• Tidak ada hasil yang ditemukan

perkembangan pondok pesantren tarbiyah islamiyah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perkembangan pondok pesantren tarbiyah islamiyah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN TARBIYAH ISLAMIYAH KOTO TINGGI PANDAI SIKEK KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH

DATAR TAHUN 1942-2013

Ibnu Habib Alwahid 1 Liza Husnita 2

Kaksim 3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

This paper examines the process of the establishment of boarding school Tarbiyah Islamiyah High Koto Clever Sikek. Starting on 1 April 1942 there were 4 students who study in boarding school was initially studied in the surau. Limitations of this study is the beginning of the year 1942 was the establishment of boarding school Tarbiyah Islamiyah High Koto Clever Sikek.

Limitations of this study is the end of 2013 since this year boarding school Tarbiyah Islamiyah High Clever Sikek Koto looks more and more development and the number of students who go to this boarding school. The collection of data sources (heuristic) is done in two ways. Based on the process that has been done penelitin note that the establishment of Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Tuah Clever Sikek on April 1, 1942 the first leader that is H.Ibrahim, both AD Labai Bandaro leaders, leaders Ummy Rosda third, and fourth leader Sabirin Tuanku Mudo. At the time of this leadership Sabirin Tuanku Mudo Pondok Pesantren Tarbiyah Islmiyah Tuah Clever Sikek experiencing very rapid growth, so the number of santri and adequate facilities and infrastructures have started from the previous manager the Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Tuah Clever Sikek able to create awareness to the local community, and the public outside the district Clever Sikek to learn / deepen religious knowledge, so that was the end of santris Pesantren is able to compete with other pesantren in many santris prove it has become in Pondok Pesantren Kyai, Poolri members, civil servants and some became professors.

Keywords : Development of Pesantren Tarbiyah Islamiyah

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

PENDAHULUAN

Pada dasarnya masuk dan berkembangnya Islam membawa pengaruh besar terhadap semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam bidang pendidikan Islam membawa corak tersendiri yang sangat berarti dan memberikan sumbangan terhadap perkembangan sistem pendidikan pembelajaran masyarakat Indonesia dan semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. 4

Agama Islam menjadi dasar dalam pendidikan Islam yang bersifat menyeluruh dalam pandangannya terhadap agama, manusia, masyarakat, dan tata kehidupan.

Pendidikan Islam berusaha membina individu sebagaimana membina masyarakat dan menghargainya sekaligus.5

Perkembangan awal pendidikan dan pengajaran agama Islam di Sumatera Barat, dimulai dari surau-surau. Guru yang dikelilingi murid-murid yang duduk bersila memberi pelajaran antara lain membaca Al- qur’an, tata cara beribadat, Tauhid, atau keimanan, dan akhlak yang diberikan dengan cerita-cerita berisikan suri teladan.

Hal ini banyak sekolah-sekolah yang beraliran Islamiyah mengubah pola cara belajarnya. Awalnya pondok pesantren tradisional menjadi pondok pesantren modern,demikian dipengaruhi oleh perkembangan kemajuan sistem pendidikan yang ada di Sumatera Barat dari surau menjadi Pondok Pesantren. Dari pondok pesantren menggunakan sistem Halaqah (pengajaran memfokuskan kepada guru di kelilingi murid) ke sistem qalafi (pengajaran yang di lakukan didalam kelas).

Minangkabau merupakan wilayah yang terkenal kuat keterkaitannya pada adat, disamping itu, Minangkabau adalah salah satu daerah yang mengalami proses Islamisasi sangat dalam. Akan tetapi Sulit dipastikan kapan sebenarnya Islam masuk ke daerah ini. Ada yang mengatakan abad ke-8, abad ke-12 dan bahkan ada juga yang memperkirakan abad ke-7 karena menurut al-manak tiongkok, sudah didapati suatu kelompok masyarakat Arab di Sumatera

4 Ansofino,Dkk. (2006). “Dari Zaman Purba Zaman Pada Zaman Jepang”. Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat. hal: 17-30

5 Abudin, Nata. Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal.12

Barat pada tahun 674 M. Terlepas dari berbagai versi yang ada, Hamka mengatakan bahwa raja Islam pertama di Minangkabau (pagaruyung) adalah Raja Alam Arif sekitar tahun 1600 M. Oleh karena pusat kerajaan ini jauh dari daratan, diperkirakan bahwa dengan masuknya raja tersebut, berarti Islam telah menyebar di wilayah Minangkabau sekitar tahun 1600 M tersebut.

