• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Jaya b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Jaya b"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (Skema Pengabdian)

SEMINAR MENGENAL PAJAK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI (BAGI KOMUNITAS UMKM PEREMPUAN DI TANGERANG)

TIM PENGUSUL

Ketua : Agustine Dwianika/0310088403

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEPTEMBER 2020

Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 565/Akuntansi Bidang Fokus : Perpajakan

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Judul Pengabdian :Seminar Mengenal Pajak dalam Kehidupan Sehari-hari (Bagi Komunitas UMKM Perempuan di Tangerang)

Peneliti/Pelaksana

a. Nama Lengkap : Agustine Dwianika, S.E., M.Ak., CIBA b. Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Jaya

b. NIDN : 0310088403

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Program Studi : Akuntansi

e. Nomor HP : 0812-9068-9138

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected] Anggota (1)

a. Nama Lengkap : -

b. NIDN : -

c. Perguruan Tinggi : - Anggota (2)

a. Nama Lengkap : -

b. NIDN : -

c. Perguruan Tinggi : - Institusi Mitra (Jika ada)

Nama Instutusi Mitra : Ciledug Female Community (CFC)

Alamat : Kompleks Patal, Larangan Utara, Tangerang

Penanggung Jawab : Silva Citra Dewi

Tahun Pelaksanaan : 2020

Biaya Tahun Berjalan : -

Biaya Keseluruhan : Mandiri

Mengetahui,

Kota Tangerang Selatan, 31 Desember 2020

Dekan Fakultas Humaniora dan Bisnis Ketua,

(Dr. Hendy Tannady, MT., MM., MBA.) (Agustine Dwianika, S.E., M.Ak., CIBA.)

NIP 08.0719.018 NIK: 08.0218.005

Menyetujui, Kepala Lembaga P2M

Dr. Edi Purwanto, S.E., M.M NIK : 08.0720.014

(3)

iii

RINGKASAN

Baru-baru ini Pemerintah mengurangi tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5% dengan tujuan membantu bisnis UMKM terus berkembang, menjaga aliran keuangannya (cash flow) sehingga dapat digunakan untuk tambahan modal usaha. Dengan begitu, membayar pajak tidak lagi dianggap sebagai beban dan momok. Namun, tidak semua UMKM bisa menikmatinya. Aturan penurunan tarif tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu sebagai pengganti atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, yang diberlakukan secara efektif per 1 Juli 2018.

PP 23 Tahun 2018 pada dasarnya mengatur pengenaan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) bagi wajib pajak yang memiliki peredaran bruto (omzet) sampai dengan 4,8 Miliar Rupiah dalam satu tahun pajak. PP tersebut mencabut PP Nomor 46 Tahun 2013 yang telah berlaku selama lima tahun sejak pemberlakuannya 1 Juli 2013. Pemberlakuan aturan baru ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat berperan serta dalam kegiatan ekonomi dengan memberikan kemudahan dan kesederhanaan kepada pelaku UMKM dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dengan penerapan tarif baru ini maka beban pajak yang ditanggung oleh pelaku UMKM menjadi lebih kecil, sehingga pelaku UMKM memiliki kemampuan ekonomi yang lebih besar untuk mengembangkan usaha dan melakukan investasi.

Selain itu, kebijakan ini diharapkan mampu memberikan waktu bagi pelaku UMKM untuk mempersiapkan diri sebelum WP tersebut melaksanakan hak dan kewajiban pajak secara umum sesuai dengan ketentuan UU Pajak Penghasilan. Kebijakan ini juga memberikan keadilan kepada pelaku UMKM yang telah mampu melakukan pembukuan, sehingga wajib pajak dapat memilih untuk dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif umum Undang-undang Pajak Penghasilan.

Karenanya, Ciledug Female Community (CFC) merupakan salah satu komunitas womenpreneur skala UMKM yang ada di Tangerang saat ini, merupakan salah satu target yang tepat untuk mendapatkan sosialisasi terkait perpajakan sehari-hari. Dimulai dari pengenalan pajak, perhitungan aspek-aspek pajak sederhana untuk UMKM dan seterusnya.

