• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan yang dihadapi adalah proses pengemasan yang lama karena kekurangan alat untuk mengepres plastik, dan kemasasan (packagin)g yang kurang menarik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Permasalahan yang dihadapi adalah proses pengemasan yang lama karena kekurangan alat untuk mengepres plastik, dan kemasasan (packagin)g yang kurang menarik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PendampinganInovasiKemasanProduk (Packaging) PadaHome Industry KerupukAnugrah Di DesaTutulKebonKecamatanBalungKabupatenJember)

Tri PalupiRobustin1 STIE Widya Gama Lumajang email:[email protected]

Abstrak

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kemasan yang masih sederhana. Perlu diakui bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM sangat enak dan bagus tidak kalah dengan produk yang dihasilkan oleh pabrikan. Namun karena produk UMKM tersebut kemasannya sederhana sehingga penampilannya kurang menarik inilah yang menyebabkan produk UMKM jangkauan pasarnya terbatas dan sulit bersaing dipasaran. Kerupuk anugrah adalah hasil produk UMKM yang di produksi oleh Ibu Siti Zulaikhah. Usaha ini berdiri pada tahun 2017 di Desa Tutul Kebon Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Permasalahan yang dihadapi adalah proses pengemasan yang lama karena kekurangan alat untuk mengepres plastik, dan kemasasan (packagin)g yang kurang menarik. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra dalam hal proses pengemasan, maka langkah yang dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat untuk menjawab permasalahan mitra tersebut adalah dengan menginovasi kemasan dengan plastik yang lebih tebal kemudian label di sablon langsung pada plastic serta memberikan bantuan alat pengepres plastik (sealer).

Kata Kunci: UMKM, KerupukAnugrah, Packaging

Abstrack

One of the problems often faced by small and medium enterprises (UMKM) is the packaging that is still simple. It should be acknowledged that the products produced by UMKM are very tasty and good not inferior to the products produced by the manufacturer. However, because UMKM products are simple packaging so that the appearance is less attractive this is what causes SMEs market coverage is limited and difficult to compete in the market. Grace crackers are the products of UMKM produced by Mrs. SitiZulaikhah. This business was established in 2017 in TutulKebon Village, Balung District, Jember District. The problem faced is the old packaging process due to the lack of tools for plastic pressing and the packaging (less attractive) Based on the problems faced by partners in the packaging process, the steps implemented by the community service team to answer the problems of the partners is to innovate the packaging with a thicker plastic and then the label on the screen printing directly on the plastic and provide relief plastic presses (sealer).

Keywords: UMKM, Crackers Anugrah, Packaging

PENDAHULUAN A. AnalisisSituasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Sektor ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Untuk itu Pemerintah melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional 2014 semakin meningkatkan pembinaan kepada UMKM terutama membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh UMKM. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kemasan yang masih sederhana. Perlu diakui bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM sangat enak dan bagus tidak kalah dengan produk yang dihasilkan oleh pabrikan. Namun karena produk UMKM tersebut kemasannya sederhana sehingga penampilannya kurang menarik inilah yang menyebabkan produk UMKM jangkauan pasarnya terbatas dan sulit bersaing dipasaran.Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).

Kerupuk anugrah adalah hasil produk UMKM yang di produksi oleh Ibu Siti Zulaikhah. Usaha ini berdiri pada tahun 2017 di Desa Tutul Kebon Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Modal awal

(2)

memiliki 1 sealer untuk mengepres plastik, dan membutuhkan biaya untuk foto copy label untuk dimasukkan dalam kemasan. Setelah observasi di tempat usaha, banyak beberapa kekurangan yang di temukan oleh tim pengabdian masyarakat yaitu alat penggorengan yang masih kurang, proses pengirisan kerupuk masih menggunakan pisau, alat pengepres plastik (sealer) hanya satu, plastik kemasan yang tipis, dan kemasaran kurang menarik.

B. PermasalahanMitra

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yang pertama adalah pada proses produksi yaitu penjemuran karena musim hujan, sehingga solusi yang diambil adalah dengan membeli kerupuk kancing yang mentah terlebih dahulu kemudian digoreng. Setiap 5 kg kerupuk jika dikemas maka akan menjadi sekitar 400 bungkus. Permasalahan kedua adalah pada proses pengemasan yang lama karena hanya memiliki 1 sealer untuk mengepres plastik, membutuhkan biaya untuk foto copy label untuk dimasukkan dalam kemasan, dan kemasasan (packaging) kerupuk yang kurang menarik.Berdasarkan permasalahan tersebut, maka mitra perlu pendampingan untuk inovasi kemasan (packaging) supaya lebih menarik dan proses pengemasan berjalan dengan cepat, sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu mitra dalam pengemasan produk dan memberikan bantuan alat berupa sealer.

C. Solusi yang ditawarkan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh usaha kerupuk kancing sehingga mitra perlu pendampingan untuk inovasi kemasan (packaging) supaya lebih menarik dan proses pengemasan berjalan dengan cepat, sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu mitra dalam pengemasan produk dan memberikan bantuan alat berupa sealer. Kemasan yang menarik dan kualitas pembungkus yang baik di harapkan akan berdampak pada penjualan, karena kemasan yang menarik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.

D. Target Luaran

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menghasilkan target sesuai dengan harapan mitra yaitu:

1. Kemasan produk lebih menarik;

2. Proses pengemasan (packaging) lebih cepat.

METODE PELAKSANAAN

Adapun langkah-langkah kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:

1. Survei lokasi untuk melihat kondisi usaha dan melihat proses kegiatan pengemasan.

2. Wawancara terkait sejarah berdirinya usaha kerajinan tas dan permasalahan yang dihadapi.

3. Membuatkan kemasan baru berupa plastik yang labelnya disablon dan plastik lebih tebal dan membelikan alat pengepres plastik (sealer).

4. Memberikan kemasaran baru (bungkus/plastik) dan alat sealer serta pendampingan proses pengemasan dengan kemasan yang baru.

HASIL YANG DICAPAI

(3)

Gambar 1.SurveiLokasi

B. Wawancara dengan pemilik usaha kerupuk anugrah maka diperoleh informasi terkait sejarah berdirinya usaha dan permasalahan atau kendala yang dihadapi.

Gambar 2.KegiatanWawancara

C. Membuatkan kemasan baru berupa plastik yang labelnya disablon dan plastik lebih tebal dan membelikan alat pengepres plastik (sealer), maka pemilik usaha bisa menginovasi kemasan kerupuk supaya lebih menarik serta proses pengemasan lebih cepat karena penambahan alat sealer.

Gambar 3.PembelianBantuanAlat (Sealer)

(4)

Gambar 5.BantuanAlatdanInovasiKemasan

Gambar 6.PenyerahanBantuanAlat

(5)

Gambar 7.HasilInovasiKemasan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Home industry kerupuk milik Siti Zulaikhah di Desa Tutul Kebon Kecamatan Balung Kabupaten Jember masih belum memperhatikan kualitas kemasan karena kurangnya pengetahuan pemilik usaha tentang pentingnya inovasi kemasan dan pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.

2. Pendampingan inovasi kemasan (packaging) dan memberi bantuan alat sealer tersebut akan membantu dalam menambah kualitas kemasan produk kerupuk serta mempercepat proses pengemasan.

Saran

Pada zaman globalisasi sekarang ini, para pelaku usaha berlomba-lomba untuk mempengaruhi minat beli konsumen salah satunya dengan cara memberikan kemasan yang menarik. Strategi pemasaran bisnis memang tidak pernah ada matinya. Sampai hal-hal kecil pun ternyata dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Salah satu contoh hal kecil yang sangat berpengaruh terhadap pemasaran adalah kemasan produk. Pelaku bisnis tidak semuanya menyadari bahwa kemasan produk yang mereka tawarkan ternyata memberikan pengaruh besar terhadap angka penjualan produk mereka. Sehingga penting bagi usaha kerupuk ini maupun usaha yang lain untuk selalu berinovasi salah satunya dalam strategi kemasan produk (packaging).

DAFTAR PUSTAKA

Klimchuk, Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2006. DesainKemasan. Jakarta: Erlangga.

Kotler and Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi ke 13. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Muhuda. 2014. Pengetahuan Kemasan Standar Produk UMKM.

http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemasan.html.

diaksespadatanggal 10 februari 2018).

Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait