PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK U G M
TRAFO TIGA FASE
(Three Phase Transformer)
Transformer atau Trafo
Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Penggunaan Trafo :
-Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai.
-Biasanya sumber jauh dari pemakai
sehingga perlu tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi).
-Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan yang bervariasi
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
trafo
Trafo Daya 150 kV – 20 kV
OLTC
KUMPARAN
BAGIAN INTERNAL TRAFO
INTI BESI
TANGKI KONSERVATOR
KABEL INC 20 kV
RADIATOR BOK KONTROL OLTC
BOK KONTROL
BUSHING SEKUNDER
BUSHING PRIMER
SILICAGEL KIPAS PENDINGIN
PERLENGKAPAN TRAFO
TANGKI UTAMA SUDDEN PRESSURE
BUCHOLZ
TERMOMETER JANSEN OIL LEVEL
Proteksi Relay
Konstruksi trafo 3 fase
3 buah trafo 1 fase dirangkai
1 buah trafo 3 fase jenis ada 2 :
Core Type Shell Type
KONSTRUKSI
Dian Sulistiadi
Mesin Listrik Dasar
CORE TYPE SHEEL TYPE
Konstruksi Dasar Trafo Tiga Fase
Konstruksi
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
S
R T
r s t
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
1 trafo 3 fase terpadu (1 core)
Susunan 3 trafo satu fase, dengan perhitungan P3 Fasa = P1 + P2 + P3
= I1.V1 + I2.V2 + I3.V3 = 3.I.V
Dalam penyusunan menggunakan 3 trafo 1 fase, trafo yang digunakan harus identik!
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, UGM
Untuk tegangan sistem dibawah 230 kV, dapat digunakan satu kesatuan trafo tiga fase terpadu
Tegangan sistem lebih tinggi 230 kV, dapat
menggunakan satu trafo tiga fase yang disusun dari 3 buah trafo satu fase
Penggunaan Trafo dalam Bidang Ketenagaan
TRANSFORMATOR TIGA FASE
Dipakai untuk tegangan tinggi dan tegangan menengah.
Prinsip kerjanya sama dengan tiga trafo fase tunggal yang digabungkan dalam sebuah konstruksi.
Sebenarnya dapat digantikan dengan 3 buah trafo 1 Φ, tetapi dibanding dengan cara tersebut, trafo 3 Φ memberi keuntungan :
Lebih kompak, irit ruang
Lebih ringan
Biaya turun 15%
Mudah instalasinya
Komponennya relatif kecil dan sederhana
Rugi-rugi relatif kecil
Fibrasi menjadi lebih kecil
Komponen mekanik yang dihubungkan memiliki
input/output yang halus.
Beban (Loads
impedances) harus identik
Jika beban tidak
seimbang akan terjadi perbedaan tegangan pada sistem
Kelemahan :
Bila salah satu fase rusak maka harus diperbaiki semua.
Bila dengan 3 trafo 1 Φ , jika salah satu rusak masih dapat digunakan dalam hubungan open Δ dengan konsekuensi kapasitasnya turun dan harus memperbaiki satu yang rusak tersebut.
Sistem Tiga Fase
N S
a
2
3 1
c b R R
R
Sistem Tiga Fase
Sistem Tiga Fase
Va1 Ib2
Vb2
Vc3
Ic3
Ia1
Diagram phasor
120º
120º
120º
Dengan beban resistif Z=|Z|∟0=R +j0
Arus sefase dengan tegangan (θ=0).
Sistem Tiga Fase
3 Phase Pow ers
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020
time (s)
power (W) Phase a1
Phase b2 Phase c3 Total
Sistem Tiga Fase
Aliran daya pada sistem tiga fase adalah konstan
Sifat ini memberikan keuntungan :
Komponennya relatif kecil dan sederhana
Rugi-rugi relatif kecil
Fibrasi menjadi lebih kecil
Komponen mekanik yang dihubungkan memiliki input/output yang halus.