Sejak Islam masuk ke Minangkabau, telah terjadi beberapa kali pembaharuan. Pada awal abad ke-20 muncul gerakan pembaharuan Islam di Minangkabau yang dipelopori oleh kaum muda. Gerakan itu bertujuan untuk mengubah tradisi, terutama gerakan tarekat. Kaum muda melakukan perubahan melalui pendidikan, dakwah, media cetak dan perdebatan.

Mereka mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti Sumatera Thawalib yang lebih mengutamakan ilmu-ilmu untuk menggali dan memahami Islam dari sumbernya.

Diilhami oleh perkembangan tersebut, timbullah niat Syekh Sulaiman Ar- Rasuly untuk menyatukan ulama-ulama kaum tua dalam sebuah wadah. Untuk itu, Syekh Sulaiman Ar-Rasuly, memprakarsai suatu pertemuan besar di Candung Bukittinggi pada tanggal 5 Mei 1928.Pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah kaum tua, diantaranya Syekh Abbas al- Qadhi, Syekh Muhammad Djamil Djaho, Syekh Wahid ash-Shahily dan ulama kaum tua lainnya. Dalam pertemuan itu disepakati untuk mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang disingkat dengan MTI.

Pada tahun 1930, mengingat pertumbuhan dan perkembangan madrasah- madrasah Tarbiayah Islamiyah, timbullah keinginan Syekh Sulaiman Ar-Rasuly untuk menyatukan ulama-ulama kaum tua, terutama para pengelola madrasah dalam suatu wadah organisasi. Untuk itu, ia mengumpulkan kembali ulama-ulama kaum tua di Candung Bukittinggi pada tanggal 20 Mei 1930. Pada tahun 1935 diadakan rapat lengkap di Candung Bukittinggi yang menunjuk H. Siradjudin Abbas sebagai ketua Pengurus Besar PTI. Pada masa kepengurusan ini, berhasil disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan disahkan oleh konfrensi tanggal 11-16 Februari 1938 di Bukittinggi, dan disepakati

(3)

juga singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah berubah menjadi PERTI.6

Pondok pesantren ini didirikan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek (Perti) yang diketuai oleh H.

Ibrahim dan juga di bantu oleh para rekan beliau yang membantu mengkonsep sistem pesantren yaitu H. Ilyas dan H. Syafii. Pada awalnya Perti ini didirikan dengan tujuan untuk menambah minat belajar anak nagari supaya memiliki tempat penyaluran nilai- nilai agama yang lebih kuat. Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah ini berdiri pada tanggal 1 April 1942.7

Dalam aktivitas tersebut yang dilakukan para santri yang berada di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek yang terletak di Jorong Koto Tinggi. Pondok Pesantren ini merupakan pondok pesantren tertua di Kenagarian Pandai Sikek dari beberapa pondok pesantren yang ada. Pondok Pesantren ini selain memiliki pengajaran ilmu agama, pesantren ini juga mengajarkan ilmu-ilmu lainnya. Seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Matematika dan Bahasa Arab.

Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi dari awal berdiri memakai sistem pendidikan pondok pesantrenQalafi, yaitu suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dengan didampingi oleh guru didepan kelas, yang masing-masing pelajaran yang berbeda didampingi oleh guru yang berbeda yang ahli didalam bidang studi pelajarannya masing-masing. Sehingga banyak cerita- cerita yang simpang siur di tengah masyarakat. Namun inilah kelebihan dari seorang guru, yang dapat mengetahui dan mendengar mana ucapan yang salah dan memperbaikinya, dan semua murid berhak untuk bertanya kepada guru.