Diharapkan dengan diadakannya seminar ini, maka pemahaman para womenpreneur ini terkait perpajakan meningkat. Sehingga pada akhirnya, mereka dengan kesadaran melaksanakan kewajiban pajaknya dengan baik.

(4)

iv

PRAKATA

Pertumbuhan pasar global telah menggeser paradigma bisnis nasional, dimana UKM memegang peranan penting dalam memakmurkan ekonomi negara, baik melalui penciptaan lapangan kerja, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan inovasi baru. Mengingat saat ini jumlah UKM di Indonesia sudah mencapai 57 jutaan dan sebagaian besar merupakan pelaku usaha mikro. Hal ini menunjukan besarnya potensi UKM sebagai salah satu penggerak ekonomi Indonesia dalam rangka memakmurkan negeri.

Karenanya pengetahuan pajak bagi UKM menjadi hal yang sangat krusial untuk mendapatkan perhatian khusus, baik oleh pemerintah maupun penggiat pajak yang lain.

Mitra dalam hal ini merasakan kurangnya sosialisasi perpajakan sampai dengan teknis perhitungan serta pelaporan bagi UKM pada khususnya. Tax Center Universitas Pembangunan Jaya bekerjasama dengan komite womanpreneur CFC Tangerang ini memfasilitasi para anggota komunitas untuk mengikuti seminar tanpa berbayar dalam rangka peningkatan pemahaman pajak sehari-hari dan terfokus pada sektor UMKM. Pada akhirnya pemahaman UMKM akan pajak yang baik, akan menghindarkan kesalahan perhitungan dan pelaporan pajak UMKM, bahkan para pelakunya dapat memanfaatkan fasilitas relaksasi pajak di masa pandemi Covid-19.

Melalui prakata ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas hibah internal penelitian pemula yang telah diberikan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) . Merupakan suatu kehormatan bagi saya mendapatkan hibah ini. Masukan dari Ibu Leenawaty Limantara, Ph.D. selaku rektor UPJ; Bapak Agustinus Agus Setiawan, ST., MT., selaku wakil rektor I dan Bapak Eddy Yusuf, Ph.D selaku wakil rektor II UPJ, yang memberikan masukan penting bagi pengembangan proposal penelitian ini. Begitu pula pengesahan yang diberikan oleh dekan Fakultas Ekonomi dan Humaniora UPJ, Dr. Hendy Tannady, MT., MM., MBA. Tidak sampai di situ, kerjasama dan perhatian dari LP2M UPJ di bawah koordinasi Bapak Dr. Edi Purwanto, S.E., M.M juga berarti dalam pelaksanaan penelitian ini. Terima kasih banyak, sekali lagi, atas dukungan yang telah diberikan. Tidak lupa saya hanturkan terima kasih kepada teman-teman yang saya ajak tentang progres penelitian ini, baik secara formal ataupun informal kepada rekan-rekan dosen Program Studi Akuntansi UPJ yang terus menyemangati dan menginspirasi, serta para mahasiswa yang tergabung dalam Relawan Pajak UPJ, telah membantu distribusi kuisoner.

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 11

BAB 2 TARGET DAN LUARAN ... 44

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ... 66

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ... 88

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ... 1010

BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ... 1212

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 1313

DAFTAR PUSTAKA ... 1414

LAMPIRAN ... 15

Lampiran 1. Dokumentasi ... 15

Lampiran 2. Surat Undangan ... 17 Lampiran 3. Surat Sertifikat ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3. Surat Tugas ... Error! Bookmark not defined.

(6)

vi DAFTAR TABEL

(7)

vii DAFTAR GAMBAR

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Baru-baru ini Pemerintah mengurangi tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5%

dengan tujuan membantu bisnis UMKM terus berkembang, menjaga aliran keuangannya (cash flow) sehingga dapat digunakan untuk tambahan modal usaha.

Dengan begitu, membayar pajak tidak lagi dianggap sebagai beban dan momok.

