• Tidak ada hasil yang ditemukan

kesesuaian ib hasanah card bank bni syariah dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kesesuaian ib hasanah card bank bni syariah dengan"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

KEPATUHAN KARTU SYARIAH BANK IB HASANAH BNI TERHADAP FATWA DSN-MUI NO.54/DSN-MUI/X/2006 TENTANG KARTU SYARIAH. Judul Skripsi : Kesesuaian Kartu iB Hasanah Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang Kartu Syariah. Skripsi berjudul “Kesesuaian Kartu Hasanah iB Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang Kartu Syariah.

Kesesuaian iB Hasanah Card Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang kartu syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian Kartu Hasanah iB Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang Kartu Syariah di Kantor Pusat BNI Syariah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kesesuaian Kartu iB Hasanah Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 Tentang Kartu Syariah.”

“Kesesuaian Kartu iB Hasanah Bank BNI Syariah dengan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang Kartu Syariah.” Apakah sudah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN-MUI No.54/DSN-MUI/X/2006 tentang kartu syariah yang beroperasi pada kartu iB Hasanah Bank BNI Syariah?

PENDAHULUAN

  • Fokus dan Subfokus Penelitian
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan
  • Kerangka Berfikir

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perbankan sehingga dapat mengetahui informasi mengenai kartu syariah. Penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama menempuh studi di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori ketentuan kartu syariah menurut Fatwa DSN-MUI No. 54/DSN-MUI/X/2006.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Latar Penelitian

Metode Penelitian

Data dan Sumber Data

Tehnik dan Prosedur Pengumpulan Data

Kegiatan Usaha: Berusaha pada bidang Perbankan Syariah sesuai dengan Anggaran Dasar BNI Syariah No. 160 tanggal 22 Maret 2010. Dengan kata lain, dana masyarakat yang dimiliki BNI Syariah hanya diperuntukkan untuk pembiayaan di BNI. Rencana ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).

2 https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pembayaran/usahabisnismenengah (Diakses 23 Februari 2019 pukul 23:21) . c) Kopkar/Kopeg BNI Syariah d) Dealer BNI Syariah iB Hasanah e) Usaha Kecil BNI Syariah f) Linkage BNI Syariah B. Praktek kartu syariah yang terdapat pada Bank BNI Syariah dikenal dengan kartu iB Hasanah, yaitu kegiatan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kredit kartu sesuai dengan prinsip syariah. Dalam Akad Qardh, BNI Syariah menjadi pemberi pinjaman kepada pemegang kartu iB Hasanah atas seluruh transaksi tarik tunai menggunakan kartu dan transaksi peminjaman dana.

Dan berdasarkan penelitian, sudah menjadi kebijakan Bank BNI Syariah untuk memutuskan perlakuan biaya ta’widh. Penerapan kartu Syariah di BNI Syariah telah sesuai dengan mekanisme akad kafalah, qardh dan ijarah yang tertuang dalam Fatwa DSN-MUI. Namun terdapat perbedaan dalam menentukan besaran nilai ta’widh atau biaya santunan. BNI Syariah perlu menyempurnakan dan terus mengkaji produk kartu kredit syariahnya, dalam upaya menghindari praktik riba, gharar dan israf.

Revisi Fatwa Dsn No.54/Dsn-Mui/X/2006 Tentang Kartu Syariah Terkait Penerapan Kartu Hasanah di Cabang Pembantu Bni Syariah Cimahi. Apa perbedaan kartu kredit konvensional dan kartu syariah di Bank BNI Syariah? Melihat produk penyaluran dana yang paling diunggulkan di Bank BNI Syariah adalah kartu iB Hasanah, lalu apa kelebihan produk ini dibandingkan produk penyalur dana lainnya?

Apa dasar atau dasar utama Bank BNI Syariah menawarkan layanan kartu kredit kepada masyarakat? Kartu Hasanah sudah ada sejak tahun 2009, saat BNI Syariah masih menjadi UUS BNI. Tahun 2010, Bank BNI Syariah dipecah menjadi BUS, direksinya sendiri, semua produknya terpisah, dari situ.

Tehnik Analisi Data

Validitas Data

Ma'ruf Amin, seluruh produk BNI Syariah telah diuji oleh DPS untuk memastikan sesuai aturan syariah. Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tentang pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Akad ijarah dalam hal ini adalah BNI yang memberikan layanan dan layanan sistem pembayaran kepada pemegang kartu BNI iB Hasanah.

Namun yang terjadi dalam pengoperasian iB Hasanah Card adalah dalam pengobatan ta'widh, biaya dihitung berdasarkan jangka waktu keterlambatan pembayaran oleh pemegang kartu. BNI Syariah memperkirakan biaya ta'widh berdasarkan klasifikasi kartu berdasarkan besarnya plafon atau limit kartu dan jumlah hari keterlambatan pembayaran, berbeda dengan kartu kredit konvensional yang biaya keterlambatannya didasarkan pada tingkat bunga total tagihan. Sehubungan dengan implementasi Fatwa DSN-MUI No. 54/Dsn-Mui/X/2006 tentang Kartu Syariah (Studi BNI Syariah Bandar Lampung), 2015.

