PENDAHULUAN
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi manusia yang muncul pada saat alat mulai digunakan. Karena sempitnya penggunaan perangkat ini, maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan. Di Indonesia, komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris yaitu komunikasi massa, kependekan dari komunikasi media massa.
Definisi lain dari komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi mengenai komunikasi massa, pada dasarnya adalah komunikasi massa. Karena pada awal perkembangannya, komunikasi massa muncul dari perkembangan kata media komunikasi massa. Definisi komunikasi massa menurut Wright nampaknya merupakan definisi lengkap yang dapat menggambarkan ciri-ciri komunikasi massa dengan jelas.
Ardianto, 2004 : 5) Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi media menghasilkan pesan dan mengirimkannya kepada masyarakat. Komunikasi massa sebagaimana definisi di atas menggambarkan komunikasi yang ditunjukkan kepada banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kita telah mengetahui bahwa definisi komunikasi massa pada prinsipnya mengandung pengertian yang sama, bahkan antar definisi yang satu.
Melalui pengertian tersebut kita juga dapat mengetahui ciri-ciri komunikasi massa (Ardianto antara lain sebagai berikut. Kita telah memahami bahwa komunikasi massa menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa bersifat terbuka. diperlihatkan kepada semua orang dan tidak diperlihatkan kepada sekelompok orang tertentu.
Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting dan menarik bagi sebagian besar komunikasi. Ciri lain komunikasi massa yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah “terbatasnya” rangsangan pada alat indera.Dalam komunikasi massa, rangsangan pada alat indera bergantung pada jenis media massa. Senada dengan pendapat Lasswell, Charles Robert Wright (1995) menambahkan fungsi hiburan ke dalam fungsi komunikasi massa.
Media Massa Televisi
Oleh karena itu, jika informasi media televisi dari berbagai belahan dunia tidak dikendalikan maka akan menimbulkan dampak yang cukup besar, misalnya saja kolonisasi televisi dalam hal informasi. Kedudukan dan peranan media televisi dalam operasionalisasinya di masyarakat tidak berbeda dengan media cetak dan radio. Ketiga fungsi di atas pada dasarnya memberikan penilaian terhadap media massa sebagai alat atau sarana sosiologi yang menjadi perantara untuk menghubungkan atau menyampaikan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat.
Melihat posisi dan perannya, bukan tidak mungkin suatu saat nanti media televisi akan memberikan kemajuan bagi masyarakat seperti televisi dan komunikasi. Jika setiap media televisi di Indonesia tidak mampu mengelola secara profesional manajemen dan personifikasi orang-orang di balik media tersebut, bukan tidak mungkin suatu saat televisi lokal akan “bangkrut” tergerus oleh kemampuan televisi asing di berbagai bidang. program dan iklan. Namun pada prinsipnya media massa merupakan institusi yang bersifat institusional dan bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak sasarannya agar mereka mendapat informasi yang baik.
Dalam menjalankan fungsinya, media massa menghadapi khalayak sasaran yang berbeda-beda dengan status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Media massa televisi, seperti halnya alat komunikasi massa lainnya, berperan sebagai sarana informasi, hiburan, media sosial, dan komunikasi wilayah geografis. Seiring berjalannya proses penyampaian pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan pun akan dimaknai berbeda-beda sesuai dengan visi pemirsa dan dampak yang ditimbulkan juga akan berubah.
Berdasarkan hal tersebut maka terciptalah pendapat yang pro dan kontraktual mengenai pengaruh program televisi (efek), yaitu. Kekuatan media televisi dalam operasionalnya berkaitan dengan institusi sosial lain yang ada di masyarakat, serta perbedaan pandangan khalayak sasarannya. Banyak paket acara televisi yang ditujukan untuk orang dewasa ternyata ditonton oleh anak-anak.
Kunci solusinya adalah presenter dan perencana TV harus konsisten dan konsisten membuat paket program dengan tujuan yang jelas dan konkrit disertai tanggung jawab moral terkait dengan kondisi dan situasi pemirsa. Namun pesan yang akan disampaikan melalui media televisi memerlukan pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh kelompok sasaran. Faktor waktu diperhitungkan agar setiap program ditayangkan secara proporsional dan dapat diterima oleh khalayak sasaran atau khalayak yang dituju.
Persepsi
Kita cenderung mengingat hal-hal yang mempunyai nilai khusus bagi kita dan hal-hal yang sangat penting (baik atau buruk) yang kita ingat dengan baik. Selain itu, kita cenderung melupakan hal-hal yang netral dan “biasa” atau tidak mengingatnya dengan baik (kabur). Tayang pertama kali pada 21 Oktober 2002 pukul 11.30 WIB, Silet menampilkan tayangan misteri, mistik, mitos, takhayul, dan investigasi.