Sistem Tiga Fase: 3-Kawat
Beban (Loads impedances) harus identik
Jika beban tidak seimbang akan terjadi perbedaan tegangan pada sistem.
a
n
c b Z Z
Z
Sistem Tiga Fase
Tiga fase, sistem 4 kawat banyak digunakan untuk komersiil dan
industri
Tiga fase, sistem 3 kawat banyak digunakan pada motor dan
generator
Konstruksi Trafo Tiga Fase
1.Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan.
Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
2. Kumparan trafo
Pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang
menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
3. Minyak trafo
Minyak Transformator berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Sebagian besar kumparan dan inti trafo tenaga
direndam dalam minyak, terutama trafo – trafo tenaga yang berkapasitas besar,
karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai isolasi dan media pemindah.
4. Bushing
Bushing berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki trafo.
5. Tangki Utama
Tangki Utama berfungsi sebagai tempat kumparan, inti besi dan minyak trafo.
6. Tangki Konservator
Tangki Konservator berfungsi untuk
menampung minyak cadangan dan uap akibat pemanasan trafo karena arus
beban.
Hubungan Tiga Fase
Hanya ada 6 kombinasi hubungan :
Delta to Delta – Aplikasi Industri
Delta to Wye – banyak digunakan untuk komersiil dan industri
Wye to Delta – untuk transmisi tegangan tinggi
Wye to Wye – jarang digunakankarena menimbulkan harmonics dan balancing problems.
Open
Scott
Hubungan Tiga Fase
5 hubungan trafo 3 fase
wye-wye (Y-Y) seldom used, imbalance and 3rd harmonics problems
wye-wye-delta (Y-Y-Δ)
frequently used to interconnect high voltage networks (240 kV/345 kV). The delta
winding filters the 3rd harmonics, equalizes the unbalanced current, and provides a path for ground current
wye-delta (Y-Δ) frequently used as step down (345 kV/69 kV) delta-delta (Δ-Δ) used for medium voltage (15 kV), one of the
transformers can be removed (open delta) delta-wye (Δ-Y) step-up transformer in a generation station
1.HUBUNGAN Y-Y
Gambar 5.48 Trafo tiga fse yang dihubungakan Y-Y
N n
A
B
C
a
b
c
IA Ia
VAN VAB
VCN
VBN Vbn
Van Vcn
Vab
A a an
AN
I I V
V
s p
N TY Y N
C c cn
CN B
b bn
BN A
a an
AN
I I V
V I
I V
V I
I V
V
s p
N TY Y N
30 30
3 3
j j
e e
an ab
AN AB
V V
V V
rate rate
Y
rate
V V
I 3 3
3 S
S
Syarat digunakan Hubungan antara lilitan primer dan sumber harus netral solid (berimpedansi sangat rendah).
Pada referensi kami ditulis “Hubungan ini sebaiknya dihindari”
karena :
Menyebabkan harmonik.
Voltage tidak seimbang saat beban tidak seimbang.
Y-Y : untuk stabilisasi karena adanya
kawat netral
WYE/WYE Y - Y
Sifat sifat
Paling ekonomis untuk trafo tegangan rendah dan tinggi.
Jarang digunakan,karena masalah harmonik ketiga.
Hanya dapat bekerja dengan baik apabila beban yang didapat seimbang.
Mengalami pergeseran fase didalamnya
1. HUBUNGAN Y-Y
Supply Load Network
Transformer
Y-Y
Gambar 5.49 sistem tiga fase untuk menyuplai beban melalui sebuah trafo
Transformer Load
Supply Network
Xtr_s
Van Vload_an
VAN Vnet_AN
Xnet
IA Ia
N n A
a
Xtr_s
Van Vload_an
VAN
IA Ia
Vnet_AN
Xnet
Gambar 5.50 Equivalent circuit Trafo Y-Y
Gambar 5.51 equivalent circuit 1 fase untuk sistem trafo tiga fase Y-Y.
Contoh penggunaan Y - Y pada
jaringan listrik
2. HUBUNGAN WYE-DELTA
Gambar 5.52 Travo yang Dihubungkan Wye-delta, arus dan tegangan
A
B
C
N VAN VAB
VBN VBC
VCN IA
Iba
Icb VCA
a
b
c a
b
c
Ia
Ic
Ib Vab
Vbc
Vca Iac
rate rate
rate V V
I 3
3 S
S
A ba ab
AN
I I V
V
s p
N TY Δ N
AN BN AN AN e j120 3 AN e j30
AB V V V V V
V
ba ac ba ba e j240 3 ba e j30
a I I I I I
I
Y-Δ : digunakan pada gardu induk (GI) sbg step-down.
Pada kedua konfigurasi di atas terjadi pergeseran fase 30°
Tidak dapat diparalel ke Y-Y atau Δ-Δ
2. HUBUNGAN WYE-DELTA
Ia
Ib
Ic Vab
Vbc
Vca VCN
VBN VAN A
B
C
a
b
c Icb
Iba
Iac Transformer
AC AC AC
IC IB IA VAN
VBN
VCN
Supply
Iab
Ibc Ica
Load VAB
VBC VCA
Iac
Vca
Vbc Vab
N
Gambar 5.52 Trafo yang Dihibungkan Wye-Delta
2. HUBUNGAN WYE-DELTA
Gambar 5.53 Equivalent circuit 1 fase hubungan Wye-Delta.
Xtr_s
Van Vs_an VAN
IA Ia
Vp_AN
Xtr_p
Rtr_p Rtr_s
Xm Rc
Tspe
Y-
3 an e j30
ab V
V
an AN ab
AN ab
AB
V V V
V V
TYspeΔ V 3 e j30
* A ba
* A
* a
I I
I T I
30 * spe
Δ Y
3
e j
Y - ∆
Ia
Ib
Ic Vab
Vbc
Vca VCN
VBN VAN A
B
C
a
b
c Icb
Iba
Iac Transformer
AC AC AC
IC IB IA VAN
VBN
VCN
Supply
Iab
Ibc Ica
Load VAB
VBC VCA
Iac
Vca
Vbc Vab
N
Wye/delta Y - ∆
Sifat sifat
Sering digunakan untuk operasi step down
Terdapat pergeseran fase didalamnya
Tidak dapat melakukan kerja pararel dengan delta delta maupun y-y
Harmonik ketiga pada delta dimanfaatkan untuk menghasilkan flux sinusoida
Contoh penggunaan hubung
Y - ∆ pada jaringan listrik
3. HUBUNGAN DELTA-WYE
Gambar 5.54 Taravo yang Dihubungakan Delta-Wye
A
B
C
n
a
b c VBC
Ia IA
Ib Ic VAB
VCA Vca
Vab
Vbc Van
Vbn
Vcn IC
IB
ICA IAB
IBC
* A
* a an
AN an
AB ab
AB
I I V
V V
V V
T V 3
30 spe
Y Δ
e j
AB CA AB AB e j240 3 AB e j30
A I I I I I
I
30
*spe Y
Δ 3
e j AB
* a
* A
* a
I I I
T I
Δ-Y : digunakan pada pembangkit sbg step-up.
DELTA/WYE ∆ - Y
Sifat sifat
Digunakan pada bagian step up jaringan tegangan tinggi
Mengalami pergeseran fase didalamnya
Tidak dapat melakukan kerja pararel
4. HUBUNGAN DELTA-DELTA
Gambar 5.55 Trafo yang Dihubungkan Delta- Delta
A
B
C
a
b c VAB
Ia Iba
Iac IA
IAB
ICA
Vab
AB ba A
a ab
AB
I I I
I V
V
s p
N TΔ-Δ N
Δ-Δ :
- untuk mengeliminir harmonik ketiga dan kelipatannya
- beban unbalance tak berpengaruh
- jika 1Φ lepas dapat beroperasi sebagai open Δ
DELTA/DELTA ∆ - ∆
Sifat sifat
Ekonomis untuk trafo tegangan rendah dalam jumlah yang besar.