Achmad Boys Awaluddin Rifa'i tentang Analisa Fatwa DSN-MUI No.54/Dsn-Mui/X/2006 Tentang Kartu Syariah Pada Produk Ib Hasanah Card Bank Bnk Syariah.2016. BNI Syariah dengan nasabahnya jadi nantinya antara BNI Syariah dengan mater card akan ada yang namanya fee sharing yaitu hubungan kerjasama dimana ada biaya yang dikeluarkan oleh Bank atas penggunaan master card. Jika melihat kenyataannya, bank syariah lain belum membuka atau mengimplementasikan produk kredit syariah, dan BNI Syariah masih tetap mempertahankan eksistensinya pada produk layanan kartu syariah.

Staek holder saat itu, direksi BNI ketika menerbitkan UUS, mempunyai harapan agar entitas syariah memiliki layanan penuh, layanan syariah penuh yang sesuai dengan BNI Syariah yang juga memiliki layanan penuh, melihat saat itu kartu syariah sudah ada. dibuat, saat itu sistemnya masih satu dengan BNI karena masih UUS.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Temuan Penelitian

Dalam memutuskan fatwa tentang kartu syariah, DSN-MUI menilai bahwa untuk memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi dan tarik tunai, Bank Syariah dipandang perlu menyediakan jenis kartu kredit yaitu alat pembayaran. penggunaan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran pembayaran kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi belanja dan/atau tarik tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu terlebih dahulu dipenuhi oleh pihak pengakuisisi atau penerbit, dan pemegang kartu wajib membayar kewajiban pembayaran secara angsuran pada waktu yang disepakati. Kartu Syariah adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit dimana hubungan hukum (berdasarkan sistem yang ada) antara para pihak didasarkan pada prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa No.54/DSNMUI/X/2006. Ijarah dalam hal ini Penerbit Kartu adalah penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan kepada Pemegang Kartu.

Kartu syariah memberikan ketentuan mengenai batasan (Dhawabit wa Hudud), yaitu tidak menimbulkan riba, tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai syariah, tidak menganjurkan pembelanjaan berlebihan (israf), antara lain dengan menentukan pengeluaran yang maksimal. . plafon Pemegang kartu utama harus mempunyai kemampuan finansial untuk melunasi tepat waktu, Tidak memberikan fasilitas yang bertentangan dengan syariah. DSN-MUI dalam fatwanya terkait kartu syariah memuat tiga akad, yaitu akad kafalah, akad qardh, dan akad ijarah. Penerbit Kartu dapat mengenakan ta’widh, yaitu ganti rugi atas biaya yang sebenarnya (actually lost) yang dikeluarkan oleh Penerbit Kartu (fixed cost) dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi (potential loss) akibat hilangnya peluang (opportunity loss atau al-furshah al) - dhoi'ah) akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo.

Yuanggi Firmaningrum tentang penggunaan kartu syariah di Santriwati Hurun Inn Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang berdasarkan kajian Fatwa DSN-MUI no. 54/Dsn-Mui/X/2006 tentang Kartu Syariah. 2017. Pada dasarnya dalam suatu organisasi perbankan terdapat departemen-departemen tertentu, dalam suatu departemen bisnis syariah sebagai departemen bisnis, misalnya produknya adalah tabungan, rumah tangga, komersial, dan lain-lain, hingga akhirnya ada kartu syariah di dalamnya. Sejak kartu syariah diciptakan saat UUS masih satu departemen, maka teknologinya masih sama saat itu karena BNI masih satu instansi.

Bank syariah lain tidak mempunyai hal tersebut karena jika dilihat dari sejarah platformnya dibuat berbeda dan pada dasarnya kartu syariah adalah investasi yang besar, bank syariah bisa karena masih mengikuti bni, dalam hal ini biaya yang dimiliki bank bni tidak terlalu besar. mahal, karena ada sistem, prosedur, Produk juga dimintai pendapat oleh DPS dan disesuaikan. Kartu Syariah adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit dimana hubungan hukum (berdasarkan sistem yang ada) antara para pihak didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah yang diatur dalam fatwa ini. Pihak-pihak pada poin a adalah penerbit kartu (mushdir al-bithaqah), pemegang kartu (hamil.

Ta’widh memberikan penggantian atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penerbit kartu akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo. Ijarah; dalam hal ini Penerbit Kartu adalah penyedia jasa dan layanan sistem pembayaran kepada Pemegang Kartu. Penerbit Kartu dapat mengenakan ta’widh, yaitu penggantian biaya-biaya yang dikeluarkan Penerbit Kartu akibat keterlambatan Pemegang Kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo.

Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh jemaah (Bukhari dari Abu Hurairah, Muslim dari Abu Hurairah, Tirmizi dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar,.

Gambar 4.11  Biaya Ta’widh
Gambar 4.11 Biaya Ta’widh

Gambar

Gambar 2.3   Skema Kafalah
Gambar 2.4  Skema Simpanan Qardh
Gambar 2.6  Skema Ijarah
Tabel 2.7  Biaya ta’widh  Waktu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kartu Kredit, yaitu alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan