Nama : Riza Matholiul Umam NPM : 2240503160
Kelas : TS04
Tugas 5 Struktur Beton II
Suatu sistem struktur lantai tergambar terdiri dari plat penulangan satu arah menerus
didukung oleh balok-balok struktur menerus. Beban kerja yang bekerja pada lantai terdiri dari beban mati 3,67 kPa (sudah termasuk berat sendiri plat) dan beban hidup 9,24 kPa, fc’ = 30 MPa, fy = 400 MPa
a. Rencanakan plat lantai dengan penulangan satu arah ? b. Rencanakan penulangan balok pendukung menerus ? Diketahui :
Suatu sistem struktur lantai tergambar terdiri dari plat penulangan satu arah menerus didukung oleh balok-balok struktur menerus
WDL : 3,67 kPa (sudah termasuk berat sendiri plat) WLL : 9,24 kPa
fc’ : 30 MPa fy : 400 Mpa ln a : 3900 mm ln b : 6900 mm
Ditanya :
a. Rencanakan plat lantai dengan penulangan satu arah ? b. Rencanakan penulangan balok pendukung menerus ? Penyelesaian :
a. Rencana plat lantai dengan pelulangan satu arah
Plat dirancang berdasarkan persyaratan ketebalan minimum SK SNI T-15-1991-03
Tebal plat dengan kedua tepi ujung menerus:
hminimum= 1
28l n
(
0,4+700fy)
=281 (3900)(
0,4+400700)
=135,306mmTebal plat dengan satu tepi menerus:
hminimum= 1
24l n
(
0,4+700fy)
=241 (3900)(
0,4+400700)
=157,857mmBerdasarkan hasil tersebut ditentukan tebal plat 160 mm. Harap dicatat bahwa perhitungan plat tsb menggunakan satuan lebar b = 1 m (1000 mm)
Menentukan beban:
WDL : 3,67 kPa (sudah termasuk berat sendiri plat) WLL : 9,24 kPa
Wu=1,2WDL+1,6W¿=1,2(3,67)+1,6(9,24)=19,188kPa(beban rencana) Untuk perencanaan tiap lebar 1 m maka Wu = 19,188 kN/m
Menentukan momen dan gaya geser:
+MU= 1
14WUl n2= 1
14(19,188) (3,90)2=20,846kNm
+MU= 1
16WUl n2= 1
16(19,188) (3,90)2=18,241kNm MU= 1
10WUl n2= 1
10(19,188) (3,90)2=29,185kNm MU= 1
11WUl n2= 1
11(19,188) (3,90)2=26,532kNm MU= 1
24WUl n2= 1
24(19,188) (3,90)2=12,160kNm
Pada dukungan permukaan sebelah dalam di bentang ujung (eksterior):
VU=1,15
(
12WUl n)
=1,15(
12(19,188)(3,90))
=43,029kNSedangkan pada dukungan lainnya:
VU=1
2WUl n=1
2(19,188) (3,90)=37,417kN
Perencanaan Plat:
Dengan perkiraan batang tulangan D10 yang dipakai sebagai tulangan tarik pokok, selimut beton 20 mm dan tebal plat 160 mm, maka nilai d dapat ditentukan,
d = 160 – 20 – (1/2 x 10) = 135 mm
Perencanaan penulangan baja:
Dari beberapa nilai momen dipilih terbesar, didapat momen yang terjadi pada muka dukungan dalam (interior) yang pertama dari bentang ujung,
MU=0,10WUl n2=0,10(19,188) (3,90)2=29,185kNm MR=φb d2k
Karena perencanaan menggunakan MU = MR sebagai limit maka:
k perlu= MU
φb d2= 29,185
(
10−3)
0,8(1)(0,102)=2,002MPa
Dari tabel A-29,
ρ=0,0052 < ρmaks=0,0244
As perlu=ρ bd=0,0052(1000) (100)=706,05mm2
Dicari luas batang tulangan baja yang diperlukan :
k perlu= MU φb d2 k perlu= MU
φb d2= MU
(
10−3)
0,8(1)(0,1352)= MU 14,58MPa
As minimum¿
(
1fy,4)
b × h=1,4×1000400 ×135=472,5mm2Untuk itu digunakan batang tulangan D10-150 (As = 523,3 mm2)
Lokasi Persamaan Momen K (Mpa) ρ (Mpa) As (mm2)
Balok Tepi 1
24WUl n2 0,8340 0,0035 350
Tengah Bentang 1
14WUl n2 1,4298 0,0037 370
Balok Interior 1
11WUl n2 1,8197 0,0047 470
Tengah Bentang 1
16WUl n2 1,2511 0,0035 350
Jarak spasi maksimum yang diijinkan adalah nilai terkecil dari 3h dan 500 mm 3h = 3(160) = 480 mm
Pemeriksaan Kuat Geser:
VU maksimum = 43,029 terjadi pada dukungan. Pemeriksaan gaya geser pada dukungan menghasilkan nilai lebih teliti dibanding pada penampang kritis, yaitu penampang pada lokasi yang berjarak sama dengan tinggi efektif komponen dari muka dukungan.
