TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN USAHA OLAHAN PARE MENJADI KERIPIK YANG ENAK
(TINJAUAN ASPEK PEMASARAN)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi Ahli Madya Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Oleh:
INDAH DEWANTRI 5103181309
PROGRAM STUDI AHLI MADYA ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS
2021
iii
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN USAHA PENGOLAHAN PARE MENJADI KERIPIK YANG ENAK
(TINJAUAN PEMASARAN)
Nama : Indah Dewantri
NIM : 5103181309
Dosen Pembimbing : Nazrantika Sunarto, SE., MM.
Abstrak
Keripik pare enak merupakan inovasi produk baru dari bahan baku pare. Tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Proyek akhir ini dilaksanakan dengan 4 (empat) metode, yaitu rencana persiapan proyek, rencana pelaksanaan proyek, rencana penyelesaian proyek, dan rencana pelaporan proyek. Hasil dari pelaksanaan proyek akhir ini yaitu segmentasi pasar yang digunakan adalah segmentasi geografis yakni masyarakat Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bengkalis, Segmentasi demografis menargerkan semua jenis kalangan dan semua jenis kelamin.
Segmentasi psikografis memfokuskan pada konsumen yang suka menikmati makanan ringan atau cemilan yang enak. Target pasar, berbagai kalangan dan jenis kelamin yang menyukai keripik berbahan utama pare. Posisi pasar, menghasilkan dan mempertahankan produk dengan rasa renyah dan gurih. Kendala yang dihadapi, pada awal penjualan terdapat kesulitan memasarkan produk karena kondisi Covid-19 dan karena merupakan produk baru sehingga konsumen ragu untuk membeli. Solusi dari kendala yang dihadapi melakukan proses pemasaran secara delivery order dan bagi konsumen yang ragu untuk membeli adalah dengan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencicipi produk terlebih dahulu.
Kata Kunci: Perencanaan Usaha, Keripik Pare, Pemasaran, Strategi Pemasaran.
iv
PLANNING AND MANUFACTURE OF THE PROCESSING OF PARE INTO GOOD CHIPS
(MARKETING REVIEW)
Student Name : Indah Dewantri Student ID Number : 5103181309
Supervisor : Nazrantika Sunarto, SE., MM.
ABSTRACT
Delicious bitter melon chips is a new product innovation from raw material for bitter melon. This final project aims to determine a marketing strategy, to find out the obstacles faced and the right solutions to overcome them. This final project is implemented in 4 (four) methods, namely project preparation plan, project implementation plan, project completion plan, and project reporting plan. The result of the implementation of this final project is that the market segmentation used is geographical segmentation, namely the people of Bukit Batu and Bengkalis districts. Demographic segmentation targets all types of circles and all genders. Psychographic segmentation focuses on consumers who like to enjoy snacks or snacks that are delicious. Targetting, various groups and genders who like chips made from bitter melon. Positoning, produce and maintain products with crispy and savory taste. The obstacles faced were that at the beginning of the sale there were difficulties in marketing the product due to the Covid-19 condition and because it was a new product so that consumers were hesitant to buy. The solution to the obstacles faced in conducting the marketing process by delivery order and for consumers who are hesitant to buy is to provide the opportunity for consumers to taste the product first.
Keywords: Business Planning, Pare Chips, Marketing, Marketing Strategy.
v
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
“Perencanaan dan Pembuatan Usaha Olahan Pare Menjadi Keripik yang Enak (Tinjauan Aspek Pemasaran)”. Tugas Akhir yang telah dibuat ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Ahli Madya pada Jurusan Administrasu Niaga di Politeknik Negeri Bengkalis.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak sekali mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada pihak-pihak yang bersangkutan sebagai penghormatan penulis atas segala bantu yang telah diberikan, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Adapun pihakpihak yang bersangkutan tersebut, yaitu :
1. Bapak Johny Custer, S.T,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.
2. Ibu Yunelly Asra, SE., MM, selaku Ketua Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bengkalis.
3. Ibu Dwi Astuti, SE., M.Si selaku sekretaris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bengkalis.
4. Ibu Nazrantika Sunarto, SE., MM, selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu memberikan saran dan masukan selama proses Tugas Akhir ini.
5. Ibu Tri Handayani, SE., M.Si selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis.
vi
6. Bapak Bustami S.ST., M.Si, Dosen Wali Kelas Administrasi Bisnis VI (Enam) kelas A.
7. Seluruh Dosen dan Laboran Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis.
8. Kedua orang tua Ayahanda Juari dan Ibunda Katmini serta keluarga besar, yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan serta motivasi baik materil maupun non-materil.
9. Sahabat dan teman mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis khususnya Program Studi Administrasi Bisnis semester VI (Enam) kelas A, terima kasih atas semangat dan kerjasamanya pada saat meneyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Last but not least, I want to thank myself for doing all this hard work. I want to thank me for not having a day off. I want to thank me for, for never stopping.
Penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesarnya apabila dalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat kesalahan dan kekurangan, dikarenakan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sangat terbatas dan masih perlu diperbaiki. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Bengkalis, 19 Februari 2021
Indah Dewantri NIM.5103181309
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Proyek ... 2
1.3.1 Tujuan Umum proyek ... 2
1.3.2 Tujuan Khusus proyek ... 2
1.4 Manfaat Proyek ... 3
1.4.1 Bagi Penulis ... 3
1.4.2 Bagi Pihak Lain ... 3
1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan ... 3
1.5 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Proyek ... 3
1.6 Sistematika Penulisan Laporan... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ... 5
2.2 Kewirausahaan ... 7
2.3 Perencanaan Usaha ... 7
2.4 Manajemen Pemasaran ... 8
viii
2.4.1 Pemasaran ... 8
2.4.2 Strategi Pemasaran ... 8
2.4.3 Strategi Pemasaran STP ……….. 9
2.4.4 Bauran Pemasaran ... 9
2.4.5 Desain Produk ... 12
2.4.6 Desain Kemasan ... 12
2.4.7 Harga... 13
2.5 Penjualan ... 13
2.5.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan ... 13
2.5.2 Jenis-jenis penjualan ... 14
BAB 3 METODA DAN PROSES PENYELESAIAN PROYEK ... 15
3.1 Rencana Persiapan Proyek ... 16
3.2 Rencana Pelaksanaan Proyek ... 18
3.3 Rencana Penyelesaian Proyek ... 19
3.4 Rencana Pelaporan Proyek ... 19
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22
4.1 Profil Kegiatan Proyek Keripik Pare Enak ... 22
4.2 Persiapan Proyek Keripik Pare Enak ... 23
4.2.1 Modal yang Awal dikeluarkan... 23
4.2.2 Persiapan Alat dan Bahan ... 24
4.2.3 Kemasan Produk ... 25
4.2.3 Membuat Label ... 26
4.3 Pelaksanaan Proyek Keripik Pare Enak ... 26
4.3.1 Segmentasi Pasar ... 27
4.3.2 Target Pasar ... 27
4.3.3 Positioning ... 27
4.3.4 Bauran Pemasaran ... 27
4.4 Penyelesaian Proyek Keripik Pare Enak ... 32
4.4.1 Menjual Produk Dengan Ketetapan Harga yang Telah Ditentukan... 32
4.4.2 Mempromosikan Produk Keripik Pare Enak ... 32
ix
4.5 Pelaporan Proyek Keripik Pare Enak ... 33
4.5.1 Laporan Pelaksanaan Usaha Keripik Pare Enak ... 33
4.5.2 Laporan Keuangan Pelaksanaan Proyek Keripik Pare ……… .. 36
4.5.3 Laporan Laba Rugi Proyek Keripik Pare Enak ... 39
4.6 Kendala yang Dihadapi Bagian Pemasaran ... 40
4.7 Solusi Dari Kendala yang Dihadapi Bagian Pemasaran ……….. 40
BAB 5 PENUTUP ... 42
5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN ... 46
BIODATA PENULIS ……… 49
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir Produk Makanan Olahan Pare .. 19
Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan Proyek……….... 20
Tabel 4.1 Jumlah Modal yang Dikeluarkan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha ... 23
Tabel 4.2 Rincian Modal Awal……… ……… 24
Tabel 4.3 Rincian Biaya Habis Pakai Penjualan Pertama………. 28
Tabel 4.4 Rincian Lain-lain untuk 20x Penjualan ... 29
Tabel 4.5 Sub Total Seluruh Biaya ... 29
Tabel 4.6 Realisasi Pemasaran yang Telah Dilaksanakan ... 33
Tabel 4.7 Laporan Kegiatan Pemasaran ... 34
Tabel 4.8 Biaya Pengeluaran Bagian Pemasaran ... 36
Tabel 4.9 Omset Penjualan ... 38
Tabel 4.5.3 Laporan Laba Rugi... 39
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Alir Metode dan Proses Penyelesaian Proyek ... 15
Gambar 3.2 Bagan Alir Rencana Persiapan Proyek ... 16
Gambar 3.3 Rencana Kemasan Produk ... 17
Gambar 3.4 Rencana Label ... 17
Gambar 3.5 Bagan Alir Rencana Pelaksanaan Proyek ... 18
Gambar 3.6 Bagan Alir Rencana Pelaporan Proyek ... 19
Gambar 4.1 Produk Keripik Pare Enak ... 22
Gambar 4.2 Struktur Keanggotaan Usaha Keripik Pare Enak ... 23
Gambar 4.3 Alat dalam Persiapan Proyek ... 24
Gambar 4.4 Bahan dalam Persiapan Proyek ... 24
Gambar 4.5 Kemasan Produk Keripik Pare Enak ... 25
Gambar 4.6 Label Kemasan Produk Keripik Pare Enak ... 26
Gambar 4.7 Produk yang Dihasilkan ... 27
Gambar 4.8 Promosi Keripik Pare Enak melalui Facebook ... 31
Gambar 4.9 Promosi Keripik Pare Enak melalui Instagram ... 31
Gambar 4.10 Promosi Keripik Pare Enak melalui WhatsApp ... 32
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Promosi Produk Keripik Pare Enak ... 46 Lampiran 2 : Keripik Pare Enak yang Telah Terjual ... 47 Lampiran 3 : Testimoni dari Pembeli ... 48
xiii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan bahan pangan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pertanian untuk pengolahan bahan pangan. Munculnya berbagai jenis makanan ringan yang kini makin disenangi untuk dikonsumsi. Hal ini mendorong untuk ditemukan dan diperkenalkan serta dipasarkannya produk-produk pangan baru yang mempunyai nilai gizi tinggi. Salah satunya adalah berupa pare, pembudidayaan pare tidak sulit karena dapat tumbuh dengan mudah.
Pare (Momordica charantia) merupakan tanaman semak semusim yang dapat tumbuh di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, ataupun dapat ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Pare tumbuh menjalar atau merambat dengan sulur yang berbentuk spiral, daunnya berbentuk tunggal, berbulu, berbentuk lekuk, dan bertangkai sepanjang ± 10 cm serta bunganya berwarna kuning muda. Batang pare dapat mencapai panjang ± 5 cm dan berbentuk segilima. Pare memiliki buah menyerupai bulat telur memanjang dan berwarna hijau, kuning sampai jingga dengan rasa yang pahit (Suwarto, 2010)
Salah satu makanan yang banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia salah satunya adalah keripik. Banyak olahan keripik seperti keripik udang, keripik tempe, keripik jengkol dll. Dalam hal ini penulis akan mengolah pare menjadi sebuah produk, yaitu keripik pare yang enak. Dimana pare tersebut yang biasa digunakan untuk membuat sayur dan lalapan. Pare memiliki rasa yang pahit membuat pare tidak banyak digemari. Dengan pengolahan yang benar untuk menghilangkan rasa pahit dari pare penulis yakin akan banyak peminat untuk mengkonsumsi olahan pare kedepannya. Selain bahan baku mudah ditemukan diwarung setempat, bisnis jajanan olahan pare ini juga tidak lepas oleh aspek pemasaran.
2 Pemasaran merupakan salah satu kunci untuk mencapai tujuan bisnis dalam menghasilkan keuntungan. Tanpa adanya pemasaran, maka usaha atau bisnis tidak akan berkembang. Berbagai macam cara pemasaran yang bisa dilakukan untuk memasarkan keripik pare yang enak ini. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi saat ini untuk memasarkan Keripik pare di media sosial dan memasarkan langsung kepada konsumen.
Dengan ini, penulis akan memasarkan produk dengan cara melalui media sosial dan memasarkan langsung pada konsumen. Agar konsumen tertarik dan membeli keripik pare dengan tampilan berbeda tak seperti keripik pare pada umumnya yang banyak dijual di sekitaran Sungai Pakning.
