Persepsi mahasiswa tentang penggunaan jilbab syar'i dan implikasinya terhadap perilaku di kampus (kasus mahasiswa prodi PAI STAIN Ponorogo). Jenis penelitian ini adalah studi kasus, dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswi tentang penggunaan jilbab syar'i dan implikasinya terhadap perilaku bercadar.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Validitas data merupakan konsep penting yang telah didesain ulang dari konsep validitas dan reliabilitas.Tingkat kepercayaan validitas data dapat diperiksa melalui teknik observasi dan triagulasi yang cermat.
Tahapan-Tahapan Penelitian
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Gambaran umum meliputi sejarah berdirinya STAIN Ponorogo, letak geografis meliputi penyajian data meliputi rancangan peneliti, populasi, alat pengumpulan data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Gambaran umum tempat penelitian adalah mahasiswa Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Ponogo Analisis data terkait latar belakang mahasiswi.
Kajian Teori
Kajian tentang Pengertian persepsi
Menurut sebagian orang lain bahwa persepsi merupakan proses yang mendahului kepekaan, yaitu suatu rangsangan yang diterima oleh individu melalui panca indera. Dengan demikian, setiap rangsangan yang dilihat oleh seseorang akan mengalami perubahan persepsi dengan tingkat ingatan tentang cara berpikir dan cara menginterpretasikannya.
Kajian Tentang Pengertian Jilbab
Hal ini berbeda dengan sikap mereka terhadap perempuan mandiri, meski masih dipandang sebagai subordinat laki-laki. Cara identifikasi melalui bentuk berjilbab bagi perempuan mandiri ini dimaksudkan agar mereka tidak menjadi sasaran pelecehan seksual oleh laki-laki. Menutupi segala sesuatu yang wajib ditutupi dari tubuh laki-laki adalah: antara pusar dan lutut, sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Tidak boleh memakai pakaian lelaki, sebagaimana lelaki tidak boleh kelihatan seperti pakaian perempuan 40. Boleh menutup leher secara keseluruhan untuk mengelakkan pandangan lelaki yang membawa nafsu apabila melihat leher. Wanita aurat di hadapan muhrim dan wanita lain Anita di hadapan lelaki muhrim atau sesama wanita hanya diwajibkan menutup kedua-dua aurat (depan dan belakang).
Telah dijelaskan di atas bahwa aurat wanita boleh diperlihatkan sebagian auratnya kepada sesama muhrim, dan kepada laki-laki yang bukan muhrim. Selain itu, wanita yang memakai busana muslimah akan terlihat sederhana dan berwibawa sehingga orang langsung menghormatinya dan menjauhkan diri antara wanita dan pria.
Kajian tentang Pengertian perilaku
Di era dimana teknologi semakin canggih seperti saat ini, etika antar agama semakin memudar, banyak alat canggih untuk berbuat baik, tetapi tidak sedikit alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan, tidak menghormati agama. Perubahan karakter religius siswa dan siwi setelah diterapkannya kebiasaan berjilbab dan berpeci di SMA Negeri 2 Ponorogo dalam pembelajaran PAI antara lain; dapat meningkatkan keimanan dan pengamalan syariat Islam, dapat membentuk karakter jujur, santun kepada guru dan membentuk karakter siswa dan siswa ke arah yang positif, dapat menciptakan suasana religius khususnya di SMAN 2 Ponorogo, dapat membentuk dan menjiwai keislaman pembelajaran agama, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Linda Nining Rahayu NIM 210309187 Etika Pergaulan dalam Islam (kajian interpretasi tematik pola hubungan laki-laki dan perempuan dalam pendidikan.
Konstruksi sosial budaya sebelum turunnya ayat-ayat tentang etika sosial sangat memprihatinkan, namun dengan turunnya ayat-ayat tentang etika. 59 Mustofa, NIM Jurusan Tarbiyah PAI, Kebiasaan Berhijab dan Berhijab Bagi Siswa Sekolah Negeri Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan Karakter Keagamaan (.60Linda Nining Rahayu NIM 210309187 Etika Pergaulan dalam Islam (kajian interpretasi tematik pola hubungan laki-laki dan perempuan dalam pendidikan.
