• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk teknis penjaringan kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia

N/A
N/A
lucia trinovena

Academic year: 2023

Membagikan "Petunjuk teknis penjaringan kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia "

Copied!
152
0
0

Teks penuh

LATAR BELAKANG

TUJUAN

LANDASAN HUKUM

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL

SASARAN

Petunjuk teknis ini diterbitkan untuk menjadi pedoman bagi penanggung jawab program kesehatan anak sekolah dan remaja di Indonesia. Selain itu, petunjuk teknis ini juga dapat digunakan oleh lembaga pendidikan kesehatan, organisasi profesi atau calon mitra lain di bidang kesehatan.

KEBIJAKAN PELAKSANAAN

Menurut undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan peraturan menteri, sebagaimana disebutkan dalam Bab I, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan kesehatan yang menjangkau seluruh anak usia sekolah dan remaja. Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan rutin terhadap anak usia sekolah dan remaja merupakan salah satu indikator standar pelayanan minimal di bidang kesehatan yang merupakan hal wajib bagi pemerintah daerah. Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan rutin adalah pemeriksaan kesehatan yang meliputi penilaian riwayat kesehatan, penilaian status imunisasi, riwayat kesehatan keluarga, penilaian perilaku berisiko, penilaian kesehatan reproduksi, kesehatan jiwa, penilaian kesehatan kecerdasan, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan gizi, pemeriksaan kebersihan diri, pemeriksaan fisik. pemeriksaan kesehatan penglihatan, pendengaran, gigi dan rongga mulut, pemeriksaan kebugaran jasmani.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan di sekolah/Madrasah melalui Sekolah/Perusahaan Kesehatan Madrasah (UKS/M) dan di luar sekolah melalui Pondok Pesantren, Panti/LKSA, Lembaga Pemasyarakatan Anak/LPKA, yang dilaksanakan berdasarkan di wilayah kerja Rumah Kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan terhadap seluruh siswa negeri dan swasta SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MT dan SMA/SMK/SMALB/MA serta anak putus sekolah (pondok pesantren, panti asuhan/LKSA/ Lapas/LPKA). Sumber pendanaan APBD, swasta, mandiri atau lainnya digunakan untuk membiayai kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

STRATEGI PELAKSANAAN

PERSIAPAN

  • TIM PELAKSANA
  • SASARAN PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA
  • TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
  • SARANA DAN PRA SARANA
  • LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

9 K Masukkan jumlah anak sekolah dan remaja di suatu sekolah yang diketahui mempunyai status gizi kurang pada pemeriksaan kesehatan. 7 L Masukkan jumlah sasaran pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja laki-laki di Kabupaten/Kota. 8 P Masukkan jumlah sasaran pemeriksaan kesehatan anak sekolah dan remaja perempuan di Kabupaten/Kota.

Tabel 1. Pembagian Tugas Tim Pelaksana Penjaringan Kesehatan   Berdasarkan Kegiatan
Tabel 1. Pembagian Tugas Tim Pelaksana Penjaringan Kesehatan Berdasarkan Kegiatan

PELAKSANAAN

PENILAIAN KESEHATAN MENGGUNAKAN KUESIONER

Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja Puskesmas yang pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan diketahui mempunyai kebugaran jasmani kurang baik (sangat sedikit atau sangat sedikit).

PENILAIN RIWAYAT KESEHATAN ANAK

  • Pengertian
  • Tujuan
  • Cara Penilaian

PENILAIAN STATUS IMUNISASI

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Penilaian riwayat kesehatan keluarga anak usia sekolah dan remaja meliputi pengisian kuesioner tentang penyakit yang diderita keluarga anak usia sekolah dan remaja (ayah, ibu, kakek, nenek), seperti TBC, diabetes melitus, hepatitis, asma. dan penyakit lainnya. Anak usia sekolah dan remaja dengan riwayat kesehatan keluarga tertentu berpotensi menularkan penyakit tertentu atau dipengaruhi oleh gaya hidup/kebiasaan/masalah kesehatan tertentu dalam keluarga yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan/menimbulkan penyakit dan mengganggu proses belajar. Informasi mengenai riwayat kesehatan keluarga dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit yang bersifat keturunan atau dapat ditularkan dari lingkungan tempat tinggal anak usia sekolah dan remaja.