Dari paparan latar belakang penulis tertarik untuk melakukan proyek akhir dengan judul “Perencanaan dan Pembuatan Usaha Olahan Pare Menjadi Keripik yang Enak (Tinjauan Pemasaran)”.
1.2 Rumusan Masalah Proyek
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi proyek yang timbul adalah bagaimana Perencanaan dan Pembuatan Usaha Olahan pare Menjadi keripik yang Enak (Tinjauan Pemasaran)?
1.3 Tujuan Proyek
Berdasarkan identifikasi proyek yang di paparkan di atas apa tujuan dari proyek akhir Perencanaan dan Pembuatan Usaha Olahan pare Menjadi Keripik yang Enak.
1.3.1 Tujuan proyek secara umum:
Tujuan umum proyek akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana memasarkan olahan pare menjadi keripik yang enak.
1.3.2 Tujuan proyek secara khusus:
Tujuan khusus untuk proyek tugas akhir perencanaan dan pembuatan bisnis olahan pare menjadi keripik yang enak adalah sebagai berikut:
3 1. Untuk mengetahui segmenting, targeting, positioning pada pengolahan
produk keripik pare yang enak.
2. Untuk mengetahui bauran pemasaran pada produk keripik pare yang enak.
3. Untuk mengetahui kendala dihadapi selama proses pemasaran keripik pare yang enak.
4. Untuk mengetahui solusi yang dihadapi selama proses pemasaran keripik pare yang enak.
1.4 Manfaat Proyek
Berdasarkan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1.4.1 Bagi pelaksana
Kegunaan penelitian ini bagi peneliti yaitu untuk dapat membandingkan teori dan dapat menerapkan teori-teori yang telah ditempuh selama kuliah, sekaligus mendapat pengetahuan dan informasi mengenai perencanaan bisnis pada industri usaha kecil.
1.4.2 Bagi pihak lain
Penyelesaian proyek ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk pelaksanaan proyek lebih lanjut, dan mengenai pembahasan yang bersangkutan dengan proyek khususnya di bagian pemasaran.
1.4.3 Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan proyek akhir ini dapat memberikan informasi dan konstribusi terhadap ilmu pengetahuan, terutama mengenai kualitas produk, penentu pasar konsumen dan keputusan pembelian konsumen.
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Proyek
Tempat untuk melakukan pemasaran usaha olahan pare pelaksanaan dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2020. Selain itu, proses promosi dan
4 penjualan akan dilakukan melalui media Online dengan menggunakan sistem order seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram, dan juga penjualan secara langsung.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Agar penulisan laporan proyek akhir ini dapat sistematis dan tersusun dengan rapi maka diperlukan sistematika penulisan laporan sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi proyek, tujuan proyek, manfaat proyek, dan tempat pelaksanaan proyek, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi uraian teoritis variabel-variabel proyek akhir meliputi perencanaan bisnis dan peluang bisnis, Serta teori khusus proyek akhir pada bagian masing-masing.
BAB 3 : METODA DAN PROSES PENYELESAIAN PROYEK
Pada bab ini berisi uraian rencana persiapan proyek, rencana pelaksanaan proyek, rencana penyelesaian proyek, dan rencana pelaporan proyek.
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi mengenai profil kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan proyek, dan laporan pelaksanaan kegiatan proyek.
BAB 5 : PENUTUP
Pada bab ini berisi rangkuman hasil proyek akhir dalam bab-bab sebelumnya yang ditulis dalam suatu kesimpulan, serta saran sebagai rekomendasi untuk perbaikan di tempat proyek akhir.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitiaan Terdahulu
Dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang akan dijadikan referensi penulisan proposal tugas akhir.
Penelitiaan pertama yang dijadikan referensi penelitiaan yang dilakukan oleh Decker, R. and Stummer, C. (2017) In the Internet of Things (IoT) consumer products like coffee machines and smoke detectors are connected with the Internet, which effectively expands the Internet to the physical world. Such products have the ability to collect and share data from the user’s environment and, thus, their broad emergence will affect well-established concepts presented in the extant marketing literature. In order to provide a distinct contribution, we focus on customer relationship management, product life cycle management, as well as business model development and discuss implications of the enhanced capabilities of IoT products in these fields. By means of an extensive analysis of current developments in theory and practice, we systematically deduce ten research propositions. The paper concludes with a synthesis of findings and an outlook to promising directions for further research in IoT-oriented marketing management. Terjemahannya In the Internet of Things (IoT) consumer products like coffee machines and smoke detectors are connected with the Internet, which effectively expands the Internet to the physical world. Such products have the ability to collect and share data from the user’s environment and, thus, their broad emergence will affect well-established concepts presented in the extant marketing literature. In order to provide a distinct contribution, we focus on customer relationship management, product life cycle management, as well as business model development and discuss implications of the enhanced capabilities of IoT products in these fields. By means of an extensive analysis of current
6 developments in theory and practice, we systematically deduce ten research propositions. The paper concludes with a synthesis of findings and an outlook to promising directions for further research in IoT-oriented marketing management.
Maksud dari penelitiaan yang dilakukan oleh Decker, R. and Stummer, C.
(2017) adalah Di Internet of Things (IoT) produk konsumen seperti mesin kopi dan detektor asap terhubung dengan Internet, yang secara efektif memperluas Internet ke dunia fisik. Produk tersebut memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan berbagi data dari lingkungan pengguna dan, dengan demikian, kemunculannya yang luas akan mempengaruhi konsep mapan yang disajikan dalam literatur pemasaran yang ada. Untuk memberikan kontribusi yang berbeda, kami fokus pada manajemen hubungan pelanggan, manajemen siklus hidup produk, serta pengembangan model bisnis dan membahas implikasi dari peningkatan kemampuan produk IoT di bidang ini. Melalui analisis ekstensif perkembangan teori dan praktik saat ini, kami secara sistematis menyimpulkan sepuluh proposisi penelitian. Makalah ini diakhiri dengan sintesis temuan dan pandangan ke arah yang menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut dalam manajemen pemasaran berorientasi IoT
Penelitian yang dilakukan oleh Dian Safitri, T.M. Nur (2017) dalam judul Strategi Pemasaran Usaha Kerupuk Lipat pada UD. Sinar Jaya Baru di gampong padang kasab kecamatan peulimbang kabupaten bireuen ialah tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pemasaran Keripik lipat pada UD. Sinar Jaya Baru di Gampong Padang Kasab Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen dan untuk mengetahui strategi pemasaran Keripik lipat pada UD. Sinar Jaya Baru di Gampong Padang Kasab Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis faktor internal dapat diidentifikasi bahwa kekuatan utamanya adalah ketersediaan bahan baku, sedangkan kelemahannya adalah promosi. Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal, dapat diidentifikasi peluang utamanya adalah luasnya potensi pasar dan ancamannya adalah munculnya produk sejenis dan kondisi cuaca.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, pemasaran kerepuk lipat akan tepat apabila
7 melakukan strategi Growth oriented, yaitu merupakan strategi pertumbuhan yang berorientasi untuk mendapatkan menguntungkan. Usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo. Daryanto dan Rifin (2018) dalam judul Strategi Pemasaran Produk Sosis Siap Makan (Studi Kasus: Pt Primafood Internasional ) ialah masalah yang dihadapkan produk cepat makan berupa sosis dari PT Primafood Internasional dengan merk Champ adalah kalah besaing dengan pesaing serta penjualan yang cenderung fluktuatif sepanjang tahun.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dirumuskan dari uraian latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan dalam pemasaran produk sosis siap makan, (2) Memformulasikan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pemasaran sosis siap makan pada pasar menyangkut produk, harga, promosi dan distribusi, (3) Merekomendasikan strategi terbaik dari beragam alternatif strategi yang dapat dirumuskan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah Rumusan alternatif strategi pemasaran yang didapatkan berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal adalah bekerjasama dengan partner, diferensiasi produk, promosi gabungan dengan grup Charoen Pokphand, serta promosi edukatif.Berdasarkan hasil SWOT-ANP didapatkan bahwa promosi edukasi merupakan prioritas strategi utama yang direkomendasikan.
2.2 Kewirausahaan
Menurut Suryana (2013), kewirausahaan “adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagi resiko yang mungkin dihadapinya”. Menurut Daryanto dan cahyono (2013), kewirausahaan adalah “proses menciptakan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi”.
8 Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki kemampuan berkreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai jual yang diikuti dengan semangat dan optimisme dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang dihadapinya.
2.3 Perencanaan Usaha
Hisrich, dkk dalam Hamali (2016) perencanaan bisnis (business planning) adalah dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh seorang pengusaha yang mendeskripsikan semua elemen eksternal dan elemen internal yang relevan dan terlibat dalam pembentukan sebuah perusahaan baru.
Spinelli dan Adams (2012) menyatakan bahwa perencanaan bisnis merupakan puncak dari proses pengembangan ide menjadi peluang bisnis.
Perencanaan bisnis akan menghubungkan manfaat, kebutuhan, resiko sertakeuntungan potensial dari peluang bisnis secara menyeluruh, kemudian membuatlangkah-langkah untuk dapat mencapai potensi tersebut secara maksimal.
2.4 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Assauri (2013) adalah “Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.
2.4.1 Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016), Pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan bagi organisasi dan pemangku kepentingan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2014), menyatakan bahwa Pemasaran adalah
9 proses dimana perusahaan menciptakan nilai untukpelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat guna untuk meningkatkan nilai dari pelanggan di kemudian hari.
2.4.2 Strategi Pemasaran
Menurut Hartono (2012) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu dari masing-masing tingkatan serta lokasinya. Tjiptono (2013) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah suatu alat fundemental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
2.4.3 Strategi Pemasaran STP ( Segmenting, Targeting, and Positioning)
Dalam ilmu marketing kita mengenal STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) dan Bauran Pemasaran (marketing mix) sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. Menurut Kotler (2012) ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmenting, targeting, dan positioning.
1. Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan respon terhadap program-program pemasaran spesifik.
2. Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayanin.
3. Positioning, yaitu bagaimana perusahaan menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk perusahaan dibandingkan competitor dan apa saja keunggulannya.
2.4.4. Bauran Pemasaran (marketing mix)
Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yangdapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengantamu dan untuk
10 memuaskan. Bauran Pemasaran menurut Kotler (2012) menyatakan bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan suatu perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan alat yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, agar dapat mempengaruhi respon sasaran.
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Menurut Kotler dan Amstrong (2012) sebagai berikut:
1. Produk
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkandengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
2. Harga
Harga (price) adalah suatu sistem menajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.
3. Distribusi
Distribusi (place),yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promosi
Promosi (promotion),adalah salah satu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
11 Bauran promosi menurut Kotler dan Keller (2016) adalah marketing communication mix yang lebih dikenal dengan istilah promotion mix, yaitu:
1. Advertising (Iklan), yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
Bentuk yang paling dikenal oleh masyarakat adalah melalui media elektronik dan media cetak.
2. Sales Promotion (promosi penjualan), yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan pembelian produk atau jasa.
Bentuknya seperti undian, hadiah, sampel dan lain-lain
3. Events and Experiences (acara dan pengalaman), yaitu kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
Bentuknya seperti festival seni, hiburan, acara amal, dan lain-lain..
4. Public Relation and Publicity (hubungan masyarakat dan publisitas), yaitu beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. Bentuknya seperti donasi, amal, pidato, seminar, dan lain-lain.
5. Direct Marketing and Database (pemasaran langsung), yaitu penggunaan surat, telepon, faksmile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6. Online and Social Media Marketing (pemasaran online dan media sosial), yaitu aktivitas online dan program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau memperoleh penjualan produk dan layanan.
7. Mobile Marketing (pemasaran mobile), yaitu bentuk khusus pemasaran online yang menempatkan komunikasi pada konsumen ponsel, smartphone atau tablet.
8. Personal Selling (penjualan personal), yaitu interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,
12 menjawab pertanyaan atau pengadaan pesan. Bentuknya seperti penjualan, rapat penjualan, dan lain-lain.
2.4.5 Desain Produk
Menurut Kotler dan Keller (2016) desain produk adalah “the totality of features that affect the way a product looks, feels, and functions to a consumer. It offers functional and aesthetic benefits and appeals to both our rational and emotional sides”.
Menurut Kotler dan Armstrong (2014) desain produk adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar- benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar kulit luar desain adalah jantung produk”.
Berdasarkan defìnisi diatas peneliti sampai pada pemahaman bahwa desain produk adalah segala sesuatu rancangan yang harus diperhitungkan oleh penjual untuk merangsang minat beli seseorang bahkan berujung pada keputusan pembelian.
2.4.6 Desain Kemasan
Kotler dan Keller (2013) Desain merupakan indikator dari atribut produk menurut. Gaya dan desain digunakan untuk menambah nilai pelanggan.Gaya semata-mata menjelaskan penampilan produk tersebut. Gaya mengedepankan tampilan luar dan membuat orang bosan.Sedangkan desain masuk kejantung produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya.
