Evaluasi Mutu Bibit Survey Jenis Pohon dan
Sebaran Anakan Alam
Pengangkutan Bibit ke Lapangan
Pengadaan Bibit Jenis Pohon Lokal Melalui Cabutan Dan Puteran
A
Perencanaan Persemaian Produksi Bibit Pohon Kehutanan Secara
Generatif
B C
D E F
G H
Teknik Produksi Bibit Secara Vegetatif Dengan
Stek
Persiapan Bibit Menjelang
Pengangkutan untuk
Penanaman di Lapangan
A. Survey Jenis Pohon dan Sebaran Anakan Alam
Dalam ilmu ekologi hutan, tahapan pertumbuhan pohon adalah mulai dari semai pancang, tiang dan pohon dengan kriteria sebagai berikut:
a. Semai adalah anakan pohon mulai dari kecambah dan mempunyai tinggi ≤1,5 cm.
b. Pancang adalah vegetasi yang mempunyai tinggi 2 1,5 cm dengan batasan diameter <10 cm.
c. Tiang adalah vegetasi yang mempunyai batasan diameter 10-20 cm.
d. Pohon adalah vegetasi yang dominan didalam hutan dengan
diameter > 20 cm.
Papan informasi jenis pada tiap-tiap blok yang berpotensi untuk dijadikan sumber bibit dari anakan alam. Papan penunjuk arah areal produksi bibit yang dipasang di tepi jalan (kiri), papan tanda kode blok dan nomor petak areal produksi bibit anakan alam (tengah), dan papan informasi
jenis pohon dan anakan alam yang dipasang di blok-blok areal
produksi bibit anakan alam (kanan) di PT INCO Sorowako
Perencanaan persemaian untuk rehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang diperlukan untuk melakukan rehabilitasi
lahan bekas tambang di suatu perusahaan, pertambangan. Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan tepat waktu.
Untuk menghitung kebutuhan bibit yang diperlukan untuk luasan lahan rehabilitasi bekas tambang, maka kebutuhan bibitnya termasuk untuk penyulaman dapat dihitung sebagai berikut:
Jumlah Bibit (Batang) = {Luas Areal Penanaman x 10.000/Jarak Tanam) + Bibit Sulaman (%) Data ini selanjutnya digunakan untuk menghitung berapa luas areal persemaian yang dibutuhkan, sbb:
Luas Persemaian (Ha) = (Jumlah Bibit yang Diperlukan/Jumlah Bibit per Ha) x 1 Ha
Persamaan untuk menghitung kebutuhan benih
KB = B/(Kc x Km x Kj x Jb), dimana:
● KB = kebutuhan benih
● B = kebutuhan bibit
● Kc = % kecambah benih (Jumlah benih yang
berkecambah dibagi total benih yang dikecambahkan, dikalikan 100%).
● Km = % kemurnian benih (Berat benih murni tanpa kotoran dibagi berat benih total dalam kemasan, termasuk kotoran yang terdiri dari biji yang pecah, pecahan kulit biji, serpihan ranting, daun dll.).
● Kj = % jadi kecambah (Jumlah kecambah yang
berhasil menjadi bibit dibagi total
Tabel 2. Jumlah biji per kg dari beberapa jenis pohon kehutanan yang potensial
untuk rehabilitasi lahan bekas tambang
Jika jenis-jenis pohon yang akan ditanam lebih dari satu jenis, maka kebutuhan benih masing-masing jenis dapat dihitung berdasarkan jumlah kebutuhan bibit dari masing-masing jenis.
Lokasi persemaian dapat dipilih di lahan konsesi pertambangan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Aksesibilitas tinggi, atau dibuatkan akses yang baik sehingga kegiatan bongkar bahan material persemaian dan pengangkutan bibit dapat berjalan dengan lancar. Jika diperlukan lengkapi dengan jaringan listrik untuk keperluan kantor persemaian maupun untuk pompa air.
2. Kondisi lapangan relatif datar dengan kemiringan kurang dari 5%. Jika sangat terpaksa harus menggunakan lahan dengan topografi lereng, maka perlu dibuatkan teras-teras bangku.
3. Tersedia air sepanjang tahun, yaitu dekat sungai atau sumur yang mengalir/berisi air sepanjang tahun. Air ini sangat dibutuhkan untuk mengecambahkan benih, dan menyiram bibit, keperluan keluarga yang tinggal di persemaian dan mencuci peralatan dan kendaraan.
