• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post SC dapat mengakibatkan masalah pada ibu postpartum SC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Post SC dapat mengakibatkan masalah pada ibu postpartum SC"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sectio caesaria (SC) merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Persalinan SC merupakan alternatif persalinan ketika tidak dapat dilakukan persalinan normal.persalinan SC dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu, panggul sempit, plasenta previa, solutsio plasenta, komplikasi kehamilan disertai penyakit jantung, Diabetes melitus, kista ovarium, mioma uteri,:Chepalo Pelvik Disproportion, pre-eklamsi Berat, Ketuban Pecah Dini..(Manuaba 2012). Post SC dapat mengakibatkan masalah pada ibu postpartum SC.

Masalah yang diakibatkan setelah persalinan post SC. dapat mengakibatkan yaitu nyeri luka insisi, terlambatnya pengeluaran ASI, masalah mobilisasi, rawat gabung ibu-anak dan rasa cemas.(Desmawati, 2013). Salah satu masalah pada ibu postpartum yaitu,kecemasan.

Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir yang berlebihan dan tidak jelas merupakan suatu respons terhadap stimuli eksternal maupun internal yang menimbulkan gejala emosional, kognitif, fisik, dan tingkah laku. secara umum kecemasan muncul sebagai reaksi terhadap kondisi yang dialami oleh ibu selama menjalani post SC.

faktor psikologis, ibu menyusui seperti mendengar tangisan bayi, berfikir tentang bayinya dan saat berfikir tentang pemberian ASI sendiri.

(2)

LDR dapat dihambat oleh kecemasan, ketakutan, perasaan tidak aman atau ketegangan. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kadar epinefrin dan norepinefrin akan menghambat transportasi oksitosin ke dalam payudara.

Pada saat produksi ASI kurang terjadi dengan baik. Jadi, kecemasan dapat mempengaruhi produksi ASI.

Proses produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI, yaitu hormon prolaktin dan hormon oksitosin.

Hormon prolaktin selama kehamilan akan meningkat akan tetapi ASI belum keluar karena masih terhambat hormon estrogen yang tinggi. Namun, setelah melahirkan hormon estrogen dan progesterone akan menurun serta hormon prolaktin akan lebih dominan sehingga terjadi sekresi ASI. Jadi, setelah melahirkan produksi ASI akan meningkat dalam beberapa hari. Akan tetapi, pada sebagian ibu postpartum dengan section caesarea ada yang mengalami masalah produksi ASI yang kurang.

Masalah produksi ASI yang kurang dialami oleh sebagian besar ibu postpartum persalinan SC. Hal tersebut disebabkan adanya nyeri luka post SC sehingga menghambat produksi prolactin dan oksitosin (Bobak, 2013).

Berdasarkan penelitian Purwanti (2010) pengeluaran ASI dikatakan tidak lancar apabila ASI tidak keluar atau menetes. Selain itu, beberapa kriteria yang dipakai sebagai patokan untuk mengetahui ASI lancar atau tidak diantaranya berdasarkan indicator ibu dan bayi . Produksi ASI yang kurang menyebabkan asupan nutrisi pada bayi sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa terganggu. Produksi ASI yang mencukupi kebutuhan

(3)

bayi bisa di lihat melalui pertambahan berat badan bayi (Kristiyansar, 2009 dan Ambarwati, 2013).

Menurut data WHO (2016) cakupan pemberian ASI yang kurang di seluruh dunia sekitar 36%, Hal tersebut belum sesuai dengan target WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lima WHO di tahun 2025 (WHO, 2016). Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam bulan adalah sebesar 29,5% (Profil Kesehatan Indonesia, 2017). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%. Sedangkan di Jawa barat 42,7% (Kemenkes RI, 2017).

dan Kabupaten Subang 52% (Laporan tahunan Dinas Kabupaten Subang, 2020). Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia secara umum.

Berdasarkan penelitian widiastuti dan jati (2019) menjelaskan bahwa sebanyak 54 responden (82%) mengalami ketidaklancaran ASI dan 12 responden (18%) mengalami pengeluaran ASI lancar. Hal ini disebabkan masalah kelancaran produksi terutama pada ibu post SC. Nyeri yang dialami menghambat produksi prolaktine dan oksiosin, sehingga berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI.

Hasil penelitian yang di lakukan ika wulansari (2020) membuktikan bahwa kecemasan merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi

(4)

produksi ASI ibu menyusui. Penelitian ini melibatkan 30 orang responden post SC di kota Gorontalo. Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara kecemasan ibu postpartum terhadap produksi ASI dengan nilai P value 0,000. Hal ini juga selaras dengan Penelitian yang ditunjukan oleh yulita sari (2015) antara tingkat kecemasan dengan produksi ASI pada ibu primipara post SC di RSUD kota Semarang terdapat hubungan yang signifikan, .

Saat dilakukan studi pendahuluan pada tanggal 23 Maret 2021 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner terhadap 10 orang ibu yang melahirkan di rumah sakit karisma setelah 3 hari post SC. Di peroleh data 2 orang dengan kecemasan normal pada kuesioner identifikasi tingkat kecemasan, dengan produksi ASI cukup, dan 8 orang ibu yaitu mengalami kecemasan ibu karena kelelahan dan kelemahan pada anggota tubuh, dan nilai produksi ASI dengan kategori kurang.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan kecemasan dengan produksi ASI pada ibu persalinan post sectio caesarea Di RSU karisma”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian adalah hubungan Kecemasan Dengan Produksi ASI pada ibu persalinan post Sectio caesarea di RSU karisma”

C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum

(5)

Untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan produksi ASI pada ibu persalinan post Sectio caesarea di RSU karisma.

2. Tujuan Khusus

a. Mengedentifikasi tingkat kecemasan ibu pasca peralinan sectio caesarea

b. Mengedentifikasi Produksi ASI ibu dengan persalinan post sectio caesarea

c. Mengedentifikasi hubungan Kecemasan terhadap produksi ASI ibu persalinan post Sectio caesarea

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan sebagai sarana dalam penerapan ilmu pengetahuan yang telah peneliti peroleh selama pendidikan untuk menerapkan di lingkungan masyarakat.

b. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sebagai sumber bahan bacaan di perpustakaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi di stikes darma husada bandung

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai tambahan informasi dan literatur bagi para pembaca khususnya mahasiswa.

(6)

b. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau sumber data yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

c. Bagi instansi kesehatan rumah sakit karisma

Memberikan masukan kepada pihak rumah sakit karisma dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

d. Bagi responden

Mendapatkan pengetahuan tentang tingkat kecemasan dan produksi ASI bagi ibu post SC

E. Lingkup penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSU karisma Kabupaten Subang.

2. Waktu Penelitian Juli – Agustus 2021

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat ditarik rumusan masalah “Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tekanan Darah Pada