• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSPEKTIF UU NOMOR 41 TAHUN 2004

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERSPEKTIF UU NOMOR 41 TAHUN 2004 "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Pengelolaan Harta Benda Wakaf di Kota Metro Perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Kementerian Agama sebagai pusat pengelolaan harta benda wakaf di Kota Metro yang memiliki 5 kecamatan yaitu Kelurahan Barat. Kelurahan Metro, Kelurahan Metro Timur, Kelurahan Metro Utara, Kelurahan Metro Selatan, Kelurahan Metro Tengah. Dari laporan yang diterima Kementerian Agama, sebagian pengelolaan aset wakaf di Kota Metro sudah dikelola secara produktif oleh yayasan.

Contoh pengelolaan aset wakaf di Kota Metro yang dikelola dengan baik adalah wakaf di Ganjaragung yang dikelola oleh yayasan Nurul Huda. Puji syukur peneliti kehadirat Allah SWT, atas taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengelolaan Harta Benda Wakaf Kota Metro Perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004”. Lampiran 7: Alat Pengumpul Data (APD) Lampiran 8: Laporan Aset Wakaf Kota Metro Lampiran 9: Foto hasil penelusuran.

Dari hasil kajian dengan menggunakan data yang diperoleh dari Kementerian Agama Kota Metro, tanah wakaf di beberapa kecamatan Kota Metro cukup potensial. Kota metro memiliki 5 kecamatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan obyek penelitian wakaf di Metro Barat, dengan fokus penelitian di Desa Mulyjati Metro Barat dan Ganjaragung. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana pola pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf di Kota Metro dilihat dari Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: Bagaimana pengelolaan harta wakaf di Kota Metro dalam perspektif undang-undang nomor 41 tahun 2004. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah apakah Harta Benda Wakaf di Metro Perspektif Kota terhadap Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Kesamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah sama-sama berkaitan dengan wakaf, namun penelitian yang dikaji oleh peneliti ini lebih menekankan pada pengelolaan harta benda wakaf Kota Metro Perspektif Hukum Nomor 41 Tahun 2004.

Yayasan Nurul Huda Ganjaragung di Kota Metro merupakan yayasan yang berdiri di atas tanah wakaf dan tanah wakaf dimaksudkan untuk menjadi wakaf produktif. Sejumlah tanah wakaf yang dikelola Yayasan Nurul Huda secara keseluruhan terdaftar di kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Metro (BPN). Dari uraian Pengelolaan Aset Wakaf Kota Metro Perspektif UU No. 41 Tahun 2004, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan harta benda wakaf di Kota Metro sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mulai dari pengelolaan produktif dan konsumtif, pengelolaannya sesuai dengan undang-undang nomor 41 tahun 2004.

Tanah wakaf di berbagai kecamatan Kota Metro cukup potensial bagi peneliti untuk dijadikan obyek penelitian tanah wakaf di Desa Mulyjati dan Desa Ganjaragung Metro Barat. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa pengelolaan tanah wakaf di Kota Metro sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal keberadaan wakaf produktif.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

41 Tahun 2004 dalam Perspektif Hukum Islam” Mahasiswa Program Studi Syari'ah Ahwal Al-Syakhsiyyah, STAIN Jurai Siwo Metro lulus tahun 2007. Siti fatimah Implementasi Uang Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Branch (BSM) (KC) Metro)” mahasiswa Prodi Ahwal Al-Syakhsiyyah Syariah, STAIN Jurai Siwo Metro lulus tahun 2012. Terkait penerimaan nazir wakaf tunai, lembaga wakaf Indonesia telah disiapkan untuk dapat menerima amanah UU No 41 Tahun 2004.

