A. Melindungi Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pertanyaan penting yang ditanyakan oleh psikolog kesehatan adalah: Apa yang membuat kita terlindungi dari penyakit dan hidup lebih lama? Ketika mempertimbangkan masalah ketahanan (Rutter, 1985), lima faktor sering dipelajari dalam kaitannya dengan kemampuannya untuk melindungi atau terkadang membahayakan kesehatan:
1. Mengatasi:
Bagaimana individu mengatasi stres yang mereka hadapi dapat berdampak signifikan pada kesehatan. Coping sering diklasifikasikan menjadi dua kategori:
koping yang berfokus pada masalah atau koping yang berfokus pada emosi (Carver, Scheier, & Weintraub, 1989). Penanganan yang berfokus pada masalah dianggap sebagai menangani secara aktif peristiwa yang menyebabkan stres dalam upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Di sisi lain, koping yang berfokus pada emosi mengatur emosi yang datang dengan stres. Dalam contoh pemeriksaan di atas, ini mungkin berarti menonton film lucu untuk mengalihkan pikiran dari kecemasan yang dirasakan.
2. Kontrol dan Efikasi Diri:
Faktor lain yang terkait dengan hasil kesehatan yang lebih baik dan kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi stres adalah memiliki keyakinan bahwa kita memiliki kendali atas suatu situasi. Misalnya, dalam satu studi di mana partisipan dipaksa untuk mendengarkan suara yang tidak menyenangkan (membuat stres), mereka yang dituntun untuk percaya bahwa mereka memiliki kendali atas kebisingan yang dilakukan jauh lebih baik pada tugas-tugas proofreading sesudahnya (Glass & Singer, 1972). Dengan kata lain, meskipun partisipan tidak memiliki kendali aktual atas kebisingan, kepercayaan kendali membantu mereka dalam menyelesaikan tugas. Ketika individu tidak percaya bahwa mereka memiliki kendali, mereka tidak mencoba untuk berubah.
Kemanjuran diri terkait erat dengan pengendalian, di mana orang dengan sifat
tingkat tinggi ini percaya bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan mereka. Sama seperti perasaan dalam kendali dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan, kemanjuran diri yang lebih tinggi dapat mengurangi stres dan perilaku kesehatan yang negatif, dan dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik (O'Leary, 1985).
3. Hubungan Sosial
Penelitian telah menunjukkan bahwa dampak isolasi sosial terhadap risiko penyakit dan kematian kita serupa besarnya dengan risiko yang terkait dengan merokok secara teratur (Holt-Lunstad, Smith, & Layton, 2010; House, Landis, &
Umberson, 1988). Faktanya, pentingnya hubungan sosial untuk kesehatan kita begitu signifikan sehingga beberapa ilmuwan percaya tubuh kita telah mengembangkan sistem fisiologis yang mendorong kita untuk mencari hubungan kita, terutama pada saat stres (Taylor et al., 2000). Integrasi sosial adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan jumlah peran sosial yang Anda miliki (Cohen & Wills, 1985), serta kurangnya isolasi. Dengan membantu meningkatkan perilaku kesehatan dan mengurangi stres, hubungan sosial dapat memiliki dampak perlindungan yang kuat pada kesehatan, dan dalam beberapa kasus, bahkan dapat membantu orang dengan penyakit serius untuk tetap hidup lebih lama (Spiegel, Kraemer, Bloom, & Gottheil, 1989).
4. Disposisi dan Emosi
Disposisi negatif dan ciri-ciri kepribadian sangat terkait dengan serangkaian risiko kesehatan. Salah satu hubungan sifat-ke-kesehatan negatif paling awal ditemukan pada 1950-an oleh dua ahli jantung. Mereka membuat penemuan menarik bahwa ada pola perilaku dan psikologis yang sama di antara pasien jantung mereka yang tidak ada dalam sampel pasien lain. Pola ini termasuk kompetitif, tidak sabar, bermusuhan, dan waktu mendesak. Mereka menamakannya Perilaku Tipe A. Yang penting, itu ditemukan terkait dengan dua kali lipat risiko penyakit jantung dibandingkan dengan Perilaku Tipe B (Friedman
& Rosenman, 1959). Selain itu, karena gaya kepribadiannya yang negatif, orang yang bermusuhan sering kali tidak memiliki jaringan sosial yang mendukung pelindung kesehatan. Sebaliknya, sifat dan keadaan positif sering kali melindungi
kesehatan. Misalnya, karakteristik seperti emosi positif (misalnya, merasa bahagia atau gembira) telah dikaitkan dengan berbagai manfaat seperti umur panjang yang meningkat, kemungkinan yang lebih kecil untuk mengembangkan beberapa penyakit, dan hasil yang lebih baik setelah Anda didiagnosis dengan penyakit tertentu (misalnya, penyakit jantung, HIV) (Pressman & Cohen, 2005). Di seluruh dunia, bahkan di negara paling miskin dan terbelakang, emosi positif secara konsisten terkait dengan kesehatan yang lebih baik (Pressman, Gallagher, &
Lopez, 2013). Emosi positif juga dapat berfungsi sebagai "penangkal" stres, melindungi kita dari beberapa efek yang merusak. Demikian pula, melihat sisi baiknya juga dapat meningkatkan kesehatan. Optimisme telah terbukti meningkatkan koping, mengurangi stres, dan memprediksi hasil penyakit yang lebih baik.
5. Manajemen Stres
Sekitar 20 persen orang Amerika melaporkan mengalami stres, dengan usia 18-33 tahun melaporkan tingkat tertinggi (American Psychological Association, 2012). Mengingat bahwa sumber stres kita seringkali sulit untuk diubah (misalnya, keuangan pribadi, pekerjaan saat ini), sejumlah intervensi telah dirancang untuk membantu mengurangi respons permusuhan terhadap tekanan. Misalnya, aktivitas relaksasi dan bentuk meditasi adalah teknik yang memungkinkan individu mengurangi stres melalui latihan pernapasan, relaksasi otot, dan pencitraan mental.
Gairah fisiologis dari stres juga dapat dikurangi melalui biofeedback, suatu teknik di mana individu diperlihatkan informasi tubuh yang biasanya tidak tersedia bagi mereka (misalnya, detak jantung), dan kemudian diajarkan strategi untuk mengubah sinyal ini. Jenis intervensi ini bahkan menjanjikan dalam mengurangi risiko jantung dan hipertensi, serta kondisi serius lainnya (misalnya, Moravec, 2008; Patel, Marmot, & Terry, 1981). Tetapi mengurangi stres tidak harus rumit!
Misalnya, olahraga adalah aktivitas pengurangan stres yang hebat (Salmon, 2001) yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.