Apabila tanpa penulangan geser, kuat geser φVn dari plat adalah kuat geser beton saja yaitu:
φVn=φVc=φ
(
16√
fc ')
bwd=0,6(
16√
30)
(1000) (135)=73,94kNDengan demikian Vu < φVn sehingga pada plat tsb tidak diperlukan penulangan geser karena beton masih cukup mampu menahannya.
Menentukan batang tulangan baja pokok:
Dengan menggunakan tabel A-5 dari apendiks A, pola penulangan menggunakan sedikit mungkin macam ukuran batang dan jarak spasi terpilih. Jarak spasi maksimum batang tulangan : 480 mm (nilai terkecil dari 3h dan 500 mm)
Pemeriksaan penjangkaran batang tullangan ke balok :
Pada kasus ini digunakan batang tulangan baja D10 dengan jarak spasi 150 mm p.k.p 1. Panjang penyaluran dasar = 240 mm (Tabel A-39)
2. Faktor modifikasi untuk batang tulangan puncak digunakan 1,4 untuk batang dengan jarak spasi lebih dari 150 mm digunakan 0,8. Untuk penulangan lebih banyak dari yang tersedia :
As perlu
As tersedia= 350
523,6=0,6684
3. Dengan demikian, maka panjang penyaluran dasar : ldperlu=240(1,4) (0,8) (0,6684)=179,67mm 4. lhb=100db
√
fc ' =100(10)
√
30 =182,57mm5. Dengan menggunakan faktor modifikasi yang telah ditetapkan pada langkah nomor 2, didapat nilai ldh :
ldh=0,75(0,6684) (182,57)=91,522mm
6. Bagian penanaman atau penjangkaran dengan kait yang harus diperhitungkan untuk disediakan adalah : 91,522 mm < 150 mm < 8db = 80 mm
7. Pemeriksaan terhadap lebar balok yang diperlukan (termasuk selimut beton dan ruang untuk kait)
91,522 + 40 = 131,522 mm < 300 mm, yang berarti masih tersedia tempat.
Tempat pemberhentian batang tulangan baja :
Tempat pemberhentian batang tulangan ditentukan sedemikian rpa sehingga di daerah desak, dengan demikian maka pemeriksaan syarat SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.5.10 ayat 5 tidak perlu dilakukan
b. Rencana penulangan balok pendukung menerus
Untuk menentukan besarnya momen digunakan koefisien SK SNI T-15-1991-03
Pembebanan
beban hidup kerja=9,24(3,9)=36,03kN/m
beban mati kerja=3,67(3,9)=14,31kN/m
Berat sendiri balok diprhitungkan dengan menganggap bahwa lebar balok 300 mm, dan tingginya 600 mm
beban sendiri balok=(0,60−0,16)(0,3)(23)=3,036kN/m Maka beban mati total dan beban hidup total:
WLL=36,03kN/m
WDL=14,31+3,036=17,346kN/m Maka beban rencana:
Wu=1,2WDL+1,6WLL=1,2(17,346)+1,6(36,03)=78,463kN/m
Momen dan gaya geser rencana +Mu= 1
14Wu(ln)2= 1
14(78,463) (6,5)2=263,83kNm +Mu= 1
16Wu(ln)2= 1
16(78,463) (6,5)2=207,23kNm
−Mu= 1
10Wu(ln)2= 1
10(78,463) (6,5)2=331,56kNm
−Mu= 1
11Wu(ln)2= 1
11(78,463) (6,5)2=301,42kNm Vu=1,15
(
12Wuln)
=1,15(
12(78,463) (6,5))
=293,31kNVu=1
2Wuln=1
2(78,463) (6,5)=255,05kN
Perencanaan balok
Dengan berdasar pada momen lentur maksimum, ditentukan ukuran-ukuran (dimensi) balok. Momen tersebut terjadi di bentangan eksterior pada muka dukungan sebelah dalam, berupa momen lentur negative Mu= 1
10Wu(ln)2. Pada tempat ini, bagian atas balok merupakan daerah Tarik dan balok direncanakan sebagai balok persegi.