Penilaian riwayat kesehatan keluarga dilakukan terhadap anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA/Pondok Pesantren/LKSA, Lapas/LPKA. Untuk mendeteksi risiko gangguan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja berdasarkan penyakit yang mungkin bersifat keturunan/berhubungan dengan kebiasaan keluarga/gaya hidup/penyakit menular yang diderita oleh keluarga atau lingkungan tempat tinggalnya. Pemantauan orang tua, guru dan wali anak luar sekolah (pimpinan ponpes/pengurus panti asuhan/LKSA, kepala lapas/LPKA) terhadap risiko penyakit keluarga keturunan, risiko penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan/gaya hidup dalam keluarga, risiko penyakit yang berkaitan dengan penyakit menular yang menyerang keluarga. Pola hidup sehat dan pendidikan PHBS.

Rujukan ke Puskesmas untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga tertentu disertai gejala penyakit pendukung lainnya pada anak usia sekolah dan remaja.

PENILAIAN PERILAKU BERISIKO

  • Cara penilaian

Penilaian perilaku berisiko meliputi pengisian kuesioner mengenai pola sarapan pagi, makan siang di sekolah, risiko merokok dan risiko minum minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Anak usia sekolah dan remaja yang memiliki perilaku tidak sehat seperti merokok/paparan rokok di lingkungan keluarga/rumah dan meminum minuman beralkohol, mengonsumsi makanan yang dapat membuat siswa berisiko lebih besar terkena penyakit yang dapat mengganggu pembelajaran dan tumbuh kembang. Penilaian perilaku berisiko pada anak usia sekolah dan remaja dapat dilakukan di SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, Panti/LKSA, Lapas/LPKA.

PENILAIAN KESEHATAN REPRODUKSI

8 Kesimpulan Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja yang terdiagnosis status gizi sangat buruk pada pemeriksaan kesehatan. 10 G Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja pada suatu sekolah yang diketahui mempunyai status gizi kelebihan berat badan pada pemeriksaan kesehatan. 11 O Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di suatu sekolah yang terdiagnosis status gizi obesitas pada pemeriksaan kesehatan.

9 L Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di kabupaten/kota yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan. 10 P Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja putri di kabupaten/kota yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Pendengaran: Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di kabupaten/kota yang terdiagnosis gangguan pendengaran pada saat pemeriksaan kesehatan.

DIAGRAM GIGI DAN PETUNJUK PENGISIAN DIAGRAM GIGI PADA PENJARINGAN KESEHATAN  DAN PEMERIKSAAN BERKALA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DIAGRAM GIGI DAN PETUNJUK PENGISIAN DIAGRAM GIGI PADA PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PENILAIANAN KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL

PEMERIKSAAN KESEHATAN INTELIGENSIA

  • PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN TANDA VITAL

  • Cara Pemeriksaan

Pemeriksaan tanda vital dilakukan dengan mengukur suhu tubuh aksila, tekanan darah (sistolik dan diastolik), denyut nadi per menit, frekuensi pernapasan per menit, serta auskultasi jantung dan paru. Anak-anak dan remaja usia sekolah yang mengalami gangguan pada tanda-tanda vital dapat mengindikasikan adanya masalah infeksi seperti penyakit paru-paru (Asma, TBC), maupun penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, yang jika tidak segera ditangani berisiko mengganggu proses penyembuhan. mengajar dan belajar. karena sakit (lemas), sakit kepala, sesak napas, kehilangan nafsu makan. Dengan pemeriksaan tanda vital, diharapkan kita dapat lebih cepat mendeteksi kelainan bawaan lainnya pada anak penyandang disabilitas jika terdapat masalah pada tanda vital.

Pemeriksaan tanda vital dilakukan terhadap anak sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, asrama Islam, Panti/LKSA dan Lapas/LPKA. Tekanan sistolik dicatat saat bunyi detak pertama terdengar (Korotkoff I) sedangkan tekanan diastolik dicatat saat bunyi menghilang (Korotkoff e. Pengukuran dilakukan V). Rasakan pergelangan tangan kiri atau kanan (arteri radialis) dengan tiga jari tangan pemeriksa (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis).

V Disyaki keabnormalan jantung jika terdapat murmur jantung. Disyaki masalah paru-paru jika terdapat bunyi paru-paru.

PEMERIKSAAN STATUS GIZI

Penimbangan tara artinya timbangan dapat diatur ulang ke angka nol (tara) selama orang yang ditimbang masih berada di dalam timbangan. Penilaian : verifikasi status gizi (dengan pengukuran antropometri meliputi BB, TB dan IMT), tanda klinis yang berhubungan dengan gizi (bercak bitot, wasting. Pengukuran. Letakan microtoise pada lantai yang rata dan tegak lurus (gunakan tali gantung agar posisi tegak lurus diketahui dari lantai) dan.

