• Tidak ada hasil yang ditemukan

persepsi masyarakat tentang penyaluran beras miskin

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "persepsi masyarakat tentang penyaluran beras miskin"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYALURAN BERAS MISKIN (RASKIN)

(Studi Kasus:Kampung Padang Marapalam,Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan)

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata Satu)

Ratih Yulisman 11070187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

Ratih Yulisman, 11070187, Perception Of Society About Channeling Of Impecunious Rice ( Raskin) Study of Kasus:Kampung Field of Marapalam Nagari Lakitan North District Of Lengayang Sub-Province Coastal Area Of South, Skripsi, Program Study Education Of Sociology of STKIP PGRI West Sumatra, Field, 2016

Oleh:

Ratih Yulisman1, Nilda Elfemi2, Mira Yanti3

*TheSociology Department Student of STKIP PGRI West Sumatera

**The Sosiology Staff of Sociology Department of STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This research case background perception of society in channeling of raskin that happened Kampong Field of Marapalam Nagari Lakitan North District Of Lengayang Sub-Province Coastal area of South, where kampong head always conduct ketidakadilan to its society and always major nearness brother. Target of research to know perception of society about channeling of raskin Kampong Field of Marapalam Nagari Lakitan North District Of Lengayang Sub-Province Coastal area of South

Theory the used Theory of interaksionalisme simbolik of Herbeer Blemer. used Method Research approach qualitative with descriptive research type to depict the problem of accurate. Intake of informan used by sampling purposive amounting to 12 people. found Data type in the form of primary data and of sekunder. Data collected by using interview technique, observation, and documentation, and also by using appliance in the form of guidance of interview, book, pen, handphone. After data obtained to be to be analysed by data discount, displayed data and withdrawal of conclusion.

Result of this research lay open perception of society about channeling of raskin Kampong Field of Marapalam Nagari Lakitan North District Of Lengayang Sub-Province Coastal area of South 1) procedure screening of impecunious household not be done/conducted fairly 2) checking inexistence return names which have enlisted since llama getting raskin 3) Kampong head give aid of raskin [do] not to rightful claimant accept

The key word :Perception Society About Channeling Impecunious Rice

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Pembimbing I, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

ABSTRAK

Ratih Yulisman, 11070187, Persepsi Masyarakat Tentang Penyaluran Beras Miskin (Raskin) Studi Kasus:Kampung Padang Marapalam Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2016.

Penelitian ini dilatarbelakangi kasus persepsi masyarakat dalam penyaluran raskin yang terjadi di Kampung Padang Marapalam Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, dimana kepala kampung selalu melakukan ketidakadilan terhadap masyarakatnya dan selalu mengutamakan saudara dekatnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penyaluran raskin di Kampung Padang Marapalam Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Teori yang digunakan adalah Teori interaksionalisme simbolik Herber Blumer. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk menggambarkan masalah yang diteliti. Pengambilan informan digunakan dengan cara purposive sampling yang berjumlah 12 orang. Jenis data yang ditemukan berupa data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta dengan menggunakan alat berupa pedoman wawancara, buku, pena, Setelah data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini mengungkapkan persepsi masyarakat tentang penyaluran raskin di Kampung Padang Marapalam Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah 1) prosedur penyaringan rumah tangga miskin tidak dilakukan secara adil. 2) tidak adanya pengecekan kembali nama-nama yang sudah terdaftar sejak lama yang mendapatkan raskin 3) Kepala kampung memberikan bantuan raskin tidak kepada yang berhak menerima.

Kata kunci :Persepsi Masyarakat Tentang Penyaluran Beras Miskin

PENDAHULUAN

Lembaga sosial dapat didefinisikan secara abstrak yakni sebagai sistem nilai-nilai dan norma, dari penjelasan di atas menyiratkan adanya tujuan atau kebutuhan yang hendak dicapai pada suatu lembaga. Namun, pengertian pokok dari suatu lembaga tetap ditekankan pada sifatnya yang abstrak selaku nilai dan norma bukan pada usaha kongkrit untuk mencapai tujuan atau kebutuhan itu, namun disuatu lembaga tersebut terdapat suatu melenceng dari aturan-aturan tersebut yaitu nepotisme (Soekanto, 1982:100).

Nepotisme merupakan suatu permasalahan yang bukan baru lagi.

Nepotisme dalam Undang-Undang RI No. 28 tahun 1998 diartikan sebagai perbuatan penyelenggaraan negara yang secara melawan

hukum menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan msyarakat, bangsa, dan negara.

Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menegaskan bahwa nepotisme sangat dilarang. Hal itu dikarenakan nepotisme sangat bertentangan dengan kesusilaan, moral pancasila, serta membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara (Danil, 2011:15).

Praktek nepotisme sudah berlangsung sejak lama, istilah nepotisme mulai digunakan secara luas di Indonesia sejak tahun 1998.

Pada masa itu, berita mengenai keluarga mantan presiden Soeharto dan para pejabat pemerintahan di masa orde baru yang melakukan praktek-praktek korupsi, kolusi dan

(5)

nepotisme(disingkat KKN) sangat gencar diberitakan dimedia elektronik.Rakyat Indonesia melalui serangkaian demontrasi dan perwakilan di DPR dan MPR menuntut dihapuskannya praktek KKN tersebut.DPR dan presiden BJ Habibie pun mengesahkan Undang-Undang Negara RI No 28 Tahun 1999 Tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lazuardi, 2014:3)

Faktanya, praktek nepotisme masih kerap dilakukan di Indonesia, bahkan sudah menjadi rahasia umum dalam proses terhadap pegawai baru,baik di instansi-instansi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan BUMN maupun swasta.Masyarakat masih menganggap bahwa tindakan nepotisme tidak melanggar hukum seperti halnya korupsi.

Padahal pengesahan Undang-Undang No 28 Tahun 1999 itu sudah merupakan dasar hukum sah yang melarang praktek-praktek nepotisme, bersama dengan korupsi dan kolusi(Lazuardi, 2014 :3).

Nepotisme termasuk ke dalam kategori perbuatan yang cenderung terlewatkan dalam rumusan hukum pidana Indonesia selama ini. Padahal perilaku itu memperlihatkan potensi kriminalitas yang cukup tinggi. Lagi pula perilaku nepotisme secara moral sangat dibenci dan dicela oleh masyarakat.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/nepotisme, Agustus 2015). Karena masyarakat kecil atau miskin yang seharusnya mendapatkan haknya, oleh sebab itu yang miskin tetap menjadi miskin dan yang kaya pun akan tambah kaya.

Dalam masalah nepotisme terhadap penyaluran raskin sering terjadi di berbagai daerah Sumatera Barat, Pembagian raskin yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat kecil atau masyarakat miskin, namun berbeda pada saat sekarang ini dimana bukan masyarakat miskin saja yang dapat tetapi masyarakat yang mampu atau kaya juga bisa mendapatkan pembagian tersebut. Salah satunya di daerah Kampung Padang Marapalam Nagari Lakitan Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana didalam nepotisme ini lebih cendrung mengutamakan sanak saudara sendiri dibandingkan orang lain seperti memberikan jabatan dalam suatu pekerjaan

maupun dalam pembagian bantuan yang datang dari luar maupun dari pemerintah

Nagari lakitan utara merupakan salah satu Nagari yang ada di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan,Kecamatan Lengayang terdiri dari 9 nagari, yang mana dari 9 Nagari tersebut adalah Lakitan Utara, Lakitan Utara mempunyai 4 kampung, salah satunya Kampung Padang Marapalam, dalam satu nagari mendapatkan jatah raskin sebanyak 120 karung, dan dibagikan tiap kampung jatah raskin sebanyak 30 karung

Berdasarkan wawancara dengan kader raskin (Beras Miskin) yang bernama Nuraini pada tanggal 15 juli, didapatkan data bahwa raskin dibagikan sekali dalam satu bulan sebanyak 10 kg per KK. Setiap orang yang mendapatkan raskin uang trasportasi raskin sebanyak 10 kg tersebut dihargai Rp.16.000 sedangkan RASKIN dibagikan di salah satu rumah kader Kampung Padang Marapalam

Selanjutnya wawancara tanggal 25 juli dengan Bapak Ulut salah satu staf yang bekerja di kantor Wali Nagari bahwa pembagian raskin yang diberikan dari bantuan pemerintah yang seharusnya diberikan kepada masyarakat miskin sebagai prioritas utama ternyata pembagian raskin tersebut dibagikan terlebih dahulu kepada masyarakat yang mempunyai hubungan sanak saudara dengan orang-orang yang bekerja di kantor Wali Nagari maupun orang yang memiliki hubungan sanak saudara dengan kepala Kampung, Kepala kampung disini lebih mementingkan sanak saudara maupun kerabat dekatnya dibandingkan orang lain yang tidak mempunyai hubungan dengannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Wali Nagari Lakitan Utara tahun 2015 di Kampung Padang Marapalam terdapat jumlah KK sebanyak 106 KK, dimana terdapat masyarakat kurang mampu 33 KK, masyarakat mampu 53 KK, dan masyarakat menengah 20 KK.

Sedangkan diKampung Padang Marapalam ini yang mendapatkan raskin sebanyak 35 KK, yang ada hubungan dengan kepala kampung sebanyak 23 KK yang mendapat beras raskin, dan orang kurang

(6)

mampu yang tidak ada hubungannya dengan kepala kampung sebanyak 12 KK, sebenarnya yang berhak menerima raskin adalah orang yang kurang mampu dan tidak ada hubungannya dengan kepala kampung yang sebanyak 33 KK, tetapi disini kepala kampung lebih mendahulukan orang yang terdekat dengan nya

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi Masyarakat Tentang Penyaluran Raskin (Studi Kasus: Kampung Padang Marapalam, Nagari Langkitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang

digunakandalampenelitianiniadalahpendekatan kualitatif.PendekatankualitatifmenurutBogdan dan Taylor dalamMoleong (2011:4) yaitusuatuprosedurpenelitian yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-kata tertulisataulisandari orang-orang danperilaku yang diamati

Menurut J. Maleong (1990: 3) penelitiankualitatifadalahpenelitian yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-kata tertulisataulisandari orang-orang atauperilaku yang

diamati.Dipilihnyapendekatankualitatifdalamp enelitianinikarenakedalamaninformasidalampe nelitianinimenjadifocusutamadaripadaagrerasi yang bertumpupadalogikamatematis.

.Tipepenelitian yang

digunakanadalahtipepenelitiandeskriptifyaitus

uatupenelitian yang

berusahamendeskripsikansuatugejala, peristiwa,

kejadianmendeskirpsikanpersepsimasyarakatte ntang

penyaluranraskinpadamasyarakatkampung Padang Marapalam

.

Informanadalah orang yang dimanfaatkanuntukmemperolehinformasi yang dibutuhkantentangsituasikondisisertapermasal ahan yang berhubungandenganpenelitian, bergunauntukmembantupenelitidalammenjelas

kanpermasalahan yang

diteliti.Artinyainformanadalah orang-orang yang mengetahuisituasidankondisi yang

terjadidanbersediameluangkan agar kitasebagaipeneltibiasmendapatinformasi yang

valid danfaktual (Moleong,

2010:132).Pemilihaninformansecarapurposive sampling,

yaituteknikpengambilandenganpertimbangante rtentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahutentangapa yang kitaditeliti (Sugiyono, 2011:300).

Penetapkanmasyarakatsebagaiinform andalampenelitianinididasarkanpadakriteria-

kriteriatertentu. Pemilihan

informandalampenelitianinimenggunakantekni kpurposif sampling, yaitu di dasarkanpadakreteria-

kriteriatertentusebagaiberikut : keluarga miskin yang tidak mendapatkan raskin, kader raskin, keluarga kaya yang mendapatkan raskin

Adapun yang

menjadinformandalampenelitianini,yaitusebag aierikutyaitu5keluarga yang kurang mampu yang tidakmendapatkanraskin, 2 orang kader yang membagikanraskin, 4 orang saudara dari kepala kampungjadijumlah informan yang didapatkanpadasaatpenelitimelakukanpenelitia nsebanyak12 orang.

Analisis data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan di Kampung Padang Marapalam Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan alasan penulis memilih lokasi ini karena di Kampung Padang Marapalam Kepala Kampung Melakukan ketidakadilan terhadap Masyarakatnya dalam penyaluran berasmiskin

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN NagariLakitan Utara salahsatudari 9 Nagari di Wilayah KecamatanLengayang yang terletak di kotaKecamatan.NagariLakitan Utara mempunyailuas Wilayah seluas 489,9Hektar.Nagariiniterdiridari 4 kampung, yaituPadangMarapalam, Padang Mandiangin, PasarBaru, dan Padang cupak.NagariLakitan Utara letaktopografistanahnyadaratan, dansebagianwilayahkelautandenganlahansebag ianbesardimanfaatkanolehmasyarakatuntuklah anpertanian,

(7)

sehinggasebagianbesarmasyrakatNagariadalah petanidannelayan.

