• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan hukum terhadap pengguna nomor telepon seluler daur ulang (studi pada PT. Telkomsel Kota Palangka Raya)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Perlindungan hukum terhadap pengguna nomor telepon seluler daur ulang (studi pada PT. Telkomsel Kota Palangka Raya)"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Beberapa masalah yang sering terjadi saat mendaur ulang nomor ponsel, antara lain nomor ponsel yang didaur ulang namun masih berhubungan dengan pengguna lama, dimana pengguna tersebut tidak lagi menggunakan nomor tersebut. Berdasarkan contoh ini, mendaur ulang nomor ponsel ini dapat berbahaya bagi pengguna lama dan mungkin juga pengguna.

Rumusan Masalah

Pengguna lama percaya bahwa informasi dan privasi ini dapat diketahui oleh orang lain melalui nomor lama yang didaur ulang oleh operator dan dijual kembali kepada konsumen atau mereka yang membeli nomor tersebut, dan bahkan pengguna baru dapat menggunakan nomor tersebut untuk penipuan atau aktivitas jahat lainnya. Atas dasar permasalahan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang praktek daur ulang nomor handphone, mengkaji hukum positif dan hukum ekonomi syariah dengan judul skripsi “Perlindungan hukum pengguna nomor handphone daur ulang ( Kuliah di PT.Telkomsel). Kota Palangkaraya).

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

  • Kegunaan Teoritis
  • Kegunaan Praktis

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

12 Ida Ayu Wahyu Widyaningrat, Ni Ketut Supasti Darmawan “Tanggung Jawab Hukum Operator Telepon Seluler Terhadap Pengguna Jasa Telekomunikasi Dalam Kasus Pemotongan Kredit Sepihak Di Denpasar”. Hamidi Masykur memiliki satu kesamaan, keduanya sama-sama meneliti perlindungan hukum bagi pengguna ponsel.

Kerangka Teoritik

Teori perlindungan hukum merupakan teori yang sangat penting untuk dikaji karena fokus kajian teori ini adalah pada perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat. Istilah teori perlindungan hukum berasal dari bahasa Inggris yaitu teori perlindungan hukum, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut theory of legal protection dan dalam bahasa Jerman theory der Rechtliche schutz. Perlindungan hukum harus melihat tahapan-tahapan, yaitu perlindungan hukum yang timbul dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat, yang pada dasarnya merupakan kesepakatan masyarakat untuk mengatur hubungan tingkah laku antara anggota masyarakat dan antara individu dengan pemerintah yang dianggap perwakilan masyarakat. kepentingan masyarakat.

Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dilanggar oleh orang lain dan perlindungan ini diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak yang diberikan oleh hukum. Teori perlindungan hukum digunakan untuk menganalisis aturan perlindungan hukum bagi pengguna nomor handphone daur ulang, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan ditemukan kejelasan mengenai perlindungan hukum bagi konsumen. Teori Al-Maslahah ini digunakan untuk menganalisis aturan perlindungan hukum bagi pengguna nomor ponsel yang telah didaur ulang berdasarkan hukum ekonomi syariah untuk menarik kesimpulan dan menemukan kejelasan tentang hukum ini.

Deskripsi Teoretik

  • Telepon Seluler (Ponsel)
  • Fungsi Alat Komunikasi Telepon Seluler
  • Manfaat Telepon Seluler
  • Fitur Telepon Seluler Dan Fungsinya
  • Nomor Telepon Seluler
  • Macam-Macam Nomor Ponsel
  • Perbedaan Kartu Prabayar Dan Pascabayar
  • Hak Pengguna Terhadap Nomor Telepon
  • Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha

Alat komunikasi handphone dapat diartikan sebagai suatu barang atau benda yang digunakan sebagai alat komunikasi, baik lisan maupun tulisan, untuk menyampaikan informasi atau pesan dari satu pihak ke pihak lain. Berdasarkan pemaparan data Ericsson Consumer Lab, ponsel tidak hanya memiliki alat komunikasi, tetapi juga fungsi lainnya. Dari model ponsel baru dan terus dipromosikan hingga foto, dari kelas bawah hingga kelas atas.

Handphone merupakan sarana komunikasi baik jarak pendek maupun jarak jauh dan merupakan sarana komunikasi tertulis atau lainnya yang dapat menyimpan pesan dan sangat praktis digunakan sebagai sarana komunikasi karena dapat dibawa kemana saja. Jika diperhatikan bahwa saat ini fitur handphone sudah sangat lengkap, sehingga jaringan internet sekarang sudah bisa diakses oleh handphone. Perkembangan dan perluasan ponsel di Indonesia juga mengakibatkan banyak operator yang memproduksi nomor ponsel, bahkan nomor ponsel yang sudah tidak aktif lagi sebagai operator daur ulang.

