Tesis ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Magister Manajemen PPS STIE Nobel Indonesia yang berjudul: “Pengaruh Manajemen Karir, Kompetensi Individu dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai UPTD Inseminasi Buatan Polewali Kabupaten Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.” Bapak/Ibu Dosen dan staf yang telah membimbing dan membimbing mahasiswa selama proses perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
UJI RELIABILITAS 3. ANALISIS DESKRIPTIF
UJI NORMALITAS
UJI HETEROKEDASTISITAS 3. UJI MULTIKOLINIERITAS
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA 6. SURAT KETERANGAN VALIDASI DATA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemampuan individu merupakan ciri-ciri yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Dalam menjelaskan pentingnya sumber daya manusia individu, setidaknya dapat mengacu pada teori kompetensi yang dikemukakan oleh Terry (2014) bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan individunya dan kemampuan individu yang ideal dapat terwujud jika didukung oleh antara lain. : a) pendidikan, b) keterampilan dan c) pengalaman kerja.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian Terdahulu
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana gambaran kemampuan profesional individu, motivasi kerja dan kinerja pegawai di Kabupaten Banyumas?, (2) Apakah kemampuan profesional individu dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kabupaten Banyumas. Kedua, variabel independen penelitian ini adalah Manajemen Karir, sedangkan penelitian ini menghubungkan Manajemen Karir dan Iklim Organisasi untuk mengetahui pengaruh keduanya terhadap kepuasan kerja.
Pengertian Manajemen Karir
Manajemen karir juga dapat dikatakan sebagai peningkatan potensi diri seseorang untuk mencapai rencana karir. Ketika kinerja berada di bawah standar, tujuan karir yang paling sederhana pun tidak dapat dicapai dengan mengabaikan upaya Manajemen Karir.
Kemampuan Individu
- Pengertian kemampuan Individu
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Sumber Daya Manusia
Menurut Mangkunegara, kapabilitas sumber daya manusia adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sifat kepribadian yang secara langsung mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kapabilitas sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sifat kepribadian yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Keterampilan
Pengalaman
- Komitmen Kerja
Steers mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan melakukan yang terbaik demi kebaikan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang diungkapkan oleh karyawan. ke organisasi Anda. Berdasarkan definisi tersebut, komitmen organisasi mencakup unsur kesetiaan terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi.
Jenis Komitmen menurut Allen & Meyer
Komponen normatif yang berkembang sebagai hasil pengalaman sosialisasi bergantung pada sejauh mana rasa tanggung jawab karyawan. Komponen normatif menimbulkan rasa kewajiban di kalangan pegawai untuk mengembalikan apa yang telah diterimanya dari organisasi.
Jenis komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers
Pegawai dengan keterlibatan yang tinggi memiliki sedikit alasan untuk meninggalkan organisasi dan ingin bergabung dengan organisasi yang telah lama dipilihnya. Dengan demikian, seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi akan mengidentifikasi diri dengan organisasi, terlibat secara serius dalam tenaga kerjanya, serta memiliki loyalitas dan kasih sayang yang positif terhadap organisasi. Selain itu, perilaku memperjuangkan tujuan organisasi dan keinginan untuk bertahan dalam organisasi untuk jangka waktu yang lebih lama juga ditunjukkan.
Komitmen organisasi mempunyai tiga aspek utama yaitu: identifikasi, keterlibatan dan loyalitas pegawai terhadap organisasi atau organisasinya.
Identifikasi
Keterlibatan
Secara terminologi istilah kinerja merupakan terjemahan dari kinerja yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kenitika yang berarti kemampuan prestasi kerja, jadi pengertian kinerja berarti kemampuan kerja atau prestasi kerja. Secara etimologis dapat diartikan sebagai The net on Process of Performing yaitu suatu proses prestasi kerja atau keberadaan (Westermen, 2012: 73). Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai suatu organisasi sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai tujuan yang direncanakan.
Perencanaan Peningkatan Kinerja (PPK)
Menurut Mathis & Jackson, usaha atau kinerja kerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kemampuan dalam melakukan pekerjaan, tingkat usaha dan dukungan yang diberikan kepada orang tersebut. Menurut Vroom, Umar menyatakan bahwa prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi oleh motivasi dan kemampuan kerja (capability), dimana faktor motivasi terdiri dari komponen nilai (valensi), alat (instrumentalitas), dan harapan (expectancy). Menurut Robbin dalam Rosihan, prestasi kerja pegawai merupakan fungsi dan interaksi antara kemampuan dan motivasi, yang dapat dirumuskan dalam persamaan berikut.
Jack dalam Umar menyatakan bahwa prestasi kerja merupakan interaksi antara kemampuan, motivasi dan sumber daya, yang dapat dirumuskan sebagai berikut. Sedangkan Hall dalam Rosihan menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor kemampuan, motivasi dan bersama-sama dengan peluang.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Kinerja 1. Pendidikan
Pelatihan sumber daya manusia juga merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, pengalaman atau mengubah sikap individu (Simamora. Jadi dengan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, organisasi dapat melakukan penilaian dan evaluasi mengenai hasil kerja pegawai dalam rangka meningkatkan produktivitas pegawai. Dalam peraturan kepegawaian, masa kerja merupakan salah satu kriteria penentuan pangkat, sedangkan pangkat diperhitungkan dalam menentukan apakah akan menduduki suatu jabatan, karena masa kerja berkaitan dengan kelompok pangkat pegawai tersebut.
Hal ini juga sering membuat karyawan yang baru menjabat tidak termotivasi dalam bekerja, karena mereka yang ditunjuk sebagai manajer pekerjaan sering kali hanya melihat tingkat senioritas meskipun karyawan tersebut berkinerja buruk. Pengalaman kerja erat kaitannya dengan pengalaman, semakin tinggi pengalaman kerja seseorang maka semakin tinggi pula pengalamannya.
Loyalitas
- Kerangka Konseptual
- Hipotesis Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Desain Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Skala dan Pengukuran Data
- Pengujian Instrumen Penelitian
- Uji Validitas Instrumen (Test of Validity)
- Uji Reliabilitas Instrumen (Test Of Relibiality)
- Metode Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Karakteristik Responden
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Manajemen Karir, Kemampuan Individu dan Komitmen Kerja sebagai variabel independen. Penelitian ini dilakukan di kantor UPTD Inseminasi Buatan Kabupaten Polewali Mandar, lokasi dipilih berdasarkan instansi tempat peneliti bekerja, sehingga memudahkan dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada UPTD Inseminasi Buatan Kabupaten Polewali Mandar.
Pengujian instrumen dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi syarat alat ukur yang baik atau sesuai dengan standar metode penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan survei dengan instrumen kuesioner yang disebarkan kepada responden.
Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden pegawai UPTD inseminasi buatan di Kabupaten Polewali Mandar sebagaimana dimaksud dalam metode penelitian diperoleh beberapa ciri umum. Dari tabel di atas, dari 36 responden penelitian ini, 26 orang merupakan responden laki-laki dan 10 sisanya adalah responden perempuan. Komposisi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai, karena responden laki-laki akan lebih leluasa untuk fokus menjalankan tugas pegawai tanpa harus memikirkan aktivitas rumah tangga.
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 36 responden, 20 responden berusia 4 hingga 30 tahun dan 16 responden berusia 31 hingga 40 tahun. Hal ini menunjukkan komposisi usia responden terkonsentrasi antara 4-30 tahun atau masih dalam kategori usia produktif.
Tingkat Pendidikan
- Uji Kualitas Data
- Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji validitas yang ditunjukkan pada Tabel 9 diperoleh angka korelasi (rhitung) yang ternyata lebih besar dibandingkan dengan nilai batas yang disyaratkan yaitu sebesar 0,30. 0,30 (cut-off point) yang menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan pada angket pendidikan adalah valid atau dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. 2) Hasil uji validitas instrumen variabel keterampilan individu (X2). Berdasarkan hasil uji validitas yang ditunjukkan pada Tabel 10 diperoleh angka korelasi (rhitung) yang ternyata lebih besar jika dibandingkan.
