• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSIAPAN PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON

N/A
N/A
MUHAMMAD KEVIN FAUZAN

Academic year: 2023

Membagikan "PERSIAPAN PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Tergantung dari jenis perkerasan jalan yang biasa digunakan, kerusakan yang terjadi biasanya mengikuti jenis perkerasan jalan yang bersangkutan. Rusaknya dan hilangnya bahan pengisi celah pada sambungan antar pelat/pelat, yang dapat mengakibatkan air hujan mengganggu lapisan bawah pelat/pelat beton. Kekasaran permukaan pelat/pelat beton berkurang atau permukaan pelat/pelat menjadi licin sehingga dapat membahayakan keselamatan lalu lintas pada kecepatan tinggi.

Kegiatan pemeliharaan pada dasarnya merupakan kegiatan utama dalam perawatan jalan, salah satunya adalah pemeliharaan perkerasan beton atau perkerasan keras. Bagian-bagian perkerasan beton yang memerlukan pemeliharaan antara lain retakan-retakan yang terjadi pada permukaan pelat/pelat beton, sambungan pelat/pelat beserta posisinya, kesesuaian tinggi pelat/pelat dan antar pelat/pelat pada sambungan. Kerusakan perkerasan beton jenis ini dapat terjadi pada struktur perkerasan (pelat beton) maupun pada struktur pendukung perkerasan (sambungan antar pelat beton, tanah dasar, dan lain-lain).

Pergerakan pelat beton ke atas/bawah sepanjang seluruh lebarnya disebabkan hilangnya daya dukung lapisan tanah bawah atau kurangnya ruang cadangan untuk muai dan susut pada sambungan antar pelat beton semen. Sudut terlemah suatu pelat beton adalah sudut dan tepi pelat, retakan tersebut akan menyebar ke arah yang lebih parah. Pelat beton tidak mempunyai fungsi yang sama dengan penempatan pelat beton di sebelahnya, yang biasanya terjadi pada sambungan tanpa pasak.

Retak yang terjadi akibat dowel (sistem pemindah sambungan) tidak berfungsi dengan baik (bengkok, tidak bergerak mulus) atau berkarat.

Gambar . II.2. Jenis kerusakan blow up (buckling)
Gambar . II.2. Jenis kerusakan blow up (buckling)

Permukaan Licin (polished surface)

Retak Susut (shrinkage cracks)

Jenis Kerusakan Pada Pendukung Struktur Perkerasan

  • Pumping (air terperas keluar)
  • Sambungan pelaksanaan
  • Sambungan Susut
  • Sambungan Pengendalian
  • Sambungan Muai
  • Sambungan Isolasi

Dalam prakteknya, sangat sulit untuk mencapai adhesi yang sempurna sehingga akan terdapat area yang lemah pada sambungan pelaksanaannya. Jika memungkinkan, sambungan kinerja harus ditempatkan di tempat sambungan kontraksi atau sambungan lainnya diperlukan. Sambungan susut memungkinkan beton berkontraksi dan bidang sambungan menahan pergerakan relatif ke arah lain.

Sambungan ekspansi memisahkan kedua permukaan beton kawin secukupnya untuk memungkinkan pemuaian ke arah bidang sambungan. Jika sambungan perkerasan beton dipelihara, perbaikan dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan beton baru dan lama cukup melekat untuk mencegah pergerakan relatif melintasi sambungan tersebut. Kerusakan sambungan konstruksi pada perkerasan beton dapat terjadi apabila terdapat zona lemah pada substrat akibat dampak perubahan kadar air.

Sambungan yang tidak tepat dapat melemahkan struktur perkerasan atau memungkinkan masuknya air yang akan mengubah tampilan beton dengan noda yang tidak sedap dipandang, serta kelembapan dan kemungkinan karat pada tulangan. Untuk membantu pergerakan bebas melalui sambungan konstruksi vertikal, pasak dapat ditempatkan kira-kira di tengah sambungan untuk membantu pemasangan mekanis. Sambungan susut adalah sambungan beton-ke-beton yang dibuat sedemikian rupa sehingga beton dapat leluasa menyusut menjauhi bidang sambungan, sedangkan semua pergerakan relatif melalui sambungan harus dicegah.

