• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pertama tentang Bản chất của Văn minh trong Sáng tạo (Buku Pertama tentang Bản chất của Văn minh trong Sáng tạo và những gì diễn ra trong đó về du mục, đô thị hóa, chinh phục, kế sinh nhai, công nghiệp, khoa học và các chủ đề tương tự, cũng như nguyên nhân và lý do của những điều này)

N/A
N/A
Bila Berkawan

Academic year: 2024

Membagikan "Buku Pertama tentang Bản chất của Văn minh trong Sáng tạo (Buku Pertama tentang Bản chất của Văn minh trong Sáng tạo và những gì diễn ra trong đó về du mục, đô thị hóa, chinh phục, kế sinh nhai, công nghiệp, khoa học và các chủ đề tương tự, cũng như nguyên nhân và lý do của những điều này)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Pertama

Tentang hakikat peradaban dalam penciptaan dan apa yang terjadi di dalamnya dalam hal nomadisme, urbanisasi, penaklukan, mata pencaharian, industri, ilmu pengetahuan dan sejenisnya, serta sebab-sebab dan alasan-alasannya

Ketahuilah bahwa kebenaran sejarah adalah bahwa ia adalah catatan tentang masyarakat manusia, yang merupakan struktur dunia, dan apa yang terjadi pada hakikat peradaban tersebut, sepert kebiadaban, kemanusiaan, ras, dan semua jenis penaklukan manusia terhadap sesamanya, dan apa yang muncul darinya dalam hal kerajaan, negara, dan jajarannya, dan apa yang diperoleh manusia melalui kerja dan usaha mereka dalam hal mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan industri, dan semua hal lain yang terjadi dari peradaban tersebut berdasarkan hakikat dan sebab-sebabnya.

Karena kebatlan pada hakikatnya ada pada berita dan memiliki sebab-sebab yang mengharuskannya.

Jika jiwa berada dalam kondisi moderat dalam menerima berita, maka ia akan memberikan haknya untuk menelit dan mempertmbangkannya hingga ia dapat membedakan antara kebenaran dan kebatlannya. Akan tetapi, jika jiwa telah terikat dengan suatu pendapat atau ideologi, maka ia akan menerima berita yang sesuai dengannya secara sepintas lalu, dan kecondongannya serta keterikatannya tersebut akan menutup matanya dari kritk dan penelitan, sehingga ia terjerumus ke dalam penerimaan dan penyebaran kebohongan. Salah satu sebab kebohongan dalam berita adalah karena mempercayai para perawi, dan tdak adanya penelitan terhadap hal ini karena adanya modifikasi dan pembedahan. Banyak perawi yang tdak mengetahui maksud dari apa yang mereka lihat dan dengar, lalu mereka meriwayatkannya sesuai dengan apa yang mereka pikirkan dan mereka duga, sehingga