Pimpinan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi yang pertama dipegang oleh H.Ibrahim yang memimpin pada tahun 1942-1960. Pada masa kepemimpinannya sistem

6Alaidin Koto, Sejarah Perjuangan Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Pentas Nasional, (Jakarta: Tarbiyah Press, 2006) hal. 128- 135.

7Wawancara dengan Drs. Damsir Manaf Dt.Maharajo Nan Salareh (48 tahun) kepala sekolah tanggal 2 januari 2014 di Pondok Pesantren

pengajarannya adalah sistem pondok. H.

Ibrahim memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan dan juga semua santri senang dengan beliau.

Setelah berakhirnya kepemimpinan H. Ibrahim, kemudian digantikan oleh AD.

Labai Bandaro (1960-1990). Pada saat kepemimpinannya AD. Labai Bandaro ada sedikit perubahan kemajuan dibandingkan masa kepemimpinan H. Ibrahim diantaranya semua pembelajaran yang diterapkan didalam pondok pesantren menambahkan semua sistem pembelajaran kepada kurikulum pondok dan kurikulum Depag (Departemen Agama).

Hal ini terbukti banyaknya pembangunan dan penambahan 2 lokal pada tahun 1988 dan pada tahun 1990 penambahan lagi 3 lokal dengan murid sebanyak 48 orang. Kemudian pemimpinnya berakhir dia di gantikan oleh Ummy Rosda yang memimpin dari tahun 1990-1999. Pada tahun 1992 mulai dilakukan pendidikan program khusus yang pada Semester I memiliki 14 orang siswa dan semester II siswa bertambah 2 orang menjadi 16 orang.

Program khusus ini dilakukan untuk menambah pendalaman tentang pendidikan agama lebih dalam lagi. Namun pada tahun 1993 program khusus dipindahkan ke Palak Tangkuh, yang sekarang berdiri sendiri dengan nama Pondok Pesantren Haji Miskin Pandai Sikek.

Adapun batas spatial dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi di Nagari Pandai sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, sedangkan batasan temporal penelitian ini adalah tahun 1942 sebagai awal penelitian ini, karena pada tahun ini baru berdirinya Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi, dan pada tahun 2013 sebagai akhir dari penelitian karena pada tahun ini jumlah santri meningkat paling banyak dari pada tahun-tahun sebelum dan juga pada tahun ini juga santri-santri dari pondok pesantren Tarbiyah Islamiyah mendapatkan prestasi yaitu di bidang akademik.

Untuk memperjelas pokok permasalahan di atas, maka perlu dirumuskan permasalah tersebut dalam

(4)

bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut Bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar pada tahun 1942 dan Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto TinggiPondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar 1942-2013.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Panadai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar.

2. Mendeskripsikan perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi pada periode 1942- 2013Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar.

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Akademis :

Untuk memperkaya Ilmu Pengetahuan penulis tentang bagaimana lembaga pendidikan islam seperti pondok pesatren dalam kajian sejarah.

b. Manfaat Praktis :

1) Meningkatkan wawasan bagi penulis sendiri dan berupa pemahaman penelitian pesantren.

2) Dapat memberikan masukan pada pemerintah dan masyarakat terhadap kajian-kajian mengenai Pesantren.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

Syefrida Yenti (2009) menulis tentang Pondok pesantren Bustanul Huda Malus Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan Tahun (1986-2008), yaitu memfokuskan penelitiannnya kepada perkembangan pendidikan pondok pesantren Busatanul huda yaitu perubahan kurikulum dari sistem halaqah keperpaduan kurikulum

pondok dengan kurikulum Departemen Agama.8

Ermawati (2009) menulis tentang Darul Ulum : Surau Baru Menjadi Pondok Pesantren Tahun (1942-2008), penulis ini memfokuskan penelitiannya pada perkembangan Surau Baru pada periode 1942-1999 di Nagari Padang Magek kabupaten Tanah Datar serta perkembangan Pondok Pesantren Darul Ulum pada periode 1999-2008.9

Gusma Yulita (2012) menulis tentang Perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Pulai Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya tahun (1988- 2011), penulis ini memfokuskan penelitiannya ini pada perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah pulai yang dibedakan atas empat kepemimpinan.

