Merancang Rencana Penelitian Kualitatif
Ciri-Ciri Rancangan Penelitian Kualitatif
Sifat rancangan:
Restrospektif (menemukan wujudnya di lapangan)
Format rancangan:
Luwes (boleh berubah, tidak rinci, tidak pasti)
Hipotesis uji:
Tidak ada (boleh ada hipotesis penuntun/kerja)
Sampel penelitian:
Purposif (jumlah kecil, kontribusi pada masalah penelitian) Instrumen
utama: peneliti sendiri
Sistematika Rancangan Penelitian Kualitatif
Sistematika rancangan penelitian kualitatif dapat disusun sebagai berikut:
1. BAGIAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Batasan Masalah / Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian Yang Diharapkan 2. BAGIAN KAJIAN PUSTAKA
E. Kajian Pustaka F. Kerangka Berfikir G. Hipotesis
3. BAGIAN METODE PENELITIAN H. Pendekatan dan Jenis Penelitian I. Kehadiran Peneliti
J. Lokasi Peneitian K. Sumber Data
L. Prosedur Pengumpulan Data M. Analisa Data
N. Pengecekan Keabsahan Temuan O. Tahap-Tahap Penelitian
4. BAGIAN ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN.
P. Organisasi Penelitian Q. Jadwal Penelitian
5. BIAYA YANG DIPERLUKAN (ANGGARAN)
1. BAGIAN PENDAHULUAN
• Pendahuluan merupakan bagian yang memberikan gambaran umum mengenai
penelitian yang akan dilakukan. Dalam bagian ini kita akan dapat dilihat hal-hal pokok yang tercakup dalam penelitian dan hubungan antara hal yang satu dengan dengan hal yang lainnya.
• Bagian pendahuluan mencakup : A. Latar Belakang Masalah
• Bagian ini menguraikan tentang adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan kenyataan (das sein), fakta-fakta yang menolak kebenaran suatu teori atau hasil
penelitian yang telah ada sebelumnya.
• Biasanya terdapat dua kekeliruan yang umumnya terdapat pada entri Latar Belakang Masalah sebuah proposal penelitian kualitatif, yaitu;
Uraian pada beberapa paragraf awal terlalu umum sehingga tidak relevan atau tidak menyentuh inti permasalahan yang akan diteliti.
Data aktual tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti sangat sedikit, atau bahkan tidak dicantumkan sama sekali, dalam Latar Belakang Masalah.
Kegagalan penulis proposal dalam mengungkapkan gambaran permasalahan yang akan diteliti beserta data terkini yang menunjukkan bahwa permasalahan tersebut masih aktual dan serius dapat menyebabkan ia akan gagal pula dalam meyakinkan pembaca bahwa penelitian tersebut menarik dan penting dilakukan.
Padahal, ini lah yang menjadi poin sentral yang harus dikembangkan dalam entri Latar Belakang Masalah Penelitian.
1. BAGIAN PENDAHULUAN
Secara umum, beberapa poin yang harus diuraikan dalam bagian Latar Belakang Masalah Penelitiain mencakup:
• Gambaran umum permasalahan
• What It Should be (Teoritis) dan What It Is (Empiris; Kemukakan data lapangan); kesenjangan diantara keduanya menunjukkan adanya permasalahan yang membutuhkan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara metodologis yaitu melalui penelitian;
• Apa yang telah dilakukan oleh peneliti lain dan bagaimana posisi penelitian yang diusulkan diantara penelitian yang telah ada (konteks penelitian);
• Mengapa peneliti merasa tertarik untuk meneliti topik tersebut?
• Mengapa peneliti merasa penelitian tentang topik tersebut penting untuk dilakukan?
• Konsekuensi negatif seperti apa yang mungkin muncul jika permasalahan tersebut tidak diteliti?
1. BAGIAN PENDAHULUAN
Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan bahwa komponen-komponen yang dicakup dalam latar belakang permasalahan, antara lain :
• Rumusan tema sentral masalah atau problem issue dengan mengguraikan gambaran singkat secara kondisional dan situasional atas fenomena yang
dihadapi, sehingga menggungah untuk dilakukan penelitian dalam waktu cepat atau mendesak.
• Argumentasi dukungan data empiris yang melandasi pendeskrespsian proses munculnya fenomena yang dihadapi. Artinya, peneliti sudah mempunyai
gambaran mengenai apa-apa yang harus diperhatikan dalam rangka pendekatan masalahnya.
• Uraian selanjutnya, mengemukakan apa yang diharapkan dari hasil penelitian seperti yang dipersepsikan berupa dampak positifnya sebagai pencanangan nilai manfaat praktis dan sumbangan akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
1. BAGIAN PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah / Fokus Penelitian
• Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian nantinya.
• Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan- pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya
pertanyaan peneltiian.
• Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan.
• Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan tentang mengapa hal tersebut diajukan.
• Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik, yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti.
• Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaiknya diajukan setelah diadakan studi pendahuluan (eksploratif) di lapangan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian sesuaidengan focus yang telah dirumuskan.
Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan bahwa tujuan penelitian merupakan gambaran operasionalisasi yang mengacu pada rumusan masalah, yaitu jawaban atas masalah yang diajukan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
• Bagian ini menguraikan tentang kegunaan atau pentingnya penelitian yang akan dilakukan terutama bagi pengembangan disiplin ilmu yang bersangkutan atau dalam mencari solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi di tengah masyarakat atau dalam rangka pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.
• Manfaat hasil penelitian menegaskan dalam hal apa, siapa atau lembaga mana yang diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian dan bagaimana bentuk manfaatnya (Soli Abimanyu & Sulaiman Samad : 45.