• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diversifikasi pangan atau penganekaragaman pangan lokal khususnyakacang- kacangan lokal sangat diperlukan dan berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini penting dikarenakan karena produksi kedelai nasional belum memenuhi kebutuhan konsumen nasional. Hingga saat ini, pemerintah mengandalkan kedelaiimport untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Dari zaman dahulu hingga saat ini, masyarakat tidak bisa pisah dari kedelai dikarenakan masyarakat telah menggunakannya sebagai bahan baku tempe dan tahu. Meningkatnya permintaan mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan impor untuk mendukung stabilisasi harga kedelai. Kebijakan peningkatan produksi kedelai tidak cukup hanya meningkatkan produksi, tetapi kebijakan ini dapat mengoptimalkan potensi kacang lokal non kedelai di Indonesia.

Penganekaragaan pangan lokal khususnya pada kacang lokal sangat berpotensi di Indonesia untuk dikembangkan karena kacang-kacangan lokal memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah termasuk sumber daya berbagai jenis kacang- kacangan lokal yang berpotensi memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan kedelai. Tetapi, hingga saat ini potensi tersebut belum dikembangkan dengan baik dan penggunaannya terbatas.

Penganekaragaman tempe non kedelai sangat penting mengingat peningkatan ekspor kedelai. Diversifikasi non kedelai tidak dimaksudkan untuk menggantikan kedelai, tetapi memberikan alternatif lain bagi masyarakat untuk memilih tempe

(2)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

2

yang memiliki kualitas gizi dan cita rasa yang tidak kalah dengantempe kedelai.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan inovasi olahan tempe agar masyarakat Indonesia tidak hanya mengkonsumsi tempe yang terbuat dari kedelai, melainkan ada cara lain untuk mengurangi dominasi konsumsi tempe kedelai. Diharapkan pengembangan tempe non kedelai bisa mendukung program diverifikasi pangan.

Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia dengan bahan baku utama kedelai yang diproses secara fermentasi. Tempe yang dikenal masyarakat hingga kini yaitu tempe berbahan dasar kedelai. Sedangkan terpadat berbagai jenis tempe, tergantung pada bahan baku yang digunakan. Beberapa jenis tempe yang ada di Indonesia yaitu tempe kedelai, tempe bungkil, tempe benguk, tempe gembus, tempe bongkrek, tempe menjes, tempe lamtoro, oncom hitam,oncom merah dan tempe kecipir.

Penganekaragaman produk tempe non kedelai menggunakan bungkil kacang tanah yaitu tempe bugkil atau tempe kacang tanah. Di Indonesia kacang tanah adalah tanaman legum kedua terpenting setelah kedelai. Dilihat dari aspek produksi, kacang tanah memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Kacang tanah adalah tanaman yang bergizi tinggi. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang telah diekstraksi minyak dengan cara press atau pemerasan mekanis. Meskipun bungkil kacang tanah berupa limbah, namun dari segi nutrisi bungkil kacang tanah kaya akan nutrisi (Astawan, 2009).

Bungkil kacang tanah sebagai hasil samping namun masih banyak mengandung protein, kalsium, energi tetapi belum dimanfaatkan dengan baik.

Salah satu pemanfaatan pangan lokal menggunakan bahan baku kacang-kacangan

(3)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

3

yaitu tempe bungkil kacang tanah sebagai upaya diversifikasi tempe non kedelai.

Bahan baku adalah faktor yang sangat prnting untuk berlangsungnya suatu proses produksi. Harga bungkil kacang tanah pada tahun belakangan ini mengalami peningkatan harga. Meningkatnya bahan baku mengakibatkan biaya produksi menjadi meningkat. Kenaikan biaya produksiakan mempengaruhi perolehan pendapatan, peningkatan pendapatan akanmenurun, peengusaha tempe bungkil kacang tanah akan kekurangan modal untukmembeli bahan baku utama berupa bungkil kacang tanah, padahal bungkil kacangtanah adalah bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan tempe bungkilkacang tanah. Peningkatan harga bungkil kacang tanah menyebabkan penurunan tingkat pendapatan pengusaha tempe di Malang karena bahan baku utama untuk produksi tempe bungkil kacang tanah meningkat. Pengrajin tempe harus menggunakan strategi khusus untuk membuat bisnis tetap berjalan dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan, salah satu startegi yang diterapkan yaitu dengan menambahkan bahan baku tempe bungkil kacang tanah dengan kedelai.

Berdasarkan pengamatan, pengrajin tempe di Malang menggunakan pencampuran dengan perbandingan sekitar 1:0 sampai 1:3 bungkul kacang tanah dengan kedelai. Penggunaan bahan baku tambahan seperti kedelai dalam pembuatan tempe bungkil kacang tanah dilakukan agar kebutuhan akan bungkil kacang tanah tidak terlalu tinggi dan menghemat biaya pembuatan tempe bungkil kacang tanah, sehingga masyarakat dapat menikmati tempe bungkil kacang tanah.

(4)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh proporsi bungkil kacang tanah dengan kedelai pada tempe bungkil kacang tanah terhadap sifat kimia tempe bungkil kacang tanah?

2. Bagaimana pengaruh proporsi bungkil kacang tanah dengan kedelai terhadap organoleptik tempe bungkil kacang tanah?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh proporsi bungkil kacang tanah dengan kedelai pada tempe bungkil kacang tanah terhadap sifat kimia tempebungkil kacang tanah.

2. Untuk mengetahui pengaruh proporsi bungkil kacang tanah dengan kedelai terhadap organoleptik tempe bungkil kacang tanah.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan informasi ilmiah kepada pembaca mengenai pengaruh proporsi bungkil kacangtanah dengan kedelai pada tempe bungkil kacang tanah terhadap sifatkimia tempe bungkil kacang tanah.

2. Memberikan informasi ilmiah kepada pembaca mengenai pengaruh proporsi bungkil kacangtanah dengan kedelai terhadap organoleptik tempe bungkil kacang tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Briket dari Campuran Kulit Kopi Coffea arabica dan Serbuk Gergaji dengan menggunakan Gatah Pinus Pinus merkusii sebagai Perekat Skripsi Makassar: Universitas Islam Negeri,

Mengetahui pengaruh temperatur panas 600°C, 700°C, dan 800°C pada proses pelapisan aluminium menggunakan serbuk karbon dengan metode heat treatment terhadap kekerasan2. Mengetahui

Semakin tinggi temperatur yang diberikan maka aluminium melebur sehingga struktur pada aluminium berubah dan karbon pensil tergeser keluar dari permukaan aluminium sehingga karbon

Penggunaan alat bantu statistik dengan peta kendali P dalam pengendalian kualitas produk dapat mengidentifikasikan kualitas produk yang berada di luar batas kendali yang seharusnya,

Sequence diagram, yang terdiri dari 7 diagram sekuen yaitu sequence diagram user login, user logout, kelola data sertifikat kegiatan, validasi sertifikat oleh dosen wali, validasi final

Berdasarkan hasil uji F, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yang terdiri dari materi pelatihan X1, metode pelatihan X2, dan pelatih X3 secara simultan berpengaruh signifikan

Pada PT Kemas Super Indonesia Singosari, penerapan sistem informasi akuntansi untuk penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan tunai masih kurang baik, hal ini terbukti dengan

SEJAHTERA ABADI MALANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Karya