Hal ini menunjukkan nilai r hitung > 0,30 (cut of point) yang menunjukkan bahwa seluruh pernyataan pada angket motivasi kerja adalah valid atau mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut sehingga dapat digunakan untuk selanjutnya. analisis. 3) Hasil uji validitas instrumen variabel engagement (X3). Berdasarkan hasil uji validitas yang ditunjukkan pada Tabel 11 diperoleh angka korelasi (rhitung) yang ternyata lebih besar dibandingkan dengan titik potong yang dipersyaratkan yaitu 0,30.
Analisis Regresi Berganda
Konstanta sebesar 10,307 menyatakan apabila tidak ada perubahan faktor pengembangan karir, keterampilan individu dan komitmen kerja, maka tingkat kinerja pegawai UPTD Inseminasi Buatan Kabupaten Polewali Mandar adalah sebesar 10,307 satuan. Dan sebaliknya apabila terjadi penurunan faktor pengembangan karir sebesar satu satuan maka akan mempengaruhi penurunan kinerja sebesar 0,165 satuan dengan asumsi X2 dan X3 konstan. Dan sebaliknya apabila terjadi penurunan faktor kemampuan individu sebesar satu satuan maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja sebesar -0,213 satuan dengan asumsi X1 dan X3 konstan.
Koefisien regresi variabel komitmen (X3), koefisien tersebut bernilai positif sebesar 0,258 yang berarti setiap penambahan satuan variabel komitmen maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja sebesar 0,258 satuan. Dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel komitmen sebesar satu satuan maka akan mempengaruhi penurunan kinerja sebesar 0,258 satuan dengan asumsi X1 dan X2 konstan.
Uji Statistik
Pada Tabel 16 sebaiknya dilakukan pengujian secara simultan (uji F) untuk mengetahui apakah variabel pendidikan, pelatihan dan engagement secara bersama-sama mempunyai dampak terhadap kompetensi pegawai. Berdasarkan Tabel 5.16 nilai F statistik sebesar 1,714 dengan nilai signifikansi sebesar 0,184 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan antara pengembangan karir, kemampuan individu dan work engagement terhadap keberhasilan inseminasi buatan. Pegawai UPTD Kabupaten Polewali Mandar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel independen (kompetensi, motivasi dan budaya kerja) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai UPTD inseminasi buatan di kabupaten Polewali Mandar pada tingkat signifikan siα=5 persen secara terpisah atau parsial.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,264>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak yang berarti manajemen karir berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pegawai pada UPTD inseminasi buatan kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan H2 ditolak yang berarti motivasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pegawai UPTD inseminasi buatan kabupaten Polewali Mandar.
- Pembahasan Hasil Penelitian
- Simpulan
- Saran
Hasil analisis parsial pengaruh keterampilan individu terhadap kinerja pekerja UPTD inseminasi buatan di Kabupaten Polewali Mandar. Pengaruh manajemen karir, keterampilan individu dan komitmen kerja secara simultan terhadap kinerja pekerja UPTD inseminasi buatan di Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan individu (X2) berpengaruh negatif terhadap kinerja pekerja UPTD inseminasi buatan di Kabupaten Polewali Mandar.
Secara parsial menunjukkan bahwa variabel komitmen (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai UPTD Inseminasi Buatan di Kabupaten Polewali Mandar. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel komitmen mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja Pegawai UPTD Inseminasi Buatan di Kabupaten Polewali Mandar.
Identitas Responden
Pernyataan untuk Responden
- VALIDITAS KEMAMPUAN INDIVIDU
- RELIABILITAS KEMAMPUAN INDIVIDU
- RELIABILITAS KINERJA
- UJI MULTIKOLINEARITAS NILAI VIF < 10.00
Keterangan : STS = Sangat Setuju, TS = Tidak Setuju, KS = Tidak Setuju, S = Setuju, SS = Sangat Setuju.