Sambungan ini terkadang dirancang sebagai sambungan terkunci untuk mengontrol pergerakan diferensial melalui bidang sambungan, meskipun sering kali digunakan batang kayu, dengan salah satu ujungnya dilapisi sehingga dapat meluncur bebas untuk kontrol geser tambahan. Sambungan ini berfungsi sebagai sambungan kinerja karena memusatkan tegangan susut pada bagian yang melemah, sehingga membatasi retakan susut pada alur. Genggaman mekanis melalui retakan yang tidak beraturan membantu memindahkan beban melintasi sambungan dan mencegah pergerakan relatif pada bidang sambungan.

Sambungan ekspansi menciptakan celah antara dua permukaan beton yang menyatu, sehingga beton dapat mengembang di celah tersebut. Setengah dari panjang masing-masing batang ditancapkan ke dalam beton yang awalnya ditempatkan pada sambungan. Sambungan isolasi menciptakan celah (celah) antara permukaan perkawinan beton sehingga memungkinkan kebebasan bergerak pada kedua sisi sambungan.

Gambar II.12. Pumping 1
Gambar II.12. Pumping 1

Jenis Penanganan Kerusakan Struktur Perkerasan

  • Perbaikan Blow Up (buckling)
  • Perbaikan Rusak Sudut (corner break)
  • Perbaikan Faulting (pelat bersebelahan tidak sama tinggi) Diganti dengan yang baru
  • Perbaikan Retak Sambungan (joint transfer cracks) Diganti dengan yang baru
  • Perbaikan Tambalan
  • Perbaikan Retak Membelah Pelat (limer cracking) Setiap terlihat retak segera ditambal dengan sealant yang rapat air
  • Perbaikan Permukaan Licin (polished surface)
  • Perbaikan Retak Susut (shrinkage cracks)

Jika masih agak kecil bisa diisi dengan sealant atau sealant, jika terlalu besar bongkar dan ganti dengan yang baru. Perbaikan retakan yang membelah pelat (retak batu kapur) Setiap kali terjadi retakan, segera ditambal dengan bahan pelapis kedap air. Langkah kehati-hatian dapat dilakukan dengan melapisi seluruh permukaan dengan lapisan perekat non ionik dan melapisi dengan beton aspal tipis (lapisan sangat tipis = VTO).

Gambar II.17. Perbaikan blow up
Gambar II.17. Perbaikan blow up

Rangkuman

BAHAN/MATERIAL PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON

Umum

Jenis Bahan/Material

  • Semen

Low heat PC Beton masif yang luas dan besar Tipe V – sulphate resistance PC Beton tahan sulfat yang tinggi

  • Agregat
  • Spesifikasi Bahan/Material
  • Bahan Khusus
  • Perlindungan Beton
  • Rangkuman

Kandungan silika yang tinggi dan kandungan aluminium yang rendah menghasilkan ikatan kekuatan tinggi yang lambat dan peningkatan agresi kimia. Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesarnya tidak lebih besar dari ¾ jarak bersih minimum antara batang tulangan atau antara batangan dengan cetakan tersebut atau antara batas ruang lain di mana pekerjaan beton dilakukan. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih dan keras yang diperoleh dengan menghancurkan batu, atau dengan menyaring dan mencuci (jika perlu) kerikil dan pasir sungai.

Agregat harus bebas dari bahan organik sebagaimana dirinci dalam AASHTO T21 dan sebagaimana diberikan pada Tabel III.4. Agregat yang terdiri dari bahan-bahan berukuran sama yang berasal dari sumber berbeda harus disimpan dalam tumpukan terpisah dan hanya dapat digunakan pada struktur terpisah. Celah tersebut bergerak sesuai dengan pemuaian dan kontraksi ruang jembatan, sehingga diperlukan material khusus yang memiliki pemulihan elastis tinggi dan daya rekat tinggi.

Panas permukaan lantai jembatan biasanya tinggi (di atas 700C, sehingga diperlukan bahan pengikat (aspal) yang mampu menahan suhu tinggi tanpa mengubah bentuknya. Celahnya biasanya lebih besar dari 2 cm, agar ban kendaraan dapat memberikan tekanan langsung, sehingga diperlukan material khusus yang mampu menahan tekanan tanpa putus (rapuh) atau kendur.Kerataan pengisian celah sangat penting agar tidak terjadi gaya tumbukan yang dapat merusak kestabilan jembatan.