Desain kemasan produk akan menciptakan daya ingat terlebih pada kesadaran merek produk tersebut yang akan tertanam di dalam benak konsumen selamanya. Desain kemasan dapat berupa logo, simbol, maupun tulisan yang akan mendorong konsumen mengingat produk tersebut. Desain yang menarik dan mudah diingat akan menambah nilai suatu produk di mata para konsumen.
13 Sehingga konsumen sudah mempunyaipilihan tersendiri apabila ingin membeli suatu produk.
2.4.7 Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2014) yang dimaksud harga adalah “The amount of money charged for a product or service, the sum of the values thet customers exchange for the benefit of having or using the product orservice”.
Menurut Alma (2014) Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Menurut Daryanto (2013) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang yang dibagikan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk.
Dari beberapa teori di atas, maka peneliti sampai dalam pemahaman bahwaharga adalah nilai dari suatu produk dalam bentuk uang yang harus dikeluarkan konsumen guna mengkonsumsi produk tersebut, sedangkan dari produsen atau pedagang harga dapat menghasilkan pendapatan.
2.5. Penjualan
Menurut Dharmmesta (2014) penjualan merupakan satu bagian dari promosi dan promosi adalah satu bagian dari program pemasaran secara keselururhan. Menurut Winardi (2011) dikutip dalam blog purwasuka, penjualan adalah “Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.”
2.5.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan. Menurut Dharmmesta (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan sebagai berikut:
1. Kondisi dan Kemampuan Penjualan
a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.
b. Harga produk atau jasa.
14 c. Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengiriman.
2. Kondisi Pasar a. Jenis pasar
b. Kelompok pembeli c. Daya beli
d. Frekuensi pembelian e. Keinginan dan kebutuhan
3. Modal Dengan modal perusahaan akan dapat melakukan aktivitas yang bisa meningkatkan volume penjualan.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan Kondisi organisasi yang ada dalam perusahaan bisa mempengaruhi tingkat penjualan suatu perusahaan.
5. Faktor-faktor lain a. Promosi b. Distribusi
2.5.2 Jenis-jenis Penjualan
Penjualan memiliki beberapa jenis penjualan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013) Pengertian Penjualan Tunai mengatakan bahwa Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.
2. Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013) menyatakan bahwa Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
15
15
BAB 3
METODA DAN PROSES PENYELESAIAN PROYEK
Untuk melaksanakan proyek akhir ini tentunya ada persiapan yang harus dilakukan dibagian pemasaran karena pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha jual beli suatu barang atau jasa. Bagian pemasaran harus merencanakan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.
Adapun bagan alir untuk melakukan proses pelaksanaan proyek Perencanaan dan Pembuatan Usaha Olahan Pare Menjadi Keripik yang Enak pada bagian produksi adalah dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut ini:
Gambar 3.1 Bagan Alir Metode dan Proses Penyelesaian Proyek Sumber : Data Olahan 2020
Rencana Persiapan Proyek 1. Persiapan Modal
2. Persiapan Alat Dan Bahan 3. Memilih Kemasan Produk 4. Membuat Label
Rencana Pelaksanaan 1. Menentukan segmentasi
2. Menentukan target marketing 3. Menentukan positioning 4. Menentukan bauran pemasaran
Rencana Penyelesaian Proyek Produk terjual
Mulai
Rencana Pelaporan Proyek 1. Laporan pelaksanaan kegiatan proyek 2. Laporan keungan kegiatan proyek
Selesai
16 3.1 Rencana Persiapan Proyek
Sebelum melaksanakan proyek akhir ini khususnya pada bagian pemasaran, ada beberapa rencana persiapan agar proyek berjalan dengan baik, berikut bagan alir rencana persiapan proyek.
Gambar 3.2 Bagan Alir Rencana Persiapan Proyek Sumber : Data Olahan 2020
Rencana persiapan yang dilakukan sebelum sebelum pelaksanaan proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Modal
Modal yang akan disiapkan untuk bisnis cemilan Keripik pare, yaitu berasal dari dana pribadi dari 2 orang, sebesar Rp. 350.000,- /orang. Modal tersebut akan digunakan untuk membeli bahan baku serta perlengkapan yang dibutuhkan.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Perlengkapan dan perlatan yang akan digunakan untuk membuat desain label dan brosur yaitu laptop, print, dan kertas A4.
3. Memilih Kemasan Produk
Memilih kemasan produk di lakukan untuk memilih kemasan yang akan digunakan pada produk agar terlihat menarik. Rencananya kemasan yang
Selesai Persiapan Modal
Memilih kemasan produk Mulai
Persiapan Alat dan Bahan
Membuat label
17 akan digunakan berbahan plastik transparan (standing pouch). Berikut ini rencana kemasan produk keripik pare enak :
Gambar 3. 3 Rencana Kemasan Produk Sumber : Data olah 2020
4. Membuat label
Membuat label dilakukan supaya konsumen dapat mengenali produk yang akan dipasarkan. Berikut ini rencana label kemasan keripik pare enak :
Gambar 3.4 Rencana Label Kemasan Sumber : Data Olahan 2020
18 3.2 Rencana Pelaksanaan Proyek
Bisnis olahan cemilan keripik pare dilakukan oleh dua orang dengan sesuai spesifikasi pekerjaan dengan bagiannya yaitu bagian produksi dan bagian pemasaran dalam melakukan pelaksanaan proyek tentunya ada beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berikut merupakan bagan alir dari tahapan pelaksanaan proyek yang menyangkut aspek pemasaran dari bisnis cemilan keripik pare, yaitu :
Gambar 3.5 Bagan Alir Rencana Pelaksanaan Proyek Sumber : Data Olahan 2020
Uraian dari hasil pemaparan bagan alir proyek tugas akhir tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan strategi pemasaran produk dan bauran pemasaran
Dalam memasarkan produk harus menentukan strategi pemasaran yang akan dilaksanakan, agar produk yang dipasarkan dapat dipasarkan secara maksimal. Adapun strategi pemasran yang akan diterapkan dalam penjualan produk keripik pare, yaitu segmenting, targeting, dan positioning. Sedangkan untuk bauran pemasaran yang akan diterapkan berupa product, price, place dan promotion.
