TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI 2025
MODUL IV
ANALISIS RUTE JARINGAN
Disusun Oleh:
1. Raditya Dafa Fabieu Arifin 23032010023 2. Sausan Nafisa Sheyda 23032010028
KELOMPOK 25 / SESI SENIN 2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK & SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2025
Sesi Senin 2/Kelompok 25 Tugas Pendahuluan 4(1) 1-3
1 II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Distribusi
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor. Dalam ekonomi konvensional distribusi diartikan sebagai berikut, yaitu pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga kepasar dan akhirnya dibeli konsumen. Dalam artian distribusi merupakan suatu proses penyaluran barang- barang hasil dari produksi kepada konsumen. Distribusi adalah suatu saluran atau sistem yang menyalurkan barang-barang hasil produksi kepada konsumen. Suatu komoditi dikatakan sebagai produk apabila ia berada ditempat pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan seperti jenis, harga, tempat dan saat dibutuhkan (Nasution dkk., 2022).
Distribusi atau penyaluran mencakup semua elemen yang terlibat dalam proses pengiriman barang ke agen. Sejatinya, distribusi adalah anggota lain dari penanganan material, yang melibatkan pemindahan material di setiap waktu dan lokasi (Azzahra dkk., 2024).
Distribusi diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan. Dalam distribusi terdapat dua kategori, yaitu:
1. Pemindahan bahan dan hasil produksi dengan menggunakan sarana distribusi.
2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Distribusi adalah pemindahan hasil produksi dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan alat distribusi. Distribusi adalah istilah yang digunakan dalam pemasaran untuk menjelaskan bagaimana suatu produk atau jasa dibuat secara fisik tersedia bagi konsumen. Distribusi meliputi kegiatan pergudangan, transportasi, persediaan dan penanganan pesanan.
Distribusi merupakan elemen keempat dari
pemasaran tradisional yang mengacu pada cara suatu produk atau layanan dirancang sedemikian rupa sehingga bisa didapatkan oleh pelanggan. Kegiatan dalam distribusi meliputi pengawasan pencatatan, proses pemesanan dan transportasi (Kushariyadi &
Sugito, 2022). Distribusi meliputi kegiatan pengawasan, pemesanan, transportasi, dan pencatatan pada proses ini biasanya pihak konsumen melakukan pemesanan ke pihak depot, setelah itu maka akan di lakukan pengiriman barang dari depot ke konsumen.
Jaringan distribusi biasanya digunakan untuk mencapai tujuan dari supply chain, mulai dari biaya rendah sampai pada biaya yang tinggi terhadap permintaan konsumen. Distribusi juga melibatkan semua aspek dalam pengiriman barang kepada konsumen (Kushariyadi dkk., 2023).
2.2 Analisis Rute Jaringan
Penentuan rute pengiriman merupakan salah satu keputusan penting dalam manajemen distribusi, yaitu menentukan rute pengiriman dari suatu titik ke titik lainnya.
Keputusan ini sangat penting bagi perusahaan yang mengirim barang ke lokasi berbeda di dalam kota melalui satu jalur. Keputusan mengenai jadwal dan rute pengiriman untuk setiap jenis kendaraan akan berdampak signifikan terhadap biaya pengiriman. Bagi suatu perusahaan optimalisasi rute terpendek sangat dibutuhkan dalam proses pendistribusian barang karena dengan adanya optimalisasi penentuan rute terpendek dapat
membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan jarak tempuh menuju lokasi yang menjadi tujuan sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Permasalahan rute terpendek merupakan sebuah permasalahan dalam menemukan lintasan antara dua buah simpul pada graf berbobot yang memiliki gabungan nilai dari jumlah bobot pada sisi graf yang dilewati dengan jumlah yang paling minimum. Metode yang digunakan untuk menentukan rute distribusi produk ke wilayah pemasaran dengan cara menentukan rute distribusi yang harus dilalui dan jumlah kendaraan berdasarkan kapasitas dari kendaraan tersebut agar diperoleh rute terpendek dan biaya transportasi yang minimal (Hajia, 2023). Jaringan jalan utama dimodelkan dalam graf, tempat-tempat penting direpresentasikan dengan simpul, dan
Sesi Senin 2/Kelompok 25 Tugas Pendahuluan 4(1) 1-3
2 jalan utama di antara keduanya direpresentasikan dalam edge. Pengukuran rute terpendek atas lokasi yang memberi pengaruh dan wilayah pengamatan dilakukan sebagai representasi jarak. Faktor lintasan jalan suatu wilayah dapat memberi informasi berharga mengenai efisiensi dan kompleksitas jaringan jalan yang dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan kebijakan dan praktik terkait jaringan jalan. Analisis jaringan jalan yang dipilih adalah analisis konektivitas jalan, kepadatan jalan, dan rute terpendek (Yakin dkk., 2024).