Tidak mengalami pergeseran fase.
Harmonik ketiga dimanfaatkan agar tegangan output dapat sinusoida.
Beban antar fase tidak harus seimbang.
Kehandalan lebih tinggi dari Y/Y
Trafohubungan Primary dan Secondary tegangan Phase
Relation Phase Shift* Windings Placed on the Same
Leg
Y-Y VAN is in phase with Van Zero A dan a
Wye-Delta VAN is in phase with Vab 30° A dan ab
Delta-Wye VAB is in phase with Van –30° AB dan a
Delta-Delta VAB is in phase with Vab Zero AB dan ab
* Note: Phase shift lead between line-to-line tegangans, VAB dan Vab, dan line-to-neutral tegangans, VAN dan Van, dan line aruss, IA dan Ia.
Tabel variasi hubungan tiga fase
Hubungan Star (Wye) dan Delta
untuk sistem balance (seimbang) (sistem 3 kawat)
Banyak diaplikasikan untuk trafo dan mesin
Hubungan antara tegangan/arus a
n c b
a
c b
Hubungan Star (Wye)
a
n c b
Tegangan Line to line
VL = VA - VB VA
VB VC
tegangan Line to neutral
Vln = VA - Vn
Vn
Arus line IL
arus Line to neutral
Inl
Arus line sama dengan arus line to neutral IL= Inl
tegangan Line to line = √3 line to neutral tegangan
VL = √3 Vln
Hubungan Star (Wye)
Nilai magnitude Tegangan Line-to-neutral adalah
sama :
|Van | = |Vbn | = | Vcn| Nilai magnitude Tegangan
Line-to-line adalah sama : |Vab | = |Vbc | = | Vca|
|VL| = 2 x |VLn| cos30º
= 3 |VLn|
Van Vcn
Vbn
-Vbn
-Vcn -Van
Vca
Vab
Vbc
30º
30º
30º
Hubungan Star (Wye)
Pada hubungan Star, tegangan antar kawat fase akan bernilai
sama dengan
tegangan sistem tiga fasenya. Tetapi
tegangan antara
salah satu kawat fase dengan kawat netral selalu lebih rendah.
Hubungan Delta
a
c b TeganganLine
to line
VL = VA - VB
VA
VB VC
tegangan line to neutral
Vln = VA - Vn
Tidak ada titik netral (ground) pada sistem
Vn = VA +VB +VC
Arus Line IL
Arus line to neutral
Inl
Arus Line = √3 Arus line to neutral
IL= √3 Inl Tegangan Line to
line = tegangan line to neutral
VL = Vln
Hubungan Delta
Arus di cabang : IB: Iab, Ibc, Ica
Arus Line : IL: Ia, Ib, Ic
|IL| = 2 x |IB| cos30º
= 3 |IB|
Iab Ica
Ibc
-Ica -Iab
-Ibc
Ic
Ia Ib
30º
30º
30º
Hubungan Delta
Pada hubungan delta, nilai tegangan antar kawat akan selalu bernilai sama untuk setiap pasangan
kawat yang berbeda (lihat gambar).
Daya Pada Sistem 3 Fase : Hubungan Star dan Delta
Star…
VL = 3 Vnl, IL = Iln daya tiap cabang :
SB= VLn x Iln*= 1/3 xVLxIL*
Total daya:
Stot = 3SB
= 3VLIL
Delta…
VL = Vnl, IL =√3 Iln daya tiap canbang :
SB= Vln x Iln= 1/3 x VL x IL*
Total daya:
Stot = 3SB
= 3VLIL Hore Sama!
Sistem Tiga Fase:
daya aktif, reaktif dan daya semu
Hubungan antara daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan daya semu (S) pada sistem tiga fase sama seperti hubungan ketiga daya pada sistem satu fase.
Sistem Tiga Fase:
daya aktif, reaktif dan daya semu
S2 = P2 + Q2 cos θ = P / S Where:
S = daya semu tiga fase
P = |S| cos(θ) = daya aktif tiga fase (VA)
Q = |S| sin(θ) = daya reaktif tiga fase (VAR) cos θ = faktor daya
θ = sudut fase antara arus dan tegangan
Menghubungkan tiga trafo 1 fase menjadi satu trafo tiga fase
Ketika 3 x trafo 1 fase dipakai untuk
membentuk 1 x trafo 3 fase, maka lilitan primer dan
sekundernya
dihubungkan dalam hubungan wye atau delta.
Menghubungkan tiga trafo 1 fase menjadi satu trafo tiga fase
Trafo 3 fase yang dibuat dari 3 x trafo 1 fase, lebih mahal daripada 1 x trafo 3 fase yang sebenarnya. Karena inti
besinya (core) yang lebih
banyak/besar (tidak efisien).
Menghubungkan tiga trafo 1 fase
menjadi satu trafo tiga fase
Jam Trafo
Jam trafo adalah gambaran perbedaan atau pergeseran sudut antara primer dan sekunder suatu trafo ( R-r, S-s, T-t). Perbedaan sudut tersebut digambarkan dengan vektor dan akan membentuk seperti jam. kalau dalam bahasa inggris, namanya vector group of transformer.
Tiap satu bilangan jam mewakili beda sudut 30 derajat.
Trafo 3 fasa 2 belitan memiliki beberapa macam konfigurasi belitan.
Apabila dilihat dari jenis penyusunan belitan antar fasa maka ada dua macam tipe belitan yaitu : belitan Wye (star) dan belitan delta.
Angka Jam Trafo
- gambar vektor tegangan tinggi dan tegangan rendah sebuah trafo daya 3 fase
0
4 5
9
1
8
3
V
W U
v u
w
- untuk memparalel trafo 3 fase
- trafo-trafo yang akan diparalel harus mempunyai angka jam yang sama
JAM TRAFO
Jam trafo merupakan bilangan yang menunjukkan posisi lilitan primer (high voltage winding) dan lilitan sekunder (low voltage winding).
Jarum panjang selalu menunjuk angka 12 merupakan sudut fase dari h.v, dan jarum pendek akan
menunjukkan sudut fase l.v.
Sudut yang menunjukkan posisi lilitan primer dan
sekunder pada trafo 3Φ seperti pada penunjukan jarum jam.
Arah vektor tegangan yang berlawanan menimbulkan perbedaan fase.
Patokan kelompok hubungan arah dan beda fase :
Notasi untuk hubung delta, bintang dan zig-zag tegangan tinggi
D,Y,Z tegangan tinggi
d,y,z tegangan rendah
Untuk fase
U, V, W tegangan tinggi u, v, w tegangan rendah
Asumsi : - Tegangan primer dianggap tegangan tinggi.
- Tegangan sekunder sebagai tegangan rendah.
Ketentuan-ketentuan :
1. Angka jam menunjukkan letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap tegangan rendah.
2. Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan dibuat berimpit dengan vektor fase VL tegangan tinggi line to line.
3. Jarum pendek menunjuk vektor fase vl tegangan rendah.
4. Bergantung perbedaan fasenya, vektor u,v,w bisa dilukiskan.
5. Sudut antara jarum panjang dan pendek adalah pergeseran antara vektor fase V dan v.
Gambar jam trafo dan lilitan primer dan sekunder
V
U W
12 1
2
3
4 5
6 7
8 9
10
11
W U
V
~
~
Nomor Grup
Nomor group Phase
displacement Bilangan jam
I 0O 0
II 180O 6
III -30O 1
IV +30O 11
Simbol hubungan kumparan
Letak
kumparan
Hubungan 3 fase designat ion
High voltage Delta Star
Interconnected star
D Y Z Low volatage Delta
Star
Interconnected star
d y z
Contoh hubungan Y-Y dengan sudut 0
oHigh voltage low voltage
Contoh hubungan Z-D dengan sudut 0
o(Zd0)
Contoh hubungan Y-D dengan sudut -30
o(Yd1)