4. Untuk persemaian di perusahaan pertambangan dapat ditambahkan beberapa pertimbangan lagi, sebaiknya dipinggir
jalan di areal yang tidak perlu memakai pakaian pengaman, dengan demikian masyarakat atau anak-anak sekolah
berbagai tingkatan dapat berkunjung dan belajar mengenai penyemaian bibit kehutanan.
C. Produksi Bibit Pohon Kehutanan Secara Generatif
Teknik Pengecambahan Beberapa Jenis Pohon Pionir untuk Revegetasi
Beberapa perlakuan pada benih yang umum digunakan untuk tanaman kehutanan adalah:
1. Perendaman dengan air panas selama 3-5 menit dilanjutkan dengan perendaman dalam air dingin selama semalam. Perlakuan ini sangat umum dan efektif untuk benih dari pohon-pohon dari famili Leguminosae, sebagai contoh adalah akasia, sengon, sengon buto, lamtoro, turi dll.
2. Menghilangkan kulit benih, contohnya Ulin dan semacamnya.
3. Dengan membakar benih, yaitu menutupi benih dengan satu lapis alang-alang atau jerami kering kemudian membakar alang-alang atau jerami tersebut. Perlakuan ini biasanya dilakukan untuk benih kemiri.
4. Benih disangrai beberapa saat. Contohnya adalah benih jati. Teknik ini harus dilakukan secara hati-hati dan perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu, karena jika terlalu lama akan menyebabkan benih mati.
5. Dengan menggunakan air accu dengan konsentrasi tertentu selama beberapa
menit. Teknik ini juga sering digunakan untuk memberikan perlakuan pada benih Jati.
Konsentrasi dan lama perendaman perlu ditentukan secara hati-hati agar tidak menyebabkan kematian benih.
6. Siklus rendam jemur. Teknik ini juga sering digunakan untuk benih jati, dimana benih dijemur
selama 1 hari kemudian direndam selama satu malam, selanjutnya dijemur dan direndam sampai
3-6 siklus. Setelah itu benih dikecambahkan.
SENGON LAUT/JEUNGJING
(Falcataria moluccana) SENGON BUTO (Enterelobium
cyclocarpum) JATI PUTIH (Gmelina arborea) JATI (Tectona grandis)
Cara mengecambahkan. Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3 menit, buang air panas lalu ganti dengan air dingin dan rendam semalam. Benih
akan menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan antara benih dan air dingin adalah 1:3. Benih
yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah
dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan
ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3
menit, buang air panas lalu ganti dengan air dingin dan rendam semalam. Benih akan menyerap air
sehingga mengembang.
Perbandingan antara benih dan air dingin adalah 1:3. Benih yang
mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah
dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan
ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan.
Tempatkan benih di dalam satu wadah, rendam dengan air dingin semalam. Benih siap dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag
yang telah berisi media campuran tanah dan kompos
(3:1).
Cara mengecambahkan. Benih jati sulit berkecambah, rata-rata hanya 30% yang dapat
berkecambah dengan baik dengan metode rendam jemur berulang. Jemur benih jati sehari, rendam dalam air semalam, jernur sehari, rendam semalam, jemur sehari, rendam
semalam, Angkat benih dan tiriskan di tempat yang teduh dan lembab diamkan selama 5 hari kemudian tabur di atas media pasir lalu tutup dengan pasir hingga biji tertutup tipis dengan
pasir. Pengecambahan harus dilakukan ditempat terbuka yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari. Benih akan
berkecambah mulai hari ke 21. Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan
ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Beberapa contoh teknik pengecambahan benih jenis pohon-pohon kehutanan yang telah
digunakan atau berpotensi digunakan untuk rehabilitasi lahan-lahan bekas tambang:
KAYU PUTIH (Melaleuca
leucadendron) KEDAWUNG (Parkia timoriana) LAMTORO (Leucaena leucocephala) TURI (Sesbania grandiflora)
Cara mengecambahkan. Benih kayu putih tidak memerlukan perlakuan khusus, dan langsung dapat ditebarkan secara merata di
atas media tabur Informasi yang ada untuk media tabur benih kayu putih adalah pasir halus. Kecambah
kayu putih sangat rawan terhadap serangan penyakit lodoh jadi harus
disemprat dengan fungisida 3-7 hari sekali. Setelah kecambah berukuran tinggi 2-3 cm, dapat dipindahkan ke polibag yang telah
berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan.
Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3 menit, buang air
panas lalu ganti dengan air dingin dan rendarn semalam. Benih akan
menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan antara benih dan air dingin adalah 1:3. Benih yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan
kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram
dengan air mendidih selama 3 menit, buang air panas lalu ganti dengan air dingin dan rendam semalam. Benih
akan menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan antara benih dan air dingin adalah 1:3. Benih
yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah dan pasir).
Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah
dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3 menit, buang air panas lafu ganti dengan air dingin dan rendam
semalam, Benih akan menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan
antara benih dan air dingin adalah 1:3.
Benih yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah dan pasir).
Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
EKALIPTUS (Eucalyptus alba) MINDI (Mello azedarach) MIMBA (Azadirachta indica) KESAMBI (Sclelcera oleosa) Cara mengecambahkan. Benih
ekaliptus tidak memerlukan perlakuan khusus, dan langsung dapat ditebarkan secara merata di
atas media tabur Informasi yang ada untuk media tabur benih
ekaliptus adalah pasir halus Kecambah ekaliptus sangat rawan terhadap serangan penyakit lodoh
jadi harus disemprot dengan fungisida 3-7 hari sekall. Setelah
kecambah berukuran tinggi 2-3 cm, dapat dipindahkan ke polibag yang telah bensi media campuran
tanah dan kompos (3:1)
Cara mengecambahian. Jamur benih mindi setiap hari hingga kulit
benih mengalami peretakan Benih yang yang telah retak kulitnya siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasit, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan
kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Benih mimba tidak dapat disimpan lama, benih harus segera dikecambahkan di media
tanah tanpa memerlukan perlakuan pendahuluan. Kecambah yang telah memiliki dua daun, dapat dipindahkan
ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Benih kesambi tidak dapat disimpan lama, benih harus segera dikecambahkan di media tanah tanpa memerlukan perlakuan pendahuluan.
Kecambah yang telah memiliki dua daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos
(3:1).
GAMAL (Gliricidea seplum) JOHAR (Casio seamed) MAHONI (Swietenia macrophylla) Flamboyan (Delonix regia) Cara mengecambahkan.
Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3 menit, buang air
panas lalu ganti dengan air dingin dan rendam semalam. Benih akan
menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan antara benih dan air dingin adalah 1:3, Benih yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan
kompos (3:1).
Cara mengecambahkan.
Tempatkan benih di dalam satu wadah, lalu siram dengan air mendidih selama 3 menit, buang air
panas lalu ganti dengan air dingin dan rendam semalam. Benih akan
menyerap air sehingga mengembang. Perbandingan antara benih dan air dingin adalah
1:3 Benih yang mengembang siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke pollbag yang telah berisi media campuran tanah dan
kompas (3:1).
Cara mengecambahkan. Benih mahoni direndam dalam air selama semalam
kemudian direndam dalam larutan fungisida selama 10 menit. Setelah itu,
benih dapat ditanam langsung di polybag yang telah berisi media, atau
ditanam di bedeng tabur dengan punggung lekukan menghadap ke bawah. Media tabur dapat digunakan tanah atau serbuk gergaji. Kecambah yang telah memiliki dua daun, dapat
dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan
kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Jemur benih flamboyan setiap hari hingga kulit benih
mengalami peretakan. Benih yang yang telah retak kulitnya siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah dan pasir).
Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).
Angsana (Pterocarpus indicus) Saga (Adenanthera pavonina)
Cara mengecambahkan. Cara mengecambahkan. Jemur benih angsana setiap hari hingga kulit benih mengalami peretakan. Benih yang yang telah retak kulitnya siap untuk dikecambahkan di media tabur (tanah, pasir, atau campuran
tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran
tanah dan kompos (3:1).
Cara mengecambahkan. Cara mengecambahkan.
Jemur benih saga setiap hari hingga kulit benih mengalami peretakan. Benih yang yang telah retak kulitnya siap untuk dikecambahkan di media
tabur (tanah, pasir, atau campuran tanah dan pasir). Setelah kecambah memiliki 2 daun, dapat
dipindahkan ke polibag yang telah berisi media campuran tanah dan kompos (3:1).