Namun, tidak semua UMKM bisa menikmatinya. Tarif pajak setengah persen hanya berlaku untuk:

1. UMKM yang memiliki peredaran bruto (omzet) tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak. Antara lain usaha dagang, industri jasa seperti toko/kios/los kelontong, pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung atau rumah makan, salon, dan usaha lainnya

2. Berlaku untuk UMKM konvensional atau offline maupun yang berjualan di toko online (marketplace dan media sosial)

Penggunaan tarif istimewa ini pun ada batas waktunya, sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2018, antara lain:

1. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi selama 7 tahun

2. Wajib Pajak Badan berbentuk Koperasi, Persekutuan Komanditer atau Firma selama 4 tahun

3. Wajib Pajak Badan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) selama 3 tahun.

Saat batas waktu tersebut ditutup, UMKM yang dijalankan Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Badan tidak bisa lagi menikmati tarif rendah ini. Mereka harus menyelenggarakan pembukuan atau

(9)

2

menyusun laporan keuangan dengan rapi, serta membayar pajak penghasilan berdasarkan tarif umum sesuai Undang-undang Pajak Penghasilan.

Penyampaian informasi terkini dianggap sesuai dengan tujuan sosialisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah, bersinergi dengan Tax Center Universitas Pembangunan Jaya. Dengan semakin up date nya UMKM, maka kesalahan perhitungan pajak dapat diminimalisir. Serta kesempatan untuk pemanfaatan fasilitas dan relaksasi pajak pun dapat dilakukan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menekankan pentingnya pajak bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan daring atau online agar semakin kompetitif pada era pasar bebas.

Pemerintah menyadari ada beberapa alasan mengapa pembayar pajak UMKM belum maksimal berkontribusi dalam penerimaan pajak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan ini yaitu adanya usaha yang sesuai dengan karakteristik tersebut mengalami kendala utama dalam bidang administrasi sebab secara umum perkembangan UMKM dimulai dari usaha perorangan yang jika berkembang, berbentuk badan dengan skala kecil menengah.

Beban administrasi yang kompleks akan meningkatkan biaya kepatuhan pajak yang dapat menurunkan daya saing UMKM. Hal tersebut berdampak terhadap tingkat kepatuhan pajak yang rendah.

Tarif pajak yang tidak kompetitif bagi pembayar pajak UMKM untuk berkompetisi dengan non-UMKM. Hal ini menjadi problematika tersendiri, karena seringkali UMKM merasa di anak tirikan atau dinomorduakan dalam mendapatkan fasilitas-fasilitas dalam upaya mendorong kelancara usaha mereka.

Berikutnya adalah etika dan pengaruh lingkungan terhadap tingkat kepatuhan pembayar pajak UMKM yang dapat disebabkan karena ketidak jujuran wajib pajak (WP) UMKM atau pengaruh keluarga dan lingkungan. Kemungkinan untuk terdeteksi aparat pajak maka dengan adanya kemungkinan diperiksa atau terdeteksi atas kewajiban pajak yang ada, berdampak terhadap tingkat kepatuhan pembayar pajak.

(10)

3

Saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM mendukung pelaku UMKM untuk melek teknologi dan memanfaatkan fasilitas daring yang saat ini sedang berkembang. UMKM mulai beralih dari memasarkan produk secara konvensional kepada online baik melalui marketplace yang tersedia maupun melalui media sosial baik Facebook, Instagram, maupun Whatsapp bahkan e- commerce yang semakin mudah digunakan dan menjanjikan keuntungan.

(11)

4 BAB 2

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Menganalisa dari fakta yang terjadi dilapangan akan perlunya peningkatan pemahaman pajak bagi pelaku UMKM, terutama yang tergabung dalam komunitas womenpreneur ini, maka pelaksana menargetkan adanya pemahaman pajak yang meningkat.

Sedangkan luaran dari kegiatan ini adalah berupa modul panduan pajak dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan oleh para peserta. Modul tersebut memuat informasi cukup lengkap tentang pentingnya pajak, jenis –jenis pajak dan juga cara mudah membayar dan lapor pajak.

Seperti kita tahu bahwa kesadaran membayar pajak ini tidak hanya memunculkan sikap patuh, taat dan disiplin semata tetapi diikuti sikap kritis juga.

Semakin maju masyarakat dan pemerintahannya, maka semakin tinggi kesadaran membayar pajaknya namun tidak hanya berhenti sampai di situ justru mereka semakin kritis dalam menyikapi masalah perpajakan, terutama terhadap materi kebijakan di bidang perpajakannya, misalnya penerapan tarifnya, mekanisme pengenaan pajaknya, regulasinya, benturan praktek di lapangan dan perluasan subjek dan objeknya.

Masyarakat di negara maju memang telah merasakan manfaat pajak yang mereka bayar. Bidang kesehatan, pendidikan, sosial maupun sarana dan prasarana transportasi yang cukup maju maupun biaya operasional aparat negara berasal dari pajak mereka. Pelayanan medis gratis, sekolah murah, jaminan sosial maupun alat- alat transportasi modern menjadi bukti pemerintah mengelola dana pajak dengan baik.

Dengan digalakannya kesadaran akan pajak ini diharapkan Indonesia akan menuju kesejahteraan yang selama ini diharapkan. Slogan “LUNASI PAJAKNYA AWASI PENGGUNAANNYA” tidak hanya suara dan gaungnya semata yang nyaring namun bisa benar-benar terwujudkan bahwa pajak menjadi pendapatan

(12)

5

utama negara yang diperuntukkan dan dikelola dengan transparan dan akuntabel bagi kepentingan masyarakatnya sendiri. Demikian pula pada sektor UMKM.

2.2 Luaran

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa modul Perpajakan Dalam Kehidupan Sehari-hari yang dapat digunakan bagi para pelaku UMKM. Modul ini diharapkan dapat menjembatani ketimpangan informasi perpajakan yang ada pada masyarakat pada umumnya, dan pelaku UMKM Ciledug Female Community secara khusus.

Dengan mengetahui perpajakan secara lebih luas, maka pelaku UMKM dapat taat. Dengan taat melakukan pembayaran pajak maka setiap masyarakat dapat memperoleh manfaat seperti berikut ini: Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti:

jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit. Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya. Sehingga kebermanfaatan modul ini dianggap memiliki implikasi yang luas.

(13)

6 BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana pengabdian masyarakat adalah secara langsung menggunakan Zoom Meeting, yang akan dilaksanakan pada Jumat, 09 Oktober 2020 setelah jam kerja. Dalam paparan tersebut, pelaksana menginformasikan berbagai macam jenis pajak dalam kehidupan sehari-hari serta kebermaknaan pajak bagi pembangunan secara luas.

Dalam pelaksanaan tersebut, kami juga memberikan modul yang bermanfaat sebagai sumber referensi untuk pelaku UMKM dalam memahami pajak lebih mendalam.

Untuk mengetahui manfaat dari kegiatan tersebut, maka pelaksana melakukan wawancara kepada komite Ciledug Female Community, dan juga kepada beberapa peserta. Hal tersebut dilakukan agar pelaksana program pengabdian masyarakat ini dapat mengetahui seberapa besar minat dan juga peningkatan pengetahuan pajak peserta. Diharapkan program ini bermanfaat bagi seluruh anggota komunitas womanpreneur, dan bahkan dapat dilanjutkan pada materi-materi yang lebih praktis di kemudian hari.

Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisa, untuk dapat ditarik kesimpulan. Melakukan interview dengan metode pre-test dan post-test untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pajak peserta dan komite. Membandingkannya dari sebelum dan setelah mengikuti pelatihan pajak dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan.

Dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini, membutuhkan alokasi waktu sebanyak jam. Adapun waktu yang diperlukan disajikan dalam detail berikut:

Tabel 1. Alokasi Waktu Pengabdian Masyarakat

No Kegiatan Alokasi Waktu

1 Tahapan penjajakan mitra 5 jam

2 Tahapan diskusi kebutuhan mitra 5 jam

3 Tahapan persiapan materi 7 jam

(14)

7

No Kegiatan Alokasi Waktu

4 Tahapan pelaksanaan seminar 5 jam

5 Tahapan interview pre test 2 jam

6 Tahapan interview post test 3 jam

7 Analisa jawaban nara sumber 5 jam

8 Pembuatan Modul 8 jam

9 Pembuatan laporan dan administrasi lain 10 jam

Total Alokasi Waktu 50 jam

Sumber: Data yang diolah (2020)

(15)

8 BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Tax Center Universitas Pembangunana Jaya yang bersinergi dengan Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya, telah secara rutin melaksakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan antara lain :

1. Program Bimbingan Belajar Akuntansi dan Keuangan bagi siswa-siswi SMA Budi Mulya, Pondok Aren, Tangerang Selatan tahun 2013-2014.

2. Program Bimbingan Belajar Akuntansi dan Keuangan bagi siswa-Siswi SMA Negeri 108 Jakarta tahun 2014-2015.

3. Program Bimbingan Belajar Akuntansi dan Keuangan bagi siswa-Siswi SMK Binusa Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten tahun 2015-2016.

4. Program Bimbingan Belajar Akuntansi dan Keuangan bagi siswa-Siswi SMK Negeri 2 Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten tahun 2016-2018.

5. Pelatihan pengelolaan keuangan keluarga bagi ibu rumah tangga pada kelompok PKK Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 2018.

6. Pelatihan pembuatan laporan laba rugi bagi usaha kecil pada Ibu-Ibu Paguyuban Citra Kencana, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, 2018.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Program Pengabdian Masyarakat tersebut, maka mengikuti kebutuhan mitra sesuai dengan kepakaran. Jenis kepakaran yang diperlukan sebagai solusi bagi mitra adalah :

1. Kompetensi yang dimiliki oleh Dosen yang berkaitan langsung dengan bidang keahliannya.

2. Pengalaman belajar mahasiswa Prodi Akuntansi dalam proses belajar akuntansi yang telah dijalani.

(16)

9

3. Pengalaman Tax Center UPJ dalam memberikan pelatihan pajak bagi Forum Dosen Akuntansi Sekolah Menengah Atas di Tangerang.

4. Pengalaman Tax Center UPJ memberikan sosialisai pajak dalam seminar online dalam taraf nasional.

(17)

10 BAB 5

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Hasil

Kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan agenda yang di buat yaitu pada:

Hari, tanggal : Jum’at, 09 Oktober 2020

Tempat : Via Zoom (waktu 19.30-22.00 WIB)

Penyelenggaran : Tax Centre UPJ dan Ciledug Female Community Sumber dana : Tax Centre UPJ/Mandiri

Kegiatan ini disinyalir dapat meningkatkan pemahaman peserta dengan cukup baik atas pengetahuan pajak secara umum. Adapun ringkasan peningkatan tersebut disajikan dalam informasi berikut:

Tabel 2. Daftar Peningkatan Pengetahuan Pajak Peserta

No Keterangan Pre Test Post Test

1 Pemahaman Pajak

Pertambahan Nilai

49% 100%

2 Pemahaman Pajak Daerah 59% 100%

3 Pemahaman Pajak Air Tanah 5% 88%

4 Pemahaman Pajak Penghasilan 27% 96%

Sumber: Data yang diolah (2020

Kegiatan ini terpaksa dilaksanakan secara luring karena masih dalam masa pembatasan skala besar, terkait pandemi dengan 51 peserta. Penggunaan aplikasi ini dimaksudkan agar tetap menjadi social distancing selama Pandemi Covid-19 dan mengedepankan protokol kesehatan. Peserta antusias dengan pertanyaan seputar perpajakan sehari-hari dan juga menyinggung masalah pajak UMKM serta relaksasi pajak selama pandemi Covid-19.

(18)

11

Karena peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, kedepan diharapkan dapat melakukan kegiatan serupa yang lebih sarat akan aspek keuangan dan perpajakan khususnya bagi industri UMKM sekarang ini.

Manfaat kegiatan ini adalah para pelaku UMKM tidak lagi khawatir terhadap besarnya tarif pajak dan sanksi denda maupun bunga jika terdapat ketidaktepatan perhitungan dan pelaporan pajak di kemudian hari.

5.2 Luaran Yang Dicapai

Luaran kegiatan ini adalah berupa modul Pajak Dalam Kehidupan Sehari- hari. Dimana modul ini digunakan sebagai acuan dalam proses pelaksanaan pengabdian masyarakat. Dan kemudian dapat pula digunakan sebagai acuan atas permasalahan awal terkait perpajakan yang mungkin saja dialami oleh para pelaku UMKM.