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Penentuan Subjek
  • Objek dan Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Observasi
    • Wawancara
    • Dokumentasi
  • Teknik Pengabsahan Data
    • Teknik Analisis Data

Penulis menanyakan apakah ada kerugian yang didapat konsumen karena nomor tersebut sudah menjadi milik orang lain. Penulis menanyakan kepada konsumen apakah konsumen pernah mengalami nomor yang sudah lama tidak aktif dan setelah dicek kembali ternyata aktif, namun nomor tersebut sudah menjadi milik orang lain. Penulis bertanya kepada konsumen tentang kapan saudari itu mengetahui nomor itu milik orang lain.

Terkait nomor handphone yang didaur ulang dan nomor tersebut dijual kembali dalam kemasan baru. Berdasarkan praktik daur ulang nomor telepon yang dilakukan operator yang mengaktifkan kembali nomor konsumen yang sudah tidak aktif dan menjual nomor tersebut kepada konsumen lain. Operator mendaur ulang nomor tersebut untuk memenuhi banyaknya kebutuhan masyarakat Indonesia yang perlu dipenuhi.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah PT. Telkomsel
  • Visi dan Misi Telkomsel Tbk
  • Subjek Penelitian

Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler kedua di Indonesia, dengan layanan pascabayarnya diluncurkan pada 26 Mei 1995. Saat itu kepemilikan saham Telkomsel adalah PT Telkom (51%) dan PT Indosat (49%). Pada tahun 1995, Telkomsel resmi diizinkan untuk menawarkan layanan telekomunikasi seluler GSM, setelah sebelumnya telah sukses sebagai proyek percontohan Telkom dalam proyek percontohan GAM di Batam. Pada tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibukota Jakarta dan sukses melayani seluruh provinsi di Indonesia.

Telkomsel pada tahun 1998 membuat program baru untuk mengembangkan jaringannya dengan merancang Word Class Operator sebagai standar layanan. Pada tahun 1999, implementasi BIANCA (Billing and Customer Care) menggantikan sistem billing lama, menandai tonggak penting bagi Telkomsel dalam menjalankan bisnisnya. Pada tahun 2000, Telkomsel memulai layanan Mobile Banking di Indonesia bekerja sama dengan Panin Bank, yang merupakan inovasi Telkomsel dalam integrasi sistem telekomunikasi dan teknologi informasi ke dalam sistem perbankan.

Hasil Penelitian

Penulis menanyakan apakah sudah pernah terjadi pada konsumen nomor tersebut sudah lama tidak aktif dan setelah dicek ulang ternyata aktif, namun nomor tersebut sudah menjadi milik orang lain. Dalam waktu tiga bulan setelah penggunaan pertama, seseorang menelepon tetapi menghubungi saya dengan mengatakan bahwa saya sudah lama memiliki nomor tersebut. Penulis menanyakan kepada konsumen apa yang dilakukan konsumen ketika mengetahui bahwa nomor tersebut sudah menjadi milik seseorang terlebih dahulu.

Penulis menanyakan kepada konsumen apakah pernah mengadu ke pihak terkait, misalnya provider atau tempat pembelian kartu, tentang nomor yang sudah menjadi milik orang lain. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa konsumen tidak mengetahui apa-apa tentang praktik daur ulang, namun konsumen merasa bahwa nomor yang digunakan konsumen adalah nomor orang lain. Hasil wawancara dengan pihak operator (PT. Telkomsel Palanga Raya City) menunjukkan bahwa nomor tersebut memang didaur ulang (daur ulang) dan diperjualbelikan kembali.

Analisis Data

  • Praktik penggunaan nomor telepon seluler yang didaur ulang di
  • Kerugian Yang Dialami Pengguna Nomor Ponsel Daur Ulang Di
  • Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Nomor Ponsel Daur Ulang
  • Perlindungan Preventif
  • Perlindungan Represif

Penulis melakukan wawancara dengan kakak Z yaitu F (sebagai informan) Z mengatakan bahwa operator sering mendaur ulang nomor handphone ketika nomor sudah tidak aktif dan operator juga mengingatkan konsumen bahwa nomor tersebut memiliki masa tenggang dan harus diisi ulang. Jadi penjual, jika pelanggan membeli nomor tersebut, penjual tidak memberitahukan bahwa nomor tersebut telah didaur ulang oleh operator. Jika melihat praktek daur ulang nomor handphone yang dilakukan oleh operator tanpa sepengetahuan konsumen dan kartu ini dijual kembali untuk umum, namun kartu ini masih memiliki koneksi dengan pengguna lama sehingga pengguna lama merasa terganggu dengan keberadaannya. nomor.

