• Tidak ada hasil yang ditemukan

The population was all students at VIII class SMPN 1 Koto XI Tarusan on Academic Year 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "The population was all students at VIII class SMPN 1 Koto XI Tarusan on Academic Year 2016/2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

DAN MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

MUTIA RAHMA 12050094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

DAN MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN

SKRIPSI

Oleh :

MUTIA RAHMA 12050094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(3)

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN

MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN

Oleh:

Mutia Rahma*), Yulia Haryono**), Rina Febriana**).

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is the students understanding of mathematical concepts are still low and students are less a motivated. The aimed of this research to determine whether the student understanding of mathematical concept by applying cooperative learning technique of MURDER was better than conventional learning and to find out how student math learning motivation of VIII class SMPN 1 Koto XI Tarusan.

Type of the research was experiment with random subject. The population was all students at VIII class SMPN 1 Koto XI Tarusan on Academic Year 2016/2017. The sampling technique was randomly, based on result of random sampling VIII-5 as the experiment class and VIII-3 as the control class. The instrument used was a final test dan questionnaire enclosed. The test was in the form of essay with reliability tes r11 = 0,652 and rtable = 0,44. Data analysis technique used is t-test one side. Result of the hypothesis testing shows that tcount = 3,1 and ttable = 1,675. Because tcount > ttable so that hypothesis is accepted and it can be concluded that students understanding of mathematical concepts by apllying cooperative learning technique of MURDER better than the conventional learning at VIII class SMPN 1 Koto XI Tarusan. Based of result of the questionnaire processed highly motivated students by 78,03% and it can be concluded that students are motivated to implement cooperative learning technique of MURDER than using conventional learning.

Key words: Understanding of Mathematical Concepts, Motivation to Learn, Cooperative Learning, Technique of MURDER

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peran penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu matematika sangat penting dikuasai siapapun dalam kehidupan. Mengingat pentingnya peranan matematika, berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam memahami konsep matematika.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 1 Koto XI Tarusan pada tanggal 14 dan 15 Maret 2016 ditemukan beberapa masalah pada saat pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang terjadi masih berpusat pada guru, sehingga siswa tidak bersedia

(4)

mengeluarkan ide atau pendapatnya.

Masalah lain yang ditemukan adalah siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pembelajaran yang sangat sulit dan membosankan sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar matematika.

Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis dan memotivasi siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran kelompok yang dapat menjalin kerjasama dan saling membantu untuk memperlajari suatu materi pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan belajar.

Teknik MURDER terdiri dari 6 tahap, yaitu tahap Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, dan Review. Tahap Mood dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dimulai, dengan cara guru menciptakan suasana nyaman untuk belajar agar dapat memotivasi

siswa menjadi lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, penerapannya dengan memberikan senam otak atau permainan di awal permbelajaran. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 orang dan meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuka buku pegangannya. Guru menjelaskan poin penting tentang materi yang akan dipelajari. Tahap selanjunya adalah Understand dimana siswa diberi waktu melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk membaca, dan memahami materi dari buku pelajaran. Pada tahap Recall, guru meminta siswa yang berkemampuan rendah untuk menyampaikan atau menjelaskan materi yang telah dipahaminya.

Selanjutnya tahap Detect, siswa yang berkemampuan tinggi akan mendengarkan penjelasan tersebut dan mengoreksi jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penjelasan anggota kelompoknya tersebut.

Tahap selanjutnya adalah tahap Elaborate, pada tahap ini semua anggota kelompok membuat

(5)

ringkasan materi yang mudah diingatnya dan guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerja sama dalam menjawab atau menyelesaikan latihan yang guru berikan. Tahap yang terakhir adalah tahap Review dengan kegiatan setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi dari kelompoknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran kovensional siswa kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan dan untuk mengetahui bagaimanakah motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER .

Penelitian ini dirujuk dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Shinta Ardila Sari tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik MURDER yang Dikolaborasikan dengan Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Matematis

Siswa Kelas VIII MTsM Muara Panas Kabupaten Solok”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2016 sampai 03 Desember 2016 di SMPN 1 Koto XI Tarusan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol.

Variabel dalam penelitian adalah pembelajaran kooperatif teknik MURDER sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep matematis serta motivasi siswa sebagai variabel terikat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir dalam bentuk uraian dan angket. Uji coba tes dilakukan pada kelas VIII.1 SMPN 9 Koto XI Tarusan, pada tanggal 29 November 2016 yang diikuti oleh 20 siswa.

Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan

(6)

reliabilitas tes 0,652. Teknik analisis data yang dipakai adalah analisis dengan uji-t satu pihak dengan α = 0,05 menggunakan rumus berikut:

dengan:

Dengan:

=Nilai rata-rata kelas eksperimen =Nilai rata-rata kelas kontrol =Jumlah siswa kelas eksperimen =Jumlah siswa kelas kontrol = Simpangan baku kedua kelas

=Variansi hasil belajar kelas eksperimen

=Variansi hasil belajar kelas kontrol Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif teknik MURDER. Sedangkan hipotesis penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER lebih baik daripada pemehaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelaran

konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa sebagai berikut:

Tabel 1. Perhitungan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel

Kelas

Sampel S Xmaks Xmin

Eksperimen 80,04 15,67 100 49 Kontrol 65,30 18,79 100 31

Tabel 1 memperlihatkan bahwa kemampuan siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kemampuan siswa pada kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus statistik diperoleh ,

karena

maka hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Hasil angket dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Interpretasi Motivasi Belajar Siswa

Kriteria Jumlah siswa

Persentase (%)

Termotivasi 7 26,92

Sangat

Termotivasi 19 73,08

(7)

Tabel 2 memprelihatkan pesentase siswa yang termotivasi sebanyak 26,92% dan siswa yang sangat termotivasi sebanyak 73,08%.

Ini artinya semua siswa kelas eksperimen termotivasi dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER.

Gambaran untuk tes akhir setiap indikator dapat dilihat dari lembar jawaban siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk indicator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan

Tinggi Kelas

Eksperimen

Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah, diamana siswa sudah mampu memisalkan x dan y dan

mampu mengaplikasikan pemisalan ke dalam konsep. Hal demikian juga terjadi pada kelas kontrol yang dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Contoh Hasil Tes Akhir

Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol Berdasarkan gambar 2, siswa telah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan kosep ke dalam pemecahan masalah dengan benar. Berikut ini adalah jawaban siswa yang berkemampuan rendah di kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan

rendah Kelas

Eksperimen

Berdasarkan gambar 3, siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen sudah dapat mengaplikasikan konsep atau

(8)

algoritma ke dalam pemecahan masalah dengan baik, namun masih belum mampu untuk menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis dengan baik.

Berikut ini adalah jawaban siswa berkemampuan rendah pada kelas kontrol yang dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol Berdasarkan gambar 4, siswa berkempuan rendah pada kelas

kontrol belum mampu

mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah dengan baik dan benar dan masih belum untuk menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis.

KESIMPULAN

Bersadarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER lebih baik daripada menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan tahun pelajaran 2016/2017 dan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik MURDER siswa lebih termotivasi daripada menerapkan pembelajaran konvensional.

DAFTAR RUJUKAN

Asma, Nur. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif.

UNP PRESS.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Shinta Ardila Sari 2015. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik MURDER yang Dikolaborasikan dengan Make A Match terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MTsM Muara Panas Kabupaten Solok” Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi The Firing Line lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa