• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa dilihat dengan pengukuran antropometri, khususnya pengukuran berat badan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa dilihat dengan pengukuran antropometri, khususnya pengukuran berat badan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa bayi merupakan masa pertumbuhan yang cepat, bayi sebagai penerus masa depan sebuah bangsa, penting sekali untuk mendapat perhatian tentang pertumbuhan seorang bayi. Masa bayi antara 0-12 bulan, merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa dilihat dengan pengukuran antropometri, khususnya pengukuran berat badan.

Berat badan bisa digunakan untuk mendiagnosis bayi baru lahir normal atau BBLR, bayi dengan berat badan lahir rendah apabila berat bayi lahir < 2500 gram. 1

Pada masa pertumbuhan berat badan bayi di triwulan I, perubahan peningkatan berat badan berkisar 150-200 gram per minggu, sedangkan triwulan II kenaikannya 500-600 gram per bulan. Antara 1-6 bulan pertumbuhan berat badan bayi terbilang cepat.2

Menurut Depkes RI mengatakn bahwa 16%bayi di Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat. Banyak riset menunjukan bayi membutuhkan rangsangan dini diberbagai bagian tubuh dan alat- alat indra untuk membantu bayi dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan barunya.3

Ditinjau dari data dan informasi kesehatan di Jawa Barat, angka kehidupan berjumlah 1.742.391 bayi, melihat tinggi nya angka kelahiran hidup pada bayi penting sekali memberikan stimulus pada masa golden age sehingga tidak terjadi keterlambatan perkembangan. Berdasarkan profil kesehatan Jawa Barat tahun 2017, status tumbuh kembang bayi dan balita dikabupaten bandung barat sebanyak 52,5% bayi mengalami gizi kurang yang kemudian menyebabkan keterlambatan dalam proses perkembangan.4

(2)

Stimulasi atau rangsangan yang baik anak dapat diberikan oleh orang tua untuk perkembangan potensinya secara maksimal. Faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi, lingkungan keluarga yang mendukung merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak dapat diberikan stimulasi, salah satu bentuk stimulasi yang umum dilakukan orang tua untuk bayi, adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat bayi.5

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/IV/2002 tentang registrasi dan praktek bidan menyebutkan bidan berwenang memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh karena adanya multiaplikasi sel-sel dan juga bertambah besarnya sel yang bisa diukur secara kuantitatif seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala Pada masa bayi dan balita, untuk melihat pertumbuhan fisik maupun status gizi bayi yaitu dengan melihat kenaikan berat badan tiap waktu.6

Rangsangan dan stimulasi yang dianjurkan adalah pijat bayi, pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu. Pijat bayi telah dipraktekkan hampir diseluruh dunia sejak dahulu kala, termasuk Indonesia. Seni pijat bayi diajarkan secara turun-temurun.

Para ahli telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi.6

Permasalahan berat badan bayi salah satu nya yaitu mengatur pola makan bayi dan asupan nutrisi pada bayi, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan rangsangan pada bayi atau pijat bayi. Salah satu manfaat dasar pijat bayi adalah aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI yaitu penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan Aktivitas Nervus Vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya,

(3)

sehingga bisa meningkatkan berat badan pada bayi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.7

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No 8 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan SPA Pasal 1 ayat 10 yang berbunyi bahwa pijat adalah teknik usapan dan penekanan menggunakan anggota gerak tubuh seperti tangan , jari, siku dan atau stimulasi dan relaksasi, melancarkan sistem peredaran darah, melancarkan sistem peredaran limfe (getah bening) dan penguatan sistem tubuh lainnya, dimaksudkan untuk kesehatan dan kebugaran.6

Touch therapy atau massage (pemijatan) merupakan salah satu teknik yang mengombinasikan manfaat fisik sentuhan manusia dengan manfaat emosional seperti ikatan batin (Bonding). Aktivitas pijat menimbulkan suatu kontak antara anak dan orangtua. Pijat merupakan terapi sentuhan yang sudah lama dikenal orang, namun masih jarang diterapkan oleh orang tua yang mempunyai anak balita. Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang berdampak sangat luar biasa. Sentuhan merupakan ekspresi dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Dengan sentuhan tersebut, orang tua dan anak akan sama - sama merasa nyaman.8

Berdasarkan penelitian Marni3 tentang Pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi dilakukan dikelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi eksperiment ) dengan rancangan (Pretest – Postest design). Dari hasil penelitian menunjukan nilai P Value = 0,000 (< 0,05) yang artinya ada perbedaan berat badan sebelum dan setelah dilakukan intervensi pijat.

Karena pijat bayi dapat meningkatkan tonus saraf Nervus Vagus, yang meningkatkan pengeluaran hormon penyerapan makanan dan peningkatan kadar

(4)

enzim gastrin dan insulin, sehingga penyerapan makanan akan lebih baik dan maksimal.7

Penelitian serupa juga yang dilakukan oleh Rosi1 Penelitian ini bersifat quasi- experiment dengan pendekatan non randomized pretest-posttest with control group design yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 1-3 bulan dengan membandingkan bayi sebelum diberi perlakuan (pre) dan sesudah diberi perlakuan (post) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Tempat penelitian ini dilakukan di desa Karangsari dan Purbadana kecamatan Kembaran. Hasil penelitian: yang diperoleh yaitu ada perbedaan pertumbuhan (berat badan) sebelum dan sesudah intervensi pada ketiga kelompok (p= 0,0001<α0.05).1

Penelitian yang dilakukan oleh hae-kyung lee5. Dengan metode quasi experimen menggunakan pendekatan non randomized pretest-posttest with control group design yaitu untuk mengetahui adalah pengaruh frekuensi pijay bati terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Hasil penelitian menyebutkan P Value

= 0,000 (<0,05) yang artinya ada perbedaan berat badan sebelum dan setelah dilakukan intervensi pijat.5

Maka dapat dilihat dari hasil penelitian-penelitian diatas yang menyebutkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi. Dengan ini peneliti bertujuan untuk meninjau lebih lanjut tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi. Sehingga penulis mengambil judul tentang “Pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan permasalahan yangakan penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “ Apakah Terdapat Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi”

(5)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Utama

Tujuan utama penelitian yang penulis lakukan melalui penelitian ini adalah Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengidentifikasi efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi

b. Untuk mengetahui perbandingan berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan

c. Untuk menganalisis pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktik, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya tentang Pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun kesadaran ibu terhadap tumbuh kembang bayinya terutama melaui pemijatan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Profesi

Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan Sebagai sumber informasi bagi pendidikan kebidanan bahwa ada hasil “evidencebased” tentang salah satu intervensi kebidanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan berat badan pada bayi melalui pemberian teknik pemijatan, sehingga menjadi pedoman dalam memberikan asuhan pada bayi secara profesional,

(6)

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu bayi untuk perawatan kesehatan bayi dan mencegah masalah- masalah kesehatan bayi lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi melalui teknik pijat bayi.

b. Manfaat bagi Penulis

Dapat menambah wawasan khususnya tentang pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi, serta melatih peneliti dalam pembuatan proposal.

c. Manfaat Bagi Institusi

Sebagai tambahan sumber kepustakaan bagi mahasiswa kebidanan dalam meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi.

Referensi

Dokumen terkait

REPORTS\VINEYARD\VINEYARD TRANSPORT STUDY_OCTOBER16.DOCX 6.3 Pedestrian and Cycling Network 47 7 Summary and Conclusions 49 Tables Table 1 Existing services along the Richmond