• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERSETUJUAN PEMBIMBING"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHLUAN

Latar belakang

Masyarakat sudah percaya bahwa tembakau tidak berbahaya bagi kesehatan, dan para perokok yang sudah mengalami kecanduan bahkan melihatnya sebagai sesuatu yang dapat membawa kedamaian. Seperti yang dialami oleh para remaja di komunitas Pagutan East Presask Kota Mataram mengalami kebiasaan merokok yang sulit untuk dikurangi karena sudah menjadi tradisi, mengkonsumsi rokok biasanya terjadi pada saat bersantai atau berkumpul bersama teman-teman. Dalam mengubah perilaku remaja banyak faktor yang sangat cepat mempengaruhi remaja dalam pembentukan perilakunya, diantaranya adalah faktor internal dan eksternal, sehingga dalam keadaan labil atau pada saat terjadi badai remaja perlu dilakukan pemantauan, pengendalian remaja, agar perilaku yang tidak diinginkan tidak muncul, apalagi di era sekarang ini maraknya kebiasaan buruk salah satunya adalah mengkonsumsi rokok.

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Selain itu, ujian ini secara formal bertujuan sebagai salah satu syarat akhir untuk memperoleh gelar sarjana sosial di Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Mataram. Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi umat Islam, khususnya yang terlibat dalam konseling.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi pengayaan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan bimbingan dan konseling. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lain dan untuk menyelidiki masalah yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sumbangan dan pengembangan ilmu di bidang Bimbingan dan Konseling Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, khususnya bagi dunia pendidikan yang mendorong setiap individu untuk meningkatkan self-regulation.

Telaah pustaka

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian lain sebagai dasar untuk melakukan penelitian dengan judul yang sama sehingga dapat mengkaji secara luas aspek-aspek yang belum tercakup dalam penelitian ini sehingga dapat. Kesalahan Seleksi Sebaya dalam Keterlibatan Narkoba di Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.

Kerangka teori

  • Teori gestalt
  • Merokok
  • Remaja

Jelas bahwa cara kerja Perls, terapi Gestalt saat ini menekankan dialog antara klien dan terapis. Terapis Gestalt membantu klien mengembangkan kesadaran dan mengalami bagaimana mereka berada dalam situasi saat ini. Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung jawab kita terhadap orang lain.

Metode penelitian

Hal ini karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya diajukan oleh rumusan masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Data yang dianalisis untuk memudahkan dalam menghadapi pemecahan masalah yang berasal dari masyarakat secara langsung maupun dari lapangan dan literatur. Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan diteliti dan dapat memberikan informasi tentang data yang diperlukan.

Data sekunder yaitu data atau informasi yang tidak diperoleh dari narasumber atau responden tetapi data yang diperoleh dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu dari buku, literatur atau dokumen yang sesuai dengan apa yang akan diteliti. Metode observasi bertujuan untuk memudahkan penelitian dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan agar penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, secara alami dengan dukungan data observasi yang valid. Ada jenis wawancara yang peneliti gunakan tidak terstruktur, sehingga lebih cepat dan mudah untuk mendapatkan informasi data yang diperlukan dari para informan.

18 Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. menajamkan, mengklasifikasikan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data yang diperlukan sesuai dengan fokus masalah penelitian. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alphabet), hal. penelitian. Induktif yaitu penulis menganalisis data berupa pendapat para ahli psikoterapi (Islami), kemudian dari hasil analisis tersebut penulis akan menarik kesimpulan berupa pernyataan umum.

Deduktif, yaitu penyusun menganalisis data berupa pernyataan-pernyataan umum dan kemudian hasil analisisnya digunakan untuk menguji persoalan-persoalan khusus, dalam hal ini pendapat para ahli konseling Islami sebagai mediator dalam penyembuhan stres dan depresi.