terjerumus ke dalam kebohongan. Banyak di antara para perawi yang tdak mengetahui maksud dari apa yang mereka lihat dan dengar, lalu mereka menyampaikan berita sesuai dengan apa yang mereka pikirkan dan mereka duga, sehingga terjerumus ke dalam kebohongan. Hal ini disebabkan ketdaktahuan tentang penerapan syarat-syaratnya terhadap fakta-fakta yang ada, karena adanya kerancuan dan rekayasa, sehingga perawi meriwayatkan apa yang dia lihat sebagaimana yang dia lihat, padahal itu semua adalah rekayasa dan tdak benar. Salah satu penyebabnya adalah ketdaktahuan akan sifat-sifat kondisi dalam peradaban, karena setap peristwa, baik berupa diri maupun perbuatan, past memiliki sifat yang khas pada dirinya sendiri dan pada kondisi-kondisinya, maka jika pendengar mengetahui sifat-sifat peristwa dan kondisi-kondisi yang ada serta persyaratannya, hal ini akan membantunya dalam menelit berita-berita tersebut. Hal ini lebih efektf dalam menelit berita daripada aspek lainnya. Sering kali para pendengar menerima berita yang mustahil dan menyebarkannya, sepert yang diriwayatkan oleh Mas'ud tentang Alexander ketka makhluk-makhluk laut menghalanginya untuk membangun Iskandariyah, lalu ia mengambil sebuah kotak kaca dan menyelam ke dalam kotak tersebut hingga ke dasar laut hingga ia menggambarkan makhluk-makhluk setan tersebut. Binatang-binatang itu melarikan diri ketka mereka keluar dan melihatnya, dan itu dibangun dalam sebuah kisah dongeng yang mustahil, sebelum dia mengambil pet mat kaca dan menghadapi laut dan ombak dengan kejahatannya, dan sebelum raja-raja tdak membawa diri mereka pada kesia-siaan semacam itu, dan siapa pun yang mengadopsinya, dia telah mengekspos dirinya pada kesia-siaan semacam itu. Barangsiapa yang bersandar kepadanya, maka ia telah menghadapkan dirinya kepada kehancuran, terputusnya tali persaudaraan, dan terkumpulnya manusia dengan manusia lainnya, yang akan membinasakannya, dan mereka tdak menganggap kembalinya dia dari kesombongannya walau sekejap mata, dan sebelum jin tdak dikenal memiliki gambar atau patung sendiri, tetapi mereka mampu membentuk dirinya sendiri, dan apa yang disebutkan tentang banyaknya kepala mereka hanyalah untuk menakut- nakut, bukan sebuah kenyataan. Semua itu tdak sesuai dengan kisah ini, dan ketdaknyamanan yang menghalanginya dari jalan eksistensi lebih jelas dari semua itu, yaitu bahwa orang yang terbenam di dalam air, meskipun dia berada di dalam kotak, udara untuk bernafas secara alamiah menjadi