1) Momen negative maksimum = 331,50 kNm
2) Berdasarkan pada tabel A-6, didapatkan saran = 0,0142 3) Berdasarkan pada tabel A-29,didapatkan k = 5,0455 4) Ditetapkan b = 300 mm, maka
dperlu=
√
∅Mubk=√
0,8331(300,5) ((105,0455)6 )=523,3mmRasio d
b=523,3
300 =1,744mm (cukup baik)
5) Pemeriksaan perkiraan tinggi balok berdasarkan pada anggapan bahwa penulangan terdiri dari satu lapis tulangan D36, dengan batang D10 untuk sengkangnya.
h perlu=522,9+40+10+18=590,9mm gunakan h = 600 mm dan d = 523 mm
Berdasarkan SK-SNI T-15-1991-03, pemeriksaan h minimum:
h minimum= 1
18,5(6500)
(
0,4+400700)
=341,312mm<600mmdengan demikian, perkiraan berat balok dengan b = 300 mm dan tinggi h = 600 mm
6) Penulangan rencana momen negatif
a. Pada dukungan sebelah dalam yang pertama, dengan min = 0,0142 As perlu=ρbd=0,0142(300) (523)=222,13mm2
b. Pada dukungan lainnya:
Mu=331,5 k perlu= Mu
∅b d2= 331,5(10)6
0,8(300) (523)2=5,0455MPa Dari Tabel A-29 didapat = 0,0123
Dengan demikian, maka
As perlu=ρbd=0,0123(300) (523)=1930,86mm2 c. Pada dukungan terluar, kolom luar :
Mu=207,23kNm k perlu= Mu
∅b d2= 207,23(10)6
0,8(300) (523)2=3,153MPa Dari Tabel A-28 didapat = 0,0084 Dengan demikian, maka
As perlu=ρbd=0,0084(300) (523)=1317,96mm2 7) Penulangan rencana momen positif:
a. Pada momen positif bentang ujung:
1. Momen rencana,Mu = 236,83kNm
2. Tinggi efektif balok, d = 523mm (lihat pada perencanaan momen negatif)
3. Penentuan lebar flens (sayap) efektif:
¼ Panjang bentang ¿0,25(6500)=1625mm bw+16hf=300+16(160)=2860mm
Jarak spasi antar balok = 3900
Maka gunakan lebar flens efektif b = 1625 mm
4. Dengan menganggap seluruh luas flens adalah daerah desak,maka;
MR = ∅
(
0,85fcI)
b hf(
d−12hf)
MR = 0,8 (0,85)(40)(1625)(160)(520-0,5(160))(10)^-6 = 2351,1 kNm 5. Dengan nilai yang didapat dari langkah ke 4 : MR=2351,1 > 236,83
Maka dapat diambil Kesimpulan bahwa balok berlaku sebagai balok persegi dengan b =1625 mm dan d = 523 mm
6. k perlu = Mu
∅b d2 = 0,6653MPa
7. Dari persamaan (2-6) pada Bab 2.14 didapatkan,
k=f c'w(1−0,59w)0,6653=(30w−17,7w2)w=0,0223 ρperlu=wf c'
fy =0,0223 30
400=0,0017
8. Luas penampang batang tulangan baja yang diperlukan, As perlu = ρ b d=0,0017(1625) (523)=1421,42mm2 9. Gunakan 4 batang tulangan baja D19 (As = 1417,6 mm2)
Lebar b perlu=(40.2)+(10.2)+(25.2)+(4.28) = 287 mm < b tersedia = 300 mm (terpenuhi)
10. Pemeriksaan ρmin ρ min¿1,4
400=0,0035 ρ aktual= As
bw d= 1417,6
300(523)=0,009>0,0035 11. Pemeriksaan As maks
As maks=0,0729hf
{
b+bw(
0,512hf d−bw) }
As maks=0,0729(160)
{
1625+300(
0,512160(523)−300) }
As maks=211314,08mm2>1472,6mm2 b. Pada momen positif bentang dalam :
1. Momen rencana Mu =207,23kNm
2. Lihat perhitungan momen positif bentang ujung.
Gunakan lebar flens efektif b = 1625mm, tinggi efektif balok d = 523 mm
MR = 2351 kNm > Mu = 207,23 kNm
Dengan demikian, berlaku sebagai balok persegi.