Sistematika pembahasan

  • Rencana jadwal kegiatan penelitian

PENERAPAN DAN HASIL TEMUAN

Gambaran umum lokasi penelitian

Kondisi iklim kawasan Desa Pagutan yang di Indonesia beriklim kering dan hujan, hal ini berpengaruh langsung terhadap pola tanam di Desa Pagutan Kecamatan Mataram. Secara geografis Desa Pagutan terletak dengan curah hujan rata-rata 1.982 Mn/tahun, suhu udara rata-rata 31°C dan bentang alam yang datar.

Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat

Selama ini Kelurahan Pagutan masih menguasai potensi perdagangan yang menjadi penopang utama dalam peningkatan perekonomian masyarakat selain usaha lain di bidang penjahit, wiraswasta, pegawai perusahaan, PNS dan lain-lain. 2. Desa Pagutan merupakan desa yang mayoritas beragama Islam. Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan masjid, mushola dan kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin yang diikuti warga Kecamatan Pagutan. Berdasarkan fakta geografis, Kecamatan Pagutan merupakan kawasan komersial dimana sebagian besar pengusaha di Kecamatan Pagutan dimiliki dan juga menjadi pemegang saham.

Tabel 2.3  Tingkat pendidikan
Tabel 2.3 Tingkat pendidikan

Tahap penyembuhan remaja selama proses meneliti

  • Minggu pertama (Tahap Pengenelan)
  • Faktor-faktor yang Menyebabkan Remaja Merokok
  • Penerapan Terapi Gestalt Dalam Mengurangi Kebiasaan Merokok Pada
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengurangi Kebiasaan

Saya seorang remaja perokok, dia merokok kurang dari 1 tahun yang lalu, alasan pertama dia merokok adalah agar terlihat dewasa, karena dia sering bergaul dengan remaja yang lebih besar darinya, bahkan lebih buruk lagi, dia dulu merokok di sekolah menggunakan 1-10 batang rokok. / hari dan meminta rokok dari teman-temannya. Seorang remaja yang mulai lebih dari 1 tahun yang lalu, dia tidak dipengaruhi oleh siapa pun tetapi mencoba untuk bersenang-senang, dia biasanya merokok di tempat umum dengan menggunakan 1-10 batang/hari. Seperti di Lingkungan Presak Pagutan Timur banyak remaja yang merokok, dari hasil observasi dan wawancara peneliti menemukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja merokok, sebelum peneliti menjelaskan secara rinci faktor-faktor remaja merokok ada faktor yang secara langsung dijelaskan oleh bos lingkungan Presak Timur, yaitu.

Memang di lingkungan ini banyak anak-anak yang merokok, terutama remaja yang rumahnya di dalam, karena sifat dan karakter mereka menurun dari senior ke junior, sehingga sulit untuk menghindari kebiasaan merokok ini. Posisi keluarga terutama orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi seorang remaja yang kehilangan keharmonisannya akan berdampak destruktif terhadap perkembangan psikologi diri remaja tersebut. Sehingga ketidakharmonisan bagi remaja dirasa membingungkan, karena merasa kehilangan pijakan dan pegangan hidup, karena keharmonisan atau tidaknya dalam sebuah keluarga sangat mempengaruhi perilaku remaja. Hal ini senada dengan yang dialami remaja bernama Rifki yang mengatakan alasannya merokok.

Kemudian juga terdapat perbedaan pendapat antara orang tua dan anak dalam kehidupan berkeluarga, terkadang yang diinginkan seorang remaja tidak sesuai dengan keinginan orang tua, misalnya dalam hal minat dan bakat, pendidikan, karir, dll. , peneliti menemukan di Lingkungan Presak Timur dengan seorang responden bernama Irwan menjelaskan mengapa dia mengkonsumsi rokok setiap hari. Jika tidak didukung oleh nilai-nilai agama yang kuat, rasa ingin tahu ini akan mengarah pada hal negatif yang sama dengan hasil wawancara di atas. Adapun pendapat peneliti lainnya, dikatakan bahwa peran orang tua dan lingkungan juga sangat penting.