(2)

terhalang dan jiwanya menjadi cepat panas karena ketadaannya, sehingga pemiliknya kehilangan udara dingin yang dapat mengubah suasana paru-paru dan jiwanya. Inilah alasan mengapa orang- orang yang berada di pemandian binasa jika mereka tertutup dari udara dingin dan mereka yang menggantung di sumur-sumur yang dalam dan tangki-tangki air jika udaranya dipanaskan oleh jamur dan angin tdak mengganggu mereka, maka orang yang menggantung di dalamnya akan binasa. Oleh karena itu, ikan paus mat ketka keluar dari laut, karena udara yang ada tdak cukup untuk mengatur paru-parunya, karena ia terlalu panas, air yang mengaturnya dingin, dan udara yang keluar untuknya panas, sehingga panasnya mengambil alih jiwa hewannya dan ia mat seketka itu juga, termasuk kematan orang yang pingsan. Al-Mas'udi juga menyampaikan berita mustahil tentang patung Zarzur di Roma, di mana burung-burung berkumpul pada hari tertentu dalam setahun dengan membawa buah zaitun, yang darinya mereka mengambil minyaknya, dan melihat betapa jauhnya hal ini dari proses alamiah dalam mengambil minyak. Al-Bakri meriwayatkan tentang pembangunan kota yang disebut dengan kota yang memiliki gerbang, yang mengelilingi lebih dari tga puluh tngkat dan memiliki sepuluh ribu pintu. Kota dibuat untuk benteng dan pengepungan, sepert yang akan dibahas di bawah ini, dan kota ini tdak lagi dikelilingi, sehingga tdak ada benteng atau pengepungan di dalamnya, sepert yang diriwayatkan oleh Mas'ud dalam kisah kota tembaga dan bahwa itu adalah sebuah kota yang konstruksinya terbuat dari tembaga di padang pasir Seljamas yang dimenangkan Musa bin Nusair dalam penyerangannya ke dan bahwa kota itu tertutup dan bahwa orang yang naik ke sana dari temboknya, jika dia mengawasi temboknya, dia bertepuk tangan dan melemparkan dirinya sendiri sehingga dia tdak kembali untuk sisa waktu, dalam sebuah kisah yang biasanya mustahil dari dongeng para pendongeng dan padang pasir Sajlamasa telah diguncang oleh para penumpang dan penunjuk jalan dan mereka tdak menemukan berita tentang kota ini. Adapun membangun kota dari mereka, sebagaimana anda lihat, adalah mustahil dan jauh, dan contohnya banyak sekali, dan satu-satunya cara untuk memverifikasinya adalah dengan mengetahui sifat-sifat urbanisasi, ini adalah cara yang paling baik dan paling dapat dipercaya untuk memverifikasi berita, membedakan kebenaran dan kebatlannya, dan hal ini didahului dengan memverifikasi dengan memodifikasi para perawinya. Jika tdak mungkin, maka tdak ada gunanya melakukan ta'dil dan ta'di>l, dan para ahli teori memasukkan di antara bantahan terhadap berita adalah kemustahilan lafadz dan penafsirannya yang tdak dapat diterima akal, akan tetapi ta'di>l dan ta'di>l itulah yang dipertmbangkan dalam kesahihan berita syariat, karena sebagian besar berita itu adalah tuduhan- tuduhan konstruktf yang diwajibkan oleh syariat untuk diamalkan hingga diperoleh keyakinan akan kebenarannya, dan jalan menuju kesahihan itu adalah dengan mempercayai para periwayat yang jujur dan adil. Adapun berita tentang peristwa, maka untuk mendapatkan kebenaran dan keabsahannya, maka perlu diperhatkan kemungkinan terjadinya peristwa tersebut, dan hal ini lebih utama daripada ta'dil, karena kemaslahatan penciptaan hanya bersumber darinya, dan kemaslahatan berita darinya dan dari luarnya dengan adanya kesesuaian, dan jika demikian, maka hukumnya adalah hukum syariat. Untuk membedakan kebenaran dan kebatlan dalam berita dengan kemungkinan dan kemustahilan adalah dengan melihat masyarakat manusia, yaitu peradaban, dan membedakan kondisi-kondisi yang menimpanya dengan sendirinya dan sesuai dengan tabiatnya, apa yang kebetulan dan yang tdak kebetulan, dan apa yang tdak bisa dihadirkan kepadanya, dan jika kita melakukannya, ini akan menjadi hukum bagi kita dalam membedakan kebenaran dan kebatlan dalam berita. Kemudian, ketka kita mendengar tentang sesuatu dalam kehidupan perkotaan, kita tahu apa yang bisa kita terima dan apa yang bisa kita palsukan, dan ini bagi kita adalah kriteria yang benar yang dengannya para sejarawan mencari jalan kebenaran dan ketepatan dalam apa yang mereka laporkan. Inilah tujuan dari buku pertama dari komposisi kami ini, seolah-olah ini adalah ilmu yang berdiri sendiri, karena memiliki subjek, yaitu peradaban manusia dan masyarakat manusia, dan isu-isu, yang merupakan deskripsi dari gejala dan kondisi yang mempengaruhinya, satu demi satu, sepert halnya dengan setap ilmu pengetahuan, baik yang bersifat positvis maupun yang bersifat

