YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) ANALISIS PENGENDALIAN BAHAN BAKU DAN BAHAN DALAM PROSES PRODUKSI PADA EFEKTIVITAS PRODUKSI PT UNISEM
--- Rio Rahmat Yusran
Program studi Akuntansi Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi (Naskah diterima: 1 Juni 2022, disetujui: 28 Juli 2022)
Abstract
The company's development process is established with the aim of increasing revenue, going concern or business growth, efforts are needed to maximize its performance. However, a company that is not able to maintain the continuity of its company is one of the triggers is the company's inability to control raw materials and business production processes in the company.
This study aims to see the effect of company performance by analyzing the control of raw materials, materials in the production process on the effectiveness of production. This study took a sample of observations at PT Unisem. The study used a quantitative descriptive method with two independent variables (control of raw materials, control of materials in process and dependent (production effectiveness).
Keywords: Control of raw materials, control of materials in the process, production effectiveness Abstrak
Proses pengem perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan pendapatan, goin concer atau pun pertumbuhan usaha diperlukan upaya-upaya memaksimalkan kinerjanya. Namun perusahaan yang tidak mampu mempertahankan kelangsungan perusahaannya merupakan salah satu pemicu adalah ketidakmampuan perusahaan dalam mengendalikan bahan baku dan proses produksi usaha di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kinerja perusahaan dengan menganalisis pengendalian bahan baku, bahan dalam proses produksi pada efektivitas produksi.
Penelitian ini mengambil sampel observasi pada PT Unisem. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan dua bariabel variable independent (Pengendalian bahan baku, pengendalian bahan dalam proses dan dependent (efektifitas produksi)
Kata Kunci: Pengendalian bahan baku, pengendalian bahan dalam proses, efektifitas produksi
I. PENDAHULUAN
roses pengembangan dan kegiatan perusahaan merupakan salh tujuan perusahaan dan meningkatkan ekono-mi perusahaan serta meningkatkan
P
kesejahte-raan karyawan di perusahaantersebut. Bahan baku merupakan faktor penting penentu kegia-tan dan jenis usaha.
Selain itu bahan baku me-rupakan salah satu faktor penentu dalam ke-lancaran proses
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) produksi, sehingga setiap pe-rusahaan harus
mempunyai persediaan bahan baku yang cukup dalam menunjang kegiatan produksi perusahaan. Menurut (Rudianto, 2012) Perusahaan manufaktur membeli bahan baku dari pemasok, setelah itu diolah oleh pe- rusahaan hingga menjadi barang jadi, perusa- haan menambahkan bahan tambahan (bahan penolong) ke bahan baku tersebut. Untuk me- ngolah bahan baku tersebut menjadi barang yang memiliki nilai tambah, dibutuhkan ban- tuan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.
Bahan baku merupakan salah satu faktor penentu dalam kelancaran proses produksi, sehingga setiap perusahaan harus mempunyai persediaan bahan baku yang cukup dalam menunjang kegiatan produksi perusahaan.
Terhambatnya proses produksi tentu akan ber- pengaruh terhadap tingkat output yang diha- silkan. Penurunan tingkat output ini tentu akan mempengaruhi tingkat penjualan yang beraki- bat perusahaan tidak mampu memenuhi per- mintaan konsumen. Bahan baku didalam pro- ses produksi juga dibutuhkan bahan dalam proses, bahan dalam proses adalah persediaan barang-barang yang belum selesai dikerjakan dalam proses produksi sehingga belum men- jadi barang jadi yang siap untuk dijual. Perse-
diaan jumlah bahan dalam proses yang cukup sangat penting untuk kelancaran proses pro- duksi. Masalah penentuan seberapa besar jum- lah persediaan menjadi hal yang penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai dampak langsung terhadap keuntungan peru- sahaan. Oleh karena itu diperlukan pengenda- lian persediaan bahan baku dan barang dalam proses produksi berjalan dengan lancar dan menekan biaya persediaan.
Perencanaan persediaan bahan baku terlebih dahulu ditetapkan kuantitas bahan baku yang diperlukan dalam melaksanakan proses produksi. Perencanaan persediaan ber- hubungan dengan penentuan komposisi perse- diaan, penentuan waktu serta lokasi untuk me- menuhi kebutuhan persediaan dalam melaksa- nakan proses produksi tersebut. Sedangkan pengendalian persediaan berhubungan dengan pengendalian kualitas dan kuantitas dalam jumlah dan batas-batas yang direncanakan suatu perlindungan fisik terhadap persediaan yang ada. Perencanaan persediaan bahan baku perlu sekali mendapat perhatian yang serius, sebagai bagian dari pengendalian persediaan bahan baku dan mencakup juga mulai dari bahan baku diterima sampai ke proses produk- si, hal ini berdampak negatif terhadap kualitas bahan baku. Semakin terkendalinya persedia-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) an bahan baku dan bahan dalam proses sema-
kin baik yang berdampak pada tingkat kepua- saan konsumen. Oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian agar dapat berjalan de- ngan efektif. Untuk mengefektifkan kegiatan pengadaan material bahan baku dan bahan da- lam proses, jumlah item persediaan serta wak- tu pengadaannya harus sejalan dengan jadwal produksi.
Adapun beberapa penelitian yang ber- kaitan dengan pengendalian bahan baku dan bahan dalam proses terhadap efektifitas produksi diantaranya dilakukan oleh Ahmad Bagus Setiawan tahun 2015 yang berjudul
“Sistem Pengendalian Persediaan bahan Baku Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Di Sentra Produksi Krupuk Kabupa- ten Kediri”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian sistem, peramalan pengguna- an metode EOQ (Economic Order Quantity), secara umum dapat mewakili semua pola per- mintaan barang. Sehingga diharapkan dapat lebih mengoptimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan barang.
Penelitian yang dilakukan oleh Michel Chandra Tuerah tahun 2014 yang berjudul
“Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ikan Tuna Pada CV Golden KK”. Hasil penelitian menunjukkan pengendalian dan
pengadaan persediaan bahan baku ikan tuna sudah efektif dalam memenuhi permintaan dengan metode EOQ lebih kecil dibandingkan dengan metode yang digunakan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sulasmi tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Pengen- dalian Internal Pada Persediaan Terhadap Efektivitas Perusahaan Pada PT Swakarya Indah Busana”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal pada persediaan tidak berpengaruh terhadap efektivitas perusa- haan. Penelitian yang dilakukan oleh Nusa Muktiadji tahun 2006 yang berjudul “Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Efektifitas Proses Produksi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian perse- diaan bahan baku dalam proses produksinya.
Perusahaan menerapkan sistem pengendalian persediaan bahan baku dengan membuat perencanaan dan pengawasan kebutuhan ba- han baku sesuai dengan kebutuhan yang telah di tetapkan oleh perusahaan sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hayati Hidayah tahun 2016 yang berjudul “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu Citarasa Bakery Pada PT Kaltim Boga Utama Di Bontang”. Hasil penelitian me- nunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) yang diperoleh dengan cara membandingkan
biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan dengan biaya persediaan yang dihitung mela- lui metode Economic Order Quantity (EOQ), maka dapat diketahui bahwa biaya persediaan yang ditanggung oleh perusahaan terdapat selisih biaya persediaan. Dengan demikian dapat menghemat biaya persediaan apabila perusahaan menggunakan metode EOQ.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Luayyi tahun 2013 yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Untuk Memperlancar Proses Produksi (Studi Kasus Pada PR KN Jaya Sentosa Kediri
”. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa sis- tem pengendalian intern persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi pada perusahaan rokok KN Jaya Sentosa Kras Kediri sudah berjalan dengan baik.
II. KAJIAN TEORI Pengendalian Persediaan
Menurut (Sofyan, 2013), persediaan merupakan stock yang dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi adanya fluktuasi permintaan.