3. k = Mu
∅b d2= 0,5822MPa
4. Dari persamaan (2-6) didapat hunungan sebagai berikut, k¿f c'w(1−0,59w)
0,5822=(30w−11,8w2) W = 0,0195
ρperlu=wf c'
fy =0,0195 30
400=0,0015
5. Luas penampang batang tulangan baja yang diperlukan:
As perlu = ρ b d=0,0015(1625) (523)=1243,58mm2 6. Gunakan 4 batang tulangan baja D20 (As = 1256,6 mm2)
Lebar b perlu = (40.2)+(10.2)+(25.2)+(4.28) = 287 mm < b tersedia = 300 mm (terpenuhi)
ρ min¿1,4
400=0,0035 ρ aktual¿ As
bwd= 1256,6
300(523)=0,008>0,0035
As maks=0,0729hf
{
b+bw(
0,512hf d−bw) }
=2134,08mm2>2412,8mm2Pemilihan batang tulangan baja untuk momen negative : 1/10 bentang = 1/10 x 6800 = 680 mm
Lebar flens efektif, b = 1625 mm
Pemeriksaan penjangkaran ke kolom tepi :
1) Dari Tabel A-39, Panjang penyaluran dasar tulangan D 22 adalah 555 mm Perhitungkan ruang bebas 40 mm, maka ruang penjangkaran tersedia, 400 – 40 = 360 mm
2) Faktor modifikasi untuk tulangan puncak diambil 1,4, sedangkan untuk penulangan lebih dari yang diperlukan,
As perlu
As tersedia=1218,64
3484 =0,58
3) Dengan demikian Panjang penyaluran yang diperlukan ld=555(1,4) (0,95)=449,22mm>360mm
Karena 449,22 > 360 maka memerlukan kait 4) lhb=100db
√
fc ' =100(22)
√
30 =402mm5) Dengan menggunakan faktor modifikasi yang telah ditetapkan didapat nilai lⅆh=0,75(0,58) (402)=232mm
6) Pemeriksaan terhadap lebar kolom yang diperlukan termasuk selimut beton dan ruang untuk kait seperti dibawah
232+40=272mm<400mm
Perancangan Sengkang
Nilai nilai yang telah ditetapkan lebar bw=300mm tinggi efektif d=523mm fc’=30 MPa fy = 400 MPa
1) Diagram Vs : Vc=1
6
√
f c'bwdVc=1
6
√
230(300) (523)=164,438kN 12=0,5(0,6) (164,438)=49,33kN
Karena 364,44 > 49,33 maka struktur tersebut memerlukan sengkang.
vsperlu=vu
ϕ−vc=364,44
0,6 −164,438=442,962kN Vu
Wu(1m)=364,44
93,209=3909,92kN Kemiringan diagram
vS=Wu
∅ =93,209
0,6 =155,3483kN m vs=0pada 442,962
155,3483=2,85m
2) Tentukan rentang Panjang Dimana penulangan Sengkang penulangan diperlukan, Sengkang harus disediakan pada tempat Dimana nilai vu=1
2∅vc=49,33kN dengan menggunakan diagram vupada dan mengukur tepi muka dukungan.
Didapat Panjang rentang penulangan Sengkang : (364,44−49,33)
93,203 =3,380m
3) Gunakan batang tulangan baja D10 (Av=157mm2untuk penulangan Sengkang dan pemeiksaaan kebutuhan jarak spasi pada daera kritis
Vs=442,962−(520)
(
10−3)
(155,3283)=362,1808kN s=Av fydvs =157(400) (520)
(
10−3)
362,1808 =78,89mm Gunakan 80 mm
4) Tentukan kebutuan jarak spasi maksimum sesusai SK SNI T-15-1991-03
(
v3√
fc1)
bw d=13√
40(300) (523)=328,87kNDengan membandingkan terhadap Vs pada penampang kritis didapat : 328,87 kN < 442,962 kN
Maka digunakan s maks = 260 reAsmm ≈ 300 mm