As Islamic banks, BNI Syariah strives to always apply the Shariah principles in running the Harikusumo Card. BNI Syariah does some things which provide the code to ensure that the Hasanah Card can only be used at halal merchants. Meanwhile, to avoid peraktek israf, BNI Syariah does some things that set a maximum spending cap so that customers do not become spendthrift.
- Latar Belakang
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Belum ada peraturan atau PSAK dalam penerapan pengenaan denda pada kartu kredit syariah di Indonesia. Oleh karena itu, penulis ingin menganalisis penerapan akuntansi denda kartu kredit syariah dengan judul “Perlakuan Akuntansi Transaksi Kartu Syariah dan Denda (Studi Kasus pada Bank BNI Syariah)”. Apakah perlakuan akuntansi denda kartu kredit syariah sudah benar-benar sejalan dengan ajaran atau sikap syariah?
Tinjauan Pustaka
- Bank
- Ciri Bank Syariah
- Keunikan Perbankan Syariah
- Jenis Produk Bank Syariah
- Kartu Kredit
- Manfaat atau Kelebihan Kartu Kredit
- Risiko Kartu Kredit
- Landasan Hukum Syari’ah Card
- Perlakuan Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI)
- Peraturan Bank Indonesia (PBI)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/11/PBI/2009, kartu kredit APMK dapat digunakan untuk pembayaran atas kewajiban-kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi, termasuk transaksi belanja dan/atau untuk tarik tunai dalam hal pada kartu tersebut telah dipenuhi kewajiban pemegang hutang. Bagi masyarakat, kartu kredit merupakan alat pembayaran dan pinjaman tunai yang sederhana, efisien dan memberikan nilai lebih bagi penggunanya. Kartu kredit juga diberikan berdasarkan kepercayaan peminjam (dalam hal ini bank atau lembaga keuangan lainnya) terhadap peminjam karena memiliki hubungan yang dapat dipercaya dan jujur.
Dengan menggunakan kartu kredit, Anda bisa lebih mudah mengatur pembayaran dalam jumlah besar maupun kecil. Uang tunai yang dicuri tentunya bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, jika Anda kehilangan kartu kredit atau kartu kredit Anda harus segera melaporkannya ke bank penerbit kartu agar Anda terlindungi dari penggunaan kartu yang tidak sah. Kartu kredit dan debit memberikan pengalaman berbelanja tanpa repot tanpa memerlukan uang tunai – tanpa cek – tanpa memerlukan bukti identitas lainnya.
Kartu kredit dan debit memberi Anda catatan semua transaksi Anda setiap bulan sehingga Anda dapat melacak ke mana perginya uang Anda. Kartu kredit atau debit juga menyederhanakan dan mempercepat proses pembelian melalui surat, telepon dan online. 11/11/pbi/2009 dijelaskan pada pasal 15 par. (1), (2) dan (3) bahwa (1) Dalam menatausahakan kartu kredit, penerbit dan acquirer kartu kredit wajib menerapkan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan mengenai risiko. (2) Dalam menerapkan manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada ayat Dan (3) Penetapan persentase minimum pembayaran pemegang kartu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Bank Indonesia dengan surat edaran Bank Indonesia.
Bahwa Kartu Kredit yang ada saat ini menggunakan sistem suku bunga sehingga tidak sesuai dengan prinsip syariah, dan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kartu yang sesuai syariah, DSN-MUI memandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang kartu syariah. untuk melayani. sebagai pedoman. Kartu Syariah adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit dimana hubungan hukum (berdasarkan sistem yang ada) antara para pihak didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah sebagaimana diatur dalam fatwa ini. Kartu kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelian dan/atau melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu terlebih dahulu dipenuhi oleh pihak pengakuisisi atau penerbit, dan pemegang kartu adalah wajib melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pembayaran satu kali saja (kartu debit) atau secara angsuran.
