Perubahan fungsi dan bentuk ruang hidup pada masa pandemi COVID-19 v Perubahan fungsi dan bentuk ruang hidup pada masa tersebut. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi dan bentuk ruang hidup akibat kondisi pandemi COVID-19. Pembahasan dalam buku ini mengidentifikasi dan menguraikan perubahan fungsi dan bentuk ruang hidup yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
Diskusi dilakukan dengan menjelaskan kondisi sebelum COVID-19 terjadi dan kondisi perumahan pada masa pandemi COVID-19. Monograf ini membahas tentang fungsi dan bentuk ruang hidup asli sebelum pandemi terjadi melalui observasi yang dilakukan dan dilengkapi dengan wawancara. Diskusi spasial juga dilakukan pada masa pandemi, sehingga ditemukan perubahan ruang hidup terkait bentuk dan fungsinya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan keilmuan dan memperkaya desain terkait ruang hunian yang harus adaptif terhadap perubahan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
Pendahuluan
Kegiatan belajar mengajar dan bekerja tersebut merupakan bukti nyata perubahan mendadak yang terjadi di masa pandemi yang berkaitan langsung dengan perumahan. Pada hunian sederhana umumnya tidak terdapat lingkungan untuk ruang belajar dan ruang kerja, karena kedua aktivitas tersebut banyak dilakukan di luar rumah. Hal di atas melatarbelakangi pentingnya penelitian terkait perubahan bentuk dan fungsi ruang hidup sederhana di masa pandemi.
Dalam definisinya tidak disebutkan bahwa terdapat ruang pada hunian sederhana yang digunakan untuk bekerja dan belajar formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan perubahan fungsi dan bentuk ruang hidup sederhana pada masa pandemi. Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan terdapat temuan mengenai fungsi dan bentuk ruang yang disesuaikan dengan kondisi pandemi sehingga akomodasi tetap menjadi satu-satunya tempat yang nyaman untuk segala aktivitas manusia.
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya pengetahuan di bidang arsitektur perilaku, khususnya yang berkaitan dengan ruang hidup yang disesuaikan dengan kondisi pandemi. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat dijadikan masukan dalam perancangan, khususnya untuk desain rumah sederhana.
Bentuk dan Fungsi Ruang di Masa Pandemi
Hal ini bukan untuk menyangkal pentingnya fungsionalisme dalam arsitektur atau untuk menyangkal adanya hubungan yang diperlukan antara bentuk dan fungsi dalam arsitektur, tetapi sekadar untuk mengungkapkan bahwa kontradiksi antara bentuk dan fungsi juga memainkan peran penting dalam arsitektur. Platon berbicara tentang entitas seperti itu hanya melalui karakter (terutama Socrates) dalam dialognya, yang terkadang menyatakan bahwa bentuk-bentuk ini adalah satu-satunya objek studi yang dapat memberikan pengetahuan. Atemporal artinya bentuk itu tidak ada dalam kurun waktu tertentu, tetapi bentuk itu memberikan landasan formal atas waktu.
Penekanan pada pemikiran ini, yang menekankan pentingnya bentuk secara epistemologis dan estetis, mulai memisahkan berbagai makna bentuk yang disatukan di bawah gagasan Platonis. Bentuk yang lebih mudah dipahami adalah bangun datar seperti kubus dan silinder. Dalam peralihan dari abad ke-18 ke abad ke-19, tipe menggantikan Ide sebagai paradigma bentuk yang dominan.
Kualitas penting dari bentuk, apapun jenisnya, terletak pada pengorganisasiannya, dan ketika kita memikirkannya dengan cara ini kita menyebutnya bentuk. Namun transformasi tersebut tidak selalu melibatkan bentuk fisik, namun transformasi dapat terjadi pada aktivitas dan fungsi bentuk fisik, seperti yang dilakukan pada penelitian ini.
Identifikasi dan Deskripsi Fungsi dan Bentuk Ruang
Ruangan dalam rumah ini terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Ruangan dalam rumah ini berupa teras, ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi serta halaman belakang dan taman depan. Rumah ini dihuni oleh 4 orang yaitu ayah dan ibu serta 2 orang anak laki-laki yang sudah dewasa.
Ruangan-ruangan dalam rumah ini berupa ruang tamu dan musala di depan, 2 kamar tidur, dapur dan ruang makan, kamar mandi serta ruang jemur di belakang. Pengguna rumah ini ada 2 orang yaitu bapak dan ibu yang sebenarnya sudah menjadi nenek dan kakek, sehingga pada waktu-waktu tertentu anak cucu berkumpul di rumah ini. Studi kasus 9 (selanjutnya disebut K9) berlokasi di Jakarta yaitu rumah 2 lantai dengan luas total rumah 130 m2, Pengguna rumah ini berjumlah 5 orang yaitu seorang ayah dan 3 orang anak.
Pada kondisi pandemi, saat penelitian dilakukan, terdapat empat pengguna yang menggunakan rumah ini untuk beraktivitas online, yaitu ibu, ayah, dan dua orang anak. Rumah ini dihuni oleh 3 orang yaitu bapak dan ibu serta 1 orang anak yang masih bayi, bapak merupakan pegawai swasta yang sehari-harinya bekerja di luar rumah. Ruangan-ruangan yang ada dalam rumah ini adalah ruang tamu, ruang keluarga (disebut juga ruang tamu), ruang makan, kamar tidur, dapur, KM dan gudang.
Pada kondisi pandemi, terdapat 1 pengguna yang menggunakan rumah ini untuk beraktivitas online yaitu Bpk. Studi Kasus 7 berlokasi di Jakarta Utara, dengan luas rumah 51,75 m2 dan luas kavling 66 m2. Pengguna rumah ini berjumlah 4 orang yaitu ayah, ibu, nenek dan 2 orang anak. Dalam kondisi pandemi, rumah ini tidak ada yang memanfaatkan untuk beraktivitas daring, namun terjadi perubahan pada ruangan yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri.
Dalam kondisi pandemi, terdapat 2 pengguna yang menggunakan rumah ini untuk beraktivitas online, yaitu ayah dan 1 anak. Dalam kondisi pandemi, ada 3 pengguna yang menggunakan rumah ini untuk beraktivitas online, yaitu ibu, ayah, dan adik perempuan. Studi Kasus 9 (K9) berlokasi di Jakarta yaitu rumah 2 lantai dengan luas total rumah 130 m2. Pengguna rumah ini berjumlah 5 orang yaitu bapak dan 3 orang anaknya.
Perubahan Fungsi dan Bentuk Ruang Hunian
Jadi dapat disimpulkan terdapat 2 ruangan yang mengalami perubahan berupa penambahan fungsi yaitu teras depan dan ruang tamu. Pada rumah yang termasuk dalam kategori tipe kecil (<45 m2), dapat diartikan bahwa ruang yang tersedia selalu meliputi: teras, ruang tamu, kamar tidur, dapur, kamar mandi. Terlihat pada tabel bahwa ruang-ruang yang mengalami peningkatan fungsi pada rumah tipe kecil adalah teras, ruang tamu, dan kamar tidur.
Berdasarkan hal tersebut dapat juga diartikan bahwa ruangan yang secara umum mengalami peningkatan fungsi adalah ruang tamu, yaitu ruang publik di dalam ruangan. Secara teori, teras merupakan ruang perantara yang menghubungkan ruang dalam dengan ruang luar, dan pada masa pandemi menjadi ruang yang banyak dimanfaatkan. Pada gambar di bawah terlihat bahwa posisi ruang berubah seiring bertambahnya fungsi dan ruang tetap tidak berubah.
Ruang-ruang yang mengalami peningkatan fungsi seringkali terletak di bagian depan dan persentasenya tidak sebesar ruang-ruang tetap. Berdasarkan analisis Q3, data ruang dapat disederhanakan seperti di bawah ini, yaitu terdapat tiga ruang yang mengalami peningkatan fungsi sejak pandemi. Kasus terbaru rumah berukuran sedang (K12) di Bekasi ditemukan dua ruangan yang fungsinya meningkat sejak pandemi.
Anak bungsu menggunakan meja belajar di dalam kamar, sehingga dapat dikatakan kamar anak merupakan ruangan yang fungsinya meningkat. Berdasarkan analisis rumah kasus 6, ditemukan tiga ruangan yang mengalami perubahan yaitu peningkatan fungsi di masa pandemi. Tiga ruangan yang dimaksud adalah kamar tidur utama, kamar tidur 1, dan ruang keluarga.Bapak dan Ibu memanfaatkan ruang utama sebagai tempat melakukan WFH, sedangkan anak-anak melakukan sekolah daring (TK) di ruang keluarga.
Berdasarkan penelitian, data ruang dapat disederhanakan seperti di bawah ini, yaitu terdapat empat ruang yang mengalami peningkatan fungsi sejak pandemi. Dapat disimpulkan bahwa ruangan yang mengalami peningkatan fungsi adalah ruang makan dan kamar tidur di lantai 2, hal ini juga tercermin pada tipe kecil dan tipe sedang; (2) Ruangan yang mengalami perubahan berupa peningkatan fungsi adalah ruang tamu, teras, kamar tidur; ruang makan dan ruang keluarga.
Ciri-ciri ruang yang dibutuhkan untuk aktivitas baru selama pandemi; (4) Perubahan perumahan terkait fungsi dan bentuk pada masa pandemi. Interpretasi yang dapat dilakukan nantinya setelah ditemukannya aktivitas baru di masa pandemi dan ruang yang dibutuhkan adalah interpretasi mengenai karakteristik ruang yang dibutuhkan untuk aktivitas baru di masa pandemi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penafsiran perubahan fungsi ruang hidup berkaitan dengan karakter ruang pada rumah. Kesimpulan akhirnya dapat dikatakan bahwa sebuah hunian harus mampu beradaptasi dengan aktivitas tambahan yang muncul tanpa adanya rencana, oleh karena itu dalam sebuah hunian penting untuk menentukan karakter setiap ruangnya.
Daftar Referensi
Profil Penulis
Kegiatan ilmiah yang telah dilakukan: Penelitian Hibah Kompetitif DIKTI, publikasi pada jurnal nasional dan internasional, serta presentasi ilmiah pada forum seminar nasional dan internasional. Beliau menyelesaikan studi sarjana dan magisternya di Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan gelar Sarjana Teknik (S.T) dan Magister Sains (M.Sc). Selain pengajaran, kegiatan ilmiah yang telah dilakukan antara lain penulisan artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal dan makalah baik nasional maupun internasional.