2.3 Kegunaan Analisis Rute Jaringan Masalah perutean kendaraan lintas kendaraan, yang mempertimbangkan pemisahan pengiriman dan pesanan pengiriman dengan jendela waktu di lokasi pemasok dan pengecer, sekaligus mengoptimalkan tujuan yang berlawanan yaitu efisiensi biaya dan akuntabilitas.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan total biaya operasi dan jumlah maksimum awal dan akhir. Perutean dan waktu kendaraan untuk distribusi sumber daya ke titik-titik terdekat, telah dipertimbangkan.
Analisis perutean kendaraan, bertujuan mengurangi konsumsi energi dan waktu tempuh, perusahaan menentukan rute optimal untuk armada kendaraan sehingga waktu tempuh antar titik (pelanggan) ke waktu di mana titik tersebut melakukan perjalanan awal tergantung. Model yang diusulkan mempertimbangkan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar, biaya armada gabungan, biaya rute, dan persediaan. Analisis rute kendaraan biasanya dibutuhkan di daerah perkotaan, di mana beberapa operator beroperasi dan beberapa pelanggan mereka meminta layanan untuk lebih dari satu perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional secara keseluruhan dalam kerangka kerja sama antara perusahaan layanan pelanggan (Taghipour, 2023).
2.4 Teori Graf
Suatu graf (tak berarah) G adalah pasangan himpunan (V, E) dengan V adalah himpunan tak kosong berhingga dari elemen yang disebut titik (verteces) dan E adalah himpunan berhingga (boleh kosong) dari pasangan titik dalam VXV yang disebut sisi (edges). V disebut himpunan titik dan E disebut himpunan sisi dari graf G. Setiap sisi di V menghubungkan dua titik dari V. Istilah
lain dari titik adalah simpul (nodes) dan istilah lain dari sisi adalah garis (lines) (Marsudi, 2016). Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak terapan di berbagai bidang sampai saat ini. Kata graf digunakan pada matematika diskrit untuk objek matematika yang terdiri dari himpunan objek-objek dan bagaimana objek-objek tersebut saling berhubungan. Konsep graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.
Representasi visual dari graf adalah menyatakan objek dengan titik/node. dan hubungan antar objek tersebut dinyatakan dengan garis/sisi/edge. Struktur graf ini mempunyai terapan yang luas. Sebagai contoh, graf dapat digunakan untuk jaringan transportasi dengan garis merepresentasikan rute-rute penerbangan yang menghubungkan antar bandara, jalur kereta api yang menghubungkan antar stasiun, jaringan jalan yang menghubungkan antar kota jaringan listrik, jaringan komputer, jaringan komunikasi, jaringan pipa air, dan lain-lain.
2.5 Metode Penyelesaian Analisis Rute Jaringan
Terdapat beberapa metode penyelesaian analisis rute yang dapat digunakan untuk menuntaskan permasalahan rute jaringan. Minimum Spanning Tree (MST) merupakan salah satu masalah klasik yang muncul sebagai salah satu bentuk terapan dari teori graf. MST umumnya digunakan dalam desain network/jaringan.
Masalah dasarnya adalah jika diberikan suatu graf G (V,E) dengan bobot setiap garis eij
adalah cij, cij ≥ 0, maka yang diinginkan adalah mengkonstruksikan atau mendapatkan suatu jaringan yang mempunyai bobot terkecil, dan ini disebut dengan Minimum Spanning Tree (MST).
Permasalahan umum dari minimum spanning tree adalah menentukan garis-garis (edge) dari suatu graf yang akan dipilih yang menghubungkan semua titik yang ada pada graf tersebut dengan syarat tidak terbentuk sirkuit dan total bobot dari garis tersebut adalah minimum. Untuk mendapatkan solusi yang diharapkan, akan dipilih garis menurut kriteria optimisasi yang menghasilkan jarak minimum. Minimum Spanning Tree (MST) dari graf adalah spanning tree dengan jumlah
Sesi Senin 2/Kelompok 25 Tugas Pendahuluan 4(1) 1-3
3 bobot yang minimum (Wamiliana, 2022).
Masalah pohon rentang minimum serupa dengan masalah rute terpendek (shortest route), kecuali bahwa tujuannya adalah untuk menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi.
Model aliran maksimum (Maximal Flow) adalah sebuah model yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai maksimum seluruh arus di dalam sebuah sistem jaringan. Jaringan listrik, pipa saluran dan jalur lalu lintas dalam sebuah sistem jaringan yang tertutup adalah merupakan contohnya. Kapasitas pada setiap jaringan
hubungan akan membatasi jumlah arus atau aliran yang melewatinya.
Model rute terpendek (Shortest Route) menemukan jalan terpendek dari total panjang jalan antara dua node grafik diarahkan dengan panjang berkaitan dengan tepi masing-masing. Model Rute Terpendek adalah salah satu model jaringan yang dapat digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari berbagai alternatif rute yang tersedia sehingga akan mengurangi biaya transportasi. Dalam model ini tidak semua alternatif pilihan jalur harus diambil karena jalur yang dipilih adalah jalur yang paling pendek (Rahman & Rahman, 2021).
DAFTAR ISI
Azzahra, N. S., Aulia, N. N., Binarsih, A., &
Paduloh, P. (2024). Analisis Optimasi Jalur Distribusi Menggunakan Pendekatan Tsp (Traveling Salesman Problem) Untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Distribusi Pada Toko Uthe Grosir. HUMANITIS: Jurnal Homaniora, Sosial dan Bisnis, 2(6), 542-553.
Hajia, M. C. (2023). Analisis Rute Terbaik Menggunakan Shortest Route Problem Untuk Meminimalkan Waktu Tempuh Transportasi (Studi Kasus: Pasar Wameo–Lippo Plaza Kota Baubau). Jurnal Gradasi Teknik Sipil, 7(2), 129-134.
Kushariyadi & Sugito, B. (2022). Optimasi Distribusi Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Bio Solar di Wilayah Jawa Tengah. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(5), 1359-1367.
Kushariyadi, Sono, Adi, T. W., Aristantia, S.
E., & Taufiqurrahman, M. A. (2023).
Analisis Rute Distribusi BBM di Pertashop Menggunakan Metode Saving Matrik. Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi, 5(4), 51- 56.
Marsudi. (2016). Teori Graf. Malang:
Universitas Brawijaya Press.
Nasution, M. I., Fachrezi, H. A., Darma, S., Rahman, D., & Suhairi, S. (2022).
Distribusi Pasar Luar Negeri.
Ekonomi Bisnis Manajemen dan Akuntansi (EBMA), 3(2), 999-1005.
Rahman, L. F., & Rahman, L. N. (2021).
Optimalisasi Biaya Dan Jarak Distribusi Pada Depot Air JAVAQUA Menggunakan Metode Transportasi Dan Metode Network.
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(4), 501-511.