Orang tua juga dapat memberikan penghargaan kepada anaknya jika mereka mampu berhenti merokok, yang akan membuat mereka lebih termotivasi untuk berhenti sama sekali. Orang tua yang sudah mengingatkan untuk tidak membiarkan anaknya merokok biasanya tidak membiarkan anaknya merokok. Kesepian dapat mengingatkan seorang perokok untuk merokok, mereka membayangkan sambil merokok dan nikmatnya merokok, bahkan rata-rata semua remaja yang peneliti wawancarai pernah mengalami hal seperti ini.

PEMBAHASAAN

  • Analisis Teori Gestalt Dalam Mengurangi Kebiasaan Merokok Pada
  • Faktor- Faktor yang Menyebabkan Remaja Merokok di Lingkungan Presak
  • Penerapan teori gestalt dalam mengurangi kebiasaan merokok pada remaja
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengurangi Kebiasaan

Oleh karena itu, peneliti akan membahas bagaimana penggunaan teori gestalt untuk mengurangi kebiasaan merokok pada remaja. Dengan mengingat apa yang membuat remaja berhenti merokok, remaja dapat dengan cepat memeriksa diri untuk mengingat alasan mereka berhenti merokok. Ini adalah strategi berhenti merokok yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi keinginan perokok muda untuk kembali merokok lagi.

Menghindari perokok lain untuk berhenti merokok juga bisa dilakukan dengan memberi jarak pada teman perokok untuk jalan-jalan setelah makan siang, bermain game di ponsel atau mencuci piring kotor tepat setelah makan malam. Selain itu, harus ada tekanan eksternal untuk mendorong anak-anak dan remaja melakukan sesuatu untuk berhenti merokok. Misalnya membuat janji dengan anak untuk menetapkan tanggal tertentu kapan mereka harus berhenti merokok.

Masalah antara yang ingin merokok dan yang ingin berhenti merokok terkadang bisa menjadi salah satu kendala untuk berhenti merokok. Sebagian orang yang ingin berhenti merokok mengaku sangat sulit karena rokok mengandung nikotin dan zat adiktif. Nikotin merupakan zat adiktif yang menimbulkan perasaan nyaman dan senang saat merokok serta menimbulkan efek adiktif, memang untuk berhenti merokok itu perlu.

Selalu ada alasan kenapa mereka tidak bisa berhenti merokok, mulai dari sakit kepala, kurang produktif, hingga berbagai alasan lainnya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Penerapan Terapi Gestalt Dalam Mengurangi Kebiasaan Merokok Pada Remaja” Di Lingkungan Presak Timur Pagutan Kota Mataram Tahun 2019. Apabila kita coba memberikan penyuluhan secara terus menerus akan sulit diterima klien karena kebiasaan merokok sudah melekat pada klien. Untuk menggunakan terapi gestalt dibutuhkan kesabaran untuk dapat mengubah kebiasaan negatif para remaja tersebut, karena pada usia muda kebanyakan dari mereka dikendalikan oleh emosinya sendiri.

Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung jawab kita terhadap orang lain.

Saran

Penyusun juga berharap agar hasil kompilasi ini dapat digunakan untuk melakukan persiapan selanjutnya pada tataran yang lebih sempurna, karena hasil kompilasi ini bukanlah hasil akhir. Namun hasil kompilasi ini mengandung banyak hal yang perlu dikaji lebih lanjut. 0 (Nol Rupiah) di KUA Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara”, (Skripsi, Fakultas IAIN Mataram Syar'i, Mataram, 2016) Bungin Burhan, “Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2011).

Gambar

Tabel 2.3  Tingkat pendidikan
Tabel 2.4  Mata pencaharian

Referensi

Dokumen terkait

perokok yang dimaksud adalah orang yang masih mengonsumsi rokok pada saat mengalami batuk ≥ 2 minggu (current smokers), juga orang yang sudah berhenti merokok pada