Berdasarkanletakgeografisbatas- batasNagariLakitan Utara sebagaiberikut:

Sebelah Utara berbatasandenganKambang Barat, Sebelah Selatan

berbatasandenganlakitan,

SebelahTimurberbatasandengankambangdanL akitanTimur, Sebelah Barat

berbatasandenganSamudra Indonesia

Kampung Padang

Marapalammerupakansalahsatukampung yang ada di NagariLakitan Utara KecamatanLengayangKabupatenPesisir Selatan denganjumlahpenduduk650 jiwa.

Jumlah 3,282 Sedangkan jumlah penduduk menurut pendidikan berjumlah 789 jiwa. menurut tempat ibadah yang ada di Kampung Padang Marapalam 2 Mata pencarian atau pekerjaan masyarakat adalah petani, pedagang, berkebun, ibu rumah tangga, dan sebagai Pegawai Negeri/Swasta.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1GambaranUmumMasyarakatPenerimaR askin Di Kampung Padang Marapalam

Program (Raskin)

merupakansuatuupayapemerintahuntukmemba ntumengurangibebanpengeluaranpendudukmis kin. Melalui program tersebut yang didukung program

bantuanpenanggulangankemiskinanlainnyadih arapkandapatmemberikanmanfaat yang nyatadalampeningkatanketahananpangandanke sejahteraansocial Rumah tangga miskin Raskinmerupakansubsidipanganpokokdalambe

ntukberas yang

diperuntukkanbagikeluargamiskinsebagaiupay adaripemerintahuntukmeningkatkanketahanan pangandanmemberikanperlindunganpadakelua rgamiskin.Program

inibertujuanuntukmengurangibebanpengeluara

nRumahTanggaSasaran (RTS)

melaluipemenuhansebagiankebutuhanpokokda lambentukberas.Selainitu,

Raskinbertujuanuntukmeningkatkan

danmembukaaksespangankeluargamelaluipenj

ualanberaskepadakeluargapenerimamanfaatde nganjumlah yang telahditentukan

Proses pelaksanaan program raskin di Kampung Padang Marapalam diawali dengan musyawarah sosialisai ditingkat Nagariyang dihadiri oleh seluruh Wali Nagari yang ada dikecamatan lengayang, musyawarah ini dilaksanakan di kantor camat. Pada musyawarah sosialisasi tersebut fasilitator menjelaskan mengenai pelaksanaan program raskin yang didampingi oleh penanggung jawab operasional kegiatan yang mana akan ditentukan kriteria-kriteria keluarga miskin yang akan mendapatkan bantuan raskin.

Kriteria-kriteria tersebut adalah: keluarga pra (tidak cukup makan), prasejarah (miski segi fisik), dan keluarga miskin. Kemudian dari hasil musyawarah tersebutlah diperoleh kata mufakat untuk melaksanakan program raskin dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan mengurangi beban biaya kebutuhan keluarga miskin di Nagari. Proses penyaluran raskin dilaksanakan dngan cara masyarakat terlebih dahulu didata oleh para petugas pengolah raskin, kemudian masyarakat yang sudah masuk dalam daftar penerima bantuan raskin, maka pada saat bantuan raskin dtang msyarakat lansung menjeput raskin ke rumah salah satu kader. Kemudian masyarakat yang mengambil raskin antri untuk mendapatkan raskin tersebut, sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh kader, dan masyarakat yang mengambil raskin dipanggil satu persatu untuk mengambil raskin, masyarakat yang telah mendapatkan raskin kemudian pulang kerumah masing-masing.

Nagarilakitan Utara

merupakansalahsatuNagari yang ada di KecamatanLengayangKabupatenPesisir Selatan.KecamatanLengayangterdiridari 9

Nagari, yang manadari 9

NagaritersebutadalahLakitan Utara.Lakitan Utara mempunyai 4 Kampung, salahSatunyaKampung Padang Marapalam, dalamsatuNagarimendapatkanjatahraskinseban

yak 120

karungberasdandibagikantiapkampongjatahras kinsebanyak 30 karungtiapbulannnya.

Berdasarkan data yang diperolehdari Kantor WaliNagariLakitan Utara tahun 2015

di Kampung Padang

(8)

Marapalamterdapatjumlah KK sebanyak 106 KK, dimanaterdapatmasyarakatkurangmampu 33 KK, masyarakatmampu 53 KK, danmasyarakatmenengah 20 KK.

Sedangkandisini yang

mendapatkanraskinsebanyak 12 KK dari 35 KK yang kurangmampu.