(3)

rasional. Ini bukan berasal dari ilmu retorika, yang merupakan pernyataan-pernyataan persuasif yang berguna untuk menarik publik pada suatu pendapat atau mencegah mereka dari pendapat tersebut, juga bukan berasal dari ilmu kebijakan sipil, karena kebijakan sipil adalah pengelolaan rumah atau kota dengan apa yang diperlukan sesuai dengan moralitas dan kebijaksanaan untuk membuat publik mengikut jalan yang kondusif bagi pelestarian spesies dan masyarakat manusia. Saya tdak tahu apakah mereka tdak mengetahui hal ini, dan saya kira tdak, atau mungkin mereka menulis untuk tujuan ini dan memenuhinya, dan banyak ilmu yang tdak sampai kepada kita, maka di manakah ilmu-ilmu Persia yang diperintahkan oleh Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- untuk dihapuskan pada saat penaklukan? Di manakah ilmu-ilmu bangsa Kasdim, Syiria, dan Babilonia serta pengaruh dan hasilnya, dan di manakah ilmu-ilmu orang Koptk dan orang-orang sebelum mereka? Hanya ilmu-ilmu satu bangsa saja yang sampai kepada kita, yaitu bangsa Yunani, karena Al-Ma'mun ditugasi untuk menyarikan ilmu-ilmu itu dari bahasa mereka dan dia berhasil melakukannya dengan banyaknya para penerjemah dan pembelanjaan dana untuk itu, sedangkan ilmu-ilmu bangsa lain tdak kita temukan, dan jika semua fakta yang berhubungan dengan alam cocok untuk ditelit, maka apakah yang Akan tetapi, para arif mungkin hanya memperhatkan buahnya saja, dan ini hanya berbuah pada pemberitaan, sebagaimana yang telah Anda lihat, meskipun pertanyaan-pertanyaannya pada dirinya sendiri dan keistmewaannya sangat mulia, tetapi buahnya adalah koreksi terhadap pemberitaan yang lemah, oleh karena itu mereka meninggalkannya, dan Allah Maha Mengetahui, "Dan sedikit sekali kamu diberi pengetahuan, kecuali sedikit." (Q.S. Al-Isra': 85): 85" . Seni ini, yang telah kami telit, mencakup hal-hal yang menjadi perhatan para ahli ilmu dalam pembuktan ilmu-ilmu mereka, yang sama dengan masalah-masalah yang menjadi pokok persoalan dan permintaan, sepert apa yang disebutkan oleh para arifin dan para ahli ilmu dalam pembuktan kenabian bahwa manusia itu saling bekerja sama dalam keberadaannya, di mana mereka membutuhkan penguasa dan wali, dan apa yang disebutkan dalam kaidah-kaidah fikih dalam pembuktan bahasa-bahasa bahwa manusia membutuhkan ungkapan-ungkapan yang sesuai dengan sifat kerja sama dan kemasyarakatan, dan ungkapan-ungkapan itu lebih ringan, dan apa yang disebutkan oleh para ahli fikih dalam pembuktan hukum-hukum syara' dengan tujuan-tujuannya, dalam kasus bahwa perzinaan adalah kekacauan nasab yang merusak keturunan, bahwa pembunuhan juga merusak keturunan, bahwa kezaliman adalah tanda kerusakan masyarakat yang menyebabkan kerusakan keturunan, dan semua tujuan syariat lainnya dalam menetapkan hukum, yang semuanya didasarkan pada pelestarian peradaban, maka mereka harus mempertmbangkan Hal ini terlihat dari perkataan kami dalam masalah-masalah yang representatf ini, dan juga beberapa masalah yang terdapat dalam perkataan orang-orang bijak dari kalangan ahli penciptaan, namun mereka tdak menyempurnakannya, sepert perkataan Mobadan Bahram bin Bahram dalam kisah burung hantu yang dikutp oleh Al-Mas'udi. "Wahai raja, raja hanya bisa dikuatkan dengan hukum, ketaatan kepada Allah dan bertndak di bawah perintah dan larangan-Nya, hukum tdak bisa dikuatkan kecuali dengan raja, dan raja tdak bisa dikuatkan kecuali dengan manusia, dan manusia tdak bisa dikuatkan kecuali dengan harta, dan harta tdak bisa dikuatkan kecuali dengan arsitektur, dan arsitektur tdak bisa dikuatkan kecuali dengan keadilan, dan keadilan adalah keseimbangan yang ditegakkan di antara para makhluk oleh Allah, dan Dia menunjuk seorang penjaga untuk itu, yaitu raja." Dalam kata-kata Anusharwan dalam pengertan yang sama,

"Raja oleh tentara, tentara oleh uang, uang oleh pendapatan, pendapatan oleh arsitektur, arsitektur oleh keadilan, keadilan dengan mereformasi para pekerja, mereformasi para pekerja dengan mereformasi para menteri, dan kepala dari semua oleh raja memeriksa kondisi rakyatnya sendiri dan mampu mendisiplinkan mereka sehingga dia memiliki mereka dan mereka tdak memiliki dia. Dalam buku yang dinisbatkan kepada Aristoteles tentang politk, yang beredar di kalangan masyarakat, ada sebagian yang baik, namun tdak terpenuhi dan tdak memberikan dalil-dalil yang benar dan bercampur dengan hal-hal lain. Dalam buku tersebut, ia merujuk kepada kata-kata yang kami kutp dari Mobadan dan Anusharwan, dan menjadikannya sebagai lingkaran yang paling erat, yang mana