Sambungan beton semen, gaya yang terjadi akan dipindahkan oleh pasak ke pelat berikutnya, sehingga bahan pengisi celah hanya berfungsi untuk menjaga agar tetap lengket sehingga air tidak masuk ke dalam celah tersebut. Secara umum, cat kedap air/tahan air atau film/lapisan tipis tidak diperlukan untuk beton mutu baik dan dapat melindungi baja tulangan pada sambungan pelat (pasak) dengan cukup baik jika ditempatkan di tengah-tengah ketebalan perkerasan beton. Buang/buang seluruh bagian beton yang lepas dan rusak hingga bagian beton yang baik terlihat dan bersih.

Memasang dan membentuk beton baru untuk mendapatkan penutup beton yang sesuai dengan aslinya dengan menggunakan bahan yang disetujui. Penyesuaian diameter butiran agregat yang akan digunakan dalam campuran beton setelah lulus uji analisis ayakan harus memenuhi gradasi agregat yang dipersyaratkan.

Tabel III.2. Klasifikasi agregat
Tabel III.2. Klasifikasi agregat

PERALATAN PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON

Umum

Jenis Peralatan Pemeliharaan Perkerasan

Untuk pemadatan campuran aspal dingin maupun campuran aspal panas, terutama pada lapisan permukaan penambal lubang atau kompon perata (untuk menutupi permukaan beton). Untuk menyuntikkan campuran beton melalui pipa yang telah disiapkan di bawah pelat yang mengalami penurunan.

Rangkuman

METODA PERBAIKAN PERKERASAN BETON

  • Umum
  • Pemeliharaan Rutin
  • Pemeliharaan Berkala
  • Rehabilitasi
  • Rangkuman

Pemeliharaan rutin pada umumnya dilakukan pada seluruh ruas jalan yang kondisinya baik atau cukup baik (kondisi stabil). Pemeliharaan jalan secara berkala merupakan kegiatan untuk menanggulangi setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam perencanaan agar kondisi jalan yang memburuk kembali stabil sesuai rencana. Pemeliharaan berkala adalah pekerjaan yang dijadwalkan lebih dari sekali dalam setahun di lokasi mana pun.

Untuk jalan yang kondisi permukaannya sudah mulai aus (bahan perkerasan jalan mulai terlihat dipermukaannya) atau kerataan atau kekasaran permukaannya sudah berkurang, sebaiknya segera dilakukan “grooving” atau pelapisan ulang (resurfacing) atau peremajaan permukaan. lapisan perkerasan jalan agar tahanan gelinding roda kendaraan tetap berfungsi dengan baik. Pemeliharaan berkala juga mencakup segala kegiatan yang tidak dapat ditangani dengan pemeliharaan rutin, seperti perbaikan atau pengisian kembali material beton akibat penurunan pelat pada sambungan akibat hilangnya sebagian pondasi atau melemahnya dan terkikisnya pondasi. Rehabilitasi jalan adalah kegiatan memperbaiki segala kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam perencanaan dan mengakibatkan memburuknya kondisi kestabilan pada bagian/tempat tertentu pada ruas jalan yang tidak terlalu rusak, sehingga kestabilan jalan menjadi berkurang. negara dapat kembali ke keadaan stabil sesuai rencana.

Kerusakan besar pada pelat beton seperti retakan pada pelat beton dan munculnya retakan yang cukup besar harus segera diperbaiki. Terbukanya retakan pada pelat menyebabkan hilangnya lapisan kedap air dan rembesan serta melemahnya lapisan di bawah pelat beton.

PENUTUP

Gambar

Gambar . II.2. Jenis kerusakan blow up (buckling)
Gambar II.10. Retak pelat pada lajur yang sering dilalui truk
Gambar II.9. Retak pelat yang melebar
Gambar II.11. Closed polished surface
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi

Keywords: HDM-4, Concrete Pavement, Deterioration, IRI, Accuracy Level MODEL TAMBAHAN PADA HDM-4 V.2.09 UNTUK PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON POLOS DENGAN SAMBUNGAN DIAN PRAHARSA, Ir..