Selesai Menentukan segmentasi
Mulai
Menentukan target marketing
Menentukan positioning
Menentukan bauran pemasaran
19 Pelaksanaan proyek bisnis keripik pare ini akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Pada bulan pertama dilakukan persiapan peralatan, optimasi produksi, pada bulan kedua dan ketiga dilakukan penjualan promosi dan evaluasi. Untuk melaksanakan kegiatan usaha pembuatan bisnis cemilan keripik pare dengan berbagai varian dibutuhkan jadwal kegiatan untuk pelaksanaan usaha. Adapun jadwal kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir Produk Makanan Olahan Pare “Keripik Pare”.
No. Kegiatan Bulan Pelaksanaan
Oktober November Desember
1. Survei Lokasi
2. Promosi
3. Pengemasan Produk
4. Pemasaran
5. Penyusunan Laporan
Sumber : Data Olahan 2020
3.4 Rencana Penyelesaian Proyek
Proyek akhir bisnis cemilan keripik pare ini akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Pada bulan pertama dilakukan persiapan peralatan, optimasi produksi. Pada bulan kedua dan ketiga dilakukan penjualan promosi dan evaluasi. Ketiga dilakukan penjualan promosi dan evaluasi.
3.5 Rencana Pelaporan Proyek
Dalam melaksanakan proyek akhir tentunya harus membuat laporan mengenai proyek akhir yang dilakukan. Dengan adanya laporan dari proyek akhir ini, evaluasi dapat dilakukan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan produksi, pemasaran dan keuangan. Untuk sistem pelaporan proyek ini dilakukan seminggu sekali selama kegiatan ini berlangsung, laporan ini nantinya akan dilaporkan oleh masing-masing bagian, yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk menyelesaikan proposal proyek akhir ini. Berikut merupakan bagan alir dari tahapan pelaporan proyek yang menyangkut aspek pemasaran dari bisnis cemilan keripik pare, yaitu:
20
Gambar 3.6 Bagan Alir Rencana Pelaporan Proyek Sumber : Data Olahan 2020
Penyelesaian proyek akhir ini akan dilaksanakan melalui aspek pemasaran yang menjadi acuan diantaranya adalah untuk usaha keripik pare ini mengambil segmen tingkat sosial, meliputi semua kelas, yakni kelas menengah keatas maupun kelas menengah ke bawah. Sedangkan target pasar proyek keripik pare ini adalah muda mudi baik pelajar, mahasiswa dan masyarakat sekitar. Kami juga memposisikan produk keripik pare ini memiliki keunggulan yaitu dengan bahan utamanya pare yang tidak dimiliki oleh pesaing lain.
1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Proyek
Pelaporan proyek akan dilakukan setiap seminggu sekali yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan pemasaran dan melihat tingkat respon konsumen terhadap produk yang ditawarkan, yang akan dilaksanakan setiap harinya agar produk yang dibuat bisa berkembang dan dikenal masyarakat luas.
2. Laporan Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Proyek
Laporan keuangan pelaksanaan kegiatan proyek bisnis cemilan keripik pare terdiri dari biaya bahan habis pakai, biaya promosi , dan biaya perjalanan.
Adapun rencana anggaran biaya pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :
Selesai
Pelaporan pelaksanaan kegiatan proyek pemasaran
Pelaporan Keuangan pelaksanaan kegiatan proyek Mulai
21
Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan Proyek Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan Proyek A. Biaya Habis Pakai
No. Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Total
1. Sticker Kertas 110 Rp. 1.000 Rp. 110.000
2. Standing Pouch Pcs 110 Rp. 5.000 Rp. 550.000
3. Plastik Pack 4 Rp. 9.000 Rp. 36.000
Total Rp. 696.000
B. Biaya Komunikasi
No. Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Total
1. Kuota Internet 15 Giga Bite 2 Rp. 117.000 Rp. 117.000
Subtotal Rp. 117.000
C. Biaya Perjalanan
No. Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Total
1. Bensin Liter 40 Rp. 7.000 Rp. 300.000
Subtotal Rp. 300.000
Total Keseluruhan Rp.1.093.000
Sumber : Data Olahan 2020
22
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Kegiatan Proyek Keripik Pare Enak
Usaha keripik pare ini dimulai pada tanggal 24 November 2020 dengan merk “Keripik Pare Enak” beralamatkan di Jl. Sukajadi, Desa Pakning Asal RT/RW 012/005 Kecamatan Bukit Batu. Usaha ini dibuat karena di Bengkalis dan Sungai Pakning belum ada yang mengolah pare dengan rasa pahitnya menjadi cemilan keripik yang renyah dan enak. Keunggulan dari keripik pare ini, yaitu tanpa bahan pengawet dan pewarna serta harganya yang terjangkau.Usaha keripik pare ini beranggotakan 2 (dua) orang terdiri dari Gilang Aryo Pangestu (Bagian Produksi) dan Indah Dewantri (Bagian Pemasaran).
Untuk saluran distribusi keripik pare, yaitu secara Delivery order dengan menggunakan media sosial, yaitu (Facebook, Instagram, dan WhatsApp) dan menawarkan secara langsung. Harga jual dari keripik pare ini sangat terjangkau, yaitu sebesar Rp. 6.000,-/pcs. Menggunakan kemasan yang terbuat dari plastic fleksibel nylon (Standing Pouch) dapat menjaga cita rasa dari keripik pare.