(4)

pernyataannya yang paling besar adalah perkataannya: "Dunia adalah sebuah taman yang pagarnya adalah negara, negara adalah sebuah kesultanan yang dengannya sunnah hidup, sunnah adalah kebijakan yang diatur oleh raja, raja adalah sebuah sistem yang didukung oleh para prajurit, para prajurit adalah para pembantu yang dijamin oleh uang, uang adalah mata pencaharian yang dikumpulkan oleh para rakyat, para rakyat adalah para budak yang dilindungi oleh keadilan, keadilan adalah sesuatu yang akrab, dan ia menopang dunia." Kemudian Anda kembali ke awal pidato. Ini adalah delapan kata kebijaksanaan politk yang terkait satu sama lain, dan pangkalnya memantul kembali ke dada dan terhubung dalam lingkaran yang tdak memiliki akhir yang past. Jika anda menelit kata-kata kami dalam bab negara dan kerajaan dan memberikan haknya, maka anda akan mendapat di tengah-tengahnya penjelasan kata-kata tersebut dan penjabaran totalitasnya, lengkap dengan keterangan, bukt dan dalil yang paling jelas yang ditunjukkan Allah kepada kita tanpa ajaran Aristoteles dan tanpa manfaat dari Mobadan, sepert yang anda dapat pada kata-kata Ibnul Muqaffaqa dan surat-suratnya yang menyinggung politk, banyak masalah dalam buku ini yang tdak kami tunjukkan sebagaimana kami tunjukkan, tetapi ditunjukkan dengan penyebutan di jalan retorika dengan gaya retorika dan kefasihan pidato. Demikian pula Qadi Abu Bakar al-Tartushi dalam bukunya Siraj al-Muluk, yang terbagi dalam beberapa bab yang dekat dengan bab-bab dan masalah-masalah dalam buku ini, namun ia tdak mengenai sasaran, tdak pula menyempurnakan masalah-masalah tersebut atau menjelaskan dalil-dalilnya, akan tetapi ia menyusun bab-bab untuk masalah-masalah itu, kemudian ia banyak mengutp hadits-hadits dan syair-syair serta mengutp perkataan-perkataan yang berserakan dari para bijak Persia sepert Bazarjamahr, Mobadan, para bijak dari India, serta yang berhubungan dengan Daniel, Hermes, dan para mahluk agung lainnya, tanpa membuka tabir untuk diselidiki dan tdak pula mengangkat Itu hanya transfer dan sintesis yang mirip dengan khotbah, seolah-olah dia melayang di atas tujuan dan tdak menemukannya, juga tdak memenuhi tujuannya, juga tdak memenuhi pertanyaannya, dan kami diilhami oleh Tuhan untuk ini dan menemukan bendera yang membuat kami antara berita buruk dan berita baik, jika Anda telah memenuhi pertanyaannya Jika saya telah memenuhi pertanyaan-pertanyaannya dan membedakannya dari kerajinan lainnya, itu adalah berkat dan bimbingan Tuhan, dan jika saya telah melewatkan sesuatu dalam penghitungannya dan membingungkannya dengan yang lain, terserah pada pengamat yang cerdas untuk memperbaikinya, dan saya mendapat pujian karena telah menunjukkan jalannya, dan Tuhan membimbing dengan cahaya-Nya siapa pun yang Dia kehendaki.

Dalam buku ini, kami menjelaskan apa yang terjadi pada manusia dalam masyarakat mereka dalam hal kondisi peradaban dalam hal harta, keuntungan, ilmu pengetahuan, dan kerajinan, dengan bukt- bukt yang memperjelas pengetahuan privat dan publik, dan menghilangkan ilusi dan keraguan. Kami katakan demikian karena manusia memiliki keistmewaan yang membedakannya dengan hewan- hewan lain, sepert ilmu pengetahuan dan kerajinan tangan, yang merupakan hasil dari akal yang membedakannya dengan hewan-hewan lain, memuliakannya di atas hewan-hewan lain, dan perlunya aturan yang melindungi dan kekuasaan yang kuat, karena tanpa aturan tersebut manusia tdak akan bisa hidup di tengah-tengah hewan-hewan lain. Semua binatang, kecuali apa yang dikatakan tentang lebah dan belalang, dan ini, bahkan jika mereka memiliki hal-hal sepert itu, mereka melakukannya dengan cara yang diilhami, bukan dengan pemikiran dan pertmbangan, termasuk di dalamnya adalah berusaha mencari rezeki, berusaha untuk mendapatkannya dari wajah- wajahnya, dan memperoleh sebab-sebabnya, karena Allah menjadikannya bergantung pada makanan untuk kehidupan dan kelangsungan hidupnya, dan membimbingnya untuk mencari dan mencarinya: "Dia memberikan segala sesuatu ciptaannya, kemudian membimbingnya." (QS. Al- Baqarah [2]: 20): 50) dan urbanisasi, yaitu hidup bersama dan merendahkan diri di Mesir atau suatu lingkungan untuk hidup dengan pasangannya dan memenuhi kebutuhannya karena sifat kerja sama mereka dalam hal penghidupan, sepert yang akan kami tunjukkan. Sebagian urbanisasi ini bersifat nomaden, yaitu di pinggiran kota, di pegunungan dan di tempat-tempat yang nyaman di padang

(5)

gurun dan di tepi-tepi padang pasir, dan sebagian lagi bersifat urban, yaitu di kota-kota, di desa-desa, di kampung-kampung, di kota-kota besar untuk mempertahankan dan membentengi tembok- temboknya, dan di semua situasi ini ada hal-hal yang muncul dari segi pertemuannya. Yang pertama adalah tentang peradaban manusia secara keseluruhan, jenis-jenisnya dan bagiannya di bumi. Yang kedua adalah tentang peradaban nomaden dan penyebutan suku-suku dan bangsa-bangsa biadab.

Yang ketga tentang negara, kekhalifahan, kerajaan, dan jajaran kesultanan. Yang keempat tentang peradaban perkotaan, kota-kota besar dan kecil. Kelima, tentang industri, mata pencaharian, dan mata pencaharian. Keenam, tentang ilmu pengetahuan, perolehan dan pembelajaran. Saya telah memperkenalkan urbanisasi nomaden karena ia mendahului semua itu, sepert yang akan kami tunjukkan setelah ini, begitu juga dengan pengenalan raja kepada negara-negara dan kota-kota.

Adapun pengenalan mata pencaharian, karena mata pencaharian adalah kebutuhan alamiah dan mempelajari ilmu pengetahuan adalah kemewahan atau kebutuhan, dan yang alamiah lebih tua daripada yang mewah, dan saya telah menyertakan industri dengan mata pencaharian karena mereka dalam beberapa hal mirip dengan itu dan dalam hal urbanisasi, sepert yang akan kami tunjukkan setelah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Là người con sinh ra và lớn lên trên mảnh đất Kon Tum hùng vĩ giàu truyền thống văn hoá, với mong muốn được tìm hiểu và khám phá nền văn hoá đặc sắc đó tôi đã mạnh dạn lựa chọn nghiên

Điều này cùng với những hình ảnh khắc trên trống đồng Đông Sơn và những di vật khác của văn hóa Đông Sơn phát hiện ở nhiều nơi trong đồng bằng Bắc bộ càng khẳng định ở giai đoạn văn hóa

Trước sự tác động của nền kinh tế mở đối với văn hóa Việt Nam như vậy tôi lựa chọn đề tài “ Vấn đề giữ gìn bản sắc văn hóa dân tộc trong nền kinh tế mở ở Việt Nam hiện nay” làm đề tài

Hình thức thể hiện của văn bản QLNN chỉđược thừa nhận là tốt khi thông qua các kỹ thuật lập quy và chuyển tải được các nội dung cần pháp luật hoá thành những cấu trúc, phạm trù pháp lý,

Quan niệm về bản chất “nhân học” của văn học trong các giáo trình LLVH thường gắn liền với vấn đề tính người còn gọi nhân tính, tính nhân loại hay tính chủng loại, tính giai cấp.. Lí

QUAN ĐIỂM CỦA J.LOCKE VỀ NGUỒN GỐC VÀ BẢN CHẤT CỦA NHÀ NƯỚC Đinh Thị Giang* Trường Đại học Y Dược – ĐH Thái Nguyên TÓM TẮT Triết gia người Anh, John Locke là một trong những tên

Cuộc cách mạng ngôn ngữ bạch thoại bùng phát trong thời đại Ngũ Tứ thực hiện sứ mệnh đổi mới công cụ và chất liệu cho một nền văn chương lâu đời vào bậc nhất của nhân loại, đưa nền văn

ẢNH HƯỞNG CỦA BỔ SUNG TINH BỘT NGHỆ VÀ BỘT NGHỆ TRONG KHẨU PHẦN LÊN NĂNG SUẤT SINH SẢN VÀ CHẤT LƯỢNG TRỨNG CỦA CHIM CÚT NHẬT BẢN Nguyễn Thảo Nguyên1*, Huỳnh Chí Thiện1, Ngô Thị Minh