Penelitian Terdahulu
Objek Penelitian
- Sifat Penelitian
- Jadwal Penelitian
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, objek yang menjadi sasaran penyusunan observasi adalah Bank BNI Syariah yang bertempat di gedung Paviliun Tempo 1, Jl. 11, Kuningan Jakarta Dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah terus memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini dipimpin oleh KH.Ma'ruf Amin, seluruh produk BNI Syariah telah melalui pengujian oleh DPS sehingga telah sesuai dengan kaidah syariah. Sifat penelitian yang akan penulis lakukan adalah berbentuk studi kasus, menurut Sekaran (2013) studi kasus adalah suatu pemeriksaan terhadap studi-studi yang dilakukan dalam suatu organisasi dan juga suatu metode pemecahan masalah untuk memahami fenomena-fenomena yang menarik dan menghasilkan lebih banyak pengetahuan tentang objek yang akan dipelajari.
Penulis mencoba menganalisis perlakuan akuntansi kartu kredit syariah dan sanksi denda yang berlaku pada Bank BNI Syariah. Penelitian ini akan berlangsung pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Desember 2014 dan dilakukan di Bank BNI Syariah yang beralamat di Gedung Tempo Pavilion 1 Jl.
Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik wawancara merupakan metode pengumpulan data secara langsung dengan cara mengobrol dengan pihak terkait yaitu pihak customer service perusahaan. Teknik observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara meneliti secara langsung perhitungan akuntansi kartu kredit syariah dan menghitung pengakuan denda kepada nasabah pada saat tenpo jatuh.
Teknik Pengelohan Data
Metode Analisis
Rencana ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Perlu diketahui di sini pengelolaan dana masyarakat dilakukan secara terpisah antara BNI Syariah dan BNI konvensional. Hal ini untuk memastikan pengelolaan dana masyarakat di BNI Syariah dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.
Bertepatan dengan Festival Ekonomi Syariah (FES) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, BNI Syariah meluncurkan salah satu jenis pembiayaan berbasis kartu kredit yaitu BNI Hasanah Card yang bekerja sama dengan penyedia MasterCard International. BNI Syariah menetapkan kriteria dan jenis produk yang boleh dikonsumsi, yaitu yang halal dan baik serta tidak mendorong konsumsi. Untuk mengaktifkan Hasanah Card, nasabah atau pemohon harus menyetorkan Goodwill Investment ke kantor cabang BNI atau BNI Syariah.
Dilihat dari upaya Bank BNI Syariah dalam menyempurnakan produk kartu kredit syariahnya, yaitu dengan selalu berkonsultasi dengan Dewan Pengawas Syariah di BNI Syariah. Beberapa hal yang dilakukan BNI Syariah seperti memberikan kode kepada merchant halal untuk memastikan kartu Hasanah hanya dapat digunakan di merchant halal. Dan BNI Syariah dari segi perlakuan akuntansinya tidak lagi mengenal denda namun sudah diubah menjadi ta'widh.
Selain itu, BNI Syariah juga menentukan kriteria dan jenis produk yang boleh dikonsumsi, yaitu yang halal dan baik serta tidak mendorong konsumsi.
50
Deskriptif Objek Penelitian
- Latar Belakang Perusahaan
- Visi dan Misi BNI Syariah
- Struktur Organisasi BNI Syariah
- Produk BNI Syariah
Dalam menjalankan aktivitas perbankan, BNI Syariah selalu memperhatikan kepatuhan syariah dengan memastikan seluruh produk BNI Syariah telah lulus uji pengawas syariah untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan syariah. Selanjutnya berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 20 Juni 2010 tentang pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Langkah memperluas dan membangun banyak cabang BNI Syariah ini diperlukan untuk mempercepat penetrasi produk dan pangsa pasar lembaga usaha syariah yang kini baru mencapai 2,2%.
Dengan kata lain, dana masyarakat yang disimpan di BNI Syariah hanya diperuntukkan untuk pembiayaan di BNI Syariah dan dicatat secara terpisah sejak awal pembukaan rekening. Secara organisasi, BNI Syariah merupakan bagian dari BNI secara keseluruhan, artinya direksi BNI Syariah dan BNI masih sama. 33/11/PBI/2009 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Pengawas BNI Syariah terdiri dari 2 (dua) orang, yang meliputi 1 (satu) orang ketua dan 1 (orang) anggota. DPSnya.