Taghipour, M. (2023). A review of the sustainability indicators’ application in vehicle routing problem. Building Engineering, 1(1), 221-213.
Wamiliana. (2022). Minimum Spanning Tree dan Desain Jaringan.
Bandarlampung: Pusaka Media.
Yakin, A., Rustiadi, E., & Pribadi, D. O.
(2024). Analisis Spasial Desa Membangun Berbasis Jaringan Jalan dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Brebes. Desa-Kota:
Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman, 6(1), 42-59.
LAMPIRAN PERHITUNGAN MANUAL MODUL IV
ANALISIS RUTE JARINGAN
• Soal Studi Kasus
Truk pengangkut milik PT OI Sejahtera bertugas untuk mengirimkan beras merek Mawar dari kota Bandung (1) ke kota Semarang (8). Rute perjalanan truk tersebut adalah sebagai berikut:
Rute graf perjalanan di atas adalah jumlah perjalanan maksimal yang dapat ditempuh truk antara dua kota dalam satu minggu. Tentukan total perjalanan maksimum dari kota Bandung (1) ke Semarang (8) yang dapat ditempuh dalam kurun waktu satu minggu menggunakan penyelesaian maximal flow!
Jawaban:
Penyelesaian dengan metode Maximal Flow
• Iterasi 1
Memilih jalur 1-3-7-8 dengan perjalanan 9, 7, 7 dan aliran sebanyak 7
3
2 3
4
5 9
0
3 1 8
7 3
1 4
2 5
6 10
8 9
3
2 0
6 4
5
7 2
4 1 3
5
7
2 3
2 3
4
5 9
0
3 1 8
7 3
1 4
2 5
6 10
8 9
3
2 0
6 4
5
7 2
4 1 3
5
7
2
• Iterasi 2
Memilih jalur 1-2-5-8 dengan perjalanan 10, 4, 5 dan aliran sebanyak 4
• Iterasi 3
Memilih jalur 1-2-4-6-8 dengan perjalanan 6, 6, 4, 3 dan aliran sebanyak 3
• Iterasi 4
Memilih jalur 1-2-4-5-8 dengan perjalanan 6, 6, 3, 1 dan aliran sebanyak 1 3
2 3
4
1 9 2
0
3 1 8
7 3
1 4
2 5
6 10
8 2
3
2 0
6 4
5
0 9
4 1 3
5
0
2
7 7
3
2 3
4
1 9 2
0
3 1 8
7 3
1 4
2 5
6 6
8 2
7
2 0
6 0
5
0 9
4 1 7
1
0
6
11 11
1
3 5 3
4
1 9 2
0
0 4 8
7 3
1 4
2 5
6 3
8 2
1 0
2 0
3 0
5
0 9
1 4 7
1
0
6 14
4
14 4
• Iterasi 5
Kesimpulan: Truk pengangkut beras Mawar milik PT OI Sejahtera mampu melakukan perjalanan maksimum dari kota Bandung (1) menuju kota semarang (8) sebanyak 15 kali perjalanan dalam kurun waktu 1 minggu.
3
6 2
4
1 9 2
1
0 4 8
7 3
1 4
2 5
6 2
8 2
1 1
2 0
2 0
5
0 9
1 4 7
0
0
7
15 15
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
Laboratorium Statistik & Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik & Sains
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur LAMPIRAN LITERATUR
MODUL IV
ANALISIS RUTE JARINGAN 1. (Azzahra dkk., 2024)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
2. (Hajia, 2023)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
3. (Kushariyadi & Sugito, 2022)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
4. (Kushariyadi dkk., 2024)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
5. (Marsudi, 2016)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
6. (Nasution dkk., 2022)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
7. (Rahman, 2021)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
8. (Taghipour, 2023)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
9. (Wamiliana, 2022)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25
10. (Yakin dkk., 2024)
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI MODUL IV (ANALISIS RUTE JARINGAN) SESI SENIN 2 / KELOMPOK 25