sempurna dalam hal penawaran dan permintaan, jika penawaran memenuhi semua persyaratan permintaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Para perencana memerlukan analisis penawaran dan permintaan yang lebih dalam, karena perhatian yang lebih dekat pada dua unsur tersebut mampu mengungkapkan faktor dinamis dalam mempengaruhi hal penawaran dan permintaan. Penawaran dan permintaan memiliki sifat yang dinamis, hal ini karena adanya faktor internal dan eksternal yang mendominasinya untuk selalu berkembang dan berubah. Faktor-faktor ini akan selalu mempengaruhi permintaan seperti kurikulum yang akan digunakan dalam suatu sekolah yang menjadi pengguna tenaga kependidikan.

Kurikulum sekolah harus bersifat dinamis dan, oleh karena itu, terus berkembang, mempengaruhi kompetensi yang dibutuhkan oleh guru dan staf pengajar. Peningkatan jumlah siswa juga akan mempengaruhi aspek kuantitatif dari permintaan, serta beban yang didapat siswa dan pengajaran. Sekolah yang sehat dan hidup sendiri merupakan salah satu stdanar mutu dari pendidikan. Pada tingkat sekolah,proses pendidikan memiliki ciri-ciri untuk menentukan dinamika kebutuhan tenaga pengajar. Hal tersebut mengharuskan tenaga pengajar harus bisa mengikuti umpan balik dan tuntutan seperti apa yang diinginkan dan akan terus berubah seiringnya waktu. Dengan adanya faktor juga mampu memengaruhi permintaan yang akan selalu terjadi perkembangan dan perubahan.

Kriteria pendidikan bagi pendidik dan tenaga kependidikan akan selalu berubah sesuai

(15)

tentang karakteristik yang dibutuhkan oleh sekolah, tetapi juga karena Masy yang mengalami pertumbuhan yang luas dan tenaga pengajar sendiri memiliki konsep yang terbuka. Artinya tidak ada kepastian kriteria yang akan digunakan karena akan terus berkembang dan berubah setiap waktunya.

Kurikulum pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan terus berkembang sejalan dengan irama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan individu calon tenaga pendidik dan kependidikan tidak sama, sehingga kualitas lulusan juga tidak sama. Semua deskripsi ini menggambarkan bagaimana ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, perlu analisis kebutuhan dan kekurangan tenaga pengajar untuk mengetahui keputusan yang akan dibuat kedepannya.

1. Menghitung kebutuhan tenaga pengajar

Dalam mengetahui kebutuhan tenaga pengajar di lembaga maupun sistem, diperlukan data dasar seperti:

A. Enrollment sekolah

B. Beban dalam seminggu penuh untuk mengajar

C. Hasil yang murid terima dalam semua mata pelajaran dalam bentuk jumlah jam perminggu

D. Kriteria jenjang sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik dan kependidikan.

E. Kebesaran kelas yang mampu menerima suatu mata pelajaran

F. Perhitungan dari semua yang akan pensiun atau berhenti tenaga pendidik dan kependidikan dikarenakan suatu alasan.

G. Berapa ketersediaan tenaga pendidik dan kependidikan yang ada

Dengan adanya data diatas maka untuk mengetahui suatu kriteria atau tingkat sekolah seperti apa yang diperlukan tidaklah sulit. Hanya menghitung yang membutuhkan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan.

2. Menghitung kekurangan

Memperkirakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan dengan menggunakan rumus sederhana yang dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa variabel dapat berubah ketika sumber daya untuk mendapatkan tenaga

(16)

pendidik dan kependidikan tidak tersedia. Dalam situasi keterbatasan sumber daya,

(17)

misalnya, ukuran kelas tidak 40 dan tidak bertambah menjadi 50, sehingga jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan dapat dikurangi tanpa mengurangi kualitas pendidikan. Beban kerja tenaga pendidik dan kependidikan pada awalnya ditetapkan 24 jam seminggu, namun karena keterbatasan sumber daya, beban kerja dapat ditingkatkan sehingga jumlah tenaga pendidik dan kependidikan dapat dikurangi.

Perencana dapat menggunakan opsi tersebut jika sumber daya berada dalam keadaan yang sangat terbatas. Opsi ini juga dapat diperhitungkan saat menghitung kekurangan guru dan staf pengajar. Perhitungan kekurangan guru dan staf pengajar atau kebutuhan guru dan staf pengajar merupakan langkah selanjutnya dalam menghitung total kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan. Menerima kualifikasi atau diploma yang lebih tinggi, beban mengajar dan bidang spesialisasi. Untuk mengetahui dan menghitung kekurangan bisa mencakup cara seperti:

A. Mengidentifikasi jumlah tenaga pengajar yang tidak bertugas atau akan meninggalkan dikarenakan sesuatu alasan seperti dipindahkan, diberikan kesempatan untuk studi dan seterusnya.