Penulis juga mewawancarai penjual (sebagai informan) kartu tersebut, operator mengatakan bahwa nomor telepon memang telah dipulihkan, tetapi sebelum operator memulihkan nomor tersebut, operator mengirimkan pengingat melalui SMS nomor mana yang dalam masa tenggang. Namun, jika konsumen meninggalkan SMS di sini sehingga nomornya mati dan tidak dapat digunakan, operator dapat memulihkan nomor tersebut. Oleh karena itu D merasa dirugikan dengan membeli nomor tersebut, karena banyak nomor yang menghubungi D dan D merasa terganggu dengan nomor tersebut.

Jika dikaitkan dengan teori al-maslahah mursalah dimana jika amalan mendaur ulang jumlahnya membawa banyak kebaikan maka boleh tetapi jika banyak mudharat maka haram. Kepada operator/pelaku usaha, jika praktik nomor digunakan kembali berdasarkan kebutuhan untuk efisiensi usaha.

PENUTUP

Kesimpulan

Praktek penggunaan nomor telepon daur ulang di PT.Telkomsel Kota Palangka Raya oleh operator/pelaku usaha, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan subjek IS, HF, K, D, Z dan F. dan juga diketahui oleh operator T, dan CC bahwa sebenarnya ada praktik daur ulang nomor ponsel, pedoman Peraturan Menteri dan Teknologi Informasi no. Namun, praktik ini merugikan pengguna lama dan pengguna baru karena operator tidak mengungkapkan informasi tertulis dan lisan tentang praktik ini. Jika nomor tersebut didaur ulang, informasi pribadi akan hilang dan pengguna baru dapat menggunakan nomor tersebut untuk penipuan atas nama pengguna lama.

Bentuk perlindungan hukum konsumen pengguna jasa handphone terhadap praktek daur ulang nomor handphone, dimana kerugian konsumen yang diakibatkan oleh praktek tersebut, berdasarkan undang-undang perlindungan konsumen, apabila konsumen merasa dirugikan atas kesalahan/kelalaian pihak operator, konsumen dapat menuntut tanggung jawab penyelenggara berdasarkan Pasal 7 UUPK no. 8 Tahun 1999, yang tertuang dalam isi pasal tersebut, badan usaha memberikan ganti rugi, ganti rugi dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak. Operator mendaur ulang nomor ponsel dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan juga karena pemerintah membatasi bahan baku pembuatan nomor dan mendaur ulang nomor tersebut lebih murah daripada mencetak nomor baru. Dilihat dari segi ini, dimana konsumen merasa tidak ada keuntungan dalam mendaur ulang angka tersebut dibandingkan dengan operator yang mendapatkan banyak keuntungan dan keuntungan.

Saran

Dan pengguna baru jika sudah mengetahui bahwa nomor yang digunakan adalah nomor daur ulang, sehingga dapat menggunakan nomor tersebut dengan baik agar tidak merugikan orang lain atau pengguna itu sendiri. Bagi konsumen sebagai pengguna layanan, jika nomor sudah tidak terpakai maka data pribadi yang ada di kartu dapat dipindahkan atau diamankan sehingga jika operator mendaur ulang nomor maka data pribadi konsumen aman dan tidak dapat digunakan oleh orang lain . untuk memprediksi kerugian yang akan terjadi kedepannya agar konsumen tidak dirugikan dalam hal daur ulang nomor handphone. Proses pembuatan master card", di https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ifan.anwar/process-pembuatan-kartu-perdana_5500f66ca33311a872512904.

Daftar jenis Kartu Nomor Operator Seluler'', di https://www.infodantips.com/2019/06/ register-type-kartu-nomor-operator-cellular.html?m=1./. Perbedaan antara kartu prabayar dan prabayar” pada https://technology.id/insight/perbedaan-kartu-prepaid-dan-pascapaid- Choose-mana./ tanggal 20 April 2021. Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Layanan Operator Seluler Karena Februari Message service (SMS) ) Spam” di https://e-journal.unair.ac.id/YDK/article/download Juli 2021.

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal penelitian dan penulisan skripsi ..............................................
Tabel 3.1 Jadwal penelitian dan penulisan skripsi  No  Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum bagi konsumen pengguna jasa pengiriman barang Pos Indonesia di wilayah Kota Semarang ditinjau berdasarkan Kitab Undang- Undang Hukum Perdata dan Kitab

The objectives of conducting this research are: 1 to develop a better comprehension of dyslexic children's circumstances to design helpful teaching methods and improve the learning