Deskripsi Data Umum
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- LetakGeografisSekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo
- Susunan Organisasi Sekolah Timnggi Agama Islam Negri (STAIN) Ponorogo
- Keadaan dosen dan mahasiswa a. Keadaan dosen
- Sarana dan prasarana
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1997 mendirikan Sekolah Menengah Pertama Islam Negeri (STAIN) dan bukan lagi Sekolah Menengah Pertama Islam Negeri (STAIN) dan bukan lagi bagian dari IAIN. Sekolah Tujuan Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo berupaya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang lebih maju, lebih bermutu, dan lebih setara. Secara umum peneliti memilih lokasi penelitian di STAIN Ponorogo dengan alasan pertama yaitu mahasiswa kampus STAIN Ponorogo yang berasal dari berbagai daerah, baik lulusan sekolah berasrama maupun sekolah umum.
Berdasarkan data dokumenter yang diperoleh peneliti, jumlah dosen tetap di STAIN Ponorogo saat ini kurang lebih 104 orang yang mengajar di 12 program studi. Latar Belakang Mahasiswa STAIN Ponorogo berasal dari berbagai komunitas, mulai dari petani, PNS, guru, mahasiswa,. Untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar, IAIN Poonorogo memiliki luas 31.540 M2, yang menjadi luas gedung 22.084, infrastruktur lainnya untuk keperluan praktikum.
Diskripsi Data Khusus
Pandangan mahasiswai STAIN ponorogo mengenai penggunaan jilbab a. Pemahaman mahasiswi dalam memakai jilbab di STAIN ponorogo
Menurut saya, memakai jilbab sesuai dengan pemahaman saya bahwa ketika memakai jilbab harus memanjang ke depan dada, menutupi rambut dan menutupi rambut, dan ketika memakai jilbab, jilbab harus tebal. dan tidak tipis, tidak terlihat. Menurut saya, mengenakan jilbab adalah kewajiban bagi seorang muslim dewasa. Menurut saya, wanita berjilbab adalah kewajiban bagi umat Islam dan hal ini ditegaskan dalam surat al-Azab ayat 59.
Menurut saya hijab itu harus menutupi kepala dan juga bagian depan, dan saat memakai hijab tidak boleh tipis dan transparan, serta tidak berlebihan. Menurut saya, seseorang yang memakai jilbab syar'i adalah jilbab yang besar dan besar, jilbab harus menutupi lekuk tubuh wanita, dan jilbab harus tebal, tidak tipis, tidak transparan, sehingga menutupi leher. jilbab dan rambut tidak boleh dilihat. Menurut saya, batasan aurat wanita adalah semua bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Bagaimana Perilaku Mahasiswi STAIN Ponorogo Prodi PAI dalam Berjilbab
Saya pernah melihat ketika saya pergi ke kelas demi kelas, ada siswi yang memakai jilbab syar'i dan ada yang memakai jilbab biasa. Santri berjilbab syar'i berpenampilan anggun dan muslimah, namun jika berbicara kasar, membentak teman-temannya, dan jika bersama laki-laki perilakunya tidak dipedulikan. Menurut saya, penampilan mahasiswi berjilbab syar'i atau berbusana muslimah secara syar'i terkadang tidak mempengaruhi perilaku/akhlak mereka sebagaimana halnya mahasiswi berjilbab biasa.
Pada pendapat saya, pelajar perempuan yang memakai tudung syar'i atau tudung biasa sepatutnya berkelakuan sopan, tetapi pelajar perempuan yang memakai tudung syar'i itu lebih berhati-hati dalam tingkah laku dan tutur kata serta nampak lebih beragama berbanding pelajar perempuan lain yang pernah saya lihat. Pada pendapat saya, seseorang yang bertudung syar'i harus mempengaruhi tingkah laku dan pertuturan serta cara pergaulannya antara satu sama lain terutamanya dengan seorang lelaki. Pada pendapat saya seseorang yang memakai tudung atau pakaian syar'i adalah sama dengan seseorang yang memakai tudung biasa, seperti yang saya lihat apabila ada pelajar perempuan yang memakai tudung syar'i, tingkah laku dan pertuturan mereka masih tidak sepadan dengannya. hijab atau pakaian yang mereka pakai 101.