Dalam proses evaluasi menggunakan metode wawancara tersebut, kemudian diketahuilah bahwa terdapat informasi perpajakan lain yang diperlukan oleh para peserta. Sehingga untuk kemudian luaran yang berupa modul dilakukan update atau pengkinian informasi yang dirasa dapat melengkapi. Informasi perpajakan yang dimaksud adalah terkait adanya relaksasi pajak di masa pandemi Covid-19.

(19)

12 BAB 6

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pengabdian masyarakat yang dilakukan pada komunitas womenpreneur ini sangat penting untuk dilakukan. Terbukti bahwa dari hasil wawancara yang dilakukan pada oleh pelaksana pengabdian masyarakat kepada komite mitra dan juga beberapa peserta, menemukan informasi bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan pajak para pelaku UMKM pada komunitas ini.

Bahkan kemudian terdapat permintaan untuk melanjutkan sesi seminar dengan topik terkait dengan relaksasi kebijakan pajak di masa pandemi Covid-19.

Topik bahasan yang diinginkan atau diminati oleh peserta adalah fasilitas pengurangan pajak bagi industri manufaktur skala kecil atau UMKM secara umum.

Oleh karenanya, pelaksana pengabdian masyarakat kemudian melakukan diskusi lebih lanjut akan kebutuhan seminar tersebut. Adapun direncanakan seminar lanjutan akan mengikuti jadwal nara sumber dan juga kebutuhan peserta.

Dengan perkiraan dilakukan di awal tahun 2021, bersamaan dengan masa-masa pelaporan pajak.

(20)

13 BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisa memperlihatkan bahwa kegiatan ini berdampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan wajib pajak UMKM yang tergabung dalam womanpreneur Ciledug Female Community (CFC). Jika melihat data pada Tabel 2 diatas, mengindikasikan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat dengan bukti adanya peningkatan pemahaman peserta terkait pajak pertambahan nilai, pajak daerah, pajak air tahan, dan pajak penghasilan secara umum. Peserta yang dari awal bahkan tidak mengetahui jenis pajak tersebut, pada akhirnya tahu dan bahkan dapat menghitung pajak terhutang dalam kasus sederhana. Peningkatan pengetahuan yang terjadi dapat dikatakan signifikan. Hal ini tentu menggembirakan pelaksana, dan kemudian dapat melanjutkan kegiatan sesuai road map kebutuhan peserta.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga masih memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya yaitu adanya keterbatasan waktu, kurangnya contoh kasus dan juga belum adanya pembahasan cara lapor pajak secara online menggunakan aplikasi onlinepajak.com. Oleh karenanya, saran perbaikan kegiatan selanjutnya adalah dengan diadakannya kegiatan serupa, dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga peserta dapat lebih leluasa melakukan diskusi.

Kemudian, materi yang disampaikan diharapakan akan lebih beragam, sesuai dengan kebutuhan dari peserta mitra. Dilengkapi dengan studi-studi dan bedah kasus perpajakan UMKM, bahkan sampai dengan pelaporan keuangan.

Dilanjutkan dengan cara pengiriman laporan tersebut pada aplikasi onlinepajak.com yang dibuat oleh pemerintah.

(21)

14 DAFTAR PUSTAKA

[1] D. J. P. Indonesia, “www.pajak.go.id,” Direktorat Jendral Pajak Indonesia, 25 March 2017. [Online]. Available: www. pajak.go.id. [Accessed 10 February 2019].

[2] Gibson, J.L. Ivanicevich, J.M and Donnelly. J, Organisasi and Manajemen Perilaku Struktur Proses, Jakarta: Erlangga, 1989..

[3] Hamalik, O. Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya, 1993.

[4] Mardiasmo, Perpajakan, Yogyakarta: Andi, 2009.

[5] D.J. P Indonesia, “Wajib Pajak Patuh,” Direktorat Jendral Pajak, 15 June 2018. [Online]. Available: https://djponline.pajak.go.id. [Accessed 31 May 2019].

(22)

15 LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

(23)

16

(24)

17 Lampiran 2. Surat Undangan

(25)

18 Lampiran 3. Sertifikat

(26)

19 Lampiran 4. Surat Tugas Nara Sumber

Referensi

Dokumen terkait

Effects of transcutaneous electrical nerve stimulation on pain in patients with spinal cord injury: a randomized controlled trial.. Myofascial pain --an