Persediaan dalam proses produksi dapat diarti- kan sebagai sumber daya menganggur, hal ini dikarenakan sumber daya tersebut masih menunggu dan belum digunakan pada proses berikutnya. Proses berikutnya yang dimaksud
dapat berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi dan juga kegiatan konsumsi pada sistem kebutuhan rumah tangga. Persediaan dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu, hal ini dikarenakan adanya sumber daya tertentu yang tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan Metode Pengendalian Penelitian
Menurut (Sofyan, 2013) Dalam mempe- roleh keputusan tersebut maka dibutuhkan metode-metode yang sesuai dalam mengukur besarnya persediaan. Metode pengendalian persediaan salah satunya adalah metode EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah unit barang atau bahan yang harus dipesan setiap kali mengadakan pemesanan agar bia- ya-biaya yang berkaitan dengan pengadaan persediaan minimal dan berarti pula jumlah unit pembelian yang optimal. beberapa meto- de atau sistem pengendalian bahan yang lain, adalah sebagai berikut: Metode siklus pemesa- nan (order cycling method). Metode mini- mum-maksimum (min-max method). Teori ABC (Activity Based Coasting). Metode JIT (Just in Time)
III. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan deskriptif kua- litatif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu studi yang menekankan pada upaya investigasi untuk mengkaji secara ilmiah fenomena yang tengah terjadi dalam keseluruhan kompleksi- tasnya.
Operasional Variabel
Variabel Independent (x) dalam penelti- an ini adalah pengendalian bahan baku (X1) dan Pengendalian Bahan dalam Proses (X2), sedangkan dependent yaitu efektifitas produk- si (Y)
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian adalah tindakan yang mengimplementasikan keputusan perencanaan maupun penilaian kinerja dari pegawai dan operasinya yang berkaitan dengan material produksi
- Sistem pencatatan persediaan bahan baku
- Prosedur pemesanan bahan baku - Pemeriksaan fisik bahan baku - Proses pengeluaran
Likers
Pengendalian Bahan Dalam Proses
Pengendalian adalah kegiatan merencanakan, mengendalikan, dan memantau kemajuan unit kerjaterhadap tujuan-tujuan dan mengambil tindakan- tindakan pertimbangan jika diperlukan
- Persiapan perencanaan produksi - Prosedur penerimaan sistem
pencatatan persediaan - Pemeriksaan fisik
Likers
Efektifitas
Produksi Efektifitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.
- Efektifitas persediaan - Efektifitas waktu - Pencapaian atau hasil
likers
IV. HASIL PENELITIAN Uji Reliabilitas
Menurut Gozali (2016:47) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Fasilitas untuk mengukur re- liabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (
). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70.
Variabel Cronbach’s
alpha Kesimpulan
Pengendalian Bahan Baku
0,857 Reliabel
Pengendalian Bahan Dalam Proses
0,804 Reliabel
Efektifitas Produksi 0,840 Reliabel
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
Uji Validitas
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) Menurut Ghozali (2016:52) uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesio- ner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan cara membanding-
kan angka r hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari tabel maka item dikatakan tidak valid.
Tabel r dengan ketentuan r minimal adalah 0,3.
Hasil Uji Validitas Pengendalian Bahan Baku (X1)
No. Item r – hitung Sig. (p) r – table Status
1 X1.1 ,680 ,000 0,1966 Valid
2 X1.2 ,744 ,000 0,1966 Valid
3 X1.3 ,786 ,000 0,1966 Valid
4 X1.4 ,609 ,000 0,1966 Valid
5 X1.5 ,660 ,000 0,1966 Valid
6 X1.6 ,625 ,000 0,1966 Valid
7 X1.7 ,613 ,000 0,1966 Valid
8 X1.8 ,725 ,000 0,1966 Valid
9 X1.9 ,612 ,000 0,1966 Valid
10 X1.10 ,567 ,000 0,1966 Valid
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Hasil Uji Validitas Bahan dalam proses (X2)
No. Item r – hitung Sig. (p) r – table Status
1 X2.1 ,709 ,000 0,1966 Valid
2 X2.2 ,795 ,000 0,1966 Valid
3 X2.3 ,636 ,000 0,1966 Valid
4 X2.4 ,560 ,000 0,1966 Valid
5 X2.5 ,436 ,000 0,1966 Valid
6 X2.6 ,687 ,000 0,1966 Valid
7 X2.7 ,426 ,000 0,1966 Valid
8 X2.8 ,593 ,000 0,1966 Valid
9 X2.9 ,714 ,000 0,1966 Valid
10 X2.10 ,350 ,000 0,1966 Valid
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Hasil Uji Validitas Efektivitas Produksi (Y)
No. Item r – hitung Sig. (p) r – table Status
1 Y_1 ,735 ,000 0,1966 Valid
2 Y_2 ,750 ,000 0,1966 Valid
3 Y_3 ,741 ,000 0,1966 Valid
4 Y_4 ,629 ,000 0,1966 Valid
5 Y_5 ,607 ,000 0,1966 Valid
6 Y_6 ,574 ,000 0,1966 Valid
7 Y_7 ,522 ,000 0,1966 Valid
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217)
8 Y_8 ,723 ,000 0,1966 Valid
9 Y_9 ,640 ,000 0,1966 Valid
10 Y_10 ,500 ,000 0,1966 Valid
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
Total_X1 100 31 19 50 4019 40.19 .504 5.039 25.388
Total_X2 100 30 20 50 3955 39.55 .460 4.602 21.179
Total_Y 100 33 17 50 4032 40.32 .493 4.934 24.341
Valid N
(listwise) 100
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Uji Normalitas
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Uji Kolmogorof Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,22353549
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,065
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,063c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) Dengan menganalisis nilai Kolmogorof-
smirnov pada tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi 0,63 0,05, yang dalam syarat normalitas menjelaskan bahwa kurva nilai residual terstandarisasi memiliki sebaran data normal jika nilai Asymp.sig (2- tailed) jadi disimpulkan bahwa variabel berdistribusi normal.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .757a .573 .564 3.257 1.688
a. Predictors: (Constant), bahan dalam proses, bahan baku b. Dependent Variable: efektifitas produksi
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
Dapat disimpulkan tidak terjadi autoko- relasi dimana nilai durbin-watson 1,688
0,05 dan nilai durbin-watson berada pada range hingga (du d 4 – du) yaitu 1,654 1,688 2,346 maka ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
Uji Heterokedastisitas
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
Hasil Analisis Linier Berganda
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,558 2,896 2,610 ,010
Total_X1 ,180 ,108 ,184 1,668 ,099
Total_X2 ,645 ,118 ,602 5,461 ,000
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Y = 7,558 + 0,180X1 + 0,645X2
Penjelasan persamaan di atas sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 7,558 artinya jika Pe- ngendalian Bahan Baku (X1) dan Pengen- dalian Bahan Dalam Proses (X2) nilainya
0, maka Efektifitas Produksi nilainya 0,168.
b. Koefisien regresi variabel Pengendalian Bahan Baku (X1) 0,180 artinya jika Pe- ngendalian Bahan Baku mengalami kenai- kan satu satuan, maka Efektifitas Produksi
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) sebesar 0,184 satuan dengan asumsi varia-
bel independen lainnya bernilai tetap.
c. Koefisien regresi variabel Pengendalian Bahan Dalam Proses (X2) sebesar 0,645 artinya jika Pengendalian Bahan Dalam
Proses mengalami kenaikan satu satuan, maka Efektifitas Produksi mengalami peningkatan sebesar 0,645 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
Hasil UJI T (Parsial)
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,558 2,896 2,610 ,010
Total_X1 ,180 ,108 ,184 1,668 ,099
Total_X2 ,645 ,118 ,602 5,461 ,000
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24 Berdasarkan hasil pengujian uji t pada tabel diatas, diperoleh tingkat signifikansi pada pengendalian bahan baku (X1) ditunjuk- kan dengan nilai t hitung = 1,668 lebih kecil dari t tabel = 1,984 dengan nilai signifikansi 0,099 0,05, maka dapat diketahui hasil uji ini Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel X1 yaitu pengendalian bahan baku tidak berpengaruh signifikan dalam mening- katkan efektifitas produksi PT Unisem. Hasil
penelitian diperoleh koefisien regresi untuk variabel bahan dalam proses (X2) dilihat dari tabel Uji t diperoleh nilai t hitung = 5,461 be- sar dari t tabel = 1,976 dengan nilai signifi- kansi 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan dalam proses berpengaruh signifikan dalam meningkatkan efektifitas produksi pada PT Unisem.