METODE PENELITIAN

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang bersifat deskriptif analitis. Sesuai dengan prosedur penelitan sejarah, maka studi ini di lakukan melalui beberapa tahap.

1. Heuristik

Menajajaki dan menyimpulkan data baik data primer maupun sekunder tentang Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi. Dalam memperoleh data primer di lakukan wawancara dengan pelaku-pelaku yang terlibat langsung dengan kegiatan pesantren seperti pendirinya, pimpinan pesantren, santri, ustadz/guru, alumni, orang tua santri, serta masyarakat sekitar.

Wawancara.

Di samping itu untuk melengkapi data tentang Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi ini di gunakan studi kepustakaan guna mendapatkan buku dan artikel yang relevan sebagai bahan rujukan.

Studi kepustakaan di lakukan di perpustakaan Universitas Negri Padang (UNP), perpustakaan Universitas Andalas (UNAND), perpustkaan wilayah Propinsi

8Syefrida Yenti,”Pondok pesantren Bustanul Huda Malus Kecamatan Sangir, KabupatenSolok Selatan (1986-2008)”Skripsi (Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat,2009).

9 Ermawati,”Darul Ulum : Surau Baru Menjadi Pondok Pesantren (1942-2008)”skripsi ; (STKIP PGRI Sumatera Barat,2009).

(5)

Sumatera Barat, perputakaan IAIN Imam Bonjol Padang, Perpustakaan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi dan perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Kritik sumber

Melakukan pengujian data yang ditemukan dengan melakukan kritik eksternal yaitu melakukan pengujian keaslian dokumen tentang catatan kegiatan pesantren. Sementara kritik internal dilakukan untuk menguji kesahihan isi informasi tentang pondok pesantren baik yang diperoleh melalui dokumen maupun dari wawancara.

3. Analisis interpretasi

Data-data Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi yang diperoleh di lapangan, baik dalam dari studi kepustakaan maupun wawancara dianalisis dan dirangkaikan berdasarkan hubungan sebab akibat, serta di kelompokkan sesuai dengan pengelompokkan yang telah ditetapkan.

4. Historiografi

Penyajian hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang mengandung pengertian dan mempunyai makna, maka diharapkan menghasilkan suatu karya sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah berupa skripsi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan di lapangan, bahwasanya Pada tahun 2013 di dalam datanya yang mendiami 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang agraris yang mana penduduk pada umumnya adalah bergerak di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Diantara kecamatan yang ada terdapat salah satu kecamatan X Koto yang secara letak geografis diapit oleh dua gunung yaitu gunung singgalang dan marapi.

Daerah ini terkenal agraris dan memiliki tanah yang subur. Secara geografis Nagari Pandai Sikek Pandai Sikek merupakan salah satu Nagari yang berada di Kecamatan X

Koto dan terletak di bawah kaki Gunung Singgalang.10

Menariknya Nagari ini sangat terkenal dengan tenunan kain songketnya dan ukiran anak nagari pandai sikeknya, dan jangan heran, jika kita berkunjung ke Nagari Pandai sikek ini setiap hari Nagari ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestic maupun Manca Negara.

Disamping itu Nagari Pandai sikek juga mempunyai lans caps yang indah apalagi jika berkunjung ke Negeri ini disamping keindahan Potensi Nagarinya dari seluruh penjuru bisa terlihat seperti keindahan Danau Singkarak dan Gunung Merapi.

Sementara mata pencaharian penduduknya 75 persen bertani dan 15 persen sebagai pengrajin songket dan ukiran,selebihnya Pegawai Negeri, tukang, buruh yang tersebar di empat jorong masing masing Jorong Baruah, Jorong Pagu-pagu, Koto Tinggi dan Jorong Tanjung dengan jumlah penduduk penduduk 5545 jiwa terdiri dari laki-laki 2687 jiwa dan perempuan 2758 jiwa

Pondok pesantren ini didirikan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek (Perti) yang diketuai oleh H.

Ibrahim dan juga di bantu oleh para rekan beliau yang membantu mengkonsep sistem pesantren yaitu H. Ilyas dan H. Syafii dan juga kemauan dari masyarakat yang sangat kuat untuk membangun pondok pesantren.

Pada awalnya Perti ini didirikan dengan tujuan untuk menambah minat belajar anak nagari supaya memiliki tempat penyaluran nilai-nilai agama yang lebih kuat. Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah ini berdiri pada tanggal 1 April 1942. Atas semangat para masyarakat Koto Tinggi juga sehingga pondok pesantren bisa di bangun. Untuk menanamkan lebih dalam lagi nilai-nilai agama bagi generasi-generasi muda yang ada di kenagarian Pandai Sikek.11

a. Kepemimpinan H. Ibrahim (1942-1960) - Zaman Pendudukan Jepang 1942-

1945

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia banyak mengalami [erubahan dari

10Daftar BPJS kabupaten Tanah Datar Kecamatan X Koto Kenagarian Pandai Sikek 2013.

11Wawancara dengan Drs. Damsir Manaf Dt.Maharajo Nan Salareh (48 tahun) kepala sekolah tanggal 2 januari 2014 di Pondok Pesantren

(6)

segala bidang, termasuk bidang pendidikan.

pengglongan pelayanan pendidikan baik menurut bangsa maupun menurut status sosial yang diterapkan pada masa pendudukan kolonial dihapuskan. Dengn demikian, terdapat integrasi terdapat macam-macam sekolah yang sejenis. Sejak zaman Jepang, bahasa Indonesia dan istilah Indonesia mulai dipergunakan disekolah dan lembaga pendidikan.

- Periode Pendidikan 1945-1950 Setelah proklamasi kemerdekanaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, terjadi perubahan dalam bidang pemerintahan begitu juga dalam bidang pendidikan, perubahan yang dialkukan cukup mendasar, yaitu masyarakat penyesuaian dasar dan tujuan pendidikan, sistem persekolahan, dan isi pendidikan sesuai dengan aspirasi bangsa dan negara merdeka untuk memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada rakyat Indonesia. 12

- Periode Pendidikan 1951-1960 Pada periode ini berada pada zaman PRRI keadaan penduduk banyak yang melarikan diri kehutan, sehingga yang tinggal dikampung kebanyakan kaum wanita dan orang tua, akibatnya sekolah saat itu sepi, tapi tidak sampai ditutup walaupun jumlahnua perlokal sedikit. Pada masa ini banyak yang mengeluhkan biaya pendidikan yang sangat susah pendidikan, karena pada masa ini Indonesia dilanda dengan pancaroba. Kurikulum dari tahun 1950-1960 itu selalu berganti setiap yahun sehingga membuat bingung para pedidik yang mengajar pada waktu itu.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek dari segi bangunannya masih belum memadai. Semua itu dapat dilihat dari para santri yang masih belajar ditempat belajar yang sederhana. Walaupun sarana dan prasarana disekolah ini masih kurang, namun tidak menyurutkan semangat untuk belajar.

b. Kepemimpinan Anduang Labai Bandaro (1960-1990)

Pada masa kepemimpinan Anduang Labai Bandaro ini perkembangan Pondok

12Wawancara dengan Nadiar (85 tahun) alumni pondok pesantren tanggal 10 Maret 2014 di Rumah Beliau di Koto Tinggi Pandai Sikek

Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek tidak berkembang lagi.