B. Menganalisis tenaga pengajar apakah ada yang tidak fully qualified.

C. Pada tahun yang ditetapkan dalam periode maka jumlah tenaga pengajar diidentifikasi.

D. Identifikasi jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang beban mengajarnya tidak penuh seperti guru dan staf pengajar part time atau honorer.

E. Mengembangkan kriteria-kriteria supaya bisa menentukan kekurangan tenaga pengajar, hal tersebut seperti: apakah kualifikasinya belum memenuhi stdanar bagi guru dan staf pengajar mampu diberikan kesempatan untuk meneruskan studi; apakah ada perubahan besar kelas; akankah jumlah beban studi murid akan mengalami penurunan; akankah berlakunya kebijakan pada saat itu akan mempengaruhi besar kelas tetap; akankah beban mengajar tenaga pendidik dan kependidikan tetap atau berubah.

3. Proyeksi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan proyeksi

(18)

Proyeksi pendaftaran siswa, didampingi dengan analisis tentang beban kerja siswa, analisis beban kerja tenaga pengajar, ukuran kelas, dan perkiraan jumlah

(19)

tenaga pengajar yang akan mengalami pindah, keluar, pensiun atau melanjutkan ajaran di tahun-tahun berikutnya ini harus sejalan dengan kebutuhan tenaga pengajar setiap tahun selama periode perencanaan yang sudah ditentukan.

4. Penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan (teacher supply)

Perhitungan penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan yang merupakan tujuan yang perlu dipenuhi secara optimal. Lembaga yang diserahi tugas ketenaga pendidik dan kependidikan di indonesia merupakan lembaga pendidikan tenaga ketenaga pendidik dan kependidikan (lptk). Hal pertama yang harus dilaksanakan yaitu evaluasi atau memberi penilaian pada kapasitas kelembagaan lembaga pendidikan yang telah bertugas dan bertanggung jawab dalam jasa pengajar. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk mengukur sejauh mana lembaga mampu memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan dalam jangka waktu perencanaan yang telah ditentukan. Penilaian yang dilaksanakan yaitu mecakupi berikut:

A. Tiap program yang terdapat dilihat kemampuan produksinya

B. Ketersediaan calon tenaga pendidik dan kependidikan atau enrollment mahasiswa calon tenaga pendidik dan kependidikan yang terdapat di lembaga pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan.

C. Selama enam tahun diliat lulusan pertahunnya untuk menampilkan kecenderungan produksi lembaga itu.

D. Tiap program yang terdapat dilihat kemampuan produksinya

E. Memberi kemungkinan untuk pengembangan pada tahun-tahun berikutnya dengan resources yang ada.

F. ketersediaan jenjang dan jenis program yang ada.

Perhitungan dan analisis saat meng enrollment sekolah tenaga pendidik dan kependidikan tidak jauh beda dengan sekolah-sekolah yang ada pada umumnya.Sama menggunakan model cohort survival daru Chesswas ataupun enrollment flow dari Davis.Hasil dari analisis dan penilaian dari kemampuan pendidik dan kependidikan itulah yang memberi ketentuan untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan sekolah-sekolah yang menggunakan jasa tenaga

(20)

pendidik dan kependidikan.Hitungan yang dilakukan berdasarkan naiknya rata- rata setiap tahun,jumlah drop out setiap tahun,jumlah yang mengulang setiap tahun.

Hal tersebut bisa dijadikan pedoman untuk bagaimana penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan untuk masa yang akan datang. Karena dengan adanya analisis ini mengetahui lulusan seperti apa yang berhubungan dengan lapangan atau yang sedang sekolah-sekolah butuhkan. Oleh karena itu, menggunakan target setting approach yang dimana diawali dengan beberapa jumlah yang telah lulus yang diperlukan untuk mampu memenuhi secara efektif seperti yang dibutuhkan oleh supply tenaga pendidik dan kependidikan. Hal tersebut bisa dianalisis dengan jumlah angkatan kelulusan yang akan terjun di profesi ketenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan ini harus sama dengan memperhatikan jumlah kelulusan yang tidak terjun di profesi ketenaga pendidik dan kependidikan. Membuat perbdaningan antara kependidikan saat enam tahun belakangan dan angkatan yang lulus sekolah pendidikan ketenaga pendidik dan kependidikan lalu juga tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan dengan kurun yang sama akan mampu memberikan gambar seperti apa langkah yang perlu diambil untuk selanjutnya.

Mengukur pendaftaran dalam pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan tidak berbeda dengan menganalisis pendaftaran di sekolah umum menggunakan model alur pendaftaran, atau menggunakan enrollment flow model davis atau menggunakan enrollment cohort survival model chesswas. Hasil penilaian kelembagaan dan analisis kemampuan pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan sekolah menjadi dasar penentuan pengembangan lembaga tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah pengguna jasa tenaga pendidik dan kependidikan. Perhitungan pertumbuhan rata- rata per tahun, pengulang per tahun, dan drop out per tahun dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi pasokan tenaga pendidik dan kependidikan untuk beberapa tahun ke depan.