Masyarakat di Kampung

padangMarapalam yang

menerimaraskinsesuaidengan data yang telahidatatiap-tiaprumahmasyarakat, jika data yang dimintaolehpenyelenggararaskin yang ada di Nagari telah valid, makamerekaberhakmendapatkanbantuanraskin tersebut, pendataan KK tersebut dilakukan dengan cara melihat tiap-tiap kondisi rumah dan bagaimana hasil dari mata pencarian Masyarakat tersebut, setelah didata danpenerimaraskinberhakuntukmenebusberasr askinsebanyak 10 kg perbulannya per KK,

setiap orang yang

mendapatkanraskinharusmembayardilakukans ecaratunaiolehmasyarakatdenganmeyerahkank upon yang diberikankepadamasyarakat yang mnerimasertamemberikanuangtrasfortasiraskin sebanyak 10 kg tersebutdenganharga Rp.16.000.

5.2 .PersepsiMasyarakatTentangPenyalura nRaskin

Persepsi merupakan pandangan yang diberikan seseorang kepada orang lain baik itu yang bersifat positif ataupun negatif, setiap pandangan yang diberikan seseorang mengandung arti tersendiri. Di kampung padang marapalam masyarakat banyak memberikan persepsi negatif terhadap kepala kampung tenteng penyaluran raskin yang mana masyarakat yang kurang mampu banyak berpendapat pembagian Raskin yang seharusnya didapatkan oleh keluarga yang kurang mampu, tetapi hal tersebut tidak berjalan sebagaimana semestinya. Banyak masyarakat yang kurang mampu tidak mendapatkan bantuan Raskin tersebut, bahkan banyak diantaranya yang mendapatkan raskin tersebut adalah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhanya, berikut persepsi masyarakat tentang penyaluran raskin tersebut

5.2.1. Prosedur Penyaringan Rumah Tangga Miskin Tidak Dilakukan Secara Adil

Pada dasarnya pelaksanaan program Raskin adalah bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk bantuan beras raskin atau beras murah yang nantinya akan diberikan dan dibagikan untuk masyarakt miskin yang ada pada daerah yang akan diberikan bantuan. Penerima bantuan raskin adalah masyarakat miskin atau masyarakat kurang mampu, namun dalam hal ini prosedur penyaringan rumah tangga miskin tidak dilakukan secara tepat, dimana masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan raskin yang sudah terdaftar dalam pembagian raskin yang mareka dapatkan melalui pendaftaran yang dilakukan oleh pegawai kantor Nagari, tetapi pada saat di adakan pembagian dengan membagikan kupon kemasyarakat tidak sesuai dengan apa yang ada, didalam data penerima raskin tidak mendapatkan bantuan raskin tersebut, sedangkan masyarakat yang tidak seharusnya menerima bantuan raskin serta yang tidak termasuk kategori menerima raskin mendapatkan bantuan

5.2.2. Tidak Adanya Pengecekan Kembali Nama-Nama yang Sudah Terdaftar Sejak Lama yang Mendapatkan Raskin

Dalam menyalurkan beras raskin sangat dibutuhkan lembaga atau kader untuk mengetahui atau pengulangan cek kembali data-data yang harus mendapatkan beras miskin tersebut, kana disini adanya masyarakat yang mengatakan kalau prosedur pengecekan data tersebut tidak beraturan dan tidak di cek kembali

5.2.3Kepala KampungMemberikan Bantuan RaskinTidak Kepada yang Berhak Menerima

Setiap daerah memiliki masyarakat yang beragam dari segi kehidupannya, ada masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhanya dan ada masyarakat yang kurang mampu. Masyarakat kurang mampu disini sering disebut keluarga miskin, untuk membantu keluarga tersebut pemerintah sudah

(9)

memiliki pogram tersendiri salah satunya adalah memberikan bantuan kepada masyaarakat miskin tersebut beras yang sering disebut Raskin.