Perkembangan yang di maksud adalah dalam bidang sarana dan prasarana. Hal ini di karenakan Anduang Labai Bandaro tidak begitu cakap dalam memimpin. Beliau tidak mampu berorganisasi di masyarakat dengan baik. Beliau tidak begitu pandai mengelola sekolah ini layaknya seorang pemimpin.

Alasan beliau ditunjuk untuk memimpin sekolah ini di karenakan untuk menggantikan H. Ibrahim yang sudah tua akan mempengaruhi tatacara kehidupannya.

1. Ustadz/ustadzah

Memiliki tenaga pengajar, baik yang berasal dari dalam maupun luar Kabupaten Tanah Datar, di antaranya adalah Marah Tayap berasal dari daerah Solok, dan Mardenan dari Kabupaten Agam. Rata-rata ustadz atau Ustadzah yang mengajar disini sudah berstatus Honda (Honor Daerah.13 2. Santri

Dari data santri di pesantren ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari tahun 1960-1965 jumlah santri adalah 50 orang dengan rincian 35 orang santriwan dan 15 orang santriwati.

Kemudian pada tahun 1966 jumlah santrinya meningkat menjadi 63 orang. Dengan rincian 43 orang santriwan dan 20 orang santriwati. Kemudian pada tahun 1969 jumlah santri mulai menurun 60 orang, dengan rincian 40 santriwan dan 20 santriwati. Pada tahun

Pada masa kepemimpinan Anduang Labai Bandaro ini beliau menerapkan kurikulum tradisional dan kurikulum Depag.

Pengajaran tradisional atau kitab kuning itu juga sudah ada semenjak kepemimpinan H.

Ibrahim. Hafalan Anduang Labai Bandaro sangat bagus dalam penguasaan pengapalan kitab kuning, sehingga menurun kepada santri-santrinya.14

c. Kepemimpinan Ummy Rosda (1990- 1999)

Ummy Rosda lahir di Padang Panjang pada tanggal 13 Maret 1925. Kedua orang tua Ummy Rosda ini merupakan orang

13Wawancara dengan Yetti Gusni (52 tahun) ustadzah pondok pesanten pada tanggal 10 Maret 2014 di Pondok Pesantren

14Wawancara dengan Dra. Saodah (56 tahun) ustadzah pondok pesanten pada tanggal 10 Maret 2014 di Pondok Pesantren

(7)

yang taat beribadah. Hal itu yang slalu menjadi pangutan bagi oleh Ummy Rosda agar selalu taat dalam bribadah. Ummy Rosda menamatkan pendidikannya di Sekolah Rakyat yang didirikan oleh Belanda. Dan kemudian Ummy Rosda melanjutkan sekolahnya ke Diniyah Putri Padang Panjang. Beliau memilki seorang putra yang sekarang bertugas sebagai kepala Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah yaitunya Drs. Damsir Manaf.

Dari kepemimpinan Ummy Rosda sudah mulai banyak yang ditambah tenaga pengajar. Ada yang berasal dari alumni pondok dan juga ada yang berasal dari luar.

Di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah ini sudah terdapat beberapa orang guru PNS dan juga beberapa orang guru honorer. Jumlah guru yang didapatkan pada masa kepemimpinan Ummy Rosda ini sudah terdiri dari 15 orang. Ada yang berasal dari daerah pandai sikek dan juga ada yang bersal dari luar pandai sikek. Diantaranya yang berasal dari pandai sikek : Ummy Rosda, Drs. Damsir Manaf, Tuan Harjis, H.

Rusli dan yang selebihnya berasal dari luar daerah.

Dari tahun ke tahun jumlah santri di Pondok Pesantren tarbiyah Islamiyah terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1990 jumlah santri di pesantren ini berjumlah 75 orang dengan rincian 45 santriwan dan 30 santriwati. Tahun 1991 jumlah santri 78 orang dengan rincian 45 santriwan dan 33 santriwati. Tahun 1992 jumlah santrinya adalah 84 orang, 47 santriwan dan 37 santriwati. Pada tahun 1993 jumlah santri di pondok ini 86 orang, 48 santriwan, dan 38 santriwati.

Kurikulum yang sudah dipakai di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi pandai Sikek menggunakan kurikulum pondok dan Depag (Dparteman Agama). Yang dimaksud disini kurikulum pondok adalah kurkulum yang dibuat berdasarkan aturan pondok pesantren dan ijazahnya diterima masih melalui ijazah pondok.

Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah pada awalnya hanya memiliki 6 gedung bertambah menjadi 8 lokal setelah penambahan dua lokal. Penambahan lokal ini bisa berguna untuk meningkatkan proses pembelajaran yang bisa memajukan sekolah ini untuk lebih maju lagi kedepannya. Di

tambahnya gedung bisa mencukupi lagi untuk kesejahteraan santri supaya lebih gial lagi untuk membangun negeri ini.

d. Kepemimpinan Sabirin Tuanku Mudo/

H. Dt Lg Maharajo (1999-2013)

Selama kepemimpinan Sabirin Tuanku Mudo ini perkembangan pondok pesantren semakin menunjukan kemajuan yang pesat. Para santri bukan hanya datang dari asli daerah pandai sikek tetapi sudah banyak yang datan dari wilayah Riau, Jambi dan pesisir juga. Hal ini yang membuat pondok pesantren ini semakin maju dan berkembang. Selain itu kemajuan dibidang sarana prasarana juga suadah mulai mencukupi seperti musahala, asrama, labor, perpusatakaan dan koperasi.

Kepengurusan di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek, ini sudah terpampang jelas diatas.

Dan ini merupakan tabel dari ustadz/ustadzah Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi pandai Sikek antara lain.15

Jumlah santri di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi pada masa kepemimpinan Sabirin Taunku Mudo mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan yang mana para orang tua santri sudah banyak yang percaya akan kwalitas dari pondok pesantren ini. Apalagi sudah mempunyai bukti-bukti tertulis dan juga tidak tertulis. Seperti sudah diakuinya oleh badan akreditasi nasional.

Kurikulum yang digunakan pada masa kepemimpinan Sabirin Tuanku Mudo yaitu kurikulum Pondok dan kurikulum Depag. Mata pelajaran yang di pelajari di pondok didominasi oleh pelajaran umum.

Mata pelajaran yang ada di pesantren ini amsih didominasi oleh peljaran umu seperti : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, sejarah, IPS, IPA, dan lain-lain. Untuk pengajaran pondok masih dipertahankan ata pelajaran seperti : tauhid, hadist, nahu, sharaf, fiqih, tarbiyah, bidayah, tafsir, tarekh, imlak, mantiq, bahasa arab dan bhalaqah. Pada tingkatan madarsah tsanawiyah juga sudah diterapkan. Tenaga pengajar yang ada pada

15 Kantor Tata Usaha Podok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek pada tahun 2010

(8)

saat ini merupakan tenaga pengajar yang profesional dan sudah ahli dibidangnya masing-masing.

Berdasarkan wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek pada masa kepemimpinan Sabirin Tuanku Mudo sudah mulai mencukupi, hal ini terlihat dari bangunan-bangunan yang sudah bertambah untuk kegiatan belajar mengajar. Dan selain itu pondok pesantren ini merupakan satu-satunya pondok pesantren yang sudah setara dengan negeri pembalajarannnya di Kecamatn X Koto Kabupaten tanah Datar.

KESIMPULAN

Pondok pesantren ini didirikan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek (Perti) yang diketuai oleh H.

Ibrahim dan juga di bantu oleh para rekan beliau yang membantu mengkonsep sistem pesantren yaitu H. Ilyas dan H. Syafii. Pada awalnya Perti ini didirikan dengan tujuan untuk menambah minat belajar anak nagari supaya memiliki tempat penyaluran nilai- nilai agama yang lebih kuat. Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah ini berdiri pada tanggal 1 April 1942. Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek terbagi atas empat kepemimpinan, pertama pada masa kepemimpinan H. Ibrahim. Perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek pada masa kepemimpinan H. Ibrahim terus mengalami peningkatan.

