Adanya permohonan poligami yang tidak memenuhi syarat alternatif Pasal 4 dengan nomor perkara 298/Pdt.G/2018/PA.YK dan nomor 684/Pdt.G/2018/PA.YK namun majelis hakim tetap mengajukan permohonan poligami. permohonan izin poligami dikabulkan, penulis pun tertarik untuk mengkaji lebih dalam. Kemudian, sumber data primer yang digunakan adalah sumber data asli yang bersumber dari salinan putusan permohonan izin poligami di situs resmi Pengadilan Agama Yogyakarta. Hasil yang dapat ditemukan adalah dalam perkara 298/Pdt.G/2018/PA.YK terdapat kesalahan dalam memahami persetujuan perempuan. Hakim menyimpulkan, persetujuan perempuan untuk berpoligami dimaknai sebagai perempuan tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya sebagai istri sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.
Maka dalam perkara nomor 684/Pdt.G/2018/PA.YK, hakim memutus perkara tersebut dengan menggunakan dalil Qs An-nisa ayat 3 karena permohonan izin poligami tidak sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 (Alternatif) dan alasan pemohon khawatir melakukan perbuatan salah – hal yang dilarang oleh agama dan hukum, sehingga menurut penulis dasar hukum yang digunakan hakim dalam putusan tersebut dinilai kurang komprehensif, yaitu hendaknya dapat menambahkan kaidah fiqih dalam putusannya, sedangkan sistem hukum yang digunakan dalam putusan tersebut adalah sistem hukum Anglo-Saxon. Tugas Akhir berjudul: IZIN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA (PENYIDIKAN KASUS NOMOR 298/Pdt.G/2018/PA.YK DAN KASUS NOMOR 684/Pdt.G/2018/PA.YK. KASUS YOGYAKOFARTA NOUDY 298 /Pdt.G/ 2018/PA.YK DAN KASUS NO.684/Pdt.G/2018/PA.YK) Skripsi ini disusun dan diserahkan ke Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi beberapa syarat-syaratnya. untuk memperoleh gelar sarjana hukum keluarga Islam.
Selaku ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam (Al-Akhwal Asy-Syakhsiyah) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bapak/Ibu, dosen dan staf Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyusunannya yaitu. Staf tata usaha dan pegawai Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga yang membantu urusan administrasi.
Para staf administrasi dan pegawai Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah membantu hingga saat-saat terakhir selama perkuliahan, yaitu dalam penyusunan skripsi ini.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Telaah Pustaka
- Kerangka Teoritik
- Metode Penelitian
- Sistematika Pembahasan
Terkait dengan putusan hakim atas permohonan izin poligami di Pengadilan Agama Yogyakarta, ditetapkan jumlah permohonan izin poligami pada periode tahun 2016 hingga Desember 2019 berjumlah 20 perkara7. Permohonan izin poligami diajukan ke Pengadilan Agama Yogyakarta dengan nomor perkara 241/pdt.G/2019/PA.YK berdasarkan alasan atau dalil pemohon yang menjelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk kebahagiaan. dan keluarga abadi. tentang keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apa dasar hukum hakim mengabulkan permohonan izin poligami yang tidak memenuhi syarat alternatif dan hanya memenuhi syarat kumulatif dalam perkara nomor 298/pdt.G/2018/PA.YK dan perkara nomor .684? /pdt.G/2019/PA.YK .
Sistem hukum apa yang digunakan hakim dalam mengambil keputusan terkait izin poligami dalam Perkara Nomor 298/pdt.G/2018/PA.YK dan Perkara Nomor 684/pdt.G/2018/PA.YK. Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu mengenai permohonan izin poligami di pengadilan agama. Sedangkan fokus penelitian yang dilakukan penulis adalah analisis terhadap putusan izin poligami di Pengadilan Agama Yogyakarta yang tidak sesuai dengan Pasal 4(1). 2, dan untuk mengetahui sistem hukum mana yang digunakan majelis hakim dan dominan dalam memutus perkara tersebut.
9 Muhammad Abdul Aziz “Persyaratan alternatif izin poligami tidak terpenuhi (Analisis Putusan Pengadilan Agama Kotabumi Nomor 158/Pdt.G/2011/PA.KTB)” Skripsi yang diterbitkan UIN Walisongo Semarang (2016). Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu mengenai izin poligami di pengadilan, namun dengan syarat alternatif pada Pasal 4 ayat. 2, tidak terpenuhi. PA.Srg)”10 Dalam tesis Artikel ini membahas tentang bagaimana hakim menangani permohonan izin poligami yang tidak memenuhi syarat alternatif dan akibat hukumnya.
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang telah penulis lakukan yaitu mengenai diperbolehkannya poligami di pengadilan agama tidak dapat memenuhi syarat alternatif Pasal 4 ayat (2). Namun terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu penelitian ini hanya menganalisis dasar hukum pengajuan izin poligami. 10 Mela Handayani “Permohonan Izin Poligami (Keputusan No. Kajian. 1392/Pdt.G/2017/PA.Srg)” Skripsi yang diterbitkan oleh UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (2018).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu tentang pemberian izin poligami di pengadilan. Sedangkan fokus penelitian yang penulis lakukan adalah menganalisis putusan izin poligami di Pengadilan Agama Yogyakarta, serta mengetahui sistem hukum mana yang digunakan dan dominan oleh majelis hakim dalam perkara tersebut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah penulis lakukan yaitu mengenai tidak adanya syarat alternatif dalam permohonan izin poligami di pengadilan agama.
Namun terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu penelitian ini hanya menganalisis dasar hukum pertimbangan hakim saja, sedangkan fokus penelitian yang dilakukan penulis adalah analisis terhadap putusan hakim. diperbolehkannya poligami di Pengadilan Agama di Yogyakarta, serta untuk mengetahui sistem hukum mana yang digunakan hakim dan dominan dalam kasus tersebut. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah penelitian deskriptif, dalam hal ini penulis mengkaji dan menganalisis pemikiran para hakim pada pengadilan agama di Yogyakarta ketika menangani permohonan izin poligami dalam perkara ini.
PENUTUP
- Saran
- Nash Al-Qur’an dan Hadis Al-Qur’an
- Undang-Undang Kompilasi Hukum Islam
- Buku Umum
- Metode Penelitian
Sistem hukum yang digunakan dalam kedua perkara tersebut berbeda, terlihat dari dalil hukum yang digunakan hakim.Dalam putusannya, perkara nomor 298/Pdt.G/2018/PA.Yk menerapkan pasal 4 ayat 2, sehingga penulis menyimpulkan bahwa sistem hukum yang digunakan dalam kasus tersebut. Begitulah sistem hukum Eropa kontinental, dan nomor perkara 684/Pdt.G/2018/PA.YK juga terlihat pada putusan hakim yang menggunakan Qs An-nisa poin 3 sebagai landasan hukumnya, sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem hukum yang digunakan adalah Anglo-Saxon. Menurut penulis, ketika seorang istri dinyatakan tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri, maka hakim harus melihat lebih cermat fakta-fakta yang ada, apa saja kewajiban suami-istri dalam perkawinan, sehingga di kemudian hari tidak ada lagi kewajiban suami-istri dalam perkawinan. arti yang dimaksudkan sebelumnya, bahwa istri tidak dapat lagi menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri, dapat dipahami dengan benar dan tepat. Sementara itu, dalam perkara-perkara berikutnya, hakim diharapkan dapat menambahkan kaidah fiqh dalam putusannya, untuk melengkapi dalil-dalil hukumnya, mengingat banyak kasus serupa mengenai hal ini.
“Persyaratan alternatif izin poligami yang belum terpenuhi (analisis putusan Pengadilan Agama Kotabumi nomor 158/Pdt.G/2011/PA.KTB)” Skripsi yang diterbitkan UIN Walisongo Semarang (2016). Handayani, Mela “Permohonan Izin Poligami (Keputusan Studi Nomor 1392/Pdt.G/2017/PA.Srg)” Skripsi yang diterbitkan oleh UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (2018). Zuhri, Syaifudin “Keputusan Pengadilan Agama Daerah Malang Nomor 913/Pdt.p/2003/PA.MLG: Analisis Hukum Islam Terhadap Tidak Adanya Persyaratan Alternatif Dalam Pemberian Izin Poligami” Skripsi yang diterbitkan oleh IAIN Sunan Ampel Surabaya (2009 ).
Latifiani Dian “Penerapan syarat poligami menurut UU No. 1 Tahun 1974 (studi di kota semarang)” skripsi yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Semarang (2012).