Silet kemudian diubah menjadi program infotainment pada tanggal 25 Februari 2011 dengan menambahkan program misteri yang dikurangi. Akan hadir di hadapan Anda selama 30 menit ke depan untuk mengungkap kisah dan kasus para selebritis, mengangkat hal-hal tabu yang pantas dan layak untuk dibicarakan. Pembukaan: Selamat siang pemirsa, saya akan hadir di hadapan kalian selama 1 jam ke depan untuk mengungkap kisah dan perselingkuhan para selebritis, serta mengangkat hal-hal yang dianggap tabu sebagai hal yang layak dan layak untuk dibicarakan.
Ia akan hadir di hadapan Anda untuk mengungkap kisah dan contoh selebritis, serta menyoroti hal-hal yang layak dan layak untuk didiskusikan. Namun tayangan infotainment Silet memiliki format yang sangat berbeda dengan tayangan infotainment lainnya, karena tayangan ini termasuk dalam kategori tayangan penelitian. Razor Infotainment merupakan acara berita, namun isinya lebih kasual dan kebanyakan beritanya seputar dunia selebritis.
Secara garis besar retorika siaran infotainment silet terdiri dari bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Yang membedakan retorika dalam infotainmen silet dibandingkan dengan infotainment lainnya adalah tuturan pada bagian pembuka (Opening Host Program) dan bagian penutup acara (Closing Host Program) yang menampilkan video yang ditayangkan. Wacana dalam program infotainment silet termasuk dalam varian lisan berupa wacana monolog.
Audiens yang ada merupakan shadow viewer, yaitu penonton yang mengikuti tayangan program infotainment melalui siaran televisi. Kalimat-kalimat pembentuk wacana dalam tayangan infotainment tajam di setiap segmen berita saling berkaitan satu sama lain. Pembawa acara infotainment Razor antara lain Feni Rose, Dona Arsinta, serta Dona Amelia dan Zeda Salim.
Cahaya pada program infotainment yang tajam saat disiarkan 8. Bentuk orang atau benda yang ditampilkan di televisi. Hal-hal di atas adalah elemen infotainmen yang sangat tajam yang dapat memengaruhi orang yang menontonnya.
Infotaiment
Program Acara “Silet”
2005 Panasonic Awards 2005 Nominasi Infotainment 2006 Panasonic Awards 2006 Infotainment Win 2007 Panasonic Awards 2007 Infotainment Win 2009 Panasonic Awards 2009 Infotainment Win 2010 Panasonic Awards 2010 Infotainment Win 2011 Panasonic Awards 2011 Infotainment Win 2012 Panasonic Awards 2012 Infotainment win 2013 Panasonic Awards Program Infotainmen 2013 menang 2014 Program Infotainment Panasonic Awards 2014 MENANG 2015 Program Infotainment Panasonic Awards 2015 MENANG Program Infotainment Panasonic Awards 2016 Kemenangan Program Infotainment 2016 disertai dengan desain acara yang menarik diikuti dengan viewership yang baik sehingga menarik pengiklan untuk menayangkan promosinya di RCTI. Di RCTI, kualitas bukanlah sebuah kata tanpa makna , namun merupakan harmonisasi dari semangat, idealisme, keikhlasan, kerja keras, silaturahmi dan doa, 6 (enam) aspek tersebut mencerminkan dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan bersama milik bangsa”, namun tampil dalam “baik-baik saja”. " kemasan.
Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Tanjung Mulia ke 21 yang mengikuti acara info hiburan silet yang berjumlah 400 orang selama setahun terakhir.
Persepsi Pemirsa Terhadap Infotaiment Silet di RCTI
Kerangka Pemikiran
Melalui kerangka di atas dapat dipahami bahwa persepsi masyarakat terhadap siaran infotainment berkaitan dengan intensitas siaran, presenter, isi/materi acara, objektivitas, klip, suara, cahaya, gambar dan ilustrasi.
METODOLOGI
Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta yang terlihat. Metode deskriptif juga bertujuan untuk menuliskan secara sistematis ciri-ciri suatu populasi atau bidang tertentu secara faktual dan tepat tanpa mencari atau menjelaskan kaitannya.
Populasi dan Sampel
Jadi sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 40 orang atau 10% dari total populasi yang persediaannya adalah remaja putri dan perempuan berusia 17-35 tahun.
Metode Penelitian
Definisi Operasional
Maksud dari definisi operasional variabel ini adalah untuk memudahkan dan memasukkan konsep-konsep ke dalam operasi-operasi yang dapat dipertukarkan, maka di bawah ini akan dibuat beberapa definisi operasional yang akan dijelaskan satu persatu yaitu. Hari merupakan waktu tayang yaitu Senin sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu.
Alat Pengumpul Data
Analisis Data
Tahun akademik 2013 mendaftar UMA Medan sehingga sekarang Beginilah sebenarnya CV ini dibuat. Saya dengan rendah hati memohon bantuan anda untuk mengisi borang soal selidik ini yang akan saya gunakan untuk penyelidikan saya dengan tajuk seperti di atas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran – saran