Perkembangan yang terlihat pada jumlah santri dari tahun ke tahun dan juga dibidang sarana dan prasarana, dan juga sudah banyak melkukan perubahan- perubahan selama masa kepemimpinannya.

Kedua pada masa kepemimpinan Anduang Labai Bandaro. Pada masa kepemimpinan Anduang Labai Bandaro ustadz/ustadzah sudah ada yang berstatus guru tetap dan juga guru honorer. Pada masa kepemimpinan Anduang Labai Bandaro inilah banyak santri yang belajar disini dan juga pembangunan gedung-gedung banyak dilakukan. Hal ini karena Anduang Labai Bandaro ini merupakan pemimpin yang paling lama memimpin Pondok Pesantren Tarbiyah

Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek ini.

Dan Anduang Labai Bandaro ini orang yang bisa berorganisasi dengan masyarakat sekitar.

Perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek pada masa kepemimpinan Ummy Rosda terusa mengalami kemajuan. Hal ini terlihat dengan adanya program khusus yang diterapkan pondok pesantren untuk mengatasi perihal perilaku para pemud yang sudah tidak tau dengan aturan yang ada.

Sehingga program khusus ini dilakukan dan dimasukan kedalam kriteria penilain pondok. Bukan hanya dari segi pemebelajaran yang meningkat tetapi jumlah santri mengalami peningkatan.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip/Dokumen

BPS Kabupaten Tanah Datar, 2013, Tanah Datar

Data Tata Usaha jumlah santri Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek

Daftar Mata Pelajaran Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto Tinggi Pandai Sikek

B. Buku

Abudin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2014

Ansofino, Dkk. (2006). “Dari Zaman Purba

Zaman Pada Zaman

Jepang”.Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat

Bustamam, telaah kurikulum, Padang, UNP.2007

Haidar daulay.2004. Pendidikan Islam.

Jakarta: Kencana

Zamackhsyari Dhofier.1982. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta : LP3ES

(9)

Enung, K Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung; Pustaka setia, 2004)

Haederi amin.2004.Masa Depan Pesantren.Jakarta:IRD PRESS

Hasbullah.1999.kapita selekta Pendidikan islam. Jakarta:PT. Raja Grafindo prasada

Mustofa, Syarif.1994.Administrasi Pesantren. Jakarta: Palyu Berkah

Abudin Nata.2001.Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga- lembaga Pendidikan Islam di Indonesia .Jakarta: Grafindo

Wardiman Djojonegoro. 1991, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Depdikbud Mujamil Qomar, Pesantren Dari

Tranformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi.Jakarta:Erlangga

Enung Rukiarti. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung :

Pustaka Setia.

Abdul Shaleh.2005. Madrasah dan Pendidikan anak Bangsa. Jakarta : Garfindo Suhartono.1994.Sejarah Pergerakan Nasional.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mestika Zed.1999. Metodologi Sejarah.

Padang: FIS UNP

Hasbullah.1999.kapita selekta Pendidikan islam. Jakarta:PT. Raja Grafindo prasada

Alaidin Koto, Sejarah Perjuangan Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Pentas Nasional, Jakarta:

Tarbiyah Press, 2006 C. Skripsi

Syefrida Yenti,” Pondok pesantren Bustanul Huda Malus Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan (1986- 2008) Padang :

Ermawati,” Darul Ulum : Surau Baru Menjadi Pondok Pesantren (1942- 2008)

Padang : STKIP

Gusma Yulita,” Perkembangan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Pulai Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya (1988-2011)

Padang: STKIP

Referensi

Dokumen terkait

Supervision in its activities leads to efforts to improve and develop the performance of every resource in the organization through the implementation of quality learning service