ANALISIS DATA
Analisis Pandangan Mahasiswi STAIN Ponorogo dalam penggunaan Jilbab Syar’i
- Pemahaman Mahasiswi STAIN Ponorogo dalam Memaki Jilbab
- Pemaham an Mahasiswi STAIN Ponorogo terhadap Jilbab Syar’i
- Pemahamaan Mahasiswi Mengenai Batasan-batasan Aurat Seorang Perempun
- Pemahaman mahasiswi hikmah memakai jilbab dan menutup aurat
Pendapat mahasiswi STAIN Ponorogo tentang berjilbab adalah bahwa berjilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslimah yang harus menutupi auratnya yang merupakan kehormatan diri dan menjaga hubungan intim dengan laki-laki yang bukan kerabatnya. Dan jilbab wanita harus menutupi semua anggota tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, selain itu, ketika mengenakan jilbab wanita juga harus memperhatikan keadaan, seperti ketika mengenakan jilbab, rambutnya tidak terlihat, meskipun hanya seikat rambut. rambut karena sehelai rambut cocok untuk wanita, dan jilbab harus tebal, tidak tipis dan tidak tembus pandang, dan jilbab harus menutupi dada dan leher. Mengenakan jilbab bagi mahasiswi STAIN Ponorogo sudah tidak asing lagi bagi mahasiswi yang memakai jilbab dengan ciri khas tertentu dan jenis yang berbeda yang mereka gunakan, dalam penggunaannya jilbab hanya sebagai aksesoris yang bisa mereka kenakan sesuka mereka, dengan model yang ada. dan tren yang sedang berkembang dan menggunakan keinginan mereka, terlepas dari syari'at agama.
Namun ada yang menginginkan jilbab tetap sesuai dengan mode namun tidak meninggalkan aturan syariah. Ada yang berpendapat bahwa meskipun berjilbab tetap modis, dan agama tidak melarang berjilbab secara modis asalkan sesuai dengan syariat, tetapi berjilbab dengan mengutamakan Syari'at yang paling utama. Jilbab adalah sesuatu yang wajib bagi seorang wanita muslimah untuk menutupi auratnya, ada juga isu wanita muslimah berhijab karena didorong dari luar, seperti berhijab karena mendunia di kalangan masyarakat, sehingga dia termasuk dalam berhijab Motivasi adalah suatu kekuatan yang ada pada diri seseorang bahkan yang menyebabkan individu tersebut. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa mahasiswi sudah banyak mengetahui tentang hikmah berhijab dan menutup aurat seperti yang tertulis di atas.
Analisis bagaimana perilaku Mahasiswi STAIN Ponorogo dalam Berjilbab
Dengan bercadar, dia telah menutup salah satu celah yang membuat orang tidak berzina. Dan juga akan menghemat pengeluaran dan tenaga, menghemat kesehatan diri dari berbagai macam kosmetik, selain itu jilbab dapat mengangkat derajat wanita ke derajat kemuliaan. Orang yang berjilbab biasanya berkelakuan baik, menjaga hubungan sosial dan peduli terhadap lawan jenis.
Jika kita sudah memutuskan untuk berhijab, kita harus bisa menjaga sikap dan perilaku serta perbuatan kita. Dan ini tidak berarti bahwa orang yang berjilbab harus berakhlak baik, akan tetapi berjilbab adalah usaha untuk mencapai kesempurnaan akhlak, agar tercipta akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran agama. Sebagai akibat dari identifikasi ini, dia akan diwajibkan untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam.
Analisis Implikasi Jilbab Syar’i te rhadap Mahasiswi dikampus
KESIMPULAN
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai makna mengenakan jilbab syar'i merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam, tidak hanya sebagai trend fashion, dan penggunaan jilbab syar'i juga harus menjadi kenyataan. Ahmad Saeba Mustofa, NIM Tarbiyah Jurusan PAI, Kebiasaan Berhijab dan Berhijab Bagi Siswa Sekolah Negeri Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan Karakter Religius (Studi Kasus Pada Pembelajaran PAI di SMA 2 Ponorogo)na, Beni Psikologi Umum . Nining Rahayu, Linda NIM 210309187 Etika Masyarakat dalam Islam (kajian Tafsir Tematik Model Hubungan Laki-laki dan Perempuan dalam Pendidikan.