Dengan adanya hal ini diharapkan dapat memberikan nilai jual yang lebih tinggi lagi untuk kedepannya dan bisa tetap bertahan meskipun persaingan usaha sangat ketat. Adapun hasil dari produk keripik pare dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Produk Keripik Pare Enak Sumber : Data Olahan 2020
23 Produk keripik pare enak ini memiliki struktur keanggotaan yang sederhana yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian produksi dan bagian pemasaran. Adapun struktur tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini :
Gambar 4.2 Struktur Keanggotaan Usaha Keripik Pare Enak Sumber : Data Olahan 2020
4.2 Persiapan Proyek Keripik Pare Enak
Persiapan usaha yang akan dilakukan dalam memasarkan keripik pare enak adalah sebagai berikut :
4.2.1 Modal Awal
Persiapan yang dilakukan untuk menjalankan usaha keripik pare enak ini, yaitu mempersiapkan modal awal yang nantinya akan digunakan untuk membeli keperluan bagian produksi dan pemasaran. Untuk bagian pemasaran sendiri modal tersebut akan dikeluarkan untuk proses pemasaran seperti biaya kemasan, biaya label dan biaya penunjang lainnya. Untuk mengetahui jumlah modal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha keripik pare enak ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Jumlah Modal Awal Dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha
No. Nama Anggota Jumlah
1. Gilang Aryo Pangestu Rp 77.000,-
2. Indah Dewantri Rp 77.000,-
Total Modal (Rp) Rp 154.000,-
Sumber : Data Olahan 2020
STRUKTUR KEANGGOTAAN USAHA KERIPIK PARE
ENAK
BAGIAN PRODUKSI Gilang Aryo Pangestu
BAGIAN PEMASARAN Indah Dewantri
24 Adapun tabel rincian modal awal dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Rincian Modal Awal
No. Produksi Pemasaran
Nama Barang Harga Nama Barang Harga
1. Pare Rp 20.000,00 Kertas Label/Sticker Rp 8.000,- 2. Tepung Beras Rp 8.000,00 Standing Pouch Rp 19.000,- 3. Tepung Tapioka Rp 10.000,00 Plastik Rp 5.000,- 4. Tepung Maizena Rp 14.000,00 Bensin Rp 7.000,- 5. Minyak Goreng Rp 28.000,00 Kuota Internet Rp 9.000,-
6. Bawang Putih Rp 8.000,00
7. Kemiri Rp 12.000,00
8. Ketumbar Rp 2.000,00
9. Garam Rp 2.000,00
10. Penyedap Rasa Rp 2.000,00
Total Produksi Rp 106.000,00 Total Pemasaran Rp 48.000,-
Total Keseluruhan Rp 154.000,00,-
Sumber : Data Olahan 2020
4.2.2 Persiapan Alat dan Bahan
Perlengkapan dan perlatan yang akan digunakan untuk membuat desain label yaitu laptop, print, dan kertas A4. Bentuk peralatan dan bahan dapat dilihat pada Gambar 4.3 Berikut ini :
Gambar 4.3 Alat dalam Persiapan Proyek Sumber : Data Olahan 2020
Gambar 4.4 Bahan dalam Persiapan Proyek Sumber : Data Olahan 2020
25 4.2.3 Kemasan Produk
Kemasan yang digunakan untuk produk keripik pare enak, yaitu kemasan standing pouch yang tegak serta memiliki clip perekat, kemudian diberikan label pada kemasan tersebut, sehingga kemasan terlihat menarik. Bentuk kemasan yang menarik merupakan nilai tambah dalam memasarkan suatu produk dan akan membuat konsumen menjadi penasaran dengan rasa yang ditawarkan.
Menciptakan tampilan produk semenarik mungkin sangat penting, baik itu tampilan dalam maupun tampilan luarnya seperti kemasan. Seorang konsumen dalam membeli suatu produk hal pertama yang dilihat adalah tampilan produk.
Ketika tampilan dari produk tersebut menarik maka akan timbul rasa ingin untuk membeli dan merasakan produk tersebut. Untuk pengemasan keripik pare enak menggunakan kemasan sekali pakai yang dibuat semenarik mungkin. Agar lebih menarik lagi kemasan tersebut ditempelkan label pada bagian atasnya. Bentuk kemasan produk keripik pare enak dapat dilihat pada Gambar 4.5 Berikut ini :
Gambar 4.5 Kemasan Produk Keripik Pare Enak Sumber : Data Olahan 2020
26
4.2.4 Membuat Label
Bentuk label dari produk keripik pare enak adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6 Label Kemasan Produk Keripik Pare Enak Sumber : Data Olahan 2020
Uraian dari hasil pemaparan konsep label proyek tugas akhir tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Label halal
Keterangan label halal dapat meyakinkan masyarakat muslim bahwa keripik pare enak halal untuk dikonsumsi.
2. Logo produk
Logo dari produk keripik pare enak, yaitu berupa gambar pare yang melambai sambil tersenyum lebar yang mencerminkan keceriaan konsumen keripik pare enak.
3. Nama produk
Nama produk ini adalah keren, yaitu merupakan singkatan dari keripik pare enak. Sedangkan untuk warna dari tulisan keripik pare enak berwarna hijau dan putih sesuai dengan warna pare.
4. Kontak yang dapat dihubungi
Pada label tertera nomor WhatsApp yang bisa dihubungi konsumen apabila ingin melakukan pemesanan dan Instagram yang dapat dikunjungi untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
4.3 Pelaksanaan Proyek Keripik Pare Enak
Pada tahap pelaksanaan keripik pare enak terdapat kegiatan yang dilakukan bagian pemasaran yaitu sebagai berikut :
Label Halal Nama Produk
Logo Produk
Kontak yang dapat dihubungi
27 4.3.1 Segmentasi Pasar (segmenting)
Langkah pertama yang dilakukan oleh bagian pemasaran adalah menentukan kriteria yang dibutuhkan dalam segmentasi pasar. Pada usaha keripik pare enak ini kriteria yang dibutuhkan, yaitu segementasi geografis yang merupakan beberapa wilayah di Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bengkalis.
Secara demografis, keripik pare enak menargetkan semua jenis kalangan (bawah, menengah dan atas) dan semua jenis kelamin. Sedangkan secara psikografis keripik pare enak memfokuskan pada konsumen yang suka menikmati makanan ringan atau cemilan yang enak.
4.3.2 Target Pasar (targeting)
Target pasar produk keripik pare enak, yaitu berbagai kalangan dan jenis kelamin bisa membeli produk keripik pare enak ini. Dengan harga yang terjangkau, keripik pare enak bisa menjadi salah satu referensi bagi pecinta cemilan yang enak. Dengan desain label kemasan yang sangat menarik agar konsumen tertarik untuk membeli.
4.3.3 Positioning
Produk keripik pare enak, adalah olahan keripik yang mempertahankan cita rasa yang enak dan gurih, serta menjadi produk yang selalu dinanti oleh konsumen.
4.3.4 Bauran pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran adalah istilah yang digunakan dalam sebuah bisnis. Di Indonesia, bauran pemasaran dikenal dengan strategi dalam melakukan penjualan atau strategi dalam melakukan promosi beserta strategi penentuan harga yang dilakukan dengan cara yang unik untuk menghasilkan transaksi sesuai dengan yang dikehendaki dalam sebuah usaha. Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yakni produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Adapun penjelasan dari 4P adalah sebagai berikut:
1. Produk (product)
28 Produk yang sudah dihasilkan setelah melalui proses produksi adalah keripik pare enak. Selain itu, agar produk keripik pare enak ini mudah dikenal oleh masyarakat penambahan merek sangatlah penting. Merek dari Keren, yaitu keripik pare enak yang merupakan gabungan nama panggilan anggota kelompok. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kemasan.
Kemasan yang digunakan terbuat dari plastic fleksibel nylon berukuran 12x20 cm dengan berat produk 450g. Bentuk kemasan suatu produk harus menarik agar konsumen penasaran dan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut ini :
Gambar 4.7 Produk yang Dihasilkan Sumber : Data Olahan 2020
2. Harga (price)
Untuk menetapkan harga jual produk keripik pare enak ini melalui perhitungan biaya produksi pertama yaitu sebesar Rp. 58.000,- ditambah dengan biaya pemasaran pertama yang menghasilkan keripik pare enak sebanyak 16 pcs. Berikut ini perhitungan niaya pemasaran untuk pemasaran pertama dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Rincian Biaya Habis Pakai Penjualan Pertama
No. Keterangan Kuantitas Jumlah Total
1. Cetak Sticker Label 16 pcs 500 Rp 8.000,-
29
No. Keterangan Kuantitas Jumlah Total
2. Standing Pouch 16 pcs 400 Rp 6.400,-
Total Rp 14.400,-
Sumber: Data Olahan 2020
Biaya lain-lain adalah biaya diluar biaya habis pakai yang pemakaiannya mempunyai jangka yang lama. Adapun rincian biaya lain-lain dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Rincian Lain-lain untuk 20x Penjualan
No. Biaya Lain-lain Jumlah
1. Bensin selama 20x penjualan Rp 49.000 ,- 2. Biaya Internet Rp 27.000 ,-
3. Plastik Rp 10.000 ,-
Total Rp 86.000,- Sumber: Data Olahan 2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas cara menghitung biaya lain-lain adalah dengan cara menjumlahkan seluruh biaya lain-lain sebesar Rp. 86.000,- dibagi dengan 20 kali pemasaran. Untuk lebih jelas berikut perhitungannya:
Biaya lain-lain = Rp. 86.000,- 20x
= Rp. 4,300,-
Jadi besar biaya lain-lain yang dikeluarkan pada 1x penjualan adalah sebesar Rp. 4.300,-
Selanjutnya tabel dibawah merupakan untuk mengetahui total keseluruhan dari harga pokok pemasaran dengan cara menjumlahkan sub total (biaya habis pakai dengan biaya lain-lain). Berikut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Sub Total Seluruh Biaya
No. Keperluan Jumlah
1. Biaya Habis Pakai Rp 14.400,- 2. Biaya lain-lain Rp 4.300,- Total Rp 18.700,- Sumber: Data Olahan 2020
30 Jadi besar biaya pemasaran yang dikerluarkan untuk penjualan pertama produk keripik pare enak adalah sebesar Rp. 18.700,-
Untuk menetapakan harga jual keripik pare enak ini melalui perhitungan biaya produksi pertama yaitu sebesar Rp. 58.000,- ditambah dengan biaya pemasaran sebesar Rp. 18.700,- yang menghasilkan keripik pare enak sebanyak 16 pcs. Selanjutnya untuk menentukan harga jual dapat dilihat melalui perhitungan sebagai berikut:
Biaya per pcs = Biaya Produksi + Biaya Pemasaran
Jumlah Bungkus
= Rp. 60.500,- + Rp. 18.700,-
16 pcs
= Rp. 76.700 ,-
16 pcs
= Rp. 4.950 ,-
Laba yang diinginkan 20% = (HPP x 20%) + HPP
= (Rp. 4.950,-x 20/100) + Rp. 4.950,-
= Rp. 990,- + Rp. 4.950,-
= Rp. 5.940,-
Jadi, harga keripik pare enak yaitu Rp. 5.940,- tetapi untuk mempermudah transaksi penjualan produk keripik pare enak menetapkan harga menjadi Rp. 6.000,-.
3. Saluran Distribusi
Untuk pemasaran keripik pare enak ini penulis menggunakan satu jenis saluran pemasaran konsumen, yaitu saluran pemasaran konsumen 0 tingkat (dari Produsen ke Konsumen). Distribusi dihasilkan produsen mendatangi rumah konsumen ataupun konsumen datang langsung membeli ke tempat produsen. Saluran distribusi dalam melakukan kegiatan pemasaran proyek keripik pare enak dengan cara melakukan penawaran melalui media social yang ada dengan system Delivery Order dan antar alamat khusus daerah Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bengkalis.
31 4. Promosi (promotion)
Untuk memasarkan keripik pare enak ini telah melakukan beberapa cara promosi agar mempermudah konsumen untuk mengetahui produk yang ditawarkan. Adapun promosi yang dilakukan sebagai berikut :
Periklanan (Advertising)
Untuk promosi melalui periklanan (Advertising) produk keripik pare enak menggunakan media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan Instagram. Adapun promosi yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
Gambar 4.8 Promosi Keripik Pare Enak melalui Facebook Sumber : Data Olahan 2020
Gambar 4.9 Promosi Keripik Pare Enak melalui Instagram Sumber : Data Olahan 2020
32
Gambar 4.10 Promosi Keripik Pare Enak melalui WhatsApp Sumber : Data Olahan 2020
4.4 Penyelesaian Proyek Keripik Pare Enak
4.4.1 Menjual Produk Dengan Ketetapan Harga yang Telah Ditentukan
Keripik pare enak dijual dengan harga Rp. 6.000/pcs. Untuk menentukan harga keripik pare enak tidak diberikan begitu saja, namun harga tersebut ditetapkan dengan melihat modal yang telah dikeluarkan untuk membuat keripik pare enak serta jumlah keuntungan yang akan didapatkan dari setiap pcs. Karena sudah salah satu rahasia kesuksesan usaha adalah menentukan harga jual produk dengan benar. Menentukan harga jual produk dengan tepat dapat meningkatkan jumlah penjualan. Menentukan harga jual produk yang salah akan membuat masalah yang mungkin akan berhubungan dengan lakunya penjualan kedepannya.
Kunci utama dalam penetapan harga adalah memiliki pandangan tentang apa yang ingin dicapai. Dengan menghasilkan uang berarti menghasilkan pendapatan yang cukup dari penjualan produk sehingga tidak hanya dapat menutupi keuangan yang telah dikeluarkan, tetapi juga mengambil keuntungan.
4.4.2 Mempromosikan Produk Keripik Pare Enak
Keripik pare enak dipromosikan secara online dengan melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook. Dengan melakukan promosi secara online dapat mempermudah penjualan dikarenakan promosi online