BNI Syariah menyadari bahwa setiap umat Islam berupaya untuk menunaikan ibadah haji minimal satu kali seumur hidupnya. BNI iB Haji dari BNI Syariah merupakan produk tabungan khusus untuk Biaya Ibadah Haji (ONH) yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah. BNI Syariah menyediakan layanan transfer uang ke dan dari seluruh dunia melalui konsep SWIFT dan Smart Remittance.
Collection merupakan layanan yang diberikan oleh BNI Syariah untuk memperoleh pembayaran atas dokumen atau surat berharga dari pihak ketiga di luar negeri.
Pengertian dan Jenis-jenis BNI Hasanah Card di BNI Syariah
- Pengertian BNI Hasanah Card
Kartu kredit syariah hendaknya lebih berfungsi sebagai alat pembayaran yang memberikan kemudahan dan kenyamanan, bukan sekedar alat untuk meningkatkan kapasitas belanja. Dengan membuat sistem pada host BNI Syariah yang akan menolak transaksi dari merchant-merchant yang mempunyai Merchant Category Code (MCC) yang jelas-jelas dilarang syariah walaupun jumlahnya terbatas seperti merchant bar, diskotik, toko minuman keras, tempat musik dan penyedia layanan pribadi (prostitusi).
Perlakuan Akuntansi Syariah Card pada Bank BNI Syariah
- Mekanisme Operasional Hasanah Card
- Akad dan Fee yang terdapat pada Hasanah Card
- Akad pada Hasanah Card
- Fee dalam Hasanah Card
- Perlakuan Akuntansi pada Denda Syariah Card
- Ketentuan Ta’widh Menurut Fatwa DSN-MUI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Sistem Pemrosesan Akuntansi Kartu Syariah dan Denda, maka dapat diambil kesimpulan umum dalam penelitian ini yaitu BNI Syariah selalu berusaha menerapkan prinsip Syariah dalam pengoperasian Kartu Hasanah. Dimana bank syariah diperbolehkan mengambil ta’widh karena wanprestasi atau kelalaiannya dengan menunda pembayaran dengan syarat tertentu. Dana ta’widh yang diambil oleh bank syariah tidak diakui sebagai pendapatan melainkan sebagai infaq dan disalurkan kepada mustahik.
Untuk menghindari praktik riba, BNI Syariah akan menonaktifkan kartu Hasanah bagi nasabah yang gagal membayar kewajiban bulanannya hingga kewajibannya lunas, sehingga utangnya tidak bertambah. Sementara itu, untuk menghindari praktik israf, beberapa hal dilakukan oleh BNI Syariah, yakni menetapkan plafon belanja maksimal agar nasabah tidak menjadi konsumtif. Berdasarkan kedua data di atas dapat dikatakan bahwa peta Hasanah telah sesuai dengan prinsip peta Syariah Islam yang ditetapkan oleh DSN-MUI.
Hal ini mungkin dilakukan oleh perbankan syariah dengan tujuan untuk menegur nasabah yang mampu membayar namun menunda pembayaran. Tujuan dari Ta’widh sendiri adalah agar nasabah tidak melalaikan janjinya dalam membayar utang. Kontrak ini berlaku ketika pemegang kartu menarik uang dari ATM/counter penerbit kartu.
Dalam praktiknya di BNI Syariah, dalam penggunaan Hasanah Card, pemegang kartu menggunakan layanan Hasanah Card sesuai dengan tujuan penggunaan yang disepakati pada setiap transaksi.
Saran
Dengan demikian nasabah mengetahui bahwa penggunaan kartu kredit syariah ini bertujuan untuk pembelian barang halal dan juga bisa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dan jangan lupa untuk menciptakan strategi yang dapat meningkatkan pasar kartu kredit syariah agar dapat diterima oleh masyarakat. Bank Indonesia diharapkan segera membuat format pelaporan keuangan bagi bank syariah, mengingat selama ini belum ada format pelaporan keuangan bagi bank syariah.
Karena itu sangat perlu diperjelas pedoman penerapan kartu kredit syariah di Indonesia. Bagi pemegang kartu kredit, gunakanlah kartu kredit syariah karena bebas bunga dan tidak merugikan pemegang kartu.