Karena lulusan sekolah pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan ini berkaitan dengan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan di daerah ini,

(21)

maka metode goal setting digunakan dalam memprediksi ketersediaan tenaga pendidik

(22)

dan kependidikan yaitu mulai dari jumlah lulusan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan secara optimal. Hal ini dapat mengambil jumlah kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan harus sama dengan jumlah lulusan yang akan turun kepada profesi ketenaga pendidik dan kependidikan aa dengan mempertimbangkan jumlah lulusan yang tidak memasuki profesi tenaga pendidik dan kependidikan. Perbdaningan antara tren lulusan tenaga pendidik dan kependidikan selama enam tahun terakhir dan tren kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan selama periode yang sama dapat memberikan gambaran umum untuk menentukan langkah selanjutnya.

(23)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang menetapkan strategi dan menyertakan pendefinisian tujuan organisasi guna mencapai tujuan tersebut, serta meningkatkan rencana untuk mengintegrasikan serta mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan pada pekerjaan. Ini berhubungan dengan akhir (tujuan seperti apa yang akan dicapai) serta fasilitas untuk mencapainya (macam apa metode melaksanakannya).

2. Dalam analisis posisi perencanaan pendidikan dimulai dari pengumpulan data dan informasi, pengorganisasian data dan informasi dan penarikan kesimpulan dan rekomendasi. Dari data yang ada tersebut dilakukan analisis SWOT untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan SDM tersebut lalu diikuti dengan langkah strategis lainnya.

3. Perencanaan merupakan bentuk perubahan dan pembangunan dimana dalam perencanaan terdapat cara-cara dan langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan bersama. Adapun mekanisme perencanaan pendidikan dimana perencanaan pendidikan sendiri memiliki sifat nasional, regional dan institusional.

4. Dengan adanya evaluasi dan monitoring maka tenaga kependidikan akan memiliki tolak ukur tujuan yang ingin mereka capai yang untuk masa yang akan datang.

Melalui evaluasi kinerja tenaga kependidikan dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja yang telah dilakukan.

5. Berdasarkan keterbatasan konsep supply dan demdan seperti yang dikemukakan, dapat diketahui bahwa terdapat macam-macam faktor yang signifikan dalam konsep supply dan demand. Pada komponen permintaan, unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu tenaga pengajar bidang apa, tugas apa yang harus dilaksanakan, dengan kualifikasi apa, untuk jenis dan jenjang pendidikan apa, dan juga mendapat jaminan seperti apa untuk umpan balik atas jasa yang diberikan.

(24)

B. Saran

Kami sebagai tim penulis berharap penulisan makalah ini dapat menjadi referensi informasi dan menambah wawasan bagi pembaca. Penulis makalah menyarankan kepada pembaca supaya mampu meneliti atau mencari materi lebih banyak dan lengkap tentang topik perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan dan pendidik dari berbagai sumber rujukan. Supaya para pembaca dapat mengetahui dan lebih dalam memahami materi tentang perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan dan pendidik.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Taufikurokhman. (2008). Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ. Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Winangsih Syam, Nina, Dadang & Bajari, Atwar. (2008). Perencanaan Pesan dan Media.

Universitas Terbuka.

Matin. (2013). Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Usman, Samad, A. (2013). MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. Jurnal Pionir. 1(1), 41-50.

Winarti, E. (2018). Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Pendidikan. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 3(1), 1-26. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tarbiyatuna/article/view/3434.

Hasnadi. (2019). Perencanaan Sumber Daya Manusia Pendidikan. Bidayah: Studi Ilmu-

Ilmu Keislaman. 10(3), 141-148. Retrieved from:

http://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/270.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kebutuhan Pendidik dan Tenaga KependidikanH. KELAS PROGRAM

Di MTs Al-Mansur Biangloe Kabupaten Bantaeng dalam hal peningkatan mutu pendidikan melalui manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, ditemukan berbagai upaya yang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai dosen yang sesuai dengan kekhususannya, dan berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.. Tenaga

Pengelolaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Mts Al- Washliyah Tembung ini mencakup, menganalisis pekerjaan dan kelemahan peserta didik, rekrutmen tenaga

Sumber rekrutmen apa yang digunakan pihak yayasan dalam merekrut tenaga pendidik dan kependidikan?. Jelaskan

Diklat / workshop bisa dilaksanakan secara intern di sekolah dengan narasumber rekan sejawat dan memberikan tugas kepada pendidik maupun tenaga kependidikan untuk mengikuti diklat /

lembaran ini menerangkan tentang contoh pembuatan surat keterangan pendidik dan tenaga

Dalam penelitian ini yang dimaksud manajemen pendidik dan tenaga kependidikan difokuskan mulai dari proses perencanaan, perekrutan, penempatan dan pengembangan pendidik dan tenaga