Jika sebelumnya peneliti lebih memperhatikan kajian wakaf uang berdasarkan UU No 41 Tahun 2004, maka peneliti lebih banyak. 12 Siti fatimah “Penerapan Wakaf Uang Berdasarkan UU Nomor 41 Tahun 2004 (Studi Kasus Kantor Cabang (KC) Bank Syariah Mandiri (BSM) Metro)”, (STAIN Metro 2012). Kemiripan penelitian yang dilakukan peneliti dengan Siti Fatimah adalah sama-sama mengkaji wakaf dari perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004.

LANDASAN TEORI

Hukum Wakaf di Indonesia

28 Tahun 1977 tentang wakaf tanah milik yang disahkan oleh presiden pada tanggal 17 Mei 1977. 27 Merumuskan pengertian wakaf yaitu “perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang membagi sebagian harta kekayaan berupa harta benda tanah yang secara tetap melembagakannya untuk kepentingan ibadah atau kepentingan umum sesuai dengan ajaran agama Islam.28 Dalam Peraturan Pemerintah No. bebas dari segala pembebanan, ikatan, pembebanan dan perkara 30. Pengertian wakaf dirumuskan dalam ketentuan pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam: “wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang atau badan hukum, yang membagi sebagian kekayaannya dan melembagakannya selamanya.

Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf merupakan tahapan dimana wakaf di Indonesia memiliki aturan yang lebih komprehensif, detail dan jelas. 41 Tahun 2004 “Wakaf adalah perbuatan wakif yang sah untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian hartanya untuk digunakan selama-lamanya atau untuk waktu tertentu menurut kepentingannya untuk keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. 33 Dalam BAB V pasal 42 nazhir berkewajiban mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan tujuannya34.

Rukun Dan Syarat Wakaf

Secara umumnya, pengertian kontrak ialah perbuatan atau pernyataan untuk menunjukkan keseronokan dalam membuat akad antara dua orang atau lebih, untuk mengelakkan ikatan yang tidak berlandaskan syar'a'.39 Akad wakaf akan dikenakan kepada sesuatu dengan perkataan pemilik wakaf, kerana wakaf adalah bentuk kehilangan pemilikan, maka lafaz qabul (penerimaan) tidak disyaratkan 40.

Macam-Macam dan Pengelolaan Aset Wakaf

Melihat kebutuhan di atas, maka perlu adanya peningkatan kapabilitas nazhir seperti yang diungkapkan Abdul Manan dalam sistem manajemen sumber daya manusia Racmadi Usman agar mereka memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan di semua tingkatan dalam mengelola dana wakaf. Pengangkatan kembali Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BWI dilaksanakan apabila yang bersangkutan telah melaksanakan tugasnya dengan benar pada periode yang lalu. Dalam menjalankan tugas pengelolaan harta wakaf, Nazhir berhak mendapatkan santunan dari hasil bersih untuk pengelolaan dan pengembangan harta wakaf yang besarnya tidak melebihi 10%.

Wakaf langsung, yaitu wakaf yang memberikan manfaat langsung kepada orang yang berhak, seperti wakaf masjid yang diwakafkan sebagai tempat shalat, wakaf sekolah yang diwakafkan tempat belajar dan wakaf rumah sakit untuk mengobati orang sakit secara cuma-cuma. Manfaatnya bukan objek wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih dari pengembangan wakaf, yang diberikan kepada orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. 53. Tanah dekat jalan raya (perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit, rumah makan, sarana pendidikan, hotel, losmen, gedung pertemuan, SPBU, apotik, warnet, bengkel mobil).

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh.60 Data adalah. Berdasarkan pengertian di atas, maka topik penelitian yang akan dikumpulkan datanya dan ditarik kesimpulannya, atau sejumlah topik yang dikaji dalam suatu penelitian. Sumber data primer adalah “data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber pertama61 dalam penelitian ini data dikumpulkan oleh peneliti sendiri sehingga semua informasi yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data pertama yang dicatat oleh peneliti62.