UJI F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1381,033 2 690,517 65,110 ,000b
Residual 1028,727 97 10,605
Total 2409,760 99
a. Dependent Variable: Total_Y
b. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) Dari tabel diatas hasil pengujian untuk
Uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung = 65,110 nilai F tabel = 3,09 tingkat probabi- litas sebesar 0,00 0,05. Maka dari hasil uji ini dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan Variabel Pengendalian perse- diaan bahan baku dan bahan dalam proses secara bersama-sama berpengaruh signifikan dalam meningkatkan efektifitas produksi pada PT Unisem.
UJI Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,757a ,573 ,564 3,257
a. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1 b. Dependent Variable: Total_Y
Sumber: hasil Pengelolahan data Kuesioner SPSS 24
Dilihat dari tabel diatas hasil uji analisis determinan memperoleh nilai R Square sebesar 0,573. ini berarti persentase sumba- ngan variabel pengendalian Bahan Baku (X1) dan Bahan Dalam Proses (X2) dan model re- gresi ini 57,3% atau Efektifitas Produksi dapat dijelaskan oleh variabel pengendalian bahan baku dan bahan dalam proses sebesar 57,3%
dan sedangkan sisanya dari variabel lain sebanyak 42,7% yang tidak dimasukkan da-
lam model penelitian lain. Maka dapat disim- pulkan bahwa bahan baku dan bahan dalam proses sangat berpengaruh terhadap efektifitas produksi.
V. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengeta- hui pengaruh pengendalian bahan baku dan bahan dalam proses terhadap efektifitas produksi pada PT Unisem dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengendalian bahan baku (X1) mempunyai nilai t hitung = 1,668 t tabel = 1,984 dengan nilai signifikansi 0,099 0,05 ini menunjukkan bahwa variabel pengendalian bahan baku tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan efektifitas produksi pada PT Unisem.
2. Pengendalian bahan dalam proses (X2) mempunyai t hitung = 5,461 t tabel = 1,976 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05 ini menunjukkan bahwa variabel ba- han dalam proses berpengaruh signifikan dalam meningkatkan efektifitas produksi pada PT Unisem.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pe- ngendalian bahan dalam proses (X1) dan pengendalian bahan dalam proses (X2) dari
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) hasil uji ANOVA mempunyai nilai F hi-
tung = = 65,110 nilai F tabel = 3,09 tingkat probabilitas sebesar 0,00 0,05 Ini menunjukkan bahwa variabel pengendalian bahan baku (X1) dan bahan dalam proses (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas produksi pada PT Unisem
4. Untuk nilai determinan atau R Square diperoleh nilai sebesar 0,573 yang artinya pengendalian bahan baku dan bahan dalam proses sangat berpengaruh terhadap efekti- fitas produksi sebesar 57,3% sedangkan 42,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F. a. (2009). Akuntansi Biaya.
Jakarta : Salemba Empat.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hidayah, H. (2016). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu Citarasa Bakery Pada PT Kaltim Multi Boga Utama di Bontang. Bontang : Universitas Mulawarman.
Hidayat, N. M. (2006). Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Efektifitas Proses Produksi.
Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Kesatuan Bogor.
Raharjaputra, H. S. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Abdullah, F. a. (2009). Akuntansi Biaya.
Jakarta : Salemba Empat.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hidayah, H. (2016). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu Citarasa Bakery Pada PT Kaltim Multi Boga Utama di Bontang. Bontang : Universitas Mulawarman.
Hidayat, N. M. (2006). Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Efektifitas Proses Produksi.
Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Kesatuan Bogor.
Raharjaputra, H. S. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Riyadi, A. S. (2012). Analisis Efisiensi Persediaan Bahan Baku Industri Abon Lele Karmina Di kabupaten Boyolali.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rohman, A. B. (2015). Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku menggunakan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (207-217) Metode EOQ . Kediri: Universitass
Nusantara PGRI Kediri.
Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi.
Jakarta : Erlangga.
Sofyan, D. K. (2013). Perencanaan Dan Pengendalian produksi. Yogayakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D.
Bandung: Alfabeta.
Tuerah, M. c. (2014). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ikan Tuna Pada CV Golden KK. Manado:
Universitas Sam Ratulangi Manado.