Pada dasarnya setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah (Wali Nagari) merupakan suatu aturan yang sudah di sepakati oleh setiap anggota yang ada pada Nagari yang mendapatkan bantuan, sebagaimana seharusnya bantuan raskin ditunjukan kepada masyarakat yang kurang mampu atau KK miskin sesuai dengan Kriteria penerima bantuan raskin di Nagari tersebut, apabila tujuan yang sudah di tentukan oleh pemerintah setempat dalam proses pembagian raskin pada suatu Nagari yang diberikan bantuan tidak tersalurkan dengan baik atau tidak sampai pada tujuan dalam Nagari tersebut kepada masyarakat yang seharusnya menerima bantuan raskin. Di Kampung Marapalam ini banyak masyarakat yang merasa Kepala kampung memberikan bantuan tidak sesuai dengan dengan Keadaan masyarakat yang seharusnya menerima bantuan raskin

5.2.4. Kepala Kampung Tidak Menetapkan Secara Tegas Siapa Penerima Raskin yang Sebenarnya

Pelaksanaan program Raskin di Kampung Marapalam seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa keluarga yang mendapatkan bantuan Raskin adalah keluarga miskin (miskin sandang, papan, kesehatan pola hidup dan tidak adanya tabungan),dan sasarannya langsung kepala keluarga miskin yang bersangkutan. Pelaksanaan bantuan raskin ini bertujuan untuk meringankan beban pengeluaran hidup keluarga miskin dalam segi memenuhi kebutuhan pokok dan dengan adanya bantuan tersebut masyarakat miskin bisa merasakannya. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pihak Kepala Kampung, dimana mereka membagikan bantuan raskin ini tidak menetapkan secara jelas dan tegas siapa yang menerima bantuan tersebut, masyarakat telah berupaya memberikan persyaratan yang lengkap untuk terdaftar dalam orang yang berhak menerima bantuan Raskin tersebut, Kepala kampung memberikan bantuan tersebut tidak jelas dan

tagas dalam penyaringannya, orang yang terdekat saja yang di utamakan masyarat miskin lainya hanya sedikit peluang untuk ,mendapatkan, dalam data, di Kampung Marapalam ini hanya mendapatkan jatah beras raskin sebanyak 30 Karung beras. Orang- orang yang bekerja di kantor Wali Nagari sangat mudah terdaftar sedangkan masyarakat yang tidak memiliki hubungan dengan pihak yang memberikan bantuan tidak terdaftar dalam memdapatkan bantuan

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan pada pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat tentang nepotisme kepala kampung dalam penyaluran beras miskin raskin dikampung dikampung padang marapalam, nagari lakitan utara kecematan lengayang kabupatn pesisir selatan adalah:

Prosedur penyaluran rumah tangga miskin tidak dilakukan secara adil.

Kepala kampung tidak melakukan pengecekan kembali nama-nama yang terdaftar sejak lama yang mendapatkan raskin.

Kepala kampung memberikan bantuan raskin tidak kepada yang berhak menerima, Kepala kampung tidak menetapkan secara tegas siapa penerima raskin yang sebenarnya.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan yaitu : Bagi Pemerintah hendaknya terus mencek bukti pembagian raskin itu setiap kali nya raskin dibagikan agar pemerintah tau mana yang berhak mendapatkan raskin di setiap kampung-kampung tersebut.

Bagi kepala kampung dalam menyalurkan beras miskin harus sesuai dengan KK warga yang tidak mampu bukan hanya kepada keluarga kerabat kepala kampung saja.

Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan beras miskin supaya berusaha untuk gigih berusaha mendapatkan haknya agar bantuan bisa dimanfaatkan dengan

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.

ProsedurPenelitian. Yogyakarta: PT RinekaCipta.

Bungin, Burhan. 2011. PenelitianKualitatif.

Jakarta: Putra Grafika.

Danil, Elwi. 2011. KORUPSI Konsep, TindakPidanadanPemberantasannya.

Jakarta: Rajawali Pers.

Moleong J Lexy. 2011.

MetodePenelitianKualitatif.

Bandung: RemajaRosdakarya.

Ritzer, George. 2013.

SosiologiIlmuPengetahuaBerparadigmaGand a. Jakarta: Rajawali Pers.

Internet

Nuansari, Widya. 2013. Implementasi Program Raskin.FakultasSosiologi.

Universitas Yogyakarta. Skripsi. Di aksestanggal 11 september 2015 dari.

http://windynuansari.blogspot.co.id/2 013/11/implementasi-program- raskin_1.html.

PedomanRaskin (2014).

Hhttp://www.tnp2k.go.id/downloads/

pedum/Raskin.pdf,Diakses 3 Agustus 2015.

http://pesisirselatan.go.id/index.php?mod=beri ta&id=4738. Diakses pada27 November 2015 jam 11.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Trust Bank Ltd There is no information about integrated reporting but sustainability report is present in the form of corporate social responsibility.. Jamuna Bank Ltd Disclosed