Tempatkan anak tegak, punggung, punggung, bokong, pedang dan tumit menempel ke dinding. Pastikan posisi kepala sudah benar dengan memeriksa garis Frankfort (garis antara sudut mata dan telinga anak sejajar, tegak lurus dengan selotip) lutut dan tumit anak. menempel erat ke dinding dan menekan perut bayi dengan ringan agar tetap tegak. Bacalah angka-angka pada jendela baca dari depan dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah.

Gizi berdasarkan antropometri dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh Menurut Usia (IMT/U), standar WHO 2007 (Keputusan Menteri Kesehatan No. 1995/ MENKES/ SK/ XII/ .2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak). Penilaian: verifikasi status gizi (dengan pengukuran antropometri meliputi berat badan, TBC dan IMT), riwayat obesitas, berat badan lahir, riwayat penyakit keluarga (DM, hipertensi), gejala klinis yang berhubungan dengan obesitas (penyakit perdarahan, sleep apnea, liang hepatoma, kelainan pada kulit, pembesaran kelenjar tiroid, adanya dismorfia, dll), hasil laboratorium (profil lipid, kolesterol total, trigliserida, Hb, urine, gula darah 2 jam pp, gula darah puasa) dan riwayat gizi (24 jam Food Recall) dan Food Frekwensi (meliputi porsi, kebiasaan dan jenis yang disukai), riwayat aktivitas fisik 2. Edukasi, penyuluhan pada anak dan keluarga dengan rekomendasi penerapan pola hidup sehat selama 3 bulan, dihitung.

Perhatikan riwayat kesehatan (transfusi darah berulang), riwayat keluarga (anemia, talasemia, suku, riwayat kematian keluarga dengan pucat, perut membesar, perubahan bentuk tulang wajah dan warna kulit hitam), suku untuk diperiksa bila memungkinkan. thalassemia. Periksa risikonya. AGB) Periksa tanda klinis pada kelopak mata bawah bagian dalam, bibir, lidah dan telapak tangan tampak pucat.

PEMERIKSAAN KEBERSIHAN DIRI

16 Karies Sebutkan jumlah anak dan remaja usia sekolah di suatu sekolah yang ditemukan mengalami karies pada pemeriksaan kesehatan. 21 Infeksi Sebutkan jumlah anak sekolah dan remaja di suatu sekolah yang ditemukan mengalami infeksi telinga pada saat pemeriksaan kesehatan. 27 Masalah Perilaku (C) Isikan jumlah anak usia sekolah dan remaja yang masuk dan keluar sekolah pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan.

16 Hipertensi Masukkan jumlah anak sekolah dan remaja di wilayah kerja Puskesmas yang ditemukan mengidap hipertensi pada saat pemeriksaan kesehatan. 17 Karies Masukkan jumlah anak sekolah dan remaja di wilayah kerja Puskesmas yang ditemukan mengalami karies gigi pada saat pemeriksaan kesehatan. 18 Kelainan Refraksi Masukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja Puskesmas yang ditemukan mengalami kelainan refraksi pada pemeriksaan kesehatan.

19 Low Vision Total jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja Puskesmas yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan mengalami gangguan penglihatan. 22 Infeksi Jumlah anak dan remaja usia sekolah di lingkungan kerja QSUT yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan menderita infeksi telinga sudah terpenuhi. 18 Hipertensi Jumlah anak dan remaja usia sekolah di suatu wilayah kabupaten/kota yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan menderita hipertensi.

19 Karies Masukkan jumlah anak dan remaja usia sekolah di wilayah Kabupaten/Kota yang ditemukan mengalami karies pada pemeriksaan kesehatan. 20 Kelainan Refraksi Menunjukkan jumlah anak usia sekolah dan remaja di suatu wilayah kabupaten/kota yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan mengalami kelainan refraksi. 24 Infeksi Masukkan jumlah anak dan remaja usia sekolah di wilayah Kabupaten/Kota yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan menderita infeksi telinga.

29 Gejala Emosional (E) Diisi dengan jumlah anak dan remaja usia sekolah di wilayah kabupaten/kota yang pada pemeriksaan kesehatan ditemukan gejala.

Gambar

Tabel 1. Pembagian Tugas Tim Pelaksana Penjaringan Kesehatan   Berdasarkan Kegiatan
DIAGRAM GIGI DAN PETUNJUK PENGISIAN DIAGRAM GIGI PADA PENJARINGAN KESEHATAN  DAN PEMERIKSAAN BERKALA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Referensi

Dokumen terkait