Jadi, sumber data primer yang peneliti dapatkan adalah dari sumber pertama yaitu staf bagian wakaf Kementerian Agama Kota Metro, Kantor Urusan Agama dan sumber lainnya adalah sumber yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan. . , yaitu wakaf di kecamatan Metro Barat. Dan sumber data sekunder yang peneliti gunakan berasal dari buku-buku yang membahas tentang wakaf dan ekonomi Islam yaitu Waqf Fiqh, The New Paradigm of Waqf in Indonesia.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pendokumentasian ini merupakan kumpulan dari sejumlah besar fakta dan data yang disimpan dalam bahan berupa surat, catatan harian, souvenir, laporan, objek dan foto. Kota Metro merupakan salah satu dari 3 kabupaten kota yang dipisahkan dari Kabupaten Lampung Tengah di Provinsi Lampung, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Lampung Timur, Daerah Tingkat II Way Kanan dan Kota Metro. Wilayah Kota Metro sebelumnya merupakan wilayah Administrasi Metro sebagai ibukota Kabupaten Lampung Tengah yang meliputi wilayah Kabupaten Metro Raya dan Kabupaten Metro Bantul.

Sejalan dengan pemekaran wilayah Kota Metro sebagai pemerintahan otonom yang berdiri sendiri dan dipisahkan dari Kabupaten Lampung Tengah, Kementerian Agama di tingkat kabupaten dan kota sebagai pemerintahan vertikal juga melakukan penyesuaian. Kementerian Agama di Kota Metro diresmikan pada tanggal 5 Agustus 2000 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Bpk. Dr.H. Kementerian Agama Kota Metro sebagai bagian integral dari unsur Kementerian Agama Pusat juga bertugas untuk mewujudkan visi Kementerian Agama yang berada di wilayah kerja Kota Metro.

Kementerian Agama Kota Metro memiliki visi “Mewujudkan Masyarakat Kota Metro yang Beriman, Ruku’, Cerdas, Mandiri, Sejahtera dan Spiritual”. Adapun pengelolaannya ada yang dikelola oleh nazir dan ada yang dikelola oleh yayasan.Dalam penelitian ini obyek penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Metro Barat yaitu Desa Mulyjati dan Desa Ganjaragung. Yayasan menyediakan sawah untuk digarap oleh delapan keluarga yang tinggal di kota metro Ganjaragung.

Masjid Baiturrahman 1 yang berdiri di atas tanah wakaf di Kelurahan Mulyojati Kabupaten Metro Barat dan tanahnya termasuk dalam wakaf konsumsi. Harta adalah harta yang dimiliki dalam berbagai bentuk yang dapat dilihat secara fisik atau mudah ditukar atau ditebus tanpa membuat pengelompokan tertentu 87 Terkait harta wakaf di kota metro khususnya untuk wilayah metro barat seluas 256243,24 M2. Dari data yang diperoleh, Metro kota memiliki lima kecamatan yaitu kecamatan Metro Pusat, kecamatan Metro Barat, kecamatan Metro Timur, kecamatan Metro Utara dan kecamatan Metro Selatan.

Dari data yang masuk di Kementerian Agama Kota Metro, sejauh ini belum ada laporan pendaftaran wakaf sebagai wakaf produktif, hanya wakaf konsumtif. Pelaksanaan pengelolaan wakaf produktif oleh Yayasan Nurul Huda Ganjaragung di Kota Metro sejak awal telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan umat, terutama untuk kemandirian ekonomi dan pendidikan sebagai tujuan atau alokasi wakaf produktif ini. Khusus untuk Dinas Agama Kecamatan Metro Selatan perlu adanya sosialisasi dengan masyarakat terkait wakaf, baik wakaf produktif maupun wakaf uang sesuai UU No. 41 Tahun 2004, seiring dengan jumlah wakaf yang ada di Metro Selatan. dan alokasinya sangat kecil serta pengelolaannya konsumtif.

Referensi

Dokumen terkait

Then, positive discourse analysis purposes by Martin (2